Penelitian adalah salah satu kegiatan yang biasa dilakukan oleh akademisi. Namun, penelitian juga bisa dilakukan oleh siapa saja. Ruang lingkupnya sangat luas untuk dipelajari.
Research Gap merupakan salah satu hal yang harus dipelajari sebelum memulai penelitian.
Seorang peneliti biasanya melakukan penelitian secara sistematis dan terstruktur untuk mendapatkan hasilnya.
Terdapat banyak langkah-langkah penelitian seperti latar belakang, metode, desain penelitian, data penelitian, dan hasil penelitian.
Apa itu Research Gap?
Pengertian Research Gap adalah hal yang tidak terpisahkan yaitu masalah yang belum dijawab oleh salah satu studi atau penelitian yang ada di suatu bidang.
Celah penelitian muncul ketika ada konsep atau ide baru yang belum dipelajari sama sekali.
Terdapat pembaharuan penelitian jika semua penelitian yang ada sudah ketinggalan zaman dan membutuhkan penelitian baru.
Termasuk objek yang belum dipelajari dengan baik atau membutuhkan penelitian yang lebih mendalam.
Maka dari situ muncul Research Gap.
Baca Juga : Apa itu Power Supply? Cara Memilih Untuk PC Anda
Syarat Research Gap
Untuk menemukan celah penelitian atau Research Gap dalam penelitian, Anda harus memperhatikan syarat-syarat untuk melakukannya.
Berikut ini beberapa ketentuan yang harus ada untuk menemukan Research Gap:
- Kurangnya penelitian dalam sebuah objek
- Kurangnya bukti empiris dalam sebuah penelitian yang sudah ada
- Tidak sesuai antara hasil penelitian yang baru dengan yang terdahulu
- Penelitian yang membutuhkan pembaharuan
- Ada ketidaksepakatan
Manfaat Research Gap
Segala hal yang hadir di bumi harus memiliki manfaat di setiap kehadirannya.
Manfaatnya harus membawa kebaikan dan perkembangan untuk masa depan.
Berikut ini manfaat Research Gap:
- Mendapatkan konsep yang luput dari penelitian
- Mendapatkan hasil analisis dari penelitian
- Mendapatkan hasil penelitian yang lebih jelas dan valid
- Menemukan suatu ide dan gagasan baru
Literature Gap dan Research Gap
Literature Gap adalah bagian yang hilang atau informasi yang tidak mencukupi dalam penelitian literatur.
Jenis ini adalah area penelitian yang memiliki ruang lingkup untuk penelitian lebih lanjut dalam bidang literatur.
Sedangkan Research Gap adalah kajian sebuah objek karena memang belum ada penelitian dari objek tersebut, maupun terdapat ketidakpastian dari penelitian yang sudah dilakukan.
Literature Gap dan Research Gap memiliki beberapa gap di dalam penelitian meliputi:
- Populasi atau sampel meliputi: ukuran, jenis, dan lokasi.
- Metode penelitian meliputi: kualitatif, kuantitatif, atau campuran.
- Pengumpulan atau analisis data.
- Variabel penelitian
Research Gap dan Research Problem
Terdapat perbedaan Research Gap dan Research Problem.
Research Gap adalah masalah penelitian yang Anda temukan setelah tinjauan pustaka yang terperinci.
Biasanya research gap tersebut diubah menjadi hipotesis dalam proses kerja penelitian oleh peneliti.
Sedangkan Research Problem adalah kalimat yang dibangun dan berasal dari celah penelitian dan itu menggambarkan masalah penelitian yang akan Anda lakukan.
Biasanya Research Problem merupakan bagian dari masalah penelitian Anda.
Cara Menemukan Research Gap
Menemukan celah penelitian dibutuhkan ketelitian serta wawasan yang luas. Dengan mengetahui tips-tips untuk mendapatkannya akan mempermudah penelitian Anda.
Berikut ini cara mendapatkan Research Gap:
1. Carilah Inspirasi Dalam Penelitian yang Telah Diterbitkan
Bacalah buku dan artikel tentang sebuah topik.
Hal itu akan membantu Anda memahami kedalaman sebuah hasil yang dilakukan oleh peneliti di sebuah bidang, tetapi juga memberikan kesempatan mengajukan pertanyaan yang dalam, contohnya sebagai berikut:
- Apa pentingnya penelitian ini bagi pekerjaan saya atau bidang yang lebih luas?
- Bagaimana artikel ini dapat membantu saya merumuskan pertanyaan penelitian saya?
- Apakah penelitian penulis memerlukan penelitian lebih lanjut?
- Masalah atau pertanyaan apa yang belum dibahas oleh penulis?
- Apakah ada perspektif berbeda yang bisa saya pertimbangkan?
- Apa faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil?
- Apakah metode atau prosedur yang digunakan sudah ketinggalan zaman atau tidak lagi dianggap valid di bidang tersebut?
- Apakah ada ruang bagi Anda untuk menguji temuan menggunakan lebih banyak metode saat ini?
Saat membaca jurnal Research Gap, Anda dapat fokus pada bagian pendahuluan di mana penulis menjelaskan pentingnya topik penelitian mereka dan gap yang telah mereka identifikasi.
Mereka mencoba untuk mengisinya melalui penelitian mereka.
2. Bacalah Tinjauan Pustaka Penelitian Ingin Anda Lakukan Terlebih Dahulu
Dengan membaca tinjauan pustaka dari penelitian Anda, tentunya akan memberikan gambaran menyeluruh tentang literatur di bidang Anda serta memeriksa perkembangannya selama periode waktu tertentu dan meringkas temuan penelitian sebelumnya.
Jika sudah membaca, Anda akan menemukan beberapa celah penelitian yang bisa Anda gali lebih lanjut.
Celah penelitian bisa berasal dari masalah akademis yang belum terpecahkan oleh penelitian terdahulu maupun belum mendapatkan penelitian lebih lanjut.
3. Lihatlah Kesimpulan dan Saran dari Penelitian
Salah satu trik yang paling umum digunakan adalah meninjau bagian kesimpulan maupun konklusi dari sebuah penelitian, yaitu tentang suatu topik dari penelitian yang ingin Anda lakukan.
Di beberapa penelitian, para peneliti memberikan saran untuk penelitian lebih lanjut.
Dalam banyak kasus, penulis juga menentukan area di mana mereka percaya jika ada Research Gap dan penelitian apa yang harus mereka lakukan di masa depan.
4. Catatlah Pertanyaan Anda
Tulislah catatan dan pertanyaan tentang artikel yang Anda baca.
Sangat mudah untuk melupakan apa yang telah Anda baca dan pertanyaan yang muncul di benak Anda saat membaca. Maka dari itu buatlah catatannya.
Anda dapat menggunakan tabel, bagan, gambar, atau alat untuk menyimpan catatan.
Ini dapat membantu dalam jangka panjang ketika Anda mengembangkan ide menjadi masalah penelitian atau bahkan ketika menulis penelitian Anda.
5. Merancang dengan Teliti Terhadap di Suatu Fenomena
Setelah memiliki daftar pertanyaan yang dapat dieksplorasi, Anda harus melakukan penelitian menyeluruh terhadapnya.
Cari tahu apakah peneliti lain memiliki pertanyaan serupa dan apakah mereka telah menemukan jawabannya.
Saat Anda menyelesaikan ide penelitian yang belum pernah ada sebelumnya, pastikan Anda mempertimbangkan jangka waktu yang tersedia untuk menyelesaikan proyek penelitian serta aspek penting lainnya seperti ketersediaan dana, peralatan, dan infrastruktur.
6. Menemukan Research Gap Menggunakan Aplikasi
Dengan kecanggihan teknologi akan mempermudah segala urusan manusia termasuk dalam bidang akademis.
Penelitian merupakan bagian dari kegiatan akademis guna selalu memperbarui pengetahuan untuk masa depan.
Terdapat cara yang lebih simpel dan praktis untuk mencari research gap.
Salah satu aplikasi hadir untuk memperbaharui konsep sebuah penelitian. Anda bisa memanfaatkan aplikasi yang telah ada untuk membantu sebuah penelitian.
7. Menemukan Fenomena yang Belum Memiliki Teori
Hal yang harus Anda lakukan dapat dengan cermat mengamati peristiwa-peristiwa di bidang ilmiah.
Jika Anda menemukan kasus yang menarik, cari tahu apakah ada teorinya atau tidak guna menemukan celahnya.
Jika terdapat sebuah peristiwa namun tidak ada teorinya, maka terdapat celah dan harus dilakukan penelitian lebih lanjut.
Oleh karena itu, Anda dapat mencari referensi dengan menggunakan teori lain yang terkait dengan peristiwa tersebut.
8. Menemukan Konsep yang Tidak Menjadi Fokus Penelitian Terdahulu
Cara menemukan Research Gap selanjutnya adalah membaca dan mempelajari penelitian sebelumnya.
Carilah konsep yang sudah relevan, tetapi bukan fokus penelitian tersebut. Hal itu bisa Anda manfaatkan untuk mendapatkan celah penelitian.
Latar belakang penelitian juga bisa Anda manfaatkan untuk mendapatkan sebuah konsep apakah harus diperbarui maupun dipelajari lebih lanjut atau tidak.
Jika sudah, maka pastikan konsep Anda bermanfaat untuk masa depan.
9. Mulailah dengan Penelitian yang Sesuai Dengan Minat Anda
Topik yang luas memungkinkan Anda mendapatkan lebih banyak peluang untuk menemukan celah penelitian.
Pilih topik yang menarik minat dan yang sudah Anda kuasai sehingga Anda dapat menemukan fokus penelitian.
Jika memulai dengan topik penelitian yang sempit, Anda mungkin kesulitan menemukan celah dalam penelitian, karena Anda akan berfokus pada sedikit ruang lingkup penelitian.
Misalnya, topik yang luas untuk penelitian ilmu sosial.
10. Lakukan Penelitian Pendahuluan Menggunakan Alat Pencarian
Mencari suatu topik di mesin pencarian akan membantu Anda. Bacalah juga ensiklopedia, artikel jurnal, dan artikel berita terkini terkait topik Anda. Kemudian, garis bawahi informasi yang ada.
Jika sudah mendapatkan gambaran umum, Anda bisa mempelajarinya lebih lanjut.
Namun, tetaplah objektif sampai yakin telah menemukan celah dalam suatu penelitian.
11. Kumpulkan Berbagai Artikel Terkait Topik Penelitian
Berbagai jenis artikel dan karya tulis lainnya akan membantu Anda.
Ini akan memberi pemahaman yang lebih luas tentang topik Anda sehingga dapat lebih mudah menemukan celah penelitian.
Lakukan penelitian dengan teliti. Jika hanya membaca beberapa artikel, Anda mungkin melewatkan penelitian lain yang sudah ada untuk menjawab pertanyaan penelitian yang Anda usulkan.
12. Buatlah Ringkasan Terkait Penelitian
Untuk membantu mengembangkan penelitian, Anda bisa membuat ringkasan untuk penelitian.
Tujuannya untuk memperkaya pengetahuan Anda sebagai bekal penelitian agar lebih maksimal.
Simpanlah ringkasan ke tempat penyimpanan dokumen, seperti flashdisk, email, maupun drive.
Tujuannya yaitu agar referensi penelitian tersusun dengan rapi dan sistematis.
Jenis-Jenis Research Gap
Terdapat beberapa jenis Research Gap yang perlu diketahui sebelum melakukan penelitian.
Terdapat 7 jenis yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuah.
Berikut adalah beberapa jenis Research Gap:
1. Evidence Gap
Evidence Gap adalah sebuah kesenjangan terhadap bukti penelitian.
Hal ini dapat terjadi jika muncul temuan penelitian yang baru bertentangan dengan kesimpulan yang diterima secara luas.
Kesenjangan ini bersifat kontradiktif dalam temuan penelitian sebelumnya.
Faktor yang menentukan terletak pada fenomena yang ada dengan bukti yang ditemukan di lapangan, sehingga hal tersebut menentukan hasil dari penelitian.
2. Knowledge Gap
Knowledge Gap adalah kesenjangan yang bersifat umum dalam penelitian sebelumnya.
Terdapat dua kemungkinan di mana Knowledge Gap dapat terjadi. Yaitu perbedaan tentang teori dengan hasil yang berbeda dengan di lapangan.
Pertama, pengetahuan yang ada mungkin tidak ditemukan di lapangan yang sebenarnya, untuk itu teori dan literatur dari penelitian tertentu tidak terkait.
Kedua, mungkin saja hasil penelitian berbeda dari apa yang telah diharapkan oleh peneliti.
3. Practical-Knowledge Gap
Practical Gap adalah jenis kesenjangan yang cenderung baru ditemui oleh peneliti.
Kemungkinan besar terdapat perbedaan yang mencolok dari dua tipe orang yang berbeda antara satu sama lain.
Contohnya, terkait penelitian terhadap kebiasaan seseorang.
Kebiasaan orang yang profesional berbeda dengan kebiasaan yang telah ada sehingga muncul sebuah konflik.
Kesenjangan tersebut menjadi daya tarik untuk peneliti untuk ruang lingkup mereka.
4. Methodological Gap
Methodological Gap adalah jenis kesenjangan yang menangani konflik yang terjadi karena pengaruh metodologi terhadap hasil penelitian.
Kesenjangan ini mengatasi konflik dengan metode penelitian dalam penelitian terdahulu dan terbaru.
Tentunya penelitian terdahulu dan terbaru memiliki alur yang berbeda dari metode penelitian tersebut.
Perlu dicatat bahwa mungkin peneliti perlu untuk memvariasikan metode penelitian, terutama jika topik penelitian tertentu telah dieksplorasi menggunakan metode yang beragam.
5. Empirical Gap
Empirical Gap adalah jenis kesenjangan yang berhubungan dengan pengalaman empiris dalam penelitian sebelumnya.
Konflik ini berkaitan dengan temuan penelitian yang perlu dievaluasi atau diverifikasi secara empiris.
Misalnya, Empirical Gap sering membahas konflik yang hingga saat ini belum ada penelitian yang secara langsung dan mencoba mengevaluasi subjek atau topik dari pendekatan empiris.
6. Theoretical Gap
Theoretical Gap adalah jenis ini yang berhubungan dengan kesenjangan teori dengan penelitian sebelumnya.
Misalnya, jika satu fenomena dijelaskan melalui berbagai model teoritis, bisa jadi akan muncul konflik teori.
Peneliti dan cendekiawan dapat memeriksa apakah salah satu dari teori tersebut lebih unggul dalam hal kesenjangan dalam penelitian sebelumnya.
Theoretical Gap adalah kejadian umum dalam meneliti penelitian sebelumnya tentang suatu fenomena.
7. Population Gap
Population Gap adalah kesenjangan umum yang terjadi untuk menentukan fenomena yang terjadi di sebuah populasi.
Tujuannya untuk melakukan riset terhadap pasar untuk kepentingan bisnis.
Terdapat populasi yang mungkin belum pernah diteliti sebelumnya, sehingga harus dilakukan suatu penelitian dengan maksud tertentu.
Contohnya ketika para pelaku bisnis menggunakan suatu populasi untuk menjadi target dalam kegiatan ekonomi mereka.
Ruang Lingkup Research Gap
Sekarang ini, segala bidang melakukan riset untuk mencapai target maupun tujuan mereka.
Secara umum, hampir setiap bidang memiliki kesamaan dalam hal penelitian.
Berikut ini beberapa ruang lingkup Research Gap dalam penelitian:
1. Research Gap Dalam Penelitian Untuk Bisnis
Dalam hal bisnis, diperlukan sebuah penyesuaian terhadap pasar dalam hal ini adalah target bisnis.
Tidak jarang, para pelaku bisnis melakukan riset dengan kondisi yang belum diketahui melalui research gap.
Upaya tersebut dilakukan jika target yang dilakukan pelaku bisnis tidak berjalan sesuai rencana dan riset yang sudah dilakukan.
Maka dari itu, mereka melakukan evaluasi untuk memperbaiki kesalahan. Research Gap kinerja karyawan juga bisa dilakukan.
Baca Juga : Ide Peluang Bisnis Online Terbaik
2. Research Gap Dalam Penelitian Untuk Pendidikan
Penelitian erat hubungannya dengan para pelajar maupun mahasiswa.
Para pekerja di bidang pendidikan juga harus melakukan pembaharuan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Contohnya, perubahan kurikulum pendidikan senantiasa dilakukan perubahan dengan menyesuaikan kebutuhan sumber daya manusia di masa depan.
Dengan hal itu, para akademisi menemukan celah dari penelitian hasil dari evaluasi kurikulum yang dibuat.
Contoh Research Gap
Research Gap sering ditemukan dalam penelitian, untuk mendapatkan hasil yang diinginkan oleh peneliti.
Berikut ini beberapa contoh penggunaan research gap dalam penelitian di berbagai bidang:
1. Research Gap untuk Skripsi
Research Gap dalam skripsi muncul ketika karya tulis ilmiah yang menjadi syarat kelulusan mahasiswa baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Mahasiswa harus melakukan penelitian terlebih dahulu untuk membuat skripsi.
Penelitian bisa bersifat kualitatif, kuantitatif, atau campuran.
Konsep penelitian yang dipilih peneliti biasanya melihat Research Gap skripsi yang ada pada penelitian terdahulu sehingga dibuatlah penelitian terbaru.
2. Research Gap untuk Artikel atau Jurnal
Artikel atau jurnal termasuk jenis karya tulis ilmiah yang biasa dikerjakan oleh mahasiswa.
Penggunaan jurnal atau artikel juga terkadang menjadi syarat kelulusan untuk mahasiswa.
Sehingga para mahasiswa juga mencari cara menemukan Research Gap dalam jurnal.
Artikel atau jurnal bisa dipublikasikan di sebuah website khusus yang telah terdaftar di kementerian pendidikan maupun website profesional lainnya.
Terkadang para peneliti menemukan Research Gap dalam sebuah artikel atau jurnal.
Penutup
Itulah beberapa informasi lengkap terkait Research Gap. Tidak ada salahnya jika Anda selalu menambah pengetahuan dengan membaca segala bentuk bacaan, karena hal tersebut dapat membuat Anda mengalami perkembangan.