Pada kenyataannya, cara menghitung bunga deposito memiliki rumusnya sendiri. Jadi tidak bisa dilakukan sembarangan dan asal-asalan.
Perhitungan ini sebenarnya cukup penting untuk diketahui, apalagi jika ingin membuka akun deposito.
Beberapa survei memperlihatkan bahwa masyarakat Indonesia kebanyakan menyimpan pendapatannya dalam bentuk simpanan, hal tersebut juga termasuk dalam deposito.
Hal tersebut disebabkan karena adanya jaminan LPS, sehingga masyarakat lebih merasa aman.
Dengan adanya jaminan Lembaga Peminjam Simpanan (LPS) tersebut tidak perlu khawatir jika terjadi krisis, karena simpanan tidak akan hilang.
Namun, pada kenyataannya masih banyak yang belum mengetahui cara menghitung bunga deposito.
Lebih Memahami Apa itu Deposito Melalui Pengertiannya
Simpanan atau deposito adalah kegiatan menyimpan uang yang disediakan oleh bank. Sistemnya dilakukan di awal dan memiliki syarat penarikan tertentu yang telah disepakati antara nasabah dan bank.
Meskipun dana simpanan hanya dapat ditarik setelah jangka waktu tertentu, namun jenis simpanan satu ini tetap memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan tabungan. Suku bunganya senilai lebih kompetitif dibandingkan tabungan biasa.
Namun, jika nasabah memutuskan untuk menarik dananya lebih awal dari jangka waktu yang disepakati. Pihak bank akan mengizinkannya, tetapi akan dikenakan sejumlah penalti atau potongan yang harus ditanggung nasabah.
Sebelum membahas lebih jauh tentang cara menghitung bunga deposito, ada baiknya untuk memahaminya terlebih dahulu. Saat ini, untuk mengelola keuangan membutuhkan pemikiran dan perencanaan yang matang.
Selain mengalokasikan dana berdasarkan kebutuhan saat ini dan merencanakan masa depan, Anda juga harus menyiasati dana dari inflasi yang selalu terjadi setiap tahun. Sehingga dananya tidak hanya aman dan terencana untuk kebutuhan masa depan, tetapi juga terhindar dari inflasi.
Dengan begitu, masyarakat harus mulai memikirkan cara selain menabung. Jika hanya mengandalkan tabungan, tingkat bunganya tidak akan mampu mengatasi tingkat inflasi nantinya.
Opsi paling sering digunakan adalah menginvestasikan dana atau aset di berbagai sarana investasi.
Deposito juga merupakan salah satu sarana investasi populer yang cukup sering digunakan karena banyak keuntungannya, dibandingkan tabungan biasa.
Salah satu keuntungannya adalah suku bunganya relatif tinggi dibandingkan dengan tabungan, sedangkan risikonya lebih kecil dibandingkan dengan sarana investasi lainnya.
Namun, sebelum memutuskan untuk menyimpan uang, Anda harus memahaminya terlebih dahulu.
Apakah Ada Rumus untuk Cara Menghitung Bunga Deposito?
Untuk menentukan margin keuntungan yang didapatkan berdasarkan bunga simpanan, ada dua cara untuk mengetahuinya.
Pertama adalah dengan menghitung berdasarkan total pendapatan yang akan diterima di akhir periode.
Sedangkan pilihan kedua adalah dengan menghitung berdasarkan keuntungan yang diperoleh dari suku bunga setiap bulannya.
Namun, sebelum mencoba menghitung suku bunga depositonya, sebaiknya pastikan dahulu tentang suku bunga yang ditetapkan oleh pihak bank.
1. Cara Menghitung Bunga Deposito Berdasarkan Pengembalian Total Setiap Periode
Dengan menggunakan cara satu ini, nasabah dapat menentukan margin keuntungan yang akan dihasilkan secara keseluruhan.
Rumusnya adalah Setoran Pokok + (Profit dari Bunga Deposito – Jumlah Pajak Deposito).
2. Cara Menghitung Bunga Deposito Berdasarkan Pendapatan Bunga Bulanan
Cara satu ini memungkinkan nasabah untuk lebih akurat menentukan margin keuntungannya di setiap bulan.
Rumusnya adalah (Suku Bunga Deposito x Setoran Pokok Deposito x 30 hari x 80%) / 365 hari.
Baca Juga : Mengenal Pendapatan Bunga dari Karakteristiknya
Jenis-jenis Deposito
Di Indonesia selama ini dikenal ada tiga jenis simpanan, ketiganya tentu saja memiliki karakteristiknya masing-masing.
Setelah memahami cara menghitung bunga deposito, Anda juga harus mengetahui jenis-jenis simpanan tersebut.
1. Jenis Simpanan Berjangka
Sesuai dengan namanya, penarikan pada simpanan jenis ini hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu yang telah disepakati antara bank dan nasabahnya. Umumnya berkisar antara 1 sampai dengan 24 bulan.
Simpanan berjangka tetap diterbitkan atas nama individu dan institusi swasta. Hanya pihak tertera di invoice yang dapat mencairkan dana tersebut.
Untuk bunganya sendiri dapat dibayarkan langsung atau dikreditkan ke rekening nasabah, setelah dipotong pajak.
2. Jenis Sertifikat Simpanan
Jenis satu ini sebenarnya hampir sama dengan jenis berjangka. Namun, jenis sertifikat ini diterbitkan dalam bentuk pernyataan yang tidak terkait dengan orang atau badan tertentu.
Saat membayar bunganya, bisa dilakukan di muka, setiap bulan, atau saat jatuh tempo.
3. Jenis Simpanan On-Call
Jenis one-call memiliki jangka waktu lebih singkat, hanya 7 hari sampai kurang dari 1 bulan. Cukup berbeda dengan dua jenis sebelumnya.
Namun, untuk jumlah setorannya cukup besar, minimum 50 juta rupiah hingga 100 juta rupiah tergantung peraturan banknya.
Karena setoran minimalnya tinggi dan jangka waktunya singkat, maka jumlah bunga yang akan diterima dapat dihitung berdasarkan negosiasi antara bank dan nasabahnya.
Maka dari itu, sebelum memutuskan menggunakannya, nasabah perlu melakukan diskusi serius.
Tips Memilih Deposito dan Apa Saja Keuntungannya
Setelah mengetahui cara menghitung bunga deposito, Anda juga perlu memilih simpanan terpercaya.
Sebelum memutuskan untuk menyetor uang, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan untuk menentukan bank pilihan.
Salah satu pertimbangan utama dalam memilih bank depositonya adalah memastikan reputasi serta pelayanan banknya. Pastikan bank pilihan Anda masuk dalam kualifikasi Bank Indonesia (BI).
Selain itu, pastikan juga keuangannya sehat sehingga simpanan Anda nantinya lebih aman dan minim risiko. Pastikan juga suku bunganya masih dalam batas yang dijamin oleh LPS, yaitu maksimal 7,5%.
Setelah mengetahui dan memahami cara menghitung bunga deposito, langkah selanjutnya adalah memilih bank untuk menyimpan uang Anda. Pastikan bank tersebut terdaftar dan diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar dana selalu aman.
Pastikan juga banknya menawarkan kemudahan dan pilihan jangka waktu yang berbeda sehingga Anda dapat memilih durasi deposit berdasarkan preferensi dan kebutuhan.
Jadi, saat sudah mulai melakukan simpanan, tidak ada merasa bingung lagi dengan kebijakan banknya.
Setelah mengetahui cara menghitung bunga deposito, tentu saja Anda akan lebih merasa aman untuk menggunakan layanannya.
Deposito sendiri memiliki berbagai kelebihan (keuntungan) dibandingkan dengan produk tabungan biasa.
Salah satunya adalah suku bunganya lebih tinggi dan kompetitif dibandingkan tabungan biasa. Selain itu, karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), sehingga simpanan relatif aman dengan risiko minim.
LPS sendiri menjamin dana setiap klien hingga 2 miliar rupiah dengan tingkat bunganya maksimal 7,5%.
Namun, pastikan bank tempat Anda menyetor dana terdaftar di LPS agar setoran tersebut memiliki jaminan keamanan.
Ditambah lagi persyaratannya relatif sederhana yang harus dipenuhi oleh nasabah untuk menerima simpanan.
Hal tersebut tentu saja membuat deposito menjadi cara populer untuk menyimpan uang dalam jangka waktu tertentu.
Di zaman sekarang kebutuhan seseorang juga semakin meningkat, namun hal tersebut tidak menghalangi untuk menyimpan dana agar masa depan lebih cerah. Zaman semakin modern, sehingga ada banyak opsi untuk mengamankan aset.
Belakangan ini sedang populer kegiatan menyimpan uang di Bank, namun berbeda dengan menabung biasa.
Simpanan tersebut lebih menguntungkan, maka tidak salah jika orang-orang mulai mencari cara menghitung bunga deposito.