ROI Adalah: Pengertian, Fungsi dan Cara Hitung

ROI Adalah Pengertian, Fungsi dan Cara Hitung

Seorang investor yang baik harus menggunakan strategi yang baik ketika memilih instrumen investasi sampai dengan analisis perusahan yang potensial. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan ROI.

ROI adalah alat untuk mengetahui keuntungan investasi.

Hal ini karena melalui ROI akan didapatkan hasil berapa keuntungan atau pengembalian dana yang bisa didapatkan.

Adanya ROI dalam kegiatan investasi akan membantu untuk menentukan pilihan yang terbaik tentang perusahaan yang menjadi target investasi.

Dan juga memiliki banyak fungsi lain di dalamnya yang harus diketahui oleh para investor.

Oleh sebab itu, penting untuk memahaminya dengan baik agar dapat menghasilkan keuntungan yang tepat bukan malah merugikan penanaman modal yang Anda lakukan.

Apa Itu ROI (Return on Investment)

Apa Itu ROI (Return on Investment)

Jika Anda memasuki dunia investasi, maka hal yang sering didengar adalah ROI atau Return On Investment.

ROI adalah salah satu tools untuk mengetahui rasio dari perhitungan ketika sedang melakukan investasi.

Pada dasarnya, ROI adalah rasio untuk mengetahui berapa keuntungan atau kembalian (return) dari investasi yang dilakukan.

Jadi, ROI adalah hal penting dalam berinvestasi karena memunculkan hasil keuntungan yang akan didapat dari modal yang ditanam tersebut.

Hal ini dijadikan sebagai tolak ukur untuk para investor menilai ala investasi yang cocok digunakan dan menguntungkan untuk waktu yang lama.

Jika keuntungannya sedikit, Anda bisa berhenti lebih cepat dan memilih instrumen investasi lainnya sehingga tidak merugikan.

Keuntungan dan risiko ini adalah dua hal yang harus dipertimbangkan dengan seksama. Seorang investor membutuhkan perhitungan ini agar mereka bisa bertahan dan berkembang dalam dunia investasi.

Kemudian, keuntungan yang dihitung adalah indikator untuk menentukan keputusan berikutnya yang akan dilakukan oleh investor pribadi atau atas nama perusahaan.

Dengan demikian, mereka bisa mengetahui seberapa besar keuntungan yang diperoleh.

Setelah menghitung, akan didapatkan nilainya yang didasarkan pada tingkat keuntungan serta perputaran aset dari bisnis yang dijalankan. Adanya dua aspek tersebut yang mempengaruhi nilai ROI.

Semakin besar keuntungan dan perputaran asetnya, maka nilai  yang didapatkan semakin tinggi.

Oleh sebab itu, seorang investor harus memahami cara kerja instrumen  investasi tersebut agar bisa memperoleh keuntungan lebih banyak.

ROI adalah acuan dalam mengukur kekuatan dari perusahaan yang bisa menghasilkan keuntungan besar.

Misalnya, jika Anda berinvestasi ke perusahaan X, jika ROI-nya tinggi dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut memiliki citra yang bagus dan layak dipertahankan.

Pengertian ROI Menurut Para Ahli

Dari penjelasan umum di atas, Anda sudah bisa mengambil gambaran besar tentang apa itu ROI dan manfaatnya. ROI adalah faktor penting dalam menganalisis keuntungan dari investasi yang Anda lakukan.

Untuk lebih jelas mengetahui, simak penjelasan berdasarkan para ahli berikut ini:

1. Syamsudin (2011)

Menurut Syamsudin, ROI (Return on Investment) adalah skala perbandingan yang diambil dari nilai profit bersih tanpa adanya pengurangan biaya seperti pajak atau sudah dilakukan pembayaran pajaknya dengan total aktiva.

Jadi, menurut ahli yang pertama ini, pengertian lebih merujuk rumus yang digunakan dalam ROI yang terdiri dari faktor yang mempengaruhi ROI.

2. Rahardjo (2009)

ROI menurut Rahardjo adalah rasio atau perbandingan yang dipakai untuk mendapatkan penilaian mengenai seberapa kuatnya perusahaan bisa menghasilkan keuntungan dari investasi yang dilakukan oleh investor.

Dari pernyataan yang dijabarkan Rahardjo, dapat kita simpulkan bahwa pengertian dari ROI berasal dari manfaat dari perhitungan ROI yaitu untuk mengetahui kekuatan perusahaan untuk mendapatkan profit.

3. Kasmir (2015)

Maksud dari ROI menurut Kasmir adalah rasio pengembalian atau return yang berasal dari aktiva yang digunakan oleh orang yang ada dalam perusahaan.

Selain itu, dirinya menjelaskan lebih lanjut bahwa hal ini merupakan skala penilaian dari efektif tidaknya manajemen keuangan dalam bidang investasi tersebut.

Perbedaan ROI dan ROE

Dari singkatannya, ROI dan ROE hampir mirip. ROI adalah Return on Investment sedangkan ROE adalah Return ini Equity. Karena namanya hampir mirip, tak jarang banyak yang salah mengartikan keduanya.

Seorang investor harus mengetahui perbedaan diantara keduanya agar bisa menganalisis investasinya dengan baik dan tepat. Anda bisa menilainya dari 3 aspek yang membedakan kedua rumus ini.

Aspek tersebut dapat dilihat dari tujuan, faktor perhitungan, dan output atau hasil yang didapatkan. Simak penjelasan perbedaan diantara keduanya, yaitu :

1. Dari Aspek Tujuan

Dilihat dari tujuannya, ada perbedaan diantara keduanya. Diketahui bahwa ROI adalah matriks untuk menentukan profit tidaknya instrumen investasi tersebut. Ini berbeda halnya dengan tujuan dari ROE.

Tujuan ROE adalah untuk mengukur seberapa efektifnya manajemen perusahaan dapat menggunakan investasi yang diberikan oleh investasi untuk mencapai keuntungan di masa mendatang.

Jadi, keduanya sangat berbeda jika menilai dari tujuannya.

ROI untuk mengetahui keuntungan sedangkan ROE untuk menilai perusahaan efektif atau tidak menjalankan dana investasi tersebut.

2. Dari Aspek Faktor Perhitungan yang Mempengaruhinya

Perbedaan keduanya juga dapat dilihat dari faktor perhitungan yang mempengaruhinya. Perbedaan ini dinilai adalah aspek yang paling jelas diketahui.

Untuk ROI, faktor yang mempengaruhi perhitungan terbagi menjadi dua bentuk, yaitu biaya bersih dari yang dikeluarkan oleh investor dan profit yang didapatkan.

Selanjutnya, jika faktor yang mempengaruhi ROE adalah adanya laba yang ditahan atau tidak diambil oleh investor.

3. Segi Output atau Keluaran

Perbedaan terakhir yaitu dari segi keluaran yang dihasilkan dari perhitungan tersebut.

Dari perhitungan ROI, Anda akan mendapatkan matriks riil yang bisa dijadikan acuan untuk perkembangan investasi selanjutnya.

Hal ini karena dari ROI akan didapatkan nilai yang bisa menentukan apakah investasi untuk perusahaan tersebut dapat dilanjutkan atau tidak dari segi profit yang didapatkan.

Sedangkan untuk ROE, keluaran dari perhitungan tersebut bukan indikator mutlak dari keberhasilan suatu investasi, hal ini karena ROE lebih mengacu pada efektivitas perusahaan untuk memberdayakan modal yang ada dari investasi sebaik-baiknya.

Perbedaan ROI dan IRR

Selain membandingkannya dengan ROE, ROI juga sering dibandingkan dengan IRR atau Internal Rate Of Return.

Perhitungan keduanya adalah berkaitan dengan pengembalian bisnis. Perusahaan biasanya menggunakan perhitungan matriks tersebut untuk menganggarkan modal sampai menentukan keputusan yang terbaik.

Lalu, apa yang membedakan keduanya? Untuk lebih memahaminya, simak perbedaannya berikut ini:

1. Dari Segi Umum Digunakan

Perbedaan pertama yaitu dari segi umum digunakan. ROI lebih sering dipakai oleh perusahaan dibandingkan dengan IRR.

Hal ini karena IRR biasa dihitung dengan bantuan komputer sedangkan untuk yang ROI bisa langsung dihitung secara manual karena lebih mudah.

2. Dari Segi Kesulitan Perhitungan

Perbedaan berikutnya adalah dari segi kesulitannya. ROI termasuk matriks sederhana untuk melihat perkembangan investasi.

Sedangkan untuk IRR sendiri adalah perhitungan yang lebih kompleks karena pada dasarnya memperhatikan semua faktor yang mempengaruhi peningkatan nilai investasi.

Contohnya adalah waktu arus kas sehingga bersifat lebih kompleks.

Fungsi ROI

Berikut ini adalah manfaat dari adanya ROI. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Dapat Mengukur Efisiensi

Fungsi pertama adalah dapat mengukur efisiensi dari modal, penjualan, dan produksi.

Hal ini dapat dilihat dari rasio yang diperoleh untuk perusahaan tersebut. ROI juga berguna untuk menentukan kelemahan dan kekuatan dari perusahaan tersebut.

Dapat dilihat juga nilai efisiensi dari setiap perputaran biaya dan modal serta dapat mengukur laba pada tiap produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

2. Sebagai Perbandingan

Fungsi berikutnya yaitu dimanfaatkan untuk mengetahui perbandingan dari perusahaan satu dan perusahaan lainnya.

Dari ROI ini, Anda bisa melihat perusahaan mana yang berpotensi meningkatkan modal yang Anda tanam dan mana yang tidak.

Dengan demikian, Anda bisa menentukan mana perusahaan yang terbaik untuk melakukan investasi.

Selain itu, ROI juga diterapkan untuk dasar membuat keputusan karena tentunya akan diperoleh nilai keuntungan yang sangat mempengaruhi tindakan investor selanjutnya.

Keunggulan dan Kelemahan ROI

Keunggulan dan Kelemahan ROI

Berikutnya adalah keunggulan dan kelemahan ROI yang perlu Anda ketahui.

Perhitungan ini tidak hanya memiliki keuntungan tetapi juga ada kelemahan sebagaimana yang dijelaskan oleh Corporate Finance Institute.

1. Keunggulan ROI

Keunggulannya adalah sebagai berikut:

  • Mudah dihitung. Hal ini karena rumus ROI cukup sederhana sehingga banyak orang yang dapat mengetahuinya dengan baik. Selain itu, acuan atau indikatornya adalah yaitu return (pengembalian) dan biaya.
  • Konsep mudah dipahami. ROI juga memiliki konsep yang mudah diketahui jadi dapat diterapkan dengan mudah oleh orang yang berkepentingan dan juga mudah dijelaskan ketika ada pembahasan tentang ROI ini di antara pihak yang berkepentingan.
  • Dapat mengukur keuntungan di setiap produk dari bisnis yang dijalankan.
  • Dasar dalam mengambil keputusan saat berinvestasi. Investasi tersebut dilakukan baik dengan penanaman modal atau uang atau dalam bentuk pembelian aset perusahaan.
  • Dapat digunakan sebagai matriks dalam perbandingan jika data dari perusahaan tersebut diketahui secara lengkap.

2. Kelemahan ROI

Adapun untuk kelemahannya sebagai berikut:

  • Rumus ROI tidak ada unsur waktunya. Ketika Anda menggunakannya, kadangkala nilainya bisa menunjukkan persentase yang tinggi. Namun, itu bukan berarti alternatif perusahaan tersebut lebih baik. Hal ini karena jangka waktu antara kedua perusahaan tersebut bisa berbeda sehingga kurang kompatibel jika dibandingkan. Jadi, untuk mengurangi kesalahan analisis, bandingkan perusahaan tersebut dengan jangka waktu atau periode yang sama.
  • Kelemahan berikutnya yaitu mudah dimanipulasi. Hal ini karena ROI dapat digunakan tanpa pertimbangan biaya lain seperti pajak, biaya perawatan, biaya operasional, dsb. Jadi, bisa saja hasilnya lebih besar tapi biaya tambahannya juga besar sehingga perlu dikurangi.
  • Fluktuasi dari nilai mata uang tersebut dapat mempengaruhi perhitungan keuntungan. Ini karena ada perbedaan nilai produk ketika membelinya saat inflasi naik dan tidak.
  • Tidak menghitung biaya modalnya. Dengan demikian, masih belum dipastikan efektivitasnya. Modal sebenarnya sangat penting untuk perusahaan dan dapat mempengaruhi banyaknya keperluan dari modal yang dipakai.

Analisis Resiko dan Return Dari ROI

Ketika Anda melakukan investasi, penting juga melakukan ROI untuk mendapatkan kesimpulan dari investasi.

Dengan adanya perhitungan ini, Anda bisa menentukan bagaimana strategi kedepannya untuk prospek yang lebih baik.

Dengan adanya ROI, para investor dapat menentukan analisis resiko atau pengembalian yang nantinya akan didapat. Hal ini karena nilai ROI ini adalah perkiraan profit yang didapat ketika berinvestasi.

Jadi, Anda dapat menganalisa naik turunnya profit dari perusahaan tersebut, kondisi dalam jangka panjang, sampai laporan keuangan dan bagaimana pertumbuhan keuangan yang berasal dari suatu perusahaan.

Tak hanya itu, Ia juga berfungsi untuk mengetahui prediksi kerugian yang mungkin ada saat Anda melakukan investasi.

Dari investasi bisnis yang dilakukan, Anda bisa menghitung ROI-nya sehingga didapatkan potensi profit yang dapat diperoleh.

Investasi tersebut dapat dilihat perkiraan pengembaliannya lewat ROI sehingga Anda dapat menentukan potensi yang mungkin bisa didapatkan

Faktor yang Mempengaruhi Return on Investment

Faktor yang Mempengaruhi Return on Investment

Sebelum mengetahui rumus ROI, berikut akan dibagikan faktor apa saja yang mempengaruhinya. Simak penjelasan berikut ini.

1. Tingkat Perputaran Aktiva Operasi

Aktiva yang dihitung akan berguna untuk kegiatan dalam perusahaan. Adanya aktiva operasional dapat menentukan bagaimana cara perusahaan mengelola aset yang mereka miliki agar bisa mendapatkan keuntungan.

Selain itu, faktor aktiva operasi ini perlu dihitung untuk mengetahui pertumbuhan perusahaan.

Hal ini sesuai dengan fungsi ROI nantinya yaitu untuk mengetahui perkembangan perusahaan jangka panjang apakah menguntungkan atau tidak.

Perusahaan harus selalu dipantau secara rutin dan menganalisis ROI-nya agar dapat mengetahui apakah perusahaan semakin maju atau malah mengalami kemunduran.

Jika mendapatkan adanya suatu kemunduran, seorang investor harus memiliki sense yang bagus untuk mengambil keputusan agar tidak rugi lebih banyak lagi.

Kemudian, siklus perputaran dari aktiva atau aset ini dapat berupa berbagai bentuk seperti gedung, uang kas, hak paten, alat-alat produksi, dsb.

Semua itu perlu dikelola dengan baik karena ini akan menjadi penilaian seberapa baik perusahaan untuk mengendalikan asetnya.

2. Margin Keuntungan

Faktor kedua adalah margin keuntungannya.

Margin keuntungan atau profit margin ini adalah perhitungan dari keuntungan bersih yang diperoleh oleh perusahaan ketika menjual suatu produknya.

Nantinya, hasil dari keuntungan margin akan berbentuk persentase. Dengan persentase ini, Anda bisa mengambil kesimpulan bagaimana profit yang didapatkan dari penjualan serta keuntungannya bagi para investor.

Semakin besar penjualannya maka profitnya juga semakin baik karena setiap produknya dapat memperoleh keuntungan.

Sebaliknya, jika penjualannya sedikit, maka profit marginnya juga akan menurun sehingga keuntungan yang didapat investor semakin sedikit.

Lewat dari adanya margin keuntungan ini juga mengindikasikan adanya efisiensi dari suatu bisnis yang dijalankan oleh perusahaan.

Rumus ROI

Setelah mendapatkan pemahaman yang lebih mengenai apa yang dimaksud dengan ROI, Anda juga perlu mengetahui rumus ROI.

Hal ini karena perhitungan dari ROI ini akan bermanfaat untuk mendapatkan keputusan investasi yang baik apakah akan melanjutkannya atau menghentikannya sebelum mendapatkan kerugian yang lebih baik.

ROI juga menjadi alat yang berguna untuk melindungi bisnis dari resiko penyalahan dan tuduhan  investor pada perusahaan karena sudah terbukti dalam perhitungan.

Untuk menghitung ROI sebenarnya cukup mudah yaitu dengan membagi pengembalian keuntungan dengan nominal investasi yang berikan.

Untuk lebih mudah memahaminya, berikut adalah rumus yang perlu diketahui:

Rumus ROI = pendapatan bersih (Net Income) / Nominal investasi (Cost of investment) X 100%.

Dari rumus tersebut nantinya, nilai ROI akan berbentuk persentase karena dikali dengan 100%. Selain dari rumus tersebut ada pula rumor ROI lainnya adalah sebagai berikut:

Rumus ROI: Pendapatan dari investasi (Investment Gain) / Dana Investasi yang diberikan (Investment Base) X 100%.

Kedua rumus tersebut bisa digunakan untuk menghitung ROI dan sebenarnya sama caranya. Hanya saja memakai istilah yang berbeda. Untuk yang pertama, adalah rumus yang biasa digunakan untuk perusahaan.

Sedangkan untuk rumus kedua adalah biasa dipakai untuk pada investor sehingga bahasa ini lebih mudah dimengerti oleh kalangan tersebut.

Cara Menghitung ROI

Berikutnya adalah beberapa contoh cara menghitung yang benar. Cara menghitung ROI akan mempermudah Anda memahami dengan baik bagaimana penerapannya untuk perusahaan sehingga kesalahan hitung dapat diminimalisir.

Ada beberapa contoh kasus yang bisa dikerjakan. Berikut adalah contoh kasus dan cara pengerjaannya dengan benar.

Contoh Kasus

PT Brilian Mandiri memiliki 4 perusahan cabang, yaitu PT Brilian Makmur, PT Brilian Pintar, PT Brilian Jaya, dan PT Brilian Perak yang biaya pendiriannya adalah sebagai berikut:

PT Brilian Makmur = Rp 1,5 milyar

PT Brilian Pintar = Rp 1,75 milyar

PT Brilian Jaya = Rp 1,25 milyar

PT Brilian Perak = Rp 1 milyar

Ketika di tahun 2021, keempat perusahaan tersebut menyetor return secara berurutan yaitu Rp 250 juta, Rp 300 juta, Rp 250 juta, dan Rp 100 juta. Lalu, cara perhitungan ROI-nya adalah sebagai berikut:

Rumus ROI = pendapatan bersih (Net Income) / Nominal investasi (Cost of investment) X 100%.

ROI PT Brilian Makmur = Rp 250,000,000/Rp 1,500,000,000 X 100% = 16,7%

ROI PT Brilian Pintar = Rp 300,000,000/Rp 1,750,000,000 X 100% = 17,1%

ROI PT Brilian Jaya = Rp 250,000,000/Rp 1,250,000,000 X 100% = 20%

ROI PT Brilian Perak = Rp 100,000,000/Rp 1,000,000,000 X 100% = 10%

Dari keempat cabang perusahaan yang sudah dihitung ROI, Anda bisa mencari cabang perusahaan mana yang memiliki banyak keuntungan dari nilai ROI yang tinggi.

Dari hasil perhitungan, didapatkan bahwa nilai ROI terbaik yaitu PT Brilian Jaya.

Hal ini karena PT Brilian Jaya memiliki nilai ROI yang tinggi yaitu sebesar 20% dibandingkan dengan cabang perusahaan lainnya.

Sedangkan untuk yang terendah adalah PT Brilian Perak yang sejalan dengan nilai investasinya yang juga rendah.

PT Brilian Pintar adalah perusahaan cabang kedua yang menghasilkan ROI tinggi sehingga juga patut diperhitungkan.

Konsep dan Pedoman Pengukuran ROI

Setelah mengetahui rumus ROI dengan benar, perhatikan juga beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengukur rumus dari Return on Investment secara tepat.

Berikut adalah beberapa konsep dan pedoman pengukurannya yang baik:

1. Memahami Rumus yang Diterapkan Oleh Perusahaan

Langkah pertama, pahami juga apa saja angka yang disajikan oleh suatu perusahaan tersebut dalam perhitungan yang tepat.

Setiap rumus tersebut diperlukan untuk awal perhitungan ROI agar lebih mudah.

Berikut ini adalah daftar rumus atau perhitungan yang perlu diketahui di perusahaan tersebut.

  • HPP atau Harga Pokok Penjualan adalah biaya yang diperlukan untuk mendapatkan berbagai produk barang maupun jasa.
  • Pendapatan
  • Investasi pemasaran

Dalam menentukan ketiga daftar di atas, setiap perusahaan menggunakan metode rumus yang berbeda-beda untuk mendapatkan nilai dari ketiganya.

Oleh sebab itu, Anda selaku investor juga penting untuk mengetahui rumus apa yang dipakai agar bisa mempertimbangkan apakah metode perhitungan yang perusahaan pakai sudah sesuai standar dan perhitungannya dapat dipertanggungjawabkan.

2. Tentukan Sasaran atau Batas Ambang ROI

Hal berikutnya yang harus dilakukan yaitu menentukan sasaran atau ambangnya. Ini dilakukan pada semua anggaran dan setiap tujuan yang perlu dilakukan.

Tujuan dari sasaran tersebut adalah berfungsi untuk mengendalikan keuangan investasi agar bisa lebih kuat.

Sasaran atau ambang dari keuntungan harus ditetapkan sejak awal agar Anda bisa mengontrol pendapatan sesuai yang diinginkan.

Jadi, setelah Anda memperkirakan sasaran tersebut dan ternyata belum tercapai, maka lebih baik untuk mengambil langkah lain dari strategi yang ada.

Contohnya adalah ketika Anda berinvestasi pada sebuah perusahaan. Kemudian, Anda menentukan sasaran ambang ROI yang bisa didapat misalnya sekitar Rp 50 juta.

Namun, setelah dihitung, nilai ROI tidak mencapai target atau sasaran yang diharapkan.

Oleh sebab itu, perlu dilakukan pemecahan masalah agar Anda tidak mengalami kerugian.

Pemecahan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti berhenti untuk berinvestasi di perusahaan tersebut karena tidak menguntungkan.

Bisa juga dengan melakukan investasi ke perusahaan lain atau mengganti instrumen dari investasi agar lebih efektif.

3. Tentukan Anggaran Pemasaran dengan Benar

Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu menetapkan anggaran pemasaran atau marketing keuangan dengan baik.

Ini adalah langkah selanjutnya ketika sudah menetapkan sasaran ROI seberapa banyak labanya tiap tahun.

Adanya sasaran yang sudah pasti ini membuat perhitungan ROI menjadi terarah karena fokus pada goal yang diinginkan.

Sasaran tersebut juga bisa menentukan perhitungan berapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk marketing.

Jumlah tersebut harus ditentukan dengan benar agar keuntungan yang didapat akan diperhitungkan sesuai sasaran ROI.

Dengan demikian, baik perusahaan maupun investor bisa yakin untuk mengeluarkan modal pemasaran agar perusahaan lebih berkembang dan investor bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak lagi di tahun mendatang.

4. Hitung ROI Pakai Rumus yang Sudah Ada

Setelah semua sudah ditentukan, tingga menghitung ROI-nya menggunakan rumus yang sudah diberikan di atas. Jangan lupa juga untuk melakukan kroscek untuk meningkatkan nilai ROI di kemudian hari.

Tentukan strategi yang tepat untuk meningkatkan jumlah ROI. Bagi para investor juga perlu melakukan penanaman modal kepada perusahaan yang menjanjikan.

Hal tersebut dapat dilihat dari trek record, berapa keuntungan perusahan, sampai pengalaman kerjanya dengan para investor lain.

Dengan begitu, Anda bisa menentukan apakah perusahaan tersebut menjanjikan atau tidak.

Cara Meningkatkan ROI

Cara Meningkatkan ROI

Berikut ini adalah tips meningkatkan ROI agar perusahan dan investor bisa mendapatkan penghasilan yang lebih banyak lagi.

1. Tetapkan Tujuan dan Rencana Pelacakan

Setiap melakukan sesuatu akan lebih baik jika menentukan rencana terlebih dahulu agar lebih terstruktur.

Begitu juga untuk meningkatkan ROI, perusahaan harus mampu menetapkan tujuan sampai dengan rencana pelacakan.

Tujuan yang dibuat haruslah relevan dan diperkirakan bisa dicapai oleh perusahaan. Tujuan juga dibuat untuk membuat Anda semakin termotivasi untuk mendapatkan keinginan tersebut.

Oleh sebab itu, akan dilakukan rencana pelacakan yang lebih baik lagi.

Setiap rencana yang dibuat juga harus dilakukan pengawasan atau pemantauan di lapangan agar perusahaan semakin maju. Rencana tersebut akan membantu dalam melakukan kegiatan yang tepat.

Ada banyak instrumen pendukung lainnya yang bisa membantu dalam perhitungan ROI sehingga Anda bisa memanfaatkannya dengan baik.

2. Identifikasi Metrik Penting Dalam Bisnis

Investasi dalam hal pemasaran adalah metode yang berbeda dibandingkan lainnya sehingga perlu menentukan efektivitas dengan baik.

Anda perlu untuk melihat berbagai pengukuran lainnya agar dapat mencapai strategi dalam berbisnis.

Identifikasi banyak metrik diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut dan memperoleh ROI. Temukan metrik yang paling relevan agar bisa menilai efektifitas dari penjualan yang ada dengan baik.

Untuk mendapatkannya, perlu mengetahui beberapa hal yang mempengaruhi tingkat penjualan, diantaranya adalah nilai umur pelanggan, biaya setiap prospek, biaya penjualan setiap produk, biaya akuisisi, dsb.

Tujuan dari adanya identifikasi ini juga dimaksudkan untuk membuat tindakan yang baru yang bisa mengantarkan pada efektivitas.

Dalam prosesnya, terkadang Anda bisa mendapatkan cara yang anti mainstream dan unik berkaitan dengan modifikasi rencana marketing budget agar bisa meningkatkan ROI yang lebih baik.

Hal ini didapatkan dengan mengukur seberapa efektifnya pemasaran menggunakan rumus modifikasi.

3. Gunakan Media Pemasaran Lain

Tips berikutnya untuk meningkatkan ROI adalah dengan memanfaatkan media pemasaran lain. Pencarian media pemasaran lain akan membantu untuk melakukan berbagai eksperimen agar bisa menemukan rencana terbaik untuk mendapatkan ROI yang tinggi.

Setelah mendapatkan media ini, Anda bisa melakukan perubahan atau modifikasi berbagai poin agar bisa membuat peningkatan produktivitas yang baik. Lakukan analisis dengan melakukan survei agar bisa menentukan mana yang terbaik.

Berikutnya, perhatikan juga banyaknya pelanggan ketika Anda mencoba media tersebut apakah menguntungkan atau tidak sehingga bisa digunakan secara berkelanjutan.

Adapun beberapa contoh media pemasaran yang sering digunakan adalah SMS, email, media sosial, iklan digital, sampai dengan brosur, dsb.

Cobalah untuk melakukan eksperimen mana yang bisa mendatangkan penghasilan dan pemasaran yang efektif terhadap target pasar Anda. Jika ada yang paling banyak mendatangkan konsumen, pilih media tersebut.

4. Fokus Pada Peningkatan Pendapatan

Faktor penting dalam setiap perusahaan yang menjalankan bisnis adalah untuk mendapatkan penghasilan.

Penghasilan ini sangat berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan sehingga tidak boleh dipandang sebelah mata.

Selain itu, pendapatan yang besar juga akan berpengaruh terhadap nilai ROI yang semakin tinggi. Jadi, untuk meningkatkan keuntungan, temukan cara terbaik untuk berinvestasi.

Dengan begitu, total keuntungan yang didapatkan menjadi lebih besar dibandingkan saat ini.

Setiap peningkatan ROI, ketahui rincian pengeluarannya agar keuntungan bersih yang didapat dapat diketahui dengan jelas.

Hal ini karena ROI yang tinggi juga dapat terjadi tetapi aka nada pengurangan dari pengeluaran sehingga keuntungan bisa menjadi lebih kecil atau bahkan tidak menguntungkan sama sekali. Oleh sebab itu, perhitungan mengenai biaya yang harus dikeluarkan menjadi lebih penting.

Jadi, Anda perlu untuk mengelola keuangan dengan baik untuk mencari kelemahan dalam bisnis yang bisa menyebabkan kerugian.

Ada banyak platform yang berguna untuk mengukur keuangan perusahaan.

Software tersebut dapat dimanfaatkan untuk memudahkan pembukuan keuangan tentang pengeluaran dan peningkatan pendapatan sehingga Anda bisa mempertahankan keuntungan yang didapatkan dari perusahaan.

Selain itu, Anda juga bisa untuk mengevaluasi keuangan setiap bulannya apakah ada pendapatan yang berkurang atau ada pengeluaran tambahan. Semua itu dapat tergambar jelas dalam aplikasi pencatat keuangan tersebut.

5. Jangan Ragu Menaikkan Harga

Tips selanjutnya agar ROI menjadi tinggi adalah dengan menaikkan harga penjualan.

Hal ini akan secara otomatis membuat keuntungan menjadi lebih bertambah. Setiap pelanggan akan berpikir bahwa mereka bisa mendapatkan produk sesuai dengan harga yang mereka bayar.

Oleh sebab itu, tidak masalah jika Anda menaikkan produk tersebut jika kualitas dari layanan atau barang tersebut memang terbaik dan memiliki kualitas yang tinggi.

Namun, perhatikan juga bagaimana cara menaikkan harga yang baik dan tetap membuat pelanggan tidak berpaling.

Jadi, berikan survei pada konsumen bagaimana pendapat mereka jika produk dinaikkan atau bisa juga dengan melakukan eksperimen pemberian layanan yang lebih baik sehingga konsumen merasa tidak masalah untuk menaikkan harga jual produknya.

Adanya penelitian ini akan membuat Anda bisa mendapatkan penghasilan yang bagus karena pelanggan sudah siap membayar sesuai dengan patokan harga yang sudah ditentukan.

Jadi, harga produk yang dipilih akan menjadi efektif untuk meningkatkan nilai ROI lebih tinggi.

6. Pakai AB Testing

AB Testing adalah instrumen pengukuran yang digunakan sebagai cara membandingkan pemasaran dan serta mengetahui transformasi yang lebih disukai oleh klien.

Adanya AB Testing akan berguna untuk menemukan kelebihan dan kelemahan dari pemasaran yang telah dilakukan.

Adanya AB Testing bisa mengubah strategi pemasaran yang dipilih dibandingkan dengan yang dilakukan pertama kali atau aslinya.

Namun, setiap tes yang dijalankan tidak akan sama dengan yang lain karena AB Testing punya kompleksitas yang beragam.

Ini karena AB Testing dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah tujuan, atribut item, sampai dengan ceruk bisnis.

Dengan adanya pengetesan ini, Anda bisa melakukan pengujian tentang berbagai aspek yang digunakan dalam situs untuk melakukan pemasaran.

Contohnya adalah headline, warna situs CTA, desain website, font, landing page, sampai dengan backlink untuk proses pemasaran yang lebih baik dan navigasi yang lebih mudah ke produk yang Anda perjualkan.

Ide Penelitian ROI

Ide Penelitian ROI

Jika Anda seorang mahasiswa dan ingin melakukan penelitian terkait bidang ROI, maka banyak beberapa ide penelitian yang bisa dijadikan sebagai dasar untuk membuat tesis atau skripsi.

Hasil dari ROI adalah menunjukkan kemampuan dari biaya yang diinvestasikan agar bisa memperoleh keuntungan yang baik dari perusahaan yang ditanami modal.

Menurut Satiaputra (2019), diketahui bahwa ada pengaruh ROI dari harga saham yang diteliti dari perusahaan sektor logam dengan menghitung dari alat ukur keuangan yang dipakai dalam penelitian.

Dari penelitian yang dilakukannya, ROI perusahaan di Bursa Efek Indonesia untuk jenis sub sektor logam punya pengaruh yang lebih tinggi. Hal tersebut adalah inspirasi dari melakukan penelitian di bidang ROI.

Untuk mencari penelitian yang lebih baru, Anda bisa menggunakan bidang lainnya dari perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Penelitian tersebut dapat dirancang untuk jangka waktu baru-baru ini sehingga lebih relevan dan menyempurnakan penelitian terdahulu.

Contohnya keterbatasan durasi waktu atau rasio keuangan yang dipakai dari penelitian terdahulu disempurnakan  untuk penelitian Anda.

Hal tersebut merupakan ide penelitian yang bisa dicoba. Selain itu, ROI juga dapat dikaitkan dengan beberapa aspek lain sehingga bisa menjadi variabel independen maupun dependen.

ROI bisa dihubungkan dengan harga saham, return saham, asset turnover, current ratio, board diversity, earning per share, dsb. Adapun untuk judul penelitiannya contohnya seperti “pengaruh earning per share terhadap ROI di PT X”, dsb.

Di zaman modern ini, banyak perusahaan yang menggunakan ROI. ROI adalah salah satu metode yang penting untuk memikirkan seberapa cepat investasi yang dliakukan kembali.

Jika ROI naik, maka Anda bisa berinvestasi kembali tetapi jika tidak, maka perlu memikirkan ulang.

Bagikan:

Tags

Rita Elfianis

Menyukai hal yang berkaitan dengan bisnis dan strategi marketing. Semoga artikel yang disajikan bermanfaat ya...

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.