Dalam menjalankan bisnis, consumer insight menjadi salah satu komponen penting. Istilah ini mengacu pada perilaku, pola pikir, dan minat konsumen ketika membeli produk atau jasa. Istilah ini juga dapat dikatakan sebagai wawasan pebisnis tentang wawasan pelanggan.
Maka, bisa disimpulkan secara singkat bahwa consumer insight begitu diperlukan, bahkan sebelum membangun usaha, supaya dapat menjadi kunci sukses saat berhadapan dengan kompetisi ketat.
Di samping itu, pengetahuan ini akan menciptakan hubungan panjang dengan konsumen.
Dengan demikian, pengusaha dapat mengetahui seperti apa loyalitas konsumen dan bagaimana cara mempertahankannya.
Karena itu, consumer insight pun menjadi sumber untuk mempelajari seperti apa strategi penjualan yang cocok agar terus meningkat ke depannya.
Definisi Consumer Insight
Istilah ini sering pula dikenal dengan sebutan consumer insight. Pengertiannya adalah proses di mana pebisnis berusaha memahami seperti apa minat, perilaku, serta pola pikir konsumen saat membeli produk atau jasa suatu pengusaha.
Dengan proses ini, pebisnis secara tidak langsung akan memperoleh umpan balik dari konsumen, sebagai dasar menciptakan inovasi dan/atau perbaikan terhadap penjualan produk atau layanan di kemudian waktu.
Consumer insight adalah cara agar pengusaha bisa mengetahui seperti apa target yang sesuai untuk dipasangkan iklan, baik itu dengan metode offline atau online.
Hal ini dapat dilakukan sebab sebelumnya sudah mendapatkan data-data mengenai pelanggan.
Dengan demikian, iklan yang dipasang akan relevan dengan tujuan bisnis, sehingga anggaran tidak akan keluar dengan sia-sia.
Keputusan ini dapat pula mengontrol permasalahan tentang keuangan dan memahami seperti apa perkembangan bisnis yang sudah dilakukan.
Baca Juga : Ketahui 6 Jenis Audience Analysis Ini untuk Kuasai Pendengar!
Komponen Dasar Consumer insight
Pada dasarnya, ada lima komponen dasar pada consumer insight. Komponen-komponen itu dapat menjadi pondasi perusahaan dalam memilih seperti apa konsumen yang harus dihubungi atau metode berkomunikasi dengan mereka, sehingga diperoleh feedback yang sesuai ekspektasi.
1. Pengumpulan Data
Komponen pertama adalah pengumpulan data. Data di sini maksudnya ialah hal-hal yang menjadi keinginan utama pelanggan terhadap suatu produk atau jasa. Pengumpulan data kemudian dapat dianalisis seperti apa insight-nya.
2. Analisis Data
Berikutnya adalah analisis data, yang dilakukan setelah data dikumpulkan. Data-data tersebut harus dianalisis untuk melihat hal-hal yang paling diperlukan oleh pelanggan.
Hal ini menjadi dasar perusahaan dalam mengambil cara yang efektif dan paling tepat.
3. Optimalisasi
Sesudah data terkumpul dan dianalisis, tahap berikutnya adalah mengoptimalisasi data-data tersebut.
Optimalisasi menjadi cara perusahaan dalam menjalan upaya awal untuk menciptakan insight sesuai harapan.
4. Manajemen Kampanye
Komponen selanjutnya adalah tahap pemasangan dan penayangan iklan, atau istilahnya adalah manajemen kampanye.
Kampanye di sini maksudnya adalah media promosi, di mana isinya adalah pesan dari consumer insight sebuah layanan atau produk.
5. Personalisasi
Lalu, ada personalisasi sebagai komponen terakhir. Sesudah beres dengan tahap manajemen kampanye, personalisasi dapat dilakukan.
Cara atau proses ini berlangsung untuk memodifikasi atau mengubah sesuatu, agar perusahaan tertentu menunjukkan ciri khas atau personal branding.
Melalui pemahaman tersebut, bisa disimpulkan bahwa brand insight adalah sebuah keperluan, tetapi meskipun produk atau layanan sudah berdasarkan consumer insight, perusahaan tidak boleh melepaskan identitas mereka pada proses pemasaran.
Manfaat Consumer insight
Melalui pemaparan di atas, maka sudah sepatutnya Anda menemukan manfaat dari consumer insight, atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai kegiatan mengumpulkan informasi atau data-data pelanggan.
Konsep ini menjadi celah dalam berbisnis, agar kesesuaian produk atau jasa sudah berdasarkan kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan.
Sebagai pebisnis, consumer insight dapat dimanfaatkan dalam perluasan produk, pemasaran baru, peningkatan penjualan, dan sebagainya.
Di samping itu, ada sejumlah manfaat lain saat mengumpulkan data-data pelanggan dalam berbisnis, di antaranya adalah sebagai berikut.
- Kumpulan informasi menjadi dasar pembuat keputusan taktis dan strategis. Dengan ini, perusahaan dapat mengembangkan relasi dengan konsumen.
- Memprediksi gejolak pelanggan. Consumer insight bisa mengidentifikasi arena-are dalam pengurangan risiko kehilangan pelanggan dengan meningkatkan pelayanan.
- Meningkatkan loyalitas konsumen. Jika konsumen memiliki durasi keterlibatan yang panjang dengan produk, maka pendapatan perusahaan pun otomatis meningkat.
- Pelanggan merasa lebih istimewa sebab dilibatkan secara langsung atau tidak langsung saatperusahaan melakukan riset dalam proses pengembangan layanan dan produk.
- Memperluas jangkauan pasar, mendapatkan pasar baru, atau meninggalkan pasar yang tidak optimal. Data pelanggan akan mempengaruhi sektor-sektor oprasi, khususnya kinerja penjualan.
- Wawasan ini dapat membantu penentuan pasar baru seperti apa yang harus dipertimbangkan, atau area mana yang tidak menyumbangkan investasi dan laba sesuai harapan.
- Membantu penentuan harga yang releval. Harga ideal menjadi nominal yang bersedia di mata pelanggan. Namun, 30% keputusan penetapan harga setiap tahun bersifat tidak tepat, sehingga perusahaan kehilangan pendapatan dan laba. Consumer insight akan membantu menetapkan harga tepat yang dapat menghasilkan revenue tinggi.
Jenis-Jenis Consumer Insight
Berdasarkan kebutuhan dan interpretasi terhadap perilaku, minat, dan pola pikir pelanggan, consumer insight terbagi menjadi beberapa jenis.
Untuk penjelasan lebih rinci, silakan simak pemaparan di bawah ini.
1. Tren Penjualan
Jenis ini memberikan perusahaan gambaran tentang harapan dan kebutuhan konsumen mengenai sebuah layanan atau produk.
Untuk bisa memperoleh gambarannya yang jelas, selalu perhatikan fitur dan ketersediaan produk, beserta promosi dan ketetapan harganya.
2. Feedback
Feedback pelanggan akan menggambarkan tingkat kepuasan mereka terhadap sebuah produk atau layanan. Lihat testimoni secara menyeluruh, baik yang negatif dan positif, sebab ulasan tersebut adalah ungkapan jujur dari pelanggan.
Feedback tersebut memberikan gambaran tentang apa yang harus diperbaiki oleh perusahaan, sehingga ke depannya pelanggan juga dapat meningkatkan rasa puas, pengalamannya, serta hubungan baik bersama mereka.
3. Data Produk
Data produk menjadi sebuah consumer insight yang mengumpulkan keluhan, kritik, serta tantangan dari konsumen berupa laporan tentang produk.
Jadikan data ini sebagai acuan dalam meningkatkan fungsi dan fitur berdasarkan keinginan dan kebutuhan konsumen.
4. Data Pelanggan
Jenis ini menyampaikan informasi tentang profil pelanggan, termasuk kategori usia yang memiliki minat serta membeli tawaran produk dan jasa.
Data pelanggan juga menunjukkan gambaran pelanggan tentang jenis kelamin, pekerjaan, tempat tinggal, serta interaksi yang dilakukan.
5. Data Firmografi
Firmografi adalah data berisi informasi organisasi atau perusahaan. Data firmografi umumnya digunakan dalam bisnis B2B (business to business).
Informasi yang diberikan adalah atribut bisnis, seperti lokasi, ukuran, serta sektor industrinya.
6. Minat Pribadi dan Gaya Hidup
Jenis consumer insight ini membantu perusahaan dalam menjadikan produk dan layanan selaras dengan gaya hidup dan minat pelanggan yang menjadi target pemasaran.
7. Informasi Loyalitas Pelanggan
Dengan memahami apa itu consumer insight, pengusaha dapat melihat bahwa data consumer insight menjelaskan tentang tingkat kesukaan konsumen terhadap bisnis dan produk atau layanannya.
Cara untuk mengukur loyalitas ini dapat menggunakan Net Promoter Score (NPS).
Implementasi umumnya adalah dengan menanyakan besar kemungkinan mereka untuk merekomendasikan produk ke orang lain.
8. Data Penggunaan
Data ini menjelaskan perilaku konsumen. Misalnya, bagaimana pelanggan memakai produk atau layanan Anda. Atau, apakah pelanggan memakai produk setiap bulan, setiap minggu, atau beberapa kali sehari saja.
9. Data Layanan Pelanggan
Jenis consumer insight ini menunjukkan konteks interaksi pelanggan dan kualitasnya, dan diperoleh dari tim support atau dukungan di sutau perusahaan.
Isinya adalah perkataan pelanggan, apa yang ingin mereka ketahui, atau sesuatu yang tidak mereka mengerti atau membuat mereka kesal.
10. Data Kompetitor
Consumer insight yang terakhir adalah data kompetitor.
Sebagaimana namanya, informasi yang diberikan adalah tentang cara pesaing menjalankan bisnis mereka, dan seperti apa brand suatu perusahaan harus memposisikan diri agar terlihat lebih menonjol.
Baca Juga: Pengertian Big Data: Karakteristik, Fungsi, dan Contohnya
Cara Mendapatkan Consumer Insight
Consumer insight adalah konsep penting dalam merintis bisnis, baik secara individu atau di bawah perusahaan.
Pasalnya, konsep ini dapat membantu pengusaha menemukan cara mengoptimalkan consumer insight. Seperti apa cara-cara yang dimaksud?
1. Kumpulkan Data
Sebagai langkah dasar, penerapan konsep ini dilakukan dengan terlebih dahulu mengumpulkan data-data tentang konsumen atau pelanggan sebanyak mungkin.
Data tersebut saat ini bisa diperoleh dengan mudah dengan bantuan perkembangan teknologi.
Salah satunya adalah dengan melihat insight pada media sosial, platform e-commerce, bahkan dengan memanfaatkan Google Analytics.
Perhatikan seperti apa minat, pola pikir, dan perilaku konsumen saat membeli atau melihat produk dan jasa yang dijual.
2. Lakukan Riset Konsumen
Untuk penerapan yang lebih maksimal, lakukan pula riset konsumen. Terdapat bermacam-macam cara untuk melakukan tahap ini. Misalnya, lakukan survei, menelepon pelanggan langsung, atau melaksanakan FGD (focus grup discussion).
Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, pengusaha jadi tahu hal-hal apa yang perlu diperbaiki ke depannya.
Cara lain adalah dengan memperhatikan brand lain dari sektor sama sebagai salah satu consumer insight, di mana selanjutnya dapat coba diimplementasikan pada usaha sendiri.
3. Manajemen Pemasaran
Di samping riset konsumen, pahami juga seperti apa manajemen pemasaran yang baik. Manajemen pemasaran akan menampilkan seberapa efektif iklan atau kegiatan promosi yang sudah dijalankan terhadap suatu jasa atau produk.
Seperti yang sudah familiar, iklan menjadi salah satu metode paling optimal dalam berkomunikasi dengan konsumen, meskipun tidak secara langsung.
Ketahui seperti apa feedback konsumen saat menyaksikan iklan yang ditayangkan di berbagai platform untuk menganalisis dan mengevaluasi.
Baca Juga: Manajemen Pemasaran Adalah: Pengertian, Fungsi dan Tujuannya
4. Customer Feedback
Dalam memaksimalkan konsep consumer insight, perusahaan dapat mengajukan customer feedback.
Salah satunya adalah dengan cara mengirim kuesioner dan survei, agar bisa melihat kesimpulan akurat terhadap kualitas produk atau jasa yang dijual.
Bukan cuma itu, feedback yang nantinya dikumpulkan dapat pula menjadi dasar dalam penerapan kampanye pemasaran selanjutnya. Cara ini mungkin tidak dapat memaksa pelanggan untuk mengungkapkan pendapat mereka.
Untuk menghadapi tantangan ini, perusahaan dapat menerapkan alternatif solusi dengan metode yang lebih personal. Seperti misalnya, meminta feedback melalui akun media sosial atau email.
5. Third Party Data
Cara berikutnya adalah dengan menggunakan data dari pihak ke tiga (third party data). Cara ini dapat dilaksanakan apabila perusahaan tidak mempunyai akses untuk mendapatkan feedback pelanggan sebelum membuat keputusan.
Maka solusi yang disarankan adalah dengan menarik wawasan dari hasil riset yang sudah dikerjakan oleh perusahaan yang lebih besar, di mana audiensnya pun lebih luas.
Dengan melihat tren pelanggan di suatu sektor, maka gambaran tentang permasalahan pelanggan dapat diperoleh.
Cara ini dapat membantu pihak perusahaan saat mengembangkan tawaran baru, menyusun kampanye pemasaran, dan melayani pelanggan dengan pengertian serta tingkat empati yang lebih baik.
6. Real-Time User Testing
Kemudian, perusahaan dapat menggunakan real-time user testing untuk mengoptimalkan consumer insight.
Perusahaan dapat memperoleh wawasan dan preferensi audiens di situs web, aplikasi, atau platform online dengan membuat A/B testing untuk suatu variabel yang sudah ditentukan.
Perhatikan pengalaman mereka dan lihat hasil pengujiannya. Perusahaan dapat memperoleh data real time ketika perangkat pengguna melakukan interaksi dengan elemen produk.
Elemen ini bisa berupa warna, copy, serta penempatan tombol untuk dianalisis fungsinya.
7. Metode Etnografi
Lalu, ada metode lain yang cukup efektif untuk mengoptimalkan consumer insight.
Metode ini disebut etnografi, atau riset pasar yang bisa membantu perusahaan untuk memahami konsumen, khususnya di aspek gaya hidup, tren budaya, sikap, serta konteks sosial.
Konteks sosial yang dimaksud adalah hal yang berpengaruh terhadap penggunaan atau pemilihan produk.
Landasan antropologi, atau khususnya metode etnografi ini dapat dilaksanakan dengan macam-macam teknik untuk memberikan gambaran lengkap perihal konsumen.
Selain itu, perusahaan juga bisa mendapatkan informasi seperti apa layanan dan produk yang relevan dengan kehidupan harian konsumen. Dalam pelaksanaanya, perusahaan bisa mencoba beberapa teknik berikut ini.
- Contextual in-depth interview. Dikenal juga dengan istilah on-site depth interview, atau wawancara yang dilakukan dengan susunan pertanyaan terstruktur. Pertanyaan bisa diperoleh dari pengetahuan atau informasi yang ditemukan peneliti tentang konsumen dan permasalahan yang dihadapi.
- Unstructured interview. Observasi ini berbentuk wawancara, di mana tidak terlalu mementingkan struktur. Wawancara umumnya dilaksanakan secara langsung saat memperhatikan proses di lapangan.
- Participatory observation. Teknik observasi ini bersifat aktif, karena peneliti turut mengerjakan aktivitas dengan responde. Hal ini bertujuan agar peneliti dapat memahami konsumen dan prosesnya secara lebih mendalam.
- Non-participatory observation. Teknik observasi ini bersifat pasif, sebab peneliti cuma memperhatikan lalu mencatat semua proses yang sedang terjadi.
Hal-Hal Penting dalam Consumer insight
Apakah Anda masih meragukan Consumer insight sebagai suatu konsep yang tidak terlalu penting.
Mungkin memang sempat berpikir bahwa keterlibatan pelanggan bukanlah hal penting untuk bisa menghasilkan produk atau jasa yang lebih bagus ke depannya.
Namun, produk bagus memang fokus utama, namun tidak akan optimal apabila tidak menjadi target utama para konsumen.
Karena itu, pemahaman terhadap wawasan pelanggan diperlukan untuk memahami seperti apa citra perusahaan di mata pelanggan.
Proses Consumer insight harus bisa berlangsung optimal, atau berarti menghasilkan informasi tentang kebutuhan pelanggan yang bersifat insightful, sehigga pengenalan terhadap konsumen bersifat komprehensif dan lengkap.
Beberapa hal penting terkait Consumer insight yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.
- Insight tidak harus selalu datang dari brand manajer, melainkan dari semua pihak yang menjadi bagian dari suatu organisasi.
- Consumer insight penting untuk dibudayakan di suatu perusahaan. Adanya posisi manager untuk mengurus hal ini menjadi satu cara agar seluruh insight relevan bisa terkumpul, sehingga dapat disalurkan berdasarkan kapasitas yang ada.
- Insight akan sia-sia jika tidak bersifat actionable. Perusahaan akan menghadapi tantangan untuk menjadikan hasil galian informasi menjadi jelas dan dipahami oleh tim pemasaran, baik itu product development, perencana strategi pemasaran, research agency, serta pemasar lapangan. Insight juga harus dapat diterjemahkan menjadi rencana yang aktual.
Dalam mendukung kegiatan pemasaran, khususnya pemasangan iklan, konsep consumer insight sangat penting untuk dipahami.
Sama seperti strategi pemasaran lain, wawasan pelanggan ini bermanfaat banyak bagi peningkatan kualitas produk atau layanan.
Secara singkat, wawasan pelanggan dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan pendapatan dan laba, sebab Anda sudah memahami pola pikir, perilaku, dan minat pelanggan saat menggunakan produk atau layanan tertentu.