Pasar Oligopoli: Pengertian, Ciri, Jenis, Kelebihan, dan Contohnya

Pasar Oligopoli- Pengertian, Ciri, Jenis, Kelebihan, dan Contohnya

Pasar oligopoli merupakan bentuk pasar di mana terdapat lebih dari satu perusahaan yang menguasai suatu industri atau sektor tertentu.

Bisnis tersebut biasanya punya power yang besar di pasar dan dapat mengubah atau mempengaruhi harga barang yang dipasarkan/dijual.

Pasar oligopoli dapat terbentuk karena adanya hambatan-hambatan masuk atau biaya yang tinggi untuk memulai bisnis dalam industri tersebut.

Dibandingkan dengan pasar persaingan sempurna, pasar oligopoli lebih dekat dengan kenyataan yang terjadi dalam dunia nyata.

Dalam tulisan ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang pasar oligopoli dan bagaimana perusahaan dapat bersaing dengan efektif di dalamnya. Jadi, Anda bisa lebih paham dan bisa menerapkannya jika nanti punya usaha.

Pengertian Pasar Oligopoli

Pengertian Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli merupakan suatu bentuk pasar yang ditandai oleh adanya beberapa produsen yang menguasai pasar tersebut. Selain itu, juga ditandai oleh adanya persaingan tidak sehat antar produsen yang menguasai pasar tersebut.

Pasar oligopoli umumnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu oligopoli pure dan oligopoli impure. Oligopoli pure merupakan oligopoli yang hanya terdiri dari beberapa produsen yang menguasai pasar tersebut.

Sementara oligopoli impure merupakan pasar yang terdiri dari beberapa produsen yang menguasai pasar tersebut serta adanya persaingan dengan produsen lain yang tidak menguasai pasar tersebut.

Oligopoly market merupakan suatu bentuk pasar yang dapat memberikan keuntungan bagi produsen yang menguasai pasar tersebut, namun perlu adanya pengawasan dan regulasi yang tepat agar terjadi persaingan yang sehat.

Baca Juga : Pengertian Pasar Adalah

Ciri-Ciri Pasar Oligopoli

Ciri-CIri Pasar Oligopoli

Untuk lebih memahami apa itu pasar oligopoli, ada baiknya untuk mengetahui ciri-ciri pasarnya di bawah ini. Dengan begitu, Anda bisa lebih paham dan mengetahui seluk-beluknya secara umum.

1. Penjualan bersifat homogen

Pasar oligopoli ditandai oleh adanya beberapa pemain besar yang memiliki kekuatan dalam menentukan harga dan penawaran produk atau jasa.

Ciri utamanya adalah penjualan bersifat homogen, yang artinya produk yang dijual oleh para pemain pasar tersebut hampir sama.

Meskipun produk yang dijual tidak terlalu berbeda, para pemain pasar oligopoli masih memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga melalui kebijakan harga yang diterapkan.

Mereka dapat menaikkan atau menurunkan harga sesuai dengan kepentingan bisnis masing-masing.

Selain itu, dalam pasar oligopoli juga terdapat ancaman entri baru, yaitu kemungkinan adanya pemain baru yang masuk ke pasar dan mengganggu posisi para pemain lama.

Hal ini dapat menyebabkan para pemain lama menyesuaikan strategi bisnisnya demi menjaga posisinya.

2. Harga produk relatif sama

Salah satu ciri yang paling menonjol dari pasar oligopoli adalah harga produk yang relatif sama di dalam industri tersebut.

Hal ini terjadi karena perusahaan-perusahaan tersebut memiliki kekuatan pasar yang cukup besar dan dapat mempengaruhi harga produk yang dijual.

Meskipun demikian, perusahaan-perusahaan tersebut tidak sepenuhnya berkuasa atas harga produk yang dijual.

Mereka harus terus bersaing dengan perusahaan lain dalam menarik pelanggan dengan menawarkan harga yang lebih kompetitif atau kualitas yang lebih baik.

Harga produk yang relatif sama di antara perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli dapat terjadi karena adanya hambatan-hambatan masuk atau biaya yang tinggi untuk memulai bisnis dalam industri tersebut.

Gangguan tersebut dapat berupa persyaratan teknis yang ketat atau biaya yang tinggi untuk memperoleh izin atau lisensi operasi.

Hal ini membuat sulit bagi perusahaan baru untuk memasuki industri tersebut dan menimbulkan kecenderungan harga produk yang relatif sama.

Walau harga produk relatif sama, perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli masih harus bersaing dengan menawarkan kualitas produk yang lebih baik atau layanan pelanggan yang lebih baik untuk menarik pelanggan.

3. Sulit ditembus produsen baru

Pasar oligopoli umumnya sulit ditembus oleh produsen baru. Hal ini disebabkan oleh adanya halangan yang tinggi bagi produsen baru untuk bersaing.

Hambatan itu bisa berupa biaya modal yang tinggi, sumber daya yang langka, hingga regulasi yang ketat.

Itulah kenapa, para pemain pasar oligopoli yang sudah terlebih dahulu memiliki posisi yang kuat di pasar akan sulit tergeser oleh produsen baru yang masuk ke pasar.

Namun, meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan adanya perubahan struktur pasar di kemudian hari.

Dengan demikian, pasar oligopoli merupakan pasar yang tidak sepenuhnya terbuka bagi produsen baru, namun masih memiliki potensi untuk terjadi perubahan struktur pasar di masa yang akan datang.

Oleh karena itu, para pemain harus terus memantau perkembangan pasar.

4. Terdapat beberapa produsen yang menguasai pasar

Pasar oligopoli umumnya berisi beberapa produsen yang menguasai pasar dalam industri tersebut. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya memiliki kekuatan pasar yang cukup besar dan dapat mempengaruhi harga produk yang dijual.

Meskipun demikian, mereka harus terus bersaing dengan perusahaan lain dalam menarik pelanggan dengan menawarkan harga yang lebih kompetitif atau kualitas yang lebih baik.

Selama perusahaan bisa memiliki strategi marketing yang sempurna, mereka bisa menguasai pasar dengan baik. Jadi, persaingan ini tetap akan berjalan untuk memenuhi target masing-masing. Jika tidak mereka akan hancur dan susah bersaing.

5. Persaingan tidak sehat antar produsen

Persaingan tidak sehat dapat terjadi karena hambatan memulai bisnis dalam industri tersebut. Masalah itu dapat berupa persyaratan teknis yang ketat atau biaya yang tinggi untuk memperoleh izin atau lisensi operasi.

Persaingan tidak sehat antar produsen dalam pasar oligopoli dapat menyebabkan terjadinya tindakan-tindakan yang tidak etis atau tidak terpuji.

Misalnya, perusahaan dapat menjual produk dengan harga yang tidak wajar atau tindakan merugikan lainnya.

Untuk mengatasi persaingan tidak sehat antar produsen dalam pasar oligopoli, diperlukan adanya regulasi yang ketat dari pemerintah untuk mengawasi praktik-praktik tidak etis tersebut.

Selain itu, perusahaan-perusahaan juga harus mematuhi prinsip-prinsip etika bisnis.

6. Keuntungan tinggi bagi produsen yang menguasai pasar

Salah satu ciri yang paling menonjol dari pasar oligopoli adalah terdapat keuntungan tinggi bagi produsen yang menguasai pasar. Mereka menjual produk yang memang dibutuhkan oleh masyarakat. Jadi, menjual dengan harga berapapun tetap dibeli.

Keuntungan tinggi dalam pasar oligopoli juga bisa terjadi karena perusahaan tersebut memiliki kekuatan pasar yang cukup besar dan dapat mempengaruhi harga produk yang dijual.

Perusahaan tersebut juga dapat mengalokasikan biaya lebih efisien karena memiliki skala produksi yang lebih besar.

Meski bisa mendapatkan untung, mereka tidak bisa melakukan apapun semaunya sendiri. Karena jika melakukan itu, stigma negatif bisa menyebabkan masalah pada brand. Apalagi zaman sekarang apa saja bisa menjadi viral lebih cepat.

7. Butuh strategi pemasangan yang matang

Dalam pasar ini perusahaan butuh strategi pemasaran yang matang untuk bersaing dengan efektif. Pasar oligopoli merupakan suatu bentuk pasar di mana terdapat beberapa perusahaan yang menguasai suatu industri atau sektor tertentu.

Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki kekuatan pasar yang cukup besar dan dapat mempengaruhi harga produk yang dijual. Sayangnya jika mereka tidak memiliki strategi pemasaran yang sempurna, apa yang dimiliki akan sia-sia.

Pada dasarnya masyarakat butuh sesuatu yang baru untuk dipakai atau gunakan setiap hari. Jika pengemasan atau cara promosinya tidak sesuai, masyarakat bisa saja enggan. Akhirnya memilih kompetitor yang menjual produk sama.

Jenis Pasar Oligopoli

Jenis Pasar Oligopoli

Berikut beberapa jenis pasar oligopoli yang sering muncul di Indonesia dan seluruh dunia. Memahami jenis pasar oligopoli penting agar tidak salah mengkategorikan suatu pasar.

1. Pasar oligopoli Homogen

Pasar jenis ini berisi beberapa produsen besar yang menjual produk sama. Produk itu dibutuhkan oleh masyarakat sehingga permintaannya juga tinggi. Sayangnya, produk ini sulit sekali dibedakan antara satu dengan yang lainnya.

Misal suatu produk minuman seperti susu murni yang dijual di pasaran. Akan ada produsen yang menjual produk serupa.

Isi dan rasanya relatif sama sehingga sulit untuk dibedakan antara satu dengan yang lainnya. Jadi, biasanya beberapa produsen membuat semacam diferensiasi.

Nah, perbeda inilah yang akan membuat sebuah produk akhirnya dilirik dan disukai oleh banyak orang.

Untuk membuat pembeda, perusahaan bisa mengemas dengan menarik mulai dari promosi sampai harga yang nantinya akan ditawarkan pada pembeli.

2. Pasar Oligopoli Impure

Pasar impure hampir sama dengan versi murni oligopoli, di mana terdapat beberapa produsen yang menguasai pasar dan pembeli. Namun, ada kemungkinan adanya produsen baru yang mencoba masuk ke dalam pasar ini untuk ikut andil.

Di pasar ini, barang yang dijual biasanya mirip satu dengan yang lain, sehingga sulit untuk dibedakan.

Namun, tidak jarang ada produsen yang mencoba untuk membedakan produknya dengan cara mempromosikan atau memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pembeli.

Meskipun hampir sama dengan versi murni oligopoli, ada kemungkinan terjadinya perubahan strategi dari produsen-produsen yang sudah ada di pasar ini ketika ada produsen baru yang masuk.

Perubahan strategi tersebut bisa sedikit atau banyak tergantung pada seberapa tertarik pembeli terhadap brand baru yang masuk ke pasar.

3. Pasar oligopoli terdiferensiasi

Pasar terdiferensiasi adalah pasar yang biasanya muncul untuk beberapa varian produk yang memiliki perbedaan yang jelas dari segi harga, kualitas, hingga kemasan.

Contohnya adalah produk premium dengan harga tinggi dan produk biasa dengan harga rendah.

Perbedaan ini biasanya dilakukan untuk menyasar beberapa pasar yang membutuhkan produk dengan harga yang berbeda. Meski barang yang dijual di pasar terdiferensiasi ini sama, isinya bisa saja berbeda.

Hal ini memudahkan produsen menyasar banyak target marketnya. Jadi, produk premium yang dijual dengan harga tinggi mungkin memiliki isi yang lebih banyak atau kualitas yang lebih baik daripada produk biasa yang dijual dengan harga rendah.

Pasar terdiferensiasi ini merupakan salah satu alternatif bagi produsen untuk menyasar pasar yang membutuhkan produk dengan harga yang berbeda.

Dengan demikian, produsen bisa mengoptimalkan penjualan produknya dengan menyasar banyak target market yang berbeda.

Namun, produsen harus tetap memperhatikan kualitas produk yang dijual agar tidak mengecewakan pembeli yang membeli produk premium dengan harga yang lebih tinggi.

4. Pasar oligopoli kolusi

Pasar kolusi adalah pasar yang memicu terjadinya kerja sama antara banyak brand atau perusahaan. Biasanya, kerja sama ini dilakukan dalam hal menentukan harga. Misalnya dengan membuat harga produk yang sama.

Dengan demikian, meski harga produk tersebut dinaikkan, konsumen tidak memiliki pilihan lain selain membeli produk tersebut karena semua produsen menaikkan harga produknya.

Cara ini dilakukan oleh produsen agar sama-sama tidak mengalami kerugian.

Sayangnya, cara ini juga membuat persaingan menjadi sangat statis. Hal ini terjadi karena produsen akan sangat minim melakukan inovasi demi main aman di pasar.

Dengan demikian, tidak jarang pasar kolusi ini dianggap tidak sehat oleh beberapa pihak karena tidak menguntungkan konsumen.

Meskipun demikian, pasar kolusi ini juga memiliki keuntungan bagi produsen. Salah satunya adalah keamanan dalam menjalankan bisnis karena tidak perlu bersaing dengan harga yang terlalu rendah.

5. Pasar oligopoli non kolusi

Pada pasar oligopoly non kolusi, produsen atau perusahaan bekerja sendiri tanpa terikat dengan kerja sama dengan perusahaan lain.

Produk yang dijual di pasar ini biasanya sama, dan perbedaan harganya tidak jauh beda. Hal ini membuat pergerakan bisnis di pasar ini cenderung statis.

Namun, produsen di pasar oligopoli non kolusi ini masih bisa melakukan inovasi atau gebrakan dalam promosi atau menciptakan produk baru.

Inovasi tersebut dilakukan untuk menarik banyak keuntungan dari pembeli, sekaligus juga bisa menarik pembeli dari brand lain.

Meskipun demikian, pasar oligopoli non kolusi ini tidak selalu menguntungkan bagi produsen. Hal ini terjadi karena produsen harus terus berinovasi agar tidak kalah dengan brand lain yang juga mencoba menarik pembeli dengan inovasi yang sama.

Kelebihan Pasar Oligopoli

Kelebihan Pasar Oligopoli

Meski cenderung dianggap buruk di kalangan masyarakat atau industri, ternyata ada beberapa kelebihan yang dimiliki pasar oligopoli. Berikut beberapa kelebihan yang dimiliki.

  • Menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi produsen yang menguasai pasar
  • Memberikan kesempatan bagi produsen untuk bersaing secara lebih sehat
  • Memberikan kesempatan bagi produsen untuk meningkatkan kualitas produk yang ditawarkan
  • Menciptakan pasar yang stabil dan teratur
  • Meningkatkan pilihan bagi konsumen, karena ada beberapa produsen yang menawarkan produk yang serupa
  • Menciptakan suplai barang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen
  • Memberikan kesempatan bagi produsen untuk meningkatkan efisiensi produksi dan menekan biaya produksi.

Kekurangan Pasar Oligopoli

Kekurangan Pasar Oligopoli

Kekurangan tentu banyak dan harus dipahami agar pasar oligopoli tidak menyebabkan terjadinya kehancuran di dunia industri. Simak apa saja kekurangannya di bawah ini.

  • Terjadinya persaingan tidak sehat antar produsen yang menguasai pasar tersebut
  • Meningkatnya harga barang yang ditawarkan
  • Terjadinya monopoli bagi produsen yang menguasai pasar tersebut
  • Terbatasnya kesempatan bagi produsen baru untuk masuk ke pasar tersebut
  • Dapat merugikan konsumen, karena harga barang yang ditawarkan cenderung lebih tinggi
  • Dapat membatasi inovasi dan perkembangan produk yang ditawarkan oleh produsen.

Contoh Pasar Oligopoli di Indonesia

Contoh Pasar Oligopoli di Indonesia

Pasar oligopoli jenisnya ada banyak, berikut beberapa yang sering muncul di Indonesia meski tidak disadari oleh banyak orang.

  • Pasar telekomunikasi. Ada beberapa penyedia layanan telekomunikasi yang menguasai pasar, seperti Telkomsel, Indosat, XL, dan Tri.
  • Pasar rokok. Terdapat beberapa pabrik rokok yang menguasai pasar, seperti Gudang Garam, Djarum, Sampoerna, dan Bentoel.
  • Pasar minyak goreng. Contoh produsen minyak goreng yang menguasai pasar terdiri dari Fortune, Filma, dan Prima.
  • Pasar susu. Muncul beberapa produsen susu yang menguasai pasar tersebut, seperti Indomilk, Danone, Nestle, dan Frisian Flag.
  • Pasar otomotif. Beberapa produsen otomotif seperti Toyota, Honda, Daihatsu, Suzuki, dan Mitsubishi masih menguasai Indonesia.
  • Pasar kelontong. Di Indonesia, ada beberapa perusahaan ritel yang menguasai pasar tersebut, seperti Indomaret, Alfamart, dan Lawson.
  • Pasar kosmetik. Terdapat produsen kosmetik yang menguasai seperti PT. Unilever Indonesia Tbk, PT. Sari Ayu Kosmetika, dan PT. Mustika Ratu.

Pada kesimpulannya, pasar oligopoli merupakan suatu bentuk pasar yang ditandai oleh adanya beberapa produsen yang menguasai pasar tersebut.

Dengan demikian, perlu adanya pengawasan dan regulasi yang ketat untuk menjaga agar terjadinya persaingan tidak sehat.

Selain itu, perlu adanya kebijakan yang memungkinkan masuknya produsen baru ke pasar tersebut, sehingga terjadi persaingan yang sehat antar produsen yang menguasai pasar tersebut.

Jadi, tidak akan ada pihak-pihak yang mungkin akan dirugikan di kemudian hari.

Bagikan:

Tags

Joko Warino

Seorang praktisi SEO (Search Engine Optimization) dari tahun 2013 yang selalu berusaha meningkatkan kemampuan seiring dengan perubahan logaritma yang dilakukan oleh Google.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.