Manajemen produksi adalah salah satu cabang dari manajemen yang memiliki peran penting untuk mengkoordinasikan aktivitas guna mencapai tujuan.
Nah, untuk bisa mengatur kegiatan ini, maka harus membuat keputusan yang ada hubungannya dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan.
Sehingga manajemen ini akan menyangkut kepada langkah untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan proses produksi dan mencapai tujuan.
Manajemen ini biasanya merupakan ilmu yang banyak diminati oleh semua siswa yang akan melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.
Mengingat bahwa lulusan manajemen akan selalu mendapat sambutan baik oleh perusahaan maupun organisasi yang membutuhkannya.
Sebab manajemen produksi adalah nyawa dari berdirinya sebuah perusahaan maupun organisasi yang baik.
Dalam artian apabila manajemen dalam perusahaan atau organisasi berjalan dengan baik, maka bisa mengontrol kegiatan lebih baik pula.
Sedangkan tugas dari manajemen industri adalah untuk merancang sistem produksi dan mengoperasikan sistem produksi.
Mengenal Tentang Dunia Manajemen Produksi
Jika berbicara soal manajemen, mungkin hal yang akan Anda pikirkan pertama kali adalah sebuah proses bisnis dalam perusahaan.
Karena tanpa adanya manajemen yang baik dari perusahaan, maka proses produksi tidak bisa berjalan dengan lancar sesuai tujuannya.
Selanjutnya, pengetahuan mengenai manajemen juga sangat penting untuk diketahui bagi para pebisnis, termasuk Anda.
Hal ini dilakukan mengingat kehidupan yang serba modern seperti sekarang ini seperti gaya hidup maka bisa mengubah proses produksi.
Nah, secara umum tugas manajemen adalah mulai dari langkah atau proses rencana produksi dari bahan baku sampai menjadi produk jadi.
Selain itu dalam proses penyusunan perencanaan itu, maka pihak manajemen akan melihatkan beberapa hal mendasar lainnya.
Tidak hanya itu saja, melainkan dalam manajemen tersebut juga akan ada hal-hal lain untuk mendukung serta menjalankan kegiatan produksi itu.
Sebelum lanjut ke tujuan dan fungsinya, maka ketahui dulu pengertian yang sesungguhnya.
Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen produksi alias production management merupakan pengelolaan ketika proses pengubahan bahan baku menjadi barang jadi.
Baik itu berupa produk maupun layanan apapun dengan tambahan nilai jual yang tinggi.
Dalam pengelolaan produksi berfungsi untuk mencapai hasil dari produksi yang perusahaan atau organisasi inginkan.
Selanjutnya dalam menjalankannya, maka juga berkaitan erat dengan pengambilan keputusan mengenai proses produksi itu sendiri.
Sementara itu, keputusan juga akan diambil berdasarkan pada faktor-faktor tertentu sebagai acuan bagi para pengambil keputusan tersebut.
Setidaknya ada dua faktor yang bisa mempengaruhinya yakni revolusi industri dan division of labour.
Revolusi industri seperti pergantian tenaga manusia menggunakan mesin atau robot dalam proses produksinya.
Sedangkan division of labour adalah faktor pembagian tugas dengan tepat untuk menghasilkan produk yang berkualitas.
Ruang Lingkup
Setidaknya ada tiga kegiatan manajemen produksi apabila dilihat dari cara utama pembuatan kebijakan serta keputusan.
Apa saja itu?
1. Desain
Desain merupakan bagian dari keputusan jangka panjang dan mencakup hal-hal untuk memutuskan bagaimana produk bisa terlihat.
Fokusnya adalah berbicara mengenai desain metode serta teknologi pemrosesan yang mencakup tentang desain struktur dari perusahaan.
2. Transformasi
Nah, dalam proses transformasi, maka keputusan maupun kebijakan akan berlangsung dalam jangka pendek dan terkait dengan keputusan taktis.
Selanjutnya dalam kebijakan ini, maka Anda bisa menemukan sejumlah informasi mengenai jadwal produksi, gilir kerja, hingga jadwal penyerahan.
3. Perbaikan
Perbaikan adalah keputusan yang bisa Anda buat berulang-ulang sehingga kebijakannya bisa dilakukan setiap saat.
Kegiatan meliputi peningkatan kualitas output hingga memudahkan dalam menyelesaikan sesuatu.
4. Proses Produksi
Dalam manajemen produksi maka produk produknya juga akan terbagi menjadi beberapa kategori mendasar berdasarkan dengan tekniknya.
Pertama-tama proses produksi akan mengambil bahan mentah lalu akan diolah agar bisa menjadi bahan atau produk yang diinginkan.
Selanjutnya akan menghasilkan produk yang diinginkan dengan cara memodifikasi bahan, baik secara parameter atau kimawi.
Kemudian akan melakukan produksi dengan cara proses perakitan, misalnya seperti merakit komputer.
Jadi dalam manajemen ini adalah upaya atau kegiatan untuk melakukan pengelolaan pada proses produksi barang atau produk.
Sehingga jasa atau produk yang dihasilkan akan sesuai dengan spesifikasi, selesai tepat pada waktunya dan jumlah sesuai dengan pencapaiannya.
Hal Penting yang Harus Selalu Ada
Jika kita lihat secara etimologis, maka fungsi dari produksi sendiri adalah untuk mengelola serta mengubah input menjadi output berupa barang/jasa.
Sehingga hasil akhirnya adalah akan menghasilkan uang bagi perusahaan maupun organisasi itu sendiri.
Setidaknya ada 4 hal penting lain yang harus Anda lakukan saat Anda bertanggung jawab atas manajemen dalam produksi tersebut.
1. Perencanaan
Setiap industri atau bisnis pasti akan membutuhkan rencana untuk memulai pekerjaannya.
Nah dalam perencanaan produksi meliputi cara dan strategi yang akan memudahkan orang bertanggung jawab atas produksi untuk memastikan tujuan sudah tercapai dengan baik.
Selanjutnya manajemen juga akan memastikan bahwa setiap operasi perusahaan yang sudah karyawan lakukan bisa sesuai dengan rencana usahanya.
Metode operasional juga menjadi bagian dan manajemen perlu mengetahui bagaimana rencana perusahaan untuk memasukkan barang ke pasar.
2. Proses Pengolahan
Hal penting lainnya adalah proses pengelolaan dan pengolahan sumber daya alam maupun bahan mentah yang akan Anda gunakan dalam proses produksi.
Pekerjaan ini maka harus Anda lakukan supaya ketersediaan bahan baku tidak memperlambat proses produksi tersebut.
Jadi manajemen produksi akan bertugas untuk mengubah bahan mentah agar menjadi produk yang memiliki nilai tambah tinggi.
Selain itu pengolahan produk juga harus dilakukan dengan baik guna memastikan kualitas produk bisa sampai di tangan pelanggan dengan baik.
3. Jasa Pendukung
Nah, jasa pendukung merupakan fungsi manajemen dalam mengelola keuangan dan sumber daya modal akan memegang peran penting dalam proses produksi.
Sehingga manajemen harus bisa memastikan bahwa anggaran dari setiap produsen produksi harus relevan dan selaras dengan kebutuhan operasionalnya.
Hadirnya manajemen dalam suatu perusahaan memang bisa membantu untuk menunjang jasa pengelolaan keuangan perusahaan.
Sebab bagian keuangan dalam perusahaan akan berperan jauh lebih besar dan dukungan dari manajemen juga tidak bisa dipandang sebelah mata.
4. Pengendalian dan Pengawasan
Bagian dari pengendalian dan pengawasan adalah memastikan supaya kegiatan bisa berlangsung sesuai dengan rencana yang ada.
Jadi proses produksi dapat berjalan sesuai target sesuai rencana hingga biaya operasionalnya.
Apa Tujuannya?
Manajemen produksi memiliki tujuan yakni untuk mengubah bahan baku agar menjadi sebuah produk jadi, baik barang atau jasa.
Meski demikian tujuannya ternyata tidak hanya menghasilkan kualitas barang yang bagus saja.
Melainkan juga harus bisa menghasilkan barang dengan jumlah yang sesuai, begitu juga dengan waktu dan biaya yang akan dikeluarkan nantinya.
Sehingga manajemen juga dirancang untuk terus meningkatkan efisiensi.
Selain itu, adanya manajemen yang solid serta terlaksana dengan baik, maka usaha yang dijalankan bisa mencapai kondisi operasional yang maksimal.
Selanjutnya juga akan terus mendorong produktivitas, mengurangi risiko pengeluaran, hingga menghasilkan produk yang berkualitas.
Mengelola sumber daya manusia supaya bisa memaksimalkan kemampuan dengan tugas yang akan diberikan juga menjadi tujuan dari manajemen produksi.
Kemudian mengatur tenaga kerja supaya bisa sesuai dengan keahlian masing-masing hingga mengelola alat produksi juga merupakan tujuannya.
Fungsi Manajemen Produksi
Setelah Anda tahu tentang pengertian manajemen produksi, maka juga harus tahu apa saja fungsi dari manajemen tersebut.
Karena secara etimologi, bahwa fungsi produksi adalah untuk mengolah, mentransformasikan input, hingga memasukkan jadi output berupa barang atau jasa.
Tak hanya itu saja melainkan masih ada banyak lagi fungsi lain, diantaranya :
1. Mengontrol Produksi
Dalam manajemen untuk melakukan produksi, maka prosesnya tak hanya memproduksi kemudian langsung melihat hasilnya saja.
Akan tetapi manajer produksi juga harus selalu memantau bagaimana jalannya proses produksi tersebut.
Mulai dari untuk mengontrol persediaan barang baku, alur operasi, sumber daya manusia, hingga melihat barang apakah sudah sesuai atau belum.
2. Merencanakan Alur Produksi
Tidak hanya itu saja, melainkan manajemen juga harus mampu untuk merencanakan bagaimana alur produksinya.
Tanpa adanya alur maupun jadwal produksi, maka proses produksi sudah jelas tidak akan bisa berjalan sesuai target perusahaan.
Sehingga merencanakan alur produksi begitu penting supaya bisa berjalan sesuai dengan jalur kerja dan urutan operasinya.
Selanjutnya produksi yang akan akan berjalan juga sudah sesuai urutan untuk membantu proses pengecekan serta pengawasan barang.
3. Merencanakan Pemilihan Jenis Produk
Manajemen produksi juga berfungsi untuk merencanakan tentang pemilihan jenis produk hingga desainnya.
Jadi dengan rencana seperti ini Anda dan tim bisa langsung melakukan riset kemudian melakukan evaluasi dan menemukan jawaban dengan mudah.
4. Menentukan Kapasitas Produksi
Selanjutnya dalam manajemen, maka Anda juga harus mampu untuk menentukan bagaimana kapasitas produksi yang akan ditargetkan.
Sehingga dengan menentukan kapasitas, maka akan lebih mudah lagi untuk merencanakan produksi ke depannya.
5. Mengontrol Aktivitas Mesin
Kemudian dalam manajemen, maka tidak hanya manusia yang harus bekerja, melainkan juga ada mesin yang akan memudahkan pekerjaannya.
Sewaktu-waktu mesin mungkin juga bisa rusak apabila tidak ada perhatian khusus seperti tidak dibersihkan secara teratur.
Sebab apabila mesin sudah bermasalah, kemungkinan besar akan mempengaruhi proses produksi perusahaan juga.
Oleh karena itu pastikan juga bahwa Anda selalu melakukan perawatan, jika perlu lakukan penggantian mesin yang benar-benar sudah tidak berfungsi secara baik lagi dengan yang baru.
6. Mengendalikan Persediaan Bahan Baku
Apabila sudah berhasil merencanakan target barang, maka bahan baku juga wajib untuk diperhitungkan pula.
Jangan sampai saat tengah-tengah melakukan produksi justru ketersediaan bahan baku masih kurang.
Begitu juga dengan hasil akhirnya, pihak manajer harus bisa mengendalikan mengenai persediaan stok.
Supaya tidak berlebihan serta tidak akan kekurangan terkait bahan baku.
Aspek Manajemen Produksi
Agar mampu menghasilkan berbagai macam barang produksi sesuai keinginan perusahaan, maka pengelolaan produksi membutuhan beberapa tahap.
Setidaknya pengendalian produksi akan melalui 3 aspek utama dari sistem produksi, baik itu barang atau jasa.
1. Strategi Operasional
Perencanaan produksi memang sangat berkaitan erat dengan strategi operasional serta kebijakan produksi.
Sehingga pihak manajemen produksi akan berperan sangat besar dalam pengembangan strategi operasional tersebut.
Hal ini karena manajemen akan terlibat dalam strategi umum perusahaan dan bisa mencakup banyak hal lain.
Mulai dari persediaan, proses, tenaga kerja, kapasitas, hingga jaminan kualitas.
2. Workflow Layouting
Tidak hanya itu saja, melainkan Anda juga perlu mengontrol berapa banyaknya barang yang akan dibuat nantinya.
Sebab orang-orang dalam manajemen akan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa alur kerja sudah teratur sebagaimana mestinya.
Selanjutnya melakukan pembuatan tata letak alur kerja alias workflow layout juga bisa dengan bantuan yang terkait dalam perusahaan tersebut.
Sebab bisa membantu untuk mengurangi biaya produksi dengan mempunyai alur kerja yang lebih efisien.
3. Pengawasan dan Evaluasi
Aspek yang terakhir setelah memastikan bahwa proses produksi barang terkendali oleh tata letak alur kerjanya.
Jadi monitoring serta evaluasi adalah aspek yang sangat penting dalam pengendalian produksi, sebab akan mempengaruhi kualitas produk.
Nah, secara keseluruhan, maka kontrol produksi juga akan memainkan peran yang utama dalam sebuah perusahaan.
Jadi manajer produksi harus bisa mengelola keuangan untuk menjaga kelancaran proses produksi tersebut.
Baca Juga : Manajemen Keuangan: Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Prinsipnya
Cara Memudahkan Proses Produksi
Pastinya sekarang Anda sudah bisa memperkirakan apakah usaha yang sedang dijalani itu pasti membutuhkan manajemen produksi.
Sebab dengan adanya kedisiplinan pada usaha milik Anda, maka alur operasional kerja perusahaan pun juga akan teratur dan terarah.
Selanjutnya manajemen produk juga akan berjalan dengan maksimal dan proses produksi perusahaan juga bisa berjalan dengan baik.
Mengingat bahwa proses produk yang unggul saat ini merupakan proses produksi yang melibatkan kepiawaian teknologi pula.
Biasanya untuk usaha manufaktur maupun retail hingga berbagai macam bentuk usaha perniagaan bisa mendongkrak kinerja proses produksi.
Sebab dengan adanya software akuntansi, maka bisa mengetahui lebih jelas soal biaya produksi hingga transaksi keluar masuk.
Tidak hanya itu saja, melainkan pemahaman kelola keuangan yang baik, maka secara otomatis bisa melancarkan operasional produksi untuk mencapai target.
Software akuntansi seperti jurnal juga bisa mendorong proses produksi agar bisa terhindar dari peluang human error.
Kesimpulan
Manajemen produksi merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan hingga mengendalikan aktivitas produksi dalam perusahaan.
Selanjutnya akan menggabungkan berbagai macam sumber daya yang ada dalam proses produksi organisasi.
Tujuannya sendiri adalah untuk bisa menghasilkan barang dengan kuantitas, kualitas, serta biaya yang tepat.
Seperti perusahaan manufaktur yang harus bisa menghasilkan produk sesuai dengan target pasar yang ada.
Apabila perusahaan produksi melebihi permintaan, maka persediaan juga akan berlebih.
Namun jika produksi dengan jumlah yang tak mencukupi, maka produk akan menjadi langka.
Kemudian pengiriman yang tepat waktu juga menjadi parameter penting guna mengevaluasi departemen produksi.
Sehingga untuk bisa mencapai tujuannya, maka departemen produksi harus dapat memaksimalkan sumber daya input.
Dalam suatu manajemen industri, maka seseorang yang ahli dalam bidang itu juga akan dituntut supaya bisa mendefinisikan masalah. Serta bisa menemukan cara terbaik atau jalan keluar untuk menyelesaikannya.
Terutama bagi seorang manajer, maka harus bisa mengambil keputusan di saat apapun, sebab manajer akan menjadi pimpinan dalam kelompoknya.
Adapun cara manajer mengambil keputusan juga memerlukan ilmu.
Selanjutnya keputusan seorang manajer juga harus bisa mendefinisikan masalah hingga mencari alternatif terbaik untuk menyelesaikannya.
Selain itu manajer juga harus bisa mengevaluasi berbagai macam alternatif jalan keluar untuk masalah yang timbul di kemudian hari.
Sementara itu langkah terakhir bagi seorang manajer adalah harus bisa mengimplementasikan alternatif yang sudah diambil.
Lalu selalu mengawasi serta mengevaluasi supaya berada dalam jalur yang benar.
Sehingga manajemen produksi harus selalu dilakukan supaya persediaan bisa sesuai dengan permintaan yang ada.