Mengulas Perbedaan Rekrutmen dan Seleksi secara Lengkap

Mengulas Perbedaan Rekrutmen dan Seleksi secara Lengkap

Orang-orang yang bekerja dalam tim Human Resource (HR) pasti sudah tahu apa perbedaan rekrutmen dan seleksi yang sering kita dengar saat melamar kerja.

Namun, orang-orang yang baru masuk dunia kerja pasti akan mempertanyakan tentang perbedaan tersebut.

Meski terkesan sama, tapi sebenarnya rekrutmen dan seleksi memiliki beberapa perbedaan yang dapat terlihat dari berbagai sisinya.

Tidak hanya memiliki perbedaan pada pengertiannya saja, tapi kedua hal ini juga memiliki beberapa perbedaan pada aspek lainnya. Untuk lebih jelasnya, simak informasi yang akan kami sebutkan di artikel ini!

Perbedaan Rekrutmen dan Seleksi Saat Melamar Kerja

Perbedaan Rekrutmen dan Seleksi Saat Melamar Kerja

Rekrutmen dan seleksi merupakan kedua jenis aspek yang dibutuhkan pada fungsi pengadaan tenaga kerja dalam perusahaan.

Dengan adanya kedua aspek ini, Anda dapat lebih mudah untuk menentukan karyawan seperti apa yang cocok untuk bekerja dalam perusahaan Anda. Namun, penting untuk orang-orang tahu bahwa sebenarnya rekrutmen dan seleksi adalah 2 hal yang berbeda.

Perbedaan rekrutmen dan seleksi dapat dilihat dari pengertiannya, fungsinya, lingkup kerjanya, dan poin-poin lainnya. Bagi orang-orang yang belum tahu tentang perbedaan dari kedua hal ini, simak penjelasannya di bawah ini:

1. Pengertian Rekrutmen dan Seleksi

Perbedaan rekrutmen dan seleksi yang pertama bisa dilihat dari pengertiannya.

Jika arti dari istilah rekrutmen adalah proses mencari calon pekerja untuk mengisi posisi pekerjaan yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan, untuk arti dari istilah seleksi adalah rangkaian proses yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk memilih salah satu kandidat pekerja yang paling baik.

Umumnya, proses rekrutmen akan dilakukan oleh tim HR recruiter dengan menjangkau para pencari kerja melalui iklan di situs lowongan kerja.

Jika dibandingkan dengan proses seleksi, maka proses rekrutmen akan dilakukan lebih dulu. Setelah proses rekrutmen berhasil dilakukan, baru pihak HR akan menyiapkan tahapan seleksi.

Dalam proses seleksi, tim HR recruiter akan mengeliminasi beberapa kandidat yang kemampuan dan perilakunya tidak sesuai dengan kriteria perusahaan.

Kandidat yang gagal dalam proses seleksi ini tidak bisa bekerja di perusahaan tersebut, sedangkan kandidat yang lolos biasanya bisa langsung bekerja sesuai dengan posisinya.

2. Tujuan Rekrutmen dan Seleksi

Tidak hanya bisa dilihat dari pengertiannya saja, tapi perbedaan rekrutmen dan seleksi juga bisa dilihat dari tujuannya masing-masing.

Fungsi atau tujuan dari adanya proses rekrutmen adalah untuk meningkatkan jumlah individu yang cocok secara kualifikasi, sedangkan tujuan dari adanya proses seleksi adalah untuk mengurangi jumlah individu yang sesuai dengan kriteria perusahaan.

Sebab, tentu tidak semua kandidat memiliki kemampuan dan perilaku yang sesuai dengan kriteria perusahaan, sehingga proses seleksi ini dapat memudahkan tim HR untuk menilai kemampuan dari masing-masing kandidat.

Meski memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda, tapi rekrutmen dan seleksi tetap sama-sama penting dalam proses mencari tenaga kerja.

3. Tahapan Rekrutmen dan Seleksi

Melihat pengertian dari rekrutmen dan seleksi yang ada di atas, Anda pasti sudah bisa menilai bahwa perbedaan rekrutmen dan seleksi juga akan terdapat pada prosesnya.

Umumnya, proses rekrutmen akan diawali dengan pencarian pelamar melalui situs lowongan kerja atau media sosial tertentu.

Untuk lebih tepatnya, proses rekrutmen adalah sebagai berikut:

  • Penetapan jabatan membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak atau memiliki kemampuan lebih baik.
  • Mengambil data uraian jabatan serta spesifikasi yang sesuai dengan standar penampilan jabatan.
  • Melakukan pencarian data sumber tenaga kerja yang sesuai dengan kriteria perusahaan. Contoh dengan memasang iklan pada situs lowongan kerja.
  • Memilih tenaga kerja yang dapat lolos ke tahapan seleksi, karena kemampuan dan perilakunya sesuai dengan kriteria perusahaan.

Jika tahapan-tahapan di atas merupakan proses rekrutmen yang biasanya dilakukan oleh tim HR suatu perusahaan, untuk proses seleksi akan berbeda dengan tahapan-tahapan tersebut, yaitu:

  • Setelah calon pekerja melamar dan berhasil dinyatakan lolos ke tahapan selanjutnya, tim HR akan melakukan analisis terhadap segala informasi yang diberikan oleh pelamar kerja.
  • Mulai dari data diri pelamar, uraian jabatan, spesifikasi jabatan, standar jabatan, dan hal-hal seperti ini lainnya harus dianalisis oleh tim HR dengan secermat mungkin.
  • Kemudian, hasil analisis akan dibandingkan antara satu sama lain, dan tim HR harus menentukan manakah kandidat yang paling sesuai dengan kriteria perusahaan.

Sebenarnya proses seleksi tidak memiliki prosedur standar selayaknya proses rekrutmen. Namun, hal ini tidak membuat perusahaan boleh melewatkan proses seleksi saat hendak menerima karyawan baru.

4. Hubungan Kontraktual Rekrutmen dan Seleksi

Perbedaan rekrutmen dan seleksi yang selanjutnya dapat dilihat pada hubungan kontraktual yang berlaku di dalamnya. Pada dasarnya, proses rekrutmen hanya akan melibatkan iklan posisi terbuka dalam suatu perusahaan tertentu saja.

Hal ini berbeda dengan proses seleksi yang melibatkan syarat perjanjian kontrak kerja yang harus ditandatangani oleh kandidat.

Lebih sederhananya adalah kandidat yang masih dalam tahap rekrutmen tidak akan memiliki hubungan kontrak dengan perusahaan, sedangkan kandidat yang sudah lolos seleksi akan memiliki hubungan yang lebih terikat dengan perusahaan.

Sebab, biasanya dalam tahapan ini kandidat sudah diberi kontrak oleh perusahaan yang bersangkutan.

Kontrak yang diberikan oleh perusahaan kepada calon karyawannya ini memiliki sifat yang mengikat dan terdapat sanksi hukum jika kandidat melakukan pelanggaran kontrak.

Maka dari itu, baik kandidat maupun perusahaan harus lebih berhati-hati saat kontrak ini sudah dibuat.

5. Metode Rekrutmen dan Seleksi

Umumnya, pada proses rekrutmen hanya dibutuhkan satu metode saja yakni pemasangan iklan lowongan kerja pada suatu media tertentu.

Jadi, bisa dibilang biaya yang dibutuhkan dalam proses ini lebih sedikit dibanding biaya seleksi. Maka dari itu, perbedaan rekrutmen dan seleksi juga bisa dilihat dari metodenya.

Sementara dalam proses seleksi biasanya mencakup beberapa metode sekaligus seperti psikotes, medical check-up, wawancara, dan lain sebagainya.

Tentu biaya yang harus dikeluarkan selama proses seleksi jauh lebih besar. Belum lagi jika terjadi kesalahan saat memasukkan data hasil seleksi, tentu perusahaan harus mengeluarkan biaya yang lebih banyak.

Untuk menghindari pemborosan biaya selama proses seleksi dilakukan, tim HR harus selalu teliti saat memasukkan data tersebut.

Pastikan data kandidat sudah sesuai dengan kriteria perusahaan, agar perusahaan bisa memanfaatkan kemampuan kandidat dalam mencapai tujuan bersama.

6. Sikap Objektif Rekrutmen dan Seleksi

Proses rekrutmen akan lebih objektif dalam mengiklankan lowongan pekerjaan yang dibutuhkan perusahaan, sedangkan proses seleksi akan lebih objektif dalam mencari kandidat yang memenuhi kriteria perusahaan. Tentu sikap objektif dari kedua tahapan ini sangatlah berbeda.

Biasanya, pada proses rekrutmen perusahaan akan mencari cara untuk mengiklankan lowongan pekerjaan tersebut dengan semenarik mungkin.

Sementara pada proses seleksi perusahaan akan membandingkan kemampuan kandidat dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Tidak hanya dapat dilihat dari pengertiannya saja, tapi perbedaan rekrutmen dan seleksi juga dapat dilihat dari sisi fungsi, sikap objektif, metode, proses, dan hubungan kontraktualnya. Jadi, jangan sampai salah mengartikan kedua proses dalam lamaran kerja ini.

Baca Juga : Strategi Rekrutmen untuk UMKM dan Strategi Pengembangan Karir

Bagikan:

Tags

Rita Elfianis

Menyukai hal yang berkaitan dengan bisnis dan strategi marketing. Semoga artikel yang disajikan bermanfaat ya...

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.