HSE Adalah: Kenali Pengertian, Fungsi, dan Cara Penerapannya

HSE Adalah Kenali Pengertian, Fungsi, dan Cara Penerapannya

Dalam dunia kerja, HSE Adalah serangkaian sistem yang wajib dimiliki semua perusahaan untuk mengidentifikasi potensi bahaya di tempat kerja.

Umumnya, HSE dibentuk untuk mengatur masalah kesehatan, keselamatan kerja, dan pengelolaan lingkungan kerja.

HSE di Indonesia dikenal dengan K3 yaitu Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Dalam hal ini, perusahaan bertanggung jawab dan menjamin keselamatan karyawan di tempat kerja.

Lalu, apa sebenarnya HSE itu? Apa fungsi dan tanggung jawabnya? Berikut ulasannya.

Apa itu HSE?

Apa itu HSE

HSE pada dasarnya dibentuk untuk memberikan perlindungan kepada karyawan yang bekerja di perusahaan atau industri.

Perlindungan yang diberikan menjamin kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja. Itulah sebabnya, setiap perusahaan harus memiliki sistem ini.

HSE adalah singkatan dari Health, Safety, and Environment. Dalam arti sederhana, merupakan sistem atau prosedur yang dirancang untuk mencegah resiko yang mengancam kesehatan dan keselamatan seluruh karyawan di lingkungan tempat kerja.

Pengembangannya dilakukan untuk mengurangi dan menghilangkan bahaya, serta melatih respon karyawan terhadap potensi yang dapat mengancam keselamatannya saat bekerja di perusahaan. Adapun orang yang mengatur sistem ini disebut sebagai HSE Officer.

Dalam perusahaan, HSE Officer menjadi bagian khusus dalam struktur internal perusahaan. Umumnya, berada di bawah departemen sumber daya manusia (SDM) yang memiliki tugas sangat penting bagi perusahaan.

Fungsi HSE di Perusahaan

Setelah mengetahui pengertian dan tugasnya, Anda juga harus memahami fungsinya. Adapun fungsi HSE adalah untuk menghadirkan kondisi yang aman dan sehat di tempat kerja.

Tidak hanya berlaku bagi pengusaha dan karyawan saja, juga bagi lingkungan kerja.

Setiap pengusaha atau pemberi kerja memang wajib melindungi para karyawannya dari risiko berbahaya, mencegah terjadinya hal-hal yang tidak dikehendaki.

Lebih lanjut, fungsi-fungsi HSE bagi perusahaan akan dijelaskan secara lebih terperinci di bawah ini.

1. Mencegah Risiko Kecelakaan Kerja

Dengan menerapkan, perusahaan maupun pemberi kerja dapat melakukan pengelolaan manajemen K3 di tempat kerja.

Dalam hal ini, bagian HSE dapat memberikan pengetahuan kepada karyawan tentang standar operasional terkait dengan keselamatan kerja.

Sebab, kecelakaan dan cedera fisik dalam dunia kerja merupakan hal yang umum terjadi. Untuk itulah, HSE berfungsi sebagai acuan yang dapat membantu dalam pencegahan dan penanganan kecelakaan kerja, serta menjamin kesehatan dan keselamatan kerja.

Melalui HSE, perusahaan dapat menerapkan pelatihan terkait tata cara pengelolaan K3 yang baik.

Dengan begitu, perusahaan dapat mencegah dan meminimalisir risiko kecelakaan kerja atau cedera fisik yang dapat mengakibatkan terjadinya penurunan produktivitas.

2. Mencegah Penurunan Pendapatan

Penerapannya dapat menekan terjadinya penurunan dan hilangnya pendapatan perusahaan.

Maka dari itu, penting adanya manajemen HSE sebagai standar operasional keamanan dan keselamatan kerja. Segala bentuk risiko yang merugikan dapat diminimalisir.

Pencegahan terhadap kejadian yang berpotensi mengurangi pendapatan akibat kerusakan alat, kecelakaan kerja, dan terhambatnya operasional dapat dihindari dengan HSE.

Itulah fungsi penting penerapannya di perusahaan untuk mencegah penurunan pendapatan.

Bagian atau divisi HSE yang bertugas dapat mengidentifikasi potensi risiko yang berbahaya dengan sigap dan bertanggung jawab.

Kerugian akibat kejadian-kejadian fatal dapat dihindari dan dicegah, pengusaha dapat menjalankan bisnisnya tanpa kekhawatiran.

3. Menghindari Risiko Tuntutan Hukum

Tidak adanya pengelolaan kegiatan operasional perusahaan yang baik dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan pencemaran lingkungan.

Berisiko mengarah pada tuntutan hukum dari pihak yang terdampak. Oleh karena itu, perusahaan wajib menerapkan HSE.

Sebagaimana kewajiban perusahaan terhadap K3 diatur dalam UU No. 1 Tahun 1920 tentang Keselamatan Kerja.

Perusahaan wajib memiliki pengelolaan manajemen HSE yang baik diisi petugas yang kompeten dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya.

Perusahaan atau pemilik usaha jika tidak memenuhi kewajibannya melindungi karyawannya bisa dituntut sesuai UU yang berlaku.

Oleh karena itu, sudah sewajibnya perusahaan dapat memenuhi dan mentaati semua syarat kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.

4. Meminimalisir Tuntutan Kompensasi

Perusahaan yang tidak menjalankan prosedur K3 dengan baik hingga menyebabkan karyawan mengalami kecelakaan, maka bisa mendapat tuntutan kompensasi.

Oleh karena itu, penerapannya berfungsi untuk meminimalisir dan mencegah terjadinya tuntutan ini.

Cara pencegahannya, perusahaan harus mampu memenuhi kewajiban untuk melindungi karyawan dari berbagai hal yang tidak diinginkan.

Jika perusahaan telah menjalankan dengan baik, maka risiko tuntutan kompensasi dari pihak yang dirugikan dapat dicegah.

Dengan begitu, HSE memiliki kaitan erat dengan hak kesejahteraan karyawan di tempat kerja.

Adapun hak karyawan umumnya terkait dengan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja. Biasanya hal ini telah tercantum dalam surat kontrak atau perjanjian kerja.

5. Meningkatkan Kepercayaan Karyawan

Dengan menerapkan pengelolaan manajemen HSE yang baik, tentunya membuat karyawan semakin percaya pada perusahaan.

Mereka akan merasa terlindungi dan dapat meningkatkan kinerjanya tanpa rasa takut dengan kecelakaan dan cedera fisik di tempat kerja.

Penerapannya diharapkan dapat menunjang operasional perusahaan secara umum. Petugas HSE yang bertanggung jawab dapat memberikan pelatihan terkait K3, sehingga setiap karyawan mampu menyelesaikan masalah keselamatan kerja secara mandiri.

Dengan menerapkan di perusahaan, tentunya dapat mempercepat proses operasional dan menghindari hambatan setiap karyawan ketika melakukan pekerjaannya.

Karyawan pun dapat bekerja maksimal dan perusahaan bisa mendapatkan profit yang menguntungkan.

Tugas HSE di Perusahaan

Tugas utama seorang HSE adalah melakukan manajemen HSE di dalam perusahaan. Dengan adanya manajemen ini, karyawan bisa melakukan pekerjaannya dengan aman dan kejadian yang tak diinginkan pun dapat dihindari.

Adapun tugas lainnya sebagai berikut:

  • Menyelenggarakan dan memelihara K3 di tempat kerja.
  • Memastikan seluruh karyawan memahami prosedur K3.
  • Menegur karyawan jika diketahui melanggar prosedur K3.
  • Menyelenggarakan kegiatan guna meningkatkan kesadaran K3.
  • Mengolah limbah K3 dengan aman dan bertanggung jawab.
  • Memastikan pakaian APD digunakan sebagaimana mestinya.
  • Mengidentifikasi potensi bahaya di lingkungan tempat kerja.

Dengan kata lain, tugas utamanya di perusahaan adalah melakukan identifikasi segala aspek yang berkaitan dengan keamanan, kesehatan, dan kelemahan kerja.

Tugasnya bertanggung jawab dalam mengatur dan menjalankan prosedur K3 sesuai standar operasional.

Dengan demikian, perusahaan wajib merekrut seseorang yang memiliki kompetensi yang memadai dalam melaksanakan tugasnya sebagai HSE Officer.

Memastikan seluruh kegiatan tidak merugikan siapapun, baik perusahaan dan karyawan termasuk lingkungan sekitar.

Peran dan Tanggung Jawab HSE

Peran dan Tanggung Jawab HSE

Setelah mengetahui tugas dari petugas di perusahaan, selanjutnya ketahui peran dan tanggung jawabnya.

Pada dasarnya, setiap orang di bagian HSE memiliki tanggung jawabnya masing-masing. Namun, peran dan tanggung jawab utamanya sebagai berikut:

  • Memberikan panduan tentang cara penanganan kondisi darurat dasar kepada seluruh karyawan yang bekerja di perusahaan.
  • Memberikan penyuluhan terkait dengan kondisi tanggap darurat seperti kebakaran, kelistrikan, dan keselamatan kerja lainnya.
  • Setiap petugas di perusahaan harus mempersiapkan diri dalam kondisi darurat apa pun dengan sigap dan cepat tanggap.
  • Melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan komitmen kemanusiaan tinggi.

Agar tugas dan tanggung jawab HSE dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan seseorang yang mampu menangani semua hal yang berkaitan dengan K3.

Ini menjadi tugas seorang HRD perusahaan untuk merekrut petugas yang kompeten di bidangnya.

HRD harus memiliki kepekaan dalam melakukan perekrutan seseorang untuk mengisi bagian atau divisi HSE, tidak hanya asal rekrut saja.

Sebab, tugas dan tanggung jawabnya berkaitan erat dengan kesehatan dan keselamatan di lingkungan kerja.

Peran HRD dalam Penerapan HSE

Peran HRD dalam Penerapan HSE

Dalam merekrut petugas tidak boleh sembarangan, perlu banyak pertimbangan dan seleksi yang ketat. Untuk itulah, peran HRD (Human Resources and Development) sangat diperlukan.

Adapun peran HRD dalam penerapan HSE sebagai berikut:

  • Melakukan perekrutan dan evaluasi terhadap kandidat dengan latar belakang yang relevan sesuai tanggung jawab.
  • HRD berperan mampu mengalokasikan anggaran untuk fasilitas kesehatan atau pelayanan kesehatan internal perusahaan.
  • HRD memiliki peran menyiapkan pelatihan atau workshop K3 untuk para karyawan.
  • HRD memiliki peran untuk mengelola informasi antar bagian atau departemen di perusahaan terkait tanggap darurat.
  • HRD menentukan anggaran penanganan K3 dan operasional dengan efisien.

Melalui peran HRD dalam menyiapkan petugas bagian HSE terbaik, diharapkan perusahaan dapat mencegah dan meminimalisir terjadinya kerugian akibat kecelakaan kerja.

Dengan adanya HSE, operasional dan produktivitas perusahaan dapat berjalan dengan lancar.

Setelah menemukan sosok yang tepat dalam mengemban tugas sebagai HSE, selanjutnya ketahui cara menerapkan HSE di lingkungan kerja.

Apa yang harus dilakukan petugas HSE agar sistem atau prosedur K3 dapat berjalan lancar dan dilaksanakan semua karyawan.

Cara Penerapan HSE di Lingkungan Kerja

Seperti diketahui sebelumnya, HSE adalah sistem atau prosedur penting di perusahaan yang berfungsi memberikan perlindungan terhadap kesehatan dan keselamatan karyawan.

Prosedur yang baik harus melibatkan semua komponen yang ada di dalamnya.

Adapun komponen dalam sistem HSE yang harus diperhatikan dalam perusahaan adalah terkait kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan kerja.

Lalu, bagaimana cara penerapannya di perusahaan berdasarkan komponen ini? Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Penerapan dari Sisi Kesehatan Kerja

Cara penerapan dari sudut pandang kesehatan kerja yaitu dengan melaksanakan proses operasional, praktik kerja dan aktivitas kerja sistemik.

Selain itu, perusahaan juga menjamin kesehatan kerja bagi karyawan maupun masyarakat yang ada di sekitar.

Tujuan penerapan dari sisi kesehatan kerja adalah untuk mencegah atau mengurangi risiko berbahaya.

Memastikan karyawan yang bekerja dan masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan kerja terlindung dari hal-hal yang bisa mengancam kesehatan mereka.

2. Penerapan dari Sisi Keselamatan Kerja

Dari sisi keselamatan kerja, HSE harus mampu menghadirkan keamanan dan prosedur yang terorganisir.

Tujuannya agar memudahkan dalam mengidentifikasi bahaya yang muncul di tempat kerja, sehingga bisa meminimalisir resiko kecelakaan dan cedera fisik.

Adapun langkah yang bisa dilakukan untuk keselamatan kerja yakni dengan pelatihan K3, latihan tanggap dan kesiapsiagaan terhadap kondisi darurat.

Termasuk memberi pengetahuan tentang tata cara penggunaan pakaian dan peralatan keamanan sesuai standar.

3. Penerapan dari Sisi Lingkungan Kerja

Cara penerapan yang baik dari sudut pandang lingkungan kerja dengan menghadirkan pendekatan yang sistematis.

Selain itu, petugas HSE juga aktif memberikan edukasi dan sosialisasi kepada karyawan tentang pentingnya menjaga lingkungan kerja.

Tidak hanya itu, HSE juga harus mematuhi peraturan lingkungan yang ada. Misalnya, aturan tentang pengelolaan limbah yang benar sehingga emisinya tidak akan merusak lingkungan sekitar dan menimbulkan efek yang dapat merugikan perusahaan dan karyawan.

Itulah beberapa cara penerapan HSE di perusahaan dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian, perusahaan dapat menjalankan usahanya dengan lancar, serta para karyawan bisa mendapatkan perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja yang memadai.

Contoh Program Kerja HSE

Mengingat HSE adalah bagian yang sangat penting bagi perusahaan, pelaksanaannya harus dipantau dan perlu evaluasi secara berkala.

Dalam penerapannya juga harus memperhatikan perlengkapan kerja yang memadai termasuk mengadakan pelatihan secara rutin.

Jika Anda masih belum memahami cara penerapan HSE di lingkungan kerja, berikut ini terdapat beberapa contoh program kerja yang sudah menerapkan prosedur K3 di perusahaan. Untuk lebih jelasnya, silakan Anda bisa simak uraian berikut ini.

1. Pemeriksaan Peralatan HSE

Salah satu contoh penerapan program kerja HSE yaitu melakukan pemeriksaan peralatan untuk kebutuhan pelaksanaan kesehatan dan kesehatan kerja.

Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dengan penggunaan alat berat.

Bagian HSE Officer akan memberikan tanda keamanan pada peralatan kerja dalam periode tertentu.

Jika waktu sudah habis, maka perusahaan wajib melakukan pemeriksaan kembali yang dilakukan oleh seorang ahli yang bertanggung jawab melakukan evaluasi.

2. Program Tanggap Darurat

Adapun contoh program kerja HSE lainnya di sebuah perusahaan yakni program tanggap darurat.

Suatu kebijakan perusahaan yang digunakan dengan tujuan untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya kondisi darurat seperti kebakaran, kecelakaan dan sebagainya.

Dalam hal ini, pelatihan sumber daya manusia (SDM) beserta peralatan yang harus memadai pun sangat berperan penting.

Memastikan semua karyawan dapat mengetahui dan siap tanggap terhadap segala hal yang kemungkinan terjadi di lingkungan tempat kerja.

3. Program Pelatihan HSE

Agar para karyawan dapat menerapkan K3 dalam melakukan pekerjaan di perusahaan, maka perlu adanya pelatihan HSE untuk memberikan pemahaman pentingnya menerapkan K3 selama bekerja.

Pelatihan juga sering kali menjadi program utama di perusahaan.

Melalui kebijakan program pelatihan, diharapkan para karyawan dapat meningkatkan kompetensi sesuai dengan standar operasional.

Misalnya pengenalan bahan kimia berbahaya, penjelasan tentang alat pelindung diri, dan pemahaman K3 penting lainnya.

4. Penetapan Program Kerja

Contoh lainnya penerapan program kerjanya yaitu melakukan suatu penetapan program kerja antara perusahaan dengan karyawan. Hal ini penting dilakukan agar bisa menjadi acuan dasar dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

Perusahaan wajib memberi penjelasan terkait kesepakatan dengan para karyawan mengenai kontrak bersama manajemen.

Dengan begitu, para karyawan dapat menjalankan pekerjaannya dengan aman dan nyaman sesuai prosedur dan standar operasional yang berlaku.

Itulah beberapa contoh penerapan program kerja di perusahaan. Secara umum, HSE memang memiliki tugas dan tanggung jawab atas kondisi para karyawan saat bekerja, serta memastikan keselamatan dan keamanan mereka di lingkungan kerja terjamin.

Kesimpulan

HSE dalam dunia kerja sudah menjadi bagian dari pengelolaan K3. Penerapannya diharapkan dapat membantu meningkatkan operasional perusahaan dan memastikan seluruh kegiatan operasional berjalan lancar tanpa adanya masalah yang bisa merugikan.

Selain itu, HSE adalah bagian yang sangat penting bagi perusahaan. Fungsi utamanya untuk melindungi karyawan dari potensi berbahaya.

Oleh karena itu, penerapannya di perusahaan wajib diawasi dan dipantau guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Bagikan:

Tags

Rita Elfianis

Menyukai hal yang berkaitan dengan bisnis dan strategi marketing. Semoga artikel yang disajikan bermanfaat ya...

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.