Manajemen Laba: Pengertian, Pola, Fungsi, dan Faktor Penyebabnya

manajemen laba

Setiap perusahaan pasti ingin memastikan kondisi perusahaan dapat berjalan secara stabil dan tidak mengalami kerugian, bahkan kebangkrutan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan manajemen laba atau pengaturan laba yang tepat sesuai dengan metode akuntansi.

Dalam sebuah perusahaan, terdapat stakeholder yang memiliki kepentingan dalam perusahaan. Beberapa hal yang terjadi dalam perusahaan, dapat berpengaruh pada pendapatan hingga laba perusahaan. Hal inilah yang menyebabkan pentingnya sebuah manajemen untuk mengantisipasi kerugian.

Pengertian Manajemen Laba

Pengertian Manajemen Laba

Apa itu laba? Pengertian laba adalah keuntungan yang didapatkan perusahaan dari hasil produksinya. Keuntungan ini akan digunakan kembali untuk operasional perusahaan. Misalnya saja pembelian kembali bahan baku yang digunakan, menggaji karyawan, penambahan modal usaha, dan lainnya.

Definisi umum tentang manajemen laba adalah sebuah cara pengelolaan pendapatan atau arus kas masuk, serta pengelolaan pengeluaran atau arus kas keluar. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa sebuah perusahaan menghasilkan laba atau keuntungan operasional bersih.

Pada umumnya, manajemen ini akan berhubungan dengan laporan laba rugi. Sistem pelaporan keuangan yang tepat, dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar bisnis yang dijalankan mampu memberikan keuntungan pada perusahaan.

Selain itu adanya manajemen ini juga membantu sebuah bisnis agar mampu bertahan. Laporan sebagai sumber dalam memproyeksikan serta menyusun strategi yang tepat, untuk meningkatkan kinerja. Membandingkan proyeksi laba rugi dengan laporan aktual, dapat mengidentifikasi bagian yang perlu ditingkatkan.

Baca Juga: Manajemen Keuangan

Pola Manajemen Laba

Pola Manajemen Laba

Pola merupakan sebuah bentuk atau model dengan karakteristik yang sifatnya teratur. Tujuan dari penggunaan pol aini adalah, agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan perencanaan. Seperti halnya pola yang digunakan pada manajemen untuk menghasilkan laba.

1.  Taking a Bath

Pola manajemen yang pertama adalah taking a bath. Pola ini diartikan sebagai pola yang berfungsi untuk menghapuskan beberapa catatan aktiva. Dalam penggunaan pola ini, manajemen harus melakukan clean the desk.

Bukan hanya untuk menghapuskan aktiva, namun dalam pola ini juga terdapat perkiraan biaya yang dibebankan kepada perusahaan. Penggunaan pola taking a bath ini, bertujuan agar laba yang dilaporkan akan mengalami peningkatan untuk periode yang akan datang.

2. Minimal Pendapatan

Penggunaan pola pendapatan ini, dapat dilakukan ketika terjadinya profit atau laba yang didapatkan oleh perusahaan. Dalam hal ini profit yang didapatkan tersebut, memiliki nilai yang cukup tinggi dibandingkan pada profit sebelumnya.

Tujuan dari adanya pola minimal pendapatan ini yaitu agar ketika terjadi profit yang tinggi, tidak menjadikan munculnya perhatian yang sifatnya politik. Tindakan yang dapat dilakukan pada pola tersebut yaitu, berupa penghapusan pada aktiva perusahaan dan barang modal.

3. Income Maximization atau Memaksimalkan Pendapatan

Berbeda dengan pola laba sebelumnya, pada manajemen untung atau laba dengan pola income maximization ini merupakan cara agar laba perusahaan dapat dimaksimalkan. Tujuannya tentu saja agar mendapatkan bonus.

Bonus yang didapatkan tersebut, memiliki nilai yang lebih tinggi dan lebih besar lagi. Sangat penting bagi perusahaan untuk memaksimalkan laba tersebut. Aktivitas atau tindakan yang dapat dilakukan pada pola ini, bertujuan untuk menghindari adanya pelanggaran kontrak utang.

4. Income Smoothing atau Perataan Laba

Pola rumus manajemen laba selanjutnya adalah income smoothing atau diartikan sebagai perataan laba. Pada pola perataan laba ini, terdapat teknik khusus yang dilakukan dalam menyusun dan membuat laporan perusahaan.

Perusahaan dapat menyusun laporan dengan menggunakan trend yang didapatkan dalam suatu pertumbuhan laba dalam kondisi yang sifatnya stabil. Pertumbuhan laba ini dapat dibandingkan dengan perhitungan perubahan laba yang dapat menurun atau bahkan meningkat secara drastis.

5. Timing Revenue dan Expenses Recognition

Pola terakhir yang dapat digunakan adalah timing revenue dan expenses recognition. Seperti pada pola yang lainnya, pola ini juga menggunakan teknik tertentu. Pola ini menggunakan teknik yang terdiri dari cara dalam pengambilan kebijakan.

Kebijakan yang dimaksud adalah kebijakan yang berkaitan dengan waktu terjadinya sebuah transaksi, atau ketika masa transaksi berlangsung. Contoh dari penggunaannya adalah pada saat pengakuan premature yang didasarkan pada pendapatan yang diterima.

Fungsi Manajemen Laba

Pola yang diterapkan oleh perusahaan dalam mengatur manajemen, terutama laba, memiliki fungsi yang cukup penting. Salah satunya adalah untuk menghindarkan dari bentuk kecurangan yang terjadi di sebuah perusahaan. Adapun fungsi manajemen yang lainnya adalah sebagai berikut.

1. Memantau Laporan Laba Rugi Secara Kontinyu

Memantau Laporan Laba Rugi Secara Kontinyu

Laporan laba rugi yang disusun oleh perusahaan, dihasilkan dalam periode tertentu. Misalnya adalah secara mingguan, bulanan, atau tahunan sesuai dengan periode yang ditetapkan perusahaan serta standar operasional prosedur perusahaan.

Laporan tersebut sifatnya berkelanjutan dan saling berkaitan. Jurnal manajemen laba dapat menggunakan laporan yang dimanfaatkan untuk membaca tren serta menghitung proyeksi laba pada periode selanjutnya. Laporan laba rugi juga dapat meminimalkan risiko kerugian perusahaan.

Dalam laporan laba rugi tersebut, terdapat indikator yang berhubungan dengan pendapatan, laba bersih, pengeluaran, dan juga rugi bersih. Perusahaan dinyatakan rugi apabila pengeluaran telah melebihi dari pendapatan riil perusahaan.

2. Menggabungkan Pemantauan Laporan Pengeluaran Kas dan Laporan Laba Rugi

Menggabungkan Pemantauan Laporan Pengeluaran Kas dan Laporan Laba Rugi

Sebuah manajemen yang efektif akan menunjukkan gambaran tentang bagaimana kemampuan perusahaan dalam menghemat dana yang dimiliki. Selain itu juga dapat untuk menghindarkan dari kehancuran finansial dan cara menumbuhkan uang tunai yang dimiliki.

Pengeluaran harus terpantau dan dikelola dengan baik, agar dapat dikendalikan secara efektif dan efisien. Laporan kas yang dikombinasikan dengan laporan laba rugi, akan membantu perusahaan dalam menghemat kas selama masa sulit.

Fungsi lain dari manajemen laba juga dapat digunakan untuk mengembangkan strategi bisnis, serta pengelolaan bisnis yang sifatnya efektif. Hasilnya adalah perusahaan dapat merasakan keuntungan yang didapatkan.

3. Tim Outsource untuk Manajemen Laba

Tim Outsource untuk Manajemen Laba

Untuk bisa menyusun dan menghasilkan laporan laba rugi yang baik, terkadang terganjal dengan adanya birokrasi yang berlaku di organisasi. Akibatnya juga akan sulit untuk bisa membuat proyeksi keuangan dengan tepat.

Agar bisa mendapatkan hasil laporan yang akuntabilitasnya tinggi, sangat penting adanya tim akuntan dan pembukuan yang profesional. Dengan kemampuan yang dimiliki tersebut, dapat tersaji laporan dari sudut akuntansi yang terstruktur.

Laporan yang dihasilkan, akan membantu para manajer dalam memberikan perspektif akan kinerja perusahaan. Lebih lanjut, tim akan mampu membantu dalam pengembangan strategi bisnis. Formula ini sangat membantu dalam menghasilkan dan meningkatkan keuntungan.

Faktor-faktor Manajemen Laba

Faktor Dalam Manajemen Laba

Dalam pelaksanaan manajemen, terdapat beberapa faktor penyebab dan juga faktor pendorong. Pada dasarnya, semua yang dilakukan dalam perusahaan pasti memiliki landasan tertentu. Berikut adalah faktor pendorong dan faktor penyebabnya.

1. Bonus Plan Hypothesis

Faktor ini sering juga disebut dengan hipotesis rencana bonus. Faktor ini menggunakan metode akuntansi, yang bertujuan untuk bisa memaksimalkan utilitas dalam sebuah perusahaan. Seperti apakah utilitas yang dimaksud tersebut?

Dalam hal ini, utilitas yang dimaksud adalah kegunaan dan metode agar bisa memperoleh bonus yang tinggi. Artinya adalah, manajemen perusahaan akan memberikan sejumlah bonus dengan jumlah atau ukuran yang besar.

2. Debt Covenant Hypothesis

Faktor selanjutnya adalah debt covenant hypothesis atau diartikan sebagai hipotesis perjanjian hutang. Adanya faktor ini ditujukan kepada manajemen yang telah melakukan pelanggaran. Jenis pelanggaran yang dimaksud adalah melanggar sebuah perjanjian kredit.

Akibat dari pelanggaran tersebut adalah terjadinya pemilihan metode agar bisa meningkatkan laba perusahaan. Tujuannya tentu saja untuk menjaga kredibilitas dan reputasi dari pandangan serta pemikiran pihak eksternal yang ditujukan pada perusahaan.

3. Political Cost Hypothesis

Hipotesis biaya politik ini, merupakan faktor yang berpengaruh pada tingkat laba perusahaan. Dalam sebuah negara terdapat kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah untuk mengatur perusahaan yang ada.

Kaitannya dengan laba adalah, perusahaan dalam skala besar justru cenderung akan menurunkan tingkat laba ketika produksi meningkat. Alasannya adalah tingkat laba yang tinggi, maka akan memberikan pajak yang tinggi pula. Namun faktor ini tetap berdasarkan prinsip akuntansi.

Cara Melakukan Manajemen Laba

Cara Melakukan Manajemen Laba

Bagaimana cara perusahaan dalam menerapkan strategi manajemen ini? Agar pelaksanaan manajemen ini dapat berjalan lancar, tentunya terdapat cara-cara sebagai pedoman. Apabila kinerja manajemen baik, maka akan mendapatkan laba yang tinggi untuk perusahaan.

1. Pengakuan Beban dan Pendapatan

Kata lain dari untung adalah penghasilan, sedangkan laba merupakan perhitungan atas pendapatan yang dikurangi dengan besaran pengeluaran. Cara pengelolaan pendapatan yang paling mudah adalah dengan mencatatkan pengeluaran dan pendapatan dalam pembukuan.

2. Mengubah Metode Akuntansi

Dalam prinsip ekonomi, terdapat metode akuntansi yang sifatnya baku. Namun pada beberapa perusahaan, memiliki bentuk atau metode akuntansi tertentu agar bisa menyajikan laporan keuangan yang tepat dan benar.

Metode yang digunakan perusahaan pada tahun ini mungkin akan berbeda dengan metode pada tahun sebelumnya. Alasannya adalah karena adanya data yang harus dirubah. Contohnya adalah ketika perusahaan seolah-olah memiliki laba yang tinggi atau justru laba yang turun.

Pada umumnya, metode perhitungan yang akan diubah terletak pada akun depresiasi aktiva atau akun aset. Terlebih lagi ketika depresiasi ini memiliki rumus yang lebih dari satu, sehingga harus dilakukan pemilihan rumus yang digunakan.

3. Mengatur Kebijakan Akuntansi

Cara selanjutnya yang dapat digunakan adalah dengan melakukan pengaturan pembuatan estimasi akuntansi perusahaan. Caranya adalah dengan menggunakan judgement dimana melibatkan subjektivitas untuk menentukan estimasi piutang yang belum tertagih.

Pengaturan ini juga dapat melibatkan besaran estimasi biaya yang dibebankan atas garansi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan, serta estimasi besaran biaya ketika terdapat masalah yang berhubungan dengan pihak pengadilan.

4. Menggeser Periode Biaya atau Pendapatan

Untuk cara lain yang bisa diterapkan oleh perusahaan adalah dengan melakukan pergeseran pada periode pendapatan dan biaya. Akan tetapi hal tersebut sangat berkaitan dengan keputusan dari perusahaan akan operasional yang dijalankan.

Langkah yang dapat diambil adalah dengan menunda atau mempercepat pengeluaran, yang berguna untuk mengembangkan produk dan melakukan riset. Bisa juga dilakukan dengan menunda atau mempercepat budget iklan sampai periode keuangan selanjutnya.

Perusahaan juga bisa menjual aktiva tetap yang mungkin nilai ekonomisnya sudah habis, atau aktiva tersebut sudah tidak dipergunakan kembali oleh perusahaan. Bekerja sama dengan perusahaan lain juga dapat dilakukan, misalnya penunda pengiriman tagihan piutang.

Perjalanan sebuah perusahaan, memang membutuhkan strategi yang tepat agar tetap berkembang. Manajemen laba merupakan salah satu hal yang wajar dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan seperti yang ditetapkan oleh perusahaan. Hal yang paling penting adalah untuk menjamin hidup perusahaan.

Bagikan:

Tags

Joko Warino

Seorang praktisi SEO (Search Engine Optimization) dari tahun 2013 yang selalu berusaha meningkatkan kemampuan seiring dengan perubahan logaritma yang dilakukan oleh Google.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.