27+ Jenis Perintah Dasar Linux dan Fungsinya

Jenis Perintah Dasar Linux dan Fungsinya
Jenis Perintah Dasar Linux dan Fungsinya

Penggunaan Linux dalam dunia IT semakin banyak digunakan oleh masyarakat. Linux berfungsi sebagai penunjang aplikasi-aplikasi untuk mobile hingga PC yang semakin populer.

Pada artikel kali ini, kami akan membahas perintah dasar Linux yang tidak banyak orang IT ketahui. Sebelum itu, mari kita bahas mengenai Linuxnya itu sendiri.

Mengenal Perintah Dasar Linux

Linux dikenal sebagai sistem operasi sehari-hari dalam dunia teknologi informasi yang digunakan sebagai pengembangan aplikasi. 

Banyak ahli IT yang lebih memilih menggunakan Linux dibandingkan Windows dalam pembuatan aplikasinya, hal ini karena penggunaannya yang open source. Sehingga dalam pengaplikasiannya tidak membutuhkan biaya lebih. 

Apakah Anda termasuk salah satu orang yang menggunakan Linux ini? Jika, iya. Maka Anda harus lebih mengenal lagi dasar-dasar perintah Linux yang kerap kali terlupakan oleh orang-orang IT. 

Berikut ini ada kami akan memberikan 27 jenis dasar – dasar perintah Linux yang bisa Anda gunakan dalam pengembangan aplikasi. Yuk, baca ulasannya disini.

Jenis-jenis Perintah Dasar Linux

Jenis-jenis Perintah Dasar Linux
Jenis-jenis Perintah Dasar Linux

Linux masih termasuk bagian dari sistem operasi Unix yang tergabung dengan Debian, Mint, Fedora dan lainnya. Dimana sistem ini disebut dengan sistem distribusi. 

Pengembangan aplikasi Linux ini, dirilis pada tahun 1991 untuk pertama kalinya. Penggunaan Linux oleh User meningkat pesat sampai sekarang. Jadi, bagi Anda yang ingin mulai menggunakan Linux, wajib mempelajari terlebih dahulu dasar-dasar perintahnya. Apalagi Anda sebagai pengguna baru wajib mengetahui dasar-dasar perintah Linux di bawah ini.

Tidak semua pegiat IT, khususnya mereka yang bekerja di bidang pengembangan aplikasi mengetahui semua jenis dasar – dasar Linux. Sehingga dasar perintah Linux yang lainnya seringkali terlupakan dan jarang digunakan. Agar pengembangan aplikasi lebih bervariasi dan lebih canggih. Coba gunakan juga jenis-jenis perintah dasar Linux berikut ini : 

1. “ping” <Command>

Command ping berperan dalam proses pengecekan status konektivitas ke suatu server. Anda hanya perlu menambahkan “pinggoogle.com”. Setelah itu command akan melakukan pengecekan konektivitas status ke servernya secara langsung di Google serta pengukuran waktu responnya. 

2. “is” <Command>

Perintah “is command” digunakan untuk melihat isi direktori. Secara default, perintah “is”  akan menampilkan isi dari direktori yang akan digunakan oleh Anda. 

Perintah “is” juga mempermudah Anda dalam melakukan pengecekan terhadap isi direktori lainnya. Anda hanya perlu mengetikkan kata “is”dan disusul oleh path direktori. Sebagai contoh, ketik is/home/username/Documents untuk melihat isi dokumen. 

Berikut ini variasi “is command” yang bisa dikombinasikan sebagai perintah Linux, diantaranya:

  • is-R berfungsi untuk membuat semua daftar file yang ada di sub-direktori.
  • is-a berperan menampilkan file yang tersembunyi.
  • is-al untuk membuat daftar file dan direktori yang membuat informasi secara mendetail, seperti hak akses (permission), ukuran (size), pemilik (owner) dll.

3. “cd” <Command>

Perintah dasar Linux selanjutnya, yakni “cd” berperan untuk menjelajahi file dan direktori Linux. Perintah Linux ini memerlukan nama direktori secara penuh. Namun bisa juga tergantung dengan direktori yang Anda gunakan saat ini.

Sebagai gambaran, misalnya Anda saat ini berada di /home/username/Documents dan ingin membuat photos, subdirektori dari Documents. Untuk bisa menjangkau itu, Anda hanya perlu mengetikan command cd photos

Jika masih belum terbayang, Anda bisa menggunakan contoh berikut:

Misalnya :  /home/username/Movies. Kemudian ketik dengan “cd” diikuti dengan path absolute direktori cd/home/username/Movies.

Namun Anda juga bisa menggunakan jalan pintas atau shortcut untuk memudahkan navigasi seperti : 

  • cd.. (dengan tanda dua titik ini) membantu memindahkan satu direktori ke atas.
  • cd membantu membuka langsung folder home.
  • cd- (diikuti tanda penghubung) membantu untuk berpindah ke direktori sebelumnya. 

Dalam penggunaannya ini shell Linux sangat sensitif, sehingga perlu diketik secara benar dan tepat serta penuh ketelitian. 

4. echo <Command>

Perintah dasar Linux “echo” berperan untuk menampilkan satu baris teks sekaligus memberikan sebuah teks kedalam file. Contohnya I $ echoTeks>>laskarseo.txt I. Perintah Linux tersebut memberikan “Teks” ke dalam file “laskarseo.txt”, jika file tersebut belum tersedia, maka otomatis akan dibuat.

5. df <Command>

Jika Anda ingin mendapatkan laporan tentang penggunaan disk space system. Anda bisa menggunakan “df command” ini sebagai sistem operasinya. Df command akan memberikan hasil laporan dalam bentuk persentase dan satuan KB. Anda juga bisa melihat dalam bentuk satuan megabyte saat mengetikan “df-m”. 

6. du < Command>

Perintah dasar Linux “du” berperan penting dalam melakukan checking terhadap seberapa banyak jumlah space yang digunakan oleh direktori dan file. Namun untuk file bentuk ringkasan, penggunaan disk akan ditampilkan dalam bentuk nomor blok disk daripada format ukuran pada umumnya. 

PERINTAH Linux “du” juga memungkinkan Anda untuk bisa melihat jumlah penggunaan disk dalam satuan byte, kilobyte, dan megabyte. Anda hanya perlu menambahkan tulisan -h ke baris perintah.  

7. tail <Command>

Perintah dasar Linux “tail” memiliki peran yang penting dalam menampilkan baris teks. Penggunaan Linux “tail” bisa menampilkan sepuluh baris terakhir dari suatu file. Sebagai contoh kongkritnya, Anda cukup ketikkan (tail –n filename.ext.). Selanjutnya sepuluh baris tersebut akan muncul secara runtut pada layar komputer Anda.

8. tar <Command>

Perintah Linux “tar” merupakan sistem operasi yang paling sering digunakan. Pasalnya “tar command” berfungsi untuk mengarsipkan banyak file ke dalam (tarball) dengan format file Linux yang hampir sama dengan zip, di mana tindakan kompresi bersifat opsional. 

Akan tetapi, perintah dasar Linux “tar” terbilang kompleks karena memiliki daftar fungsi yang cukup panjang. Sebagai contoh menambahkan file baru ke arsip yang sudah ada, membuat daftar konten suatu arsip, mengekstrak konten dari arsip, dan lain sebagainya. 

9. diff <Command>

Jika Anda ingin membandingkan konten berdasarkan baris demi baris. Anda bisa menggunakan sistem operasi perintah dasar Linux “diff”. Dalam penggunaannya, sistem operasi “diff” akan menghasilkan output berupa line atau baris yang tidak cocok. 

Umumnya, seorang programmer lebih sering menggunakan perintah “diff” ini ketika mereka perlu melakukan perubahan program. Menurutnya penggunaan diff command ini lebih efisien, daripada harus menulis kembali semua kode source.

Berikut ini merupakan format sederhana dari perintah dasar Linux “diff”, seperti (diff file1.ext file2.ext.).

10. head <Command>

Perintah head hampir sama fungsinya dengan “tar” untuk melihat baris. Akan tetapi perintah “head” berfungsi untuk melihat baris pertama dari semua file teks. 

Perintah “head” secara default akan menampilkan 10 baris pertama dengan tambahan baris tersebut dapat diubah sesuai keinginan Anda. 

Sebagai contoh konkrit, Anda hanya ingin menampilkan 5 baris pertama, Anda hanya perlu mengetikkan (head –n 5 filename.ext).

11. kill <Command>

Command dasar Linux yang satu ini digunakan jika tidak ada program yang responsif. Penggunaanya dilakukan secara manual. Command kill berperan penting dalam mematikan sistem operasi, sekaligus mengirimkan sinyal tertentu pada aplikasi yang bermasalah. 

Selain itu, Anda juga bisa memberi instruksi kepada aplikasi agar bisa dimatikan secara otomatis. 

Dalam penggunaannya, sistem operasi Linux “kill” terdiri atas 64 sinyal yang bisa Anda gunakan. Akan tetapi, kebanyakan orang hanya menggunakan dua sinyal saja dalam aplikasinya. Sebagaimana contoh kedua sinyal tersebut: 

  • SIGKILL (9) berperan penting dalam memaksa program untuk berhenti pada saat itu juga. Sehingga progress yang tidak disimpan secara otomatis akan hilang total. 
  • SIGTERM (15) memiliki peranan dalam meminta program untuk berhenti bekerja dan memberikannya waktu untuk menyimpan semua progress. Jika tidak ada sinyal khusus yang ditentukan ketika memasukan perintah “kill”, sinyal ini biasanya akan digunakan oleh programmer. 

Selain sinyal dalam penggunaan command kill, Anda harus tahu pasti nomor identifikasi proses (PID-Process Identification Number) dari sebuah program yang hendak diberhentikan dengan paksa. Bagaimana jika Anda tidak mengetahui PID-nya? Maka Anda bisa menggunakan command ps ux sebagai penggantinya.

12. hostname <Command>

Perintah dasar pada Linux yang satu ini berperan penting dalam mengetahui nama host/network. Anda hanya perlu menambahkan (-I) di akhir command, dengan demikian alamat IP dapat diketahui dengan mudah karena akan tampil secara otomatis.

13. zip, unzip <Command>

Jika Anda ingin memperkecil ukuran file, maka Anda bisa menggunakan perintah dasar command zip. Sementara perintah dasar unzip berperan mengekstrak file zip ke arsip di zip. 

14. history <Command>

Perintah dasar Linux yang satu ini paling cocok untuk digunakan oleh Anda yang sudah ahli dalam programmer sistem operasi aplikasi. Penggunaan command history ini menampilkan review kembali command yang sudah dibuat atau ditambahkan sebelumnya. 

15. mkdir <Command>

Dalam membuat direktori baru atau file baru, Anda bisa menggunakan perintah dasar Linux mkdir. Sebagai contoh kongkrit untuk command mkdir, jika Anda mengetikkan (mkdir Music), maka direktori baru akan muncul yang disebut Music. 

Jika Anda masih bingung, berikut ini contoh command mkdir tambahan yang bisa Anda gunakan dalam sistem operasi suatu aplikasi sebagai berikut:

  • mkdir Music/Newfile berguna untuk membuat direktori baru di dalam direktori lain.
  • Untuk membuat direktori diantara dua direktori yang sudah dibuat. Anda bisa menambahkan opsi “p” (parents). Sebagai contoh mkdir –p Music/2022/Newfile untuk membuat file baru “2022”.

16. rm <Command>

Penggunaan command rm berfungsi untuk menghapus direktori beserta isinya. Jika Anda hanya perlu menghapus direktori saja, Anda cukup menggunakan alternative command yakni (rm –r).

17. rmdir <Command>

Perintah Linux yang satu ini hampir sama dengan rm command. Akan tetapi dalam menghapus direktorinya, hanya boleh digunakan untuk direktori yang masih kosong saja. 

18. mv <Command>

Perintah mv command memiliki peran utama yakni untuk memindahkan file, meskipun sebenarnya bisa juga digunakan untuk merubah nama file. Perintah Linux mv command biasanya berupa argumen yang ada di cp command. Anda hanya perlu mengetikan mv, nama file, dan direktori tujuannya.

Berikut ini contoh kongkrit dari command mv (mv file.txt/home/username/Documents). Sementara untuk mengganti nama file, Anda bisa menggunakan perintah Linux mv oldname.ext newname.ext.

19. cp <Command>

Untuk menyalin file dari direktori saat ini ke direktori yang berbeda. Anda bisa menggunakan cp command, dalam penggunaannya sebagai contoh Anda bisa mengetikkan (cp scenery.jpg/home/username.Pictures) untuk membuat salinan scenery.jpg dari direktori saat ini ke direktori Pictures.

20. cat <Command>

Cat command atau perintah dasar concatenate, yakni perintah Linux yang paling sering digunakan dalam sistem operasi aplikasi. Perintah cat berfungsi membuat daftar konten pada standar output (stdout). Untuk bisa menjalankan perintah cat, ketikkan (cat) yang kemudian diikuti dengan nama dan ekstensi file. Misalnya, cat file.txt.

21. pwd <Command>

Pwd command memiliki fungsi untuk mencari path dari direktori yang ada di (folder) yang Anda gunakan saat ini. Perintah Linux ini memberikan peringatan penuh, yang pada dasarnya merupakan path semua direktori dan diawali dengan garis miring (/) . Sebagai contoh absolute antara lain (/home/username).

22. touch <Command>

Perintah dasar Linux ini berfungsi untuk memberikan perintah dalam membuat file baru yang kosong melalui beris perintah Linux. Misalnya, Anda mengetikkan (touch/home/username/Document/Web.html) dalam rangka membuat file HTML berjudul WEB di bawah direktori Documents. 

23. locate <Command>

Locate berfungsi untuk mencari file, fungsinya hampir sama dengan command pencarian di OS Windows. Apabila dipasangkan dengan argumen (-i), perintah Linux ini bersifat case insensitive. Dengan demikian file bisa dicari, meskipun Anda tidak mengetahui namanya dengan pasti dari file tersebut.  

Beberapa contoh yang bisa Anda buat untuk melakukan perintah Command ini seperti ketika Anda ingin mencari file yang lebih dari dua kata, cukup tulisakan (*). Lalu diikuti dengan perintah (locate-I school*note). Dengan begitu Anda akan mencari file yang memuat kata “school” dan “note” di dalamnya bak ditulis dalam huruf besar ataupun kecil.

24. find <Command>

Fungsinya hampir sama dengan perintah Locate. Akan tetapi perintah find bisa digunakan untuk mencari file dan direktori yang terletak di dalam direktori yang diberikan. Berikut gambaran dari perintah Linux find. Diantaranya:

Command find/home/-name notes.txt akan mencari file bernama notes. Txt di dalam direktori home dan subdirektori. Adapun beberapa variasi yang bisa Anda gunakan untuk mencari file dan direktori menggunakan find command.

  • (find.-name notes.txt) berfungsi untuk mencari file di dalam direktori yang digunakan saat ini. 
  • (/-type d-name notes.txt) hanya berfungsi untuk mencar direktori.

25. sudo <Command>

Sudo (SuperUser Do) memiliki peran penting dalam menjalankan task yang memerlukan hak akses atau permission administrative root. Akan tetapi menggunakan command ini sangat tidak disarankan dalam pengaplikasiannya. Sebab bisa membuat sistem aplikasi eror kapan saja, jika Anda melakukan kesalahan.

26. grep <Command>

Perintah dasar Linux yang memiliki peran penting dalam menyelesaikan task harian dalam suatu sistem operasi aplikasi. Melalui perintah Linux ini Anda bisa melakukan pencarian semua task di dalam direktori atau file. 

Sebagai contohnya, (grep blue notepad.txt) yang digunakan untuk mencari kata “blue” di file notepad. Baris ini berfungsi dalam memuat kata yang dicari sehingga bisa ditampilkan sepenuhnya.

27. chown <Command>

Dalam sistem operasi Linux semua file dimiliki oleh user khusus. Perintah dasar Linux yang satu ini memungkinkan Anda mengubah atau mentransfer kepemilikan file ke username khusus. Sebagai contoh konkrit, (chown linuxuser2 file.ext) yang akan menentukan (linuxuser2) sebagai pemilik (file.ext).

Penutup

Sebenarnya, jenis perintah dasar Linux ini masih banyak lagi yang lainnya. Akan tetapi, sistem operasi sehari-hari ini sangat membantu dalam pengembangan aplikasi baik mobile atau PC komputer.

Untuk menambah pengetahuan tentang jenis perintah dasar Linux atau sistem operasi hingga hosting dan dunia website lainnya. Anda bisa mengunjungi website Ritaelfianis.ID.  Yuk, kunjungi website kami sekarang juga!

Bagikan:

Tags

Rita Elfianis

Menyukai hal yang berkaitan dengan bisnis dan strategi marketing. Semoga artikel yang disajikan bermanfaat ya...

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.