Kenali Framework Agar Coding Lancar, Framework Adalah…

Kenali Framework Agar Coding Lancar, Framework Adalah…

Framework adalah kerangka program yang dapat membantu mengurangi bug di dalam situs atau aplikasi yang Anda buat. Framework banyak digunakan untuk mempermudah kerja programer.

Selain dua hal tadi, ada fungsi lain yang membuat framework menjadi alat yang paling banyak digunakan. Untuk lebih jelasnya, materi selengkapnya bisa Anda cek di bawah ini.

Pengertian Framework

Simpelnya, Framework adalah kerangka yang digunakan dalam mengembangkan software berbasis desktop maupun software berbasis website.

Penggunaannya dapat mempermudah proses dalam pembuatan aplikasi atau web, ini karena :

  • Programmer hanya harus menyusun komponen yang sudah jadi, tanpa harus membuat beragam fitur dari nol. Ini karena biasanya, framework telah menyediakan berbagai komponen yang dibutuhkan.
  • Penggunaannya framework juga membuat developer dan programmer tidak harus berulang-ulang membuat coding, dalam pengembangan suatu website atau aplikasi.

Baca Juga : Bagaimana Belajar Coding Secara Tepat dan Tanpa Frustrasi?

Fungsi Framework Dalam Sistem Informasi

Fungsi Framework Dalam Sistem Informasi

Simpelnya, Framework merupakan kerangka yang digunakan dalam mengembangkan software berbasis desktop maupun software berbasis website. Penggunaannya dapat mempermudah proses dalam pembuatan aplikasi atau web, ini karena :

1. Membuat Pekerjaan Lebih Terstruktur

Semakin besar aplikasi atau web yang dikembangkan, maka program yang disusun juga akan semakin banyak. Banyaknya program yang ditulis dapat memperlambat proses debugging. Dalam hal ini, dapat membantu untuk :

  • Membantu programer untuk lebih cepat dalam menemukan error atau kesalahan yang terjadi pada kode sistem informasi yang sedang dikembangkan.
  • Salah satu sebab mengapa programer akan lebih cepat menemukan error adalah karena framework membuat coding jadi lebih terstruktur.
  • Beberapa framework dapat membantu programer untuk memisahkan komponen logika dengan komponen view. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan fitur Model View Controller atau MVC.

2. Membuat Developing Program Lebih Praktis

Mengapa? Karena di dalam Framework sudah tersedia banyak kode seperti class dan function, yang membuat proses pembuatan aplikasi atau software jadi lebih cepat. Hanya gunakan class dan function pada program Anda.

3. Keamanan Lebih Terjamin

Keamanan merupakan salah satu kekhawatiran para developer program selama bertahun-tahun. Developer baru bisa bernapas lega setelah framework ditemukan. Keamanannya jadi meningkat ketika program dibuat.

Hal ini karena framework terus memberikan upgrade pada sistemnya dan memberikan banyak fitur baru, termasuk mengatasi celah keamanan dan mengatasi bug pada program yang sedang dikembangkan developer.

Jenis Framework Dalam Pengembangan Web/Software

Framework adalah media yang memiliki banyak jenis yang bisa disesuaikan dengan produk apa yang akan Anda buat.

Hal yang membuat tiap jenis  berbeda adalah bahasa pemrograman yang digunakan, berikut adalah pembahasannya.

1. Web Framework

Merupakan kerangka yang biasa digunakan untuk pembuatan aplikasi berbasis web. Framework akan membuat interaksi dengan database menjadi lebih dinamis dan lebih mudah digunakan.

2. Front-End Framework (Client Side)

Kerangka ini akan sangat memudahkan developer dalam membangun interface aplikasi atau halaman web yang nantinya akan dilihat oleh pengguna akhir.

Jenis ini banyak menggunakan javascript, CSS dan HTML dalam membuatnya.

a. JavaScript Framework

Termasuk dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi, JavaScript adalah bahasa pemrograman yang banyak digunakan front end programmer untuk membuat tampilan web jadi lebih interaktif. Beberapa contohnya adalah :

  • js : Si anak baru yang populer ini memiliki ukuran yang ringan yaitu 58 Kb. Keunggulan lainnya adalah meski sederhana namun sistem keamanan Vue.js terpantau sudah sangat baik.
  • js : Tidak kalah ringan dari si anak baru, React.js juga sangat pas untuk digunakan dalam membangun web besar. Stock fitur canggihnya juga cukup menarik, seperti declarative dan reusable component yang akan sangat memudahkan developer.
  • js : Salah satu yang cocok digunakan oleh pemula terutama bagi Anda yang ingin membangun web dengan konsep RIA atau Rich Internet Application dan SPA atau Single Page Application.
  • js : Memiliki banyak plugin yang dapat meningkatkan kinerja developer. Selain itu, performa kode dan kecepatannya telah terbukti menjadi yang terbaik di kelasnya.
  • js : Hal menarik dari jenis ini adalah ia memiliki suatu sistem yang memungkinkan web yang Anda buat mampu berkomunikasi dengan bahasa pemrograman lain. Fitur ini bernama RESTful JSON.
  • js : Punya pustaka server pribadi, membuat jenis ini memungkinkan developer untuk menjalankan JavaScript melalui server. Jadi, Anda tidak perlu lagi menggunakan web server dari luar.

b. CSS Framework

Cascading Style Sheet, merupakan bahasa pemrograman yang banyak digunakan untuk tampilan dan layout HTML agar lebih menarik. Dikembangkan oleh front end programmer, berikut adalah contohnya :

  • Bootstrap : Framework paling populer yang menyuguhkan beragam elemen desain yang sangat responsif. Jenis ini juga yang pertama kali mempopulerkan filosofi “Mobile First”.
  • Foundation : Menyuguhkan elemen dengan keunggulan fleksibilitas, modern dan penuh kustomisasi. Dengan sistem open-source dengan basic SASS, Foundation menawarkan berbagai template yang siap untuk digunakan.
  • Bulma : Open source, responsif, mudah digunakan dan kompatibel untuk semua jenis perangkat. Hal-hal ini yang membuat Bulma menjadi pendatang baru yang cukup populer di kalangan programmer.
  • Semantic UI : Menyediakan lebih dari 3000 tema dan lebih dari 50.000 komponen UI, Semantic memberikan fokus penuh pada konsep Human Friendly HTML yang memberikan jaminan kemudahan dalam penggunaannya.
  • UIKit : Bagi pecinta minimalis, UIKit akan sangat cocok dengan Anda. Desain elegan dan berkelas yang ditawarkan akan membuat web yang Anda buat semakin menarik.
  • Materialize CSS : Merupakan salah satu program Google yang dapat menghasilkan fitur dan elemen berkualitas dengan desain anti mainstream. Selain responsif, jenis ini juga kompatibel di segala perangkat.
  • Miligram : Adalah salah satu jenis yang ringan, cepat, bersih dan mudah digunakan. Itulah deskripsi yang cocok untuk disematkan pada Miligram. Ukuran hanya 2 Kb, menjadikannya framework yang paling kecil ukurannya.
  • PureCSS : Sebuah framework yang menyajikan serangkaian modul yang bisa digunakan untuk semua jenis projek sistem informasi yang Anda kembangkan.
  • Skeleton : Jika diperhatikan, jenis ini memang hanya berisi 400 baris kode. Namun sedikitnya baris kode yang dimiliki Skeleton mampu membuat desain yang bukan hanya responsif namun juga kompleks.
  • Tailwind : Memiliki pustaka CSS yang paling mudah untuk diatur. Hal ini membuat developer mampu menghasilkan UI yang praktis dengan cepat.

c. PHP Framework

Hypertext Preprocessor (PHP) yaitu bahasa pemrograman yang banyak dipakai untuk melakukan komunikasi dari sisi server.

Di bawah ini beberapa jenis PHP yang paling sering digunakan.

  • Laravel : Adalah salah satu yang paling populer di kelas PHP. Hal ini karena Lravel memiliki sintaks atau susunan kode yang ringkas, rapi dan juga elegan.
  • CodeIgniter : Bagi yang baru belajar PHP, jenis ini sangat cocok untuk Anda. Ini karena CodeIgniter memiliki dokumentasi lengkap, serta tampilan yang mudah dipahami bahkan oleh seorang pemula.
  • Symfony : Berbeda dengan framework lain, Symfony menawarkan opsi komponen dan bundling. Sehingga ketika membangun sistem, developer bisa mengambil sebagian atau keseluruhan fitur secara langsung.
  • Yii : Kalau Anda seorang programmer yang sedang mencari dengan konfigurasi yang mudah, Yii adalah solusinya. Selain mudah digunakan, Yii juga memiliki keamanan yang cukup baik.
  • Zend : Jika sebelumnya kita bahas framework untuk pemula, jenis ini cocok bagi Anda yang sudah ekspert mengenai dasar-dasar PHP. Ini karena Zend lebih bisa digunakan untuk mengembangkan web enterprise kompleks.
  • CakePHP : Salah satu jenis yang bisa dibilang cukup komplit, karena jenis ini memiliki pustaka komponen yang sangat banyak.
  • Phalcon : Dibandingkan CSS lainnya, Phalcon merupakan salah satu yang memiliki performa paling konsisten. Sehingga dapat mempermudah programer dalam mengembangkan web atau aplikasinya.
  • FuelPHP : Jenis ini mengandung banyak fitur-fitur seperti Template parsing hingga powerful ORN yang akan semakin memudahkan programer dalam mendevelop sistem.
  • Fat Free : Menyajikan fitur kompresi CSS, validasi data hingga pemrosesan data, Fat Free menjadi satu-satunya yang mengusung konsep mikro.
  • Aura : Framework dengan pustaka yang fleksibel karena tidak memiliki depencies. Selain itu, perangkat pustaka yang Aura miliki juga bisa diintegrasikan pada projek apapun yang Anda develop.

3. Back-End Framework (Server Side)

Jika Front-End adalah sisi yang dikerjakan untuk user, maka Back-End adalah kerangka yang membantu developer bergulat dengan bahasa pemrograman dari sisi server, seperti Ruby, PHP, Java, hingga Python.

Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh Front-End adalah mengirim serta memproses data, mengelola database, sesi hingga cookies pada sebuah sistem informasi yang sedang dibangun.

4. Content Management Framework

CMF merupakan kerangka yang dapat memberikan programer fasilitas melalui aplikasi CMS (Content Management System) seperti, Wix, Joomla, WordPress, PrestaShop dan lain sejenisnya.

Tersedia banyak CMF yang dapat disesuaikan dengan platform yang digunakan developer dalam pembuatan CMS. CMS sendiri sebuah platform yang memudahkan dalam pembuatan web karena developer tidak perlu paham coding.

5. Mobile Development Framework

Industri Mobile Software yang semakin pesat membuat pangsa pasarnya meluas. Bukan hanya website profesional, framework ini juga bisa dimanfaatkan untuk membuat mobile software.

Beberapa nama yang sering digunakan developer dalam mengembangkan software atau aplikasi mobile diantaranya Xamarin, React Native, Ionic dan Flutter. Berminat membuat mobile software?

Baca Juga : Apa itu Developer?

Cara Memilih Framework yang Tepat

Cara Memilih Framework yang Tepat

Setiap program yang dibuat, pasti membutuhkan framework yang tepat sebagai media pengembangnya.

Bagaimana cara mengetahui apakah framework yang Anda pilih sudah tepat atau belum? Berikut adalah caranya.

1. Pahami  Kebutuhan Web

Sebelum jauh menentukan framework apa yang akan digunakan, tujuan adalah hal pertama yang harus ditentukan. Sehingga dari sini, developer dapat menentukan framework apa yang akan dipakai. Ini karena akan digunakan untuk :

  • Memisahkan UI dan logika yang menjadi dasar suatu program. Sehingga programmer dapat lebih mudah melakukan pekerjaannya.
  • Aplikasi berbasis operasi CRUD (Create, Read, Delet, Update).

Mengingat tidak semua framework bisa kompatibel dengan perangkat lain, maka penting untuk memperhatikan ukuran dan jenis web yang akan dibuat hingga biaya yang disediakan dalam pembuatan suatu aplikasi atau web.

2. Fitur Utama Framework

Alasan utama programer menggunakan framework adalah agar saat mendevelop, coding dapat tersusun dengan rapi. Untuk mengetahui apa saja fitur yang ada dalamnya, singkatnya Anda hanya perlu memindai dokumentasi.

Ketika memindai dokumentasi, pastikan Anda mencari pengelolaan status, pembuatan template, komunikasi HTTP, validasi formulir, rute, hingga pemrosesan. Jika tidak dapat menemukan hal di atas, kemungkinan ada pendekatan yang harus Anda lakukan.

3. Perhatikan Lisensinya

Hal ini penting karena tidak semua framework adalah media yang bisa digunakan untuk kebutuhan komersil.

Jadi, sebelum benar-benar menggunakan framework yang dipilih, pastikan dulu lisensinya sesuai dengan kebutuhan Anda.

4. Pilih Hosting Berdasarkan Persyaratannya

Cara lain yang bisa digunakan untuk mengetahui framework apa yang cocok dengan program yang sedang Anda kembangkan, salah satunya dengan melihat persyaratan dalam pemakaian hosting.

5. Cari yang Mudah Dalam Instalasi

Mengapa sebuah pemasangan program dapat begitu berdampak pada proses kerja? Membuat coding saja sudah cukup rumit, ditambah dengan instalasi yang rumit hanya akan menghambat pekerjaan Anda.

Sebagian framework akan membutuhkan waktu yang sangat panjang hanya untuk sebuah langkah persiapan, framework lainnya ada yang hanya membutuhkan sedikit waktu untuk menyiapkannya. Maka pilihlah yang tidak memakan waktu.

6. Learning Curve

Beberapa framework sangat fleksibel tentang konvensi penamaan hingga struktur direktori. Namun, sebagian lainnya ada yang menerapkan aturan yang cukup ketat. Hingga kesalahan kecil saja bisa menjadi bencana.

Untuk mengantisipasi hal ini, pastikan Anda memilih framework yang memiliki learning curve kecil. Terutama jika Anda harus lebih dulu mempelajari framework yang akan digunakan.

7. Tingkat Keamanan

Hal penting lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat keamanannya. Jangan sampai banyak celah yang justru terbuka hanya karena Anda salah memilih framework untuk menopang proyek yang sedang dikerjakan.

8. Perhatikan Juga Kerapihannya

Kerapihan dalam menampung coding juga penting untuk dipertimbangkan. Karena kode yang rapi akan sangat membantu programer dalam memahami sistem informasi yang mereka develop.

Selain itu, penting juga untuk menggunakan framework yang punya dokumentasi yang tertata dan rapi. Serta penyediaan akan petunjuk penggunaan yang secara rutin diperbarui juga penting untuk dipastikan sebelum memilih mana yang akan dipakai.

9. Kompatibilitas

Hal ini juga penting, seiring berjalannya waktu bahasa pemrograman akan selalu mengalami upgrade ke versi terbaru. Maka dari itu, framework yang dapat dengan mudah beradaptasi dengan bahasa pemrograman versi baru akan sangat membantu.

10. Peran Komunitas

Jika Anda pengguna baru sebuah framework atau bahkan pemula dibidang programing, komunitas akan sangat berperan penting dalam perkembangan proyek Anda. Sebagai orang awam tentu kita membutuhkan bantuan orang lain yang sudah ahli.

Dalam komunitas ini, antar programer dapat saling membantu atau bahkan saling bertukar pengalaman dalam menggunakan sebuah framework. Ketika terjadi kendala pun akan lebih mudah teratasi jika ada bantuan dari sesama pengguna.

Simpelnya, pilihlah sesuai dengan kebutuhan proyek yang Anda kerjakan. Jika sedang mengerjakan proyek Front-End, gunakan framework khusus Front-End yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Penutup

Framework adalah jalan yang harus dipilih ketika seorang programer ingin membuat sebuah aplikasi atau web yang lebih menarik dan responsif.

Keamanan dan kecepatan dalam proses pengerjaan juga menjadi salah satu keunggulan penggunaan framework.

Bagikan:

Tags

Rita Elfianis

Menyukai hal yang berkaitan dengan bisnis dan strategi marketing. Semoga artikel yang disajikan bermanfaat ya...

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.