Pre order adalah sebuah sistem penjualan barang yang ada dalam jual beli, utamanya pada jual beli jenis online. Dengan pre order umumnya seseorang harus menunggu beberapa waktu sampai barang pesanan bisa diterima.
Untuk mengenal lebih jauh tentang sistem pre order dalam jual beli, berikut ini kami sajikan artikel dengan pembahasan pre order. Mulai dari pengertian, cara kerja serta kelebihan dan kekurangan dari pre order.
Pengertian Pre Order
Pre order adalah sebuah sistem pemesanan atau pembelian barang yang belum dirilis atau dibuat. Dalam sistemnya seseorang harus memesan barang terlebih dahulu sebelum nantinya produsen membuatkan produk tersebut.
Jika memesan barang dengan cara ini, Anda harus menunggu selama beberapa hari, minggu ataupun bulan sampai barang selesai diproduksi. Nantinya Anda akan diberitahu oleh pihak produsen jika barang telah selesai atau ready.
Nah, di Indonesia sendiri, istilah pre order biasa disingkat dengan sebutan PO. Mungkin Anda pernah mendengar kalimat ini di kehidupan sehari-hari, seperti misalnya “Open PO sis, cireng hari sabtu” dan kalimat-kalimat lainnya.
Pre order adalah sistem yang biasa digunakan dalam berjualan. Baik itu misalnya ketika seseorang berjualan via Shopee dan marketplace lainnya. Ataupun ketika berjualan lewat website dan media sosial.
Kenapa Harus Menggunakan Sistem Pre Order?
Sebagian dari Anda mungkin bertanya, kenapa sistem pre order harus digunakan? Kenapa pedagang tidak sat set sat set saja membuat dan memproduksi barang, kemudian langsung jual. Kan lebih gampang dan tidak rumit?
Pemikiran tersebut ada benarnya juga, namun, yang perlu diketahui, dunia bisnis tidak semudah itu. Banyak hal yang harus dipertimbangkan dan dieksekusi dengan baik agar bisnis tidak mengalami kerugian.
Dengan sistem pre order barang, produsen atau penjual produk dapat terminimalisir dari kerugian. Kenapa?
Ya, karena dengan sistem ini, pembeli jumlahnya sudah jelas. Produsen tinggal membuat barang sesuai pesanan tanpa takut barang tidak laku dijual.
Jika misalnya Anda seorang produsen baju, Anda bisa saja membuat 1000 baju dengan potongan dan model yang sama.
Namun, apakah semua itu akan laku terjual? Jika tidak terjual Anda pasti rugi bahan, rugi waktu dan rugi dari hal-hal lainnya. Ya kan?
Berbeda dengan penjualan sistem pre order, dimana pembeli sudah jelas. Misalnya pembeli Anda adalah 200 orang, ya tinggal buatkan saja baju dengan kuantitas 200.
Setelah selesai, Anda tinggal kirim ke pelanggan yang telah memesan secara PO sebelumnya.
Pre Order Itu Berapa Lama?
Dalam hati mungkin Anda pernah bertanya, pre order itu berapa lama? Sebetulnya tidak ada aturan baku dalam masalah waktu. Semua menyesuaikan dengan kebijakan dari produsen atau penjual barang.
Secara umum, biasanya dilakukan dengan rentang waktu 7 hari, 14 hari, 1 bulan, 2 bulan dan seterusnya. Terkadang waktu menyesuaikan dengan produk yang akan dijual.
Pada produk jenis fashion, pre order barang biasanya berlangsung selama 14 hari waktu pengerjaan.
Namun, pada produk-produk tertentu yang memiliki harga penjualan yang mahal, misalnya seperti motor listrik, waktu pre order mungkin bisa lebih lama.
Cara Kerja Sistem Pre Order
Cara kerja sistem pre order dimulai dari penjual barang yang membuat prototipe produk. Kemudian memfoto dan mendesainnya dengan sedemikian rupa agar terlihat lebih cantik dan menarik dimata para pelanggan.
Foto produk tersebut nantinya akan diunggah pada website, media sosial ataupun jaringan pemasaran lain yang dimiliki oleh perusahaan bisnis. Di dalam keterangan akan dimasukkan keterangan bahwa barang berstatus Pre Order.
Orang yang sudah mengetahui arti pre order biasanya akan langsung tahu bahwa barang tersebut belum diproduksi. Barang tersebut hanya bisa dibeli ketika pemesan melakukan pemesanan jauh-jauh hari.
Jika ada orang memesan produk atau melakukan pembelian, maka disini ada beberapa opsi yang umumnya disediakan oleh pemilik produk. Pertama adalah opsi bayar lunas, kedua adalah membayar DP atau ketiga membayar barang ketika barang selesai diproduksi.
Setiap penjual barang menerapkan kebijakan berbeda dalam hal pembayaran. Ada penjual yang mengharuskan pembayaran di awal, membayar DP sejumlah sekian persen dari harga barang atau membolehkan pelanggan membayar ketika barang sudah ready.
Setelah pemesan terkumpul, selanjutnya pihak penjual akan melakukan produksi barang sesuai dengan jumlah pemesan. Proses pengerjaan bisa memakan waktu beberapa hari atau bahkan bulan, tergantung banyaknya produk yang dibuat.
Kelebihan Sistem Pre Order
Pre order adalah sistem penjualan yang memiliki banyak kelebihan atau keuntungan. Di antara kelebihan sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Minim Modal
Jika menjalankan bisnis namun masih kekurangan modal, sistem ini bisa Anda lakukan untuk menekan biaya produksi yang tinggi. Dengan menggunakan sistem pre order, nantinya Anda bisa menggunakan uang dari pelanggan untuk produksi barang.
Namun, sistem seperti ini bagi para pebisnis kecil memerlukan perhitungan matang. Resikonya sangat besar, nama dan harga diri adalah taruhannya. So, pikirkanlah rincian biaya, ketersediaan bahan dan juga hal-hal lainnya secara matang.
2. Keuntungan Bisa Diprediksi
Dengan sistem pre order, penjual barang dapat melakukan estimasi keuntungan bahkan sebelum barang diproduksi. Bagaimanapun sistem ini sangat minim modal dan bisa memberikan keuntungan pada penjualnya.
3. Produk Tidak Mengendap
Salah satu masalah yang sering ditemukan pada produsen produk adalah stok barang yang menumpuk karena tidak laku dijual. Produk-produk yang mengendap tersebut tentu saja merugikan produsen dan membuat cash flow bisnis terganggu.
Dengan sistem ini, kondisi demikian bisa terminimalisir. Hal ini dikarenakan produsen, hanya akan memproduksi barang sesuai jumlah pesanan, bukan dengan cara memproduksi barang sebanyak-banyaknya.
4. Menimbulkan Efek Beli yang Tinggi
Pre order adalah sistem yang bisa membuat sebuah brand meraup keuntungan dalam jumlah cepat. Para penjual yang sudah memiliki brand besar biasanya melakukan ini dengan cara melakukan penjualan produk dengan sistem pre order terbatas.
Hal tersebut bisa menimbulkan hype di mata para pelanggan loyalnya. Mereka biasanya akan berbondong bondong membeli produk tersebut. Apalagi jika disebutkan bahwa produk tersebut diproduksi secara terbatas.
5. Tes Ombak
Bagi brand besar, penggunaan sistem ini pada penjualan produk bisa ditujukan untuk tes ombak. Apa itu tes ombak?
Tes ombak bisa didefinisikan sebagai cara untuk mengetahui seberapa tinggi antusias dari para pelanggan ketika melihat produk yang dikeluarkan.
Jika misalnya hasil tes ombak menunjukkan hasil signifikan, maka penjual tinggal menambah kapasitas produksi untuk mengerjakan pesanan pelanggan.
Cara seperti ini dianggap lebih aman daripada memproduksi produk secara langsung dalam jumlah besar.
Kekurangan Sistem Pre Order
Pre order merupakan sebuah sistem yang juga memiliki kekurangan. Di antara kekurangannya adalah sebagai berikut:
1. Sulit Bagi Brand Kecil
Pre order adalah sebuah sistem yang biasanya dilakukan oleh brand-brand besar yang telah mempunyai kepercayaan serta ikatan dengan pembelinya.
Para pembeli sudah tahu kualitas dari brand tersebut sehingga tidak ragu ketika akan melakukan pembelian.
Nah, jika Anda adalah penjual kecil dan menerapkan sistem ini pada pembelian, hal itu sulit dilakukan. Ini dikarenakan tingkat kepercayaan Anda di mata customer masih rendah dan juga belum dapat diuji.
2. Menunggu Lama
Para pelanggan harus bersabar menunggu pesanannya bisa dikirim dan digunakan. Hal ini dikarenakan sistem ini yang memang mengharuskan mereka menunggu dengan waktu tertentu sampai barang beres diproduksi.
Pada umumnya, penjual produk akan menentukan estimasi produksi produk. Misalnya 14 hari atau misalnya 1 bulan.
Namun, terkadang produksi produk molor. Hal ini menyebabkan customer harus menunggu lebih lama dari waktu yang telah ditentukan.
3. Uang Pelanggan Habis
Sistem pre order yang lama dan juga sistem pembayaran yang tidak dilakukan secara penuh di awal akan menyebabkan berbagai hal. Di antaranya adalah uang pelanggan yang sudah habis digunakan untuk keperluan lain.
Kondisi seperti ini akan merugikan pihak penjual karena bisa saja pelanggan membatalkan pesanan secara sepihak. Nah, salah satu cara untuk mengantisipasi hal seperti ini, pihak penjual harus menerapkan term and conditions di awal.
4. Citra Bisnis Rusak
Pre order adalah bisnis yang beresiko, jika salah melakukan penghitungan maka keuangan perusahaan dan juga nama brand jadi taruhannya. Kenapa demikian?
Sistem ini tidak semudah yang dibayangkan, Anda harus memastikan semuanya berjalan baik.
Jika Anda misalnya adalah pemilik bisnis fashion dan melakukan penjualan dengan menggunakan pre order. Anda harus memastikan ketersediaan bahan dengan baik. Jangan sampai pembeli membludak namun bahan habis.
Keadaan tersebut bisa memperlambat proses produksi. Semakin lama proses produksi semakin lama juga pelanggan harus menunggu. Lamanya pelanggan menunggu bisa memperburuk citra brand Anda di mata para pelanggan.
Contoh Penjualan dengan Pre Order
Contoh penjualan dengan menggunakan sistem pre order akan kita contohkan dalam penjelasan berikut. Di sini kita akan membahas tentang toko A yang menjual produk berupa gamis dan pakaian muslim lainnya.
Toko A mengeluarkan sebuah produk dengan nama Gamis Anonim. Pemilik toko membuat prototipe produk dan juga memfoto gamis tersebut sebagus dan seprofesional mungkin dengan menggunakan tenaga ahli foto terbaik.
Hasil foto tersebut, kemudian ditunjukkan pada para pelanggannya, baik secara langsung ataupun melalui saluran medsos yang dimiliki. Pada keterangan produk ditulis keterangan bahwa baju tersebut bisa dibeli dengan pre order beserta keterangan lainnya.
Nah, pembeli nantinya akan membeli baju tersebut dengan mengkonfirmasi pada admin atau menekan tombol pemesanan. Selanjutnya mereka mungkin diharuskan untuk mengisi form pembelian dengan mengisi kolom nama, alamat dan nomor handphone.
Setelah mengisi form pemesanan, pembeli harus melakukan pembayaran sesuai dengan kebijakan pemilik toko. Entah itu misalnya bayar lunas, bayar DP atau bayar ketika barang sudah diproduksi.
Nantinya, pembeli tinggal menunggu proses produksi selesai dan dikabari bahwa produk sudah ready dan siap dikirim. Setelah pembeli melakukan pelunasan, maka produk akan dikirim atau bisa diambil langsung ke toko A si penjual gamis.
Tips Membuat Sistem Pre Order
Pre order adalah sistem yang bisa Anda coba. Jika Anda adalah pemilik bisnis dan ingin mencoba menggunakan sistem ini dalam penjualan, ada beberapa tips yang mungkin bisa diterapkan dan berguna.
1. Buat Saluran Pemasaran
Sistem ini tidak bisa dilakukan begitu saja, Anda harus memiliki tingkat kepercayaan tinggi di masyarakat. Dengan seperti itu nantinya mereka bisa menerima dan membeli produk yang Anda buat dengan pre order.
Dalam bisnis, setiap orang perlu membangun saluran-saluran pemasaran atau biasa dikenal dengan istilah kolam pelanggan. Baik itu dalam bentuk data WhatsApp, Telegram, Facebook. Ig, alamat email, nomor kontak dan lain sebagainya.
Jika Anda memiliki kolam pelanggan dan melakukan funneling sampai mereka menjadi pelanggan yang termasuk kategori hot market ataupun pelanggan loyal, Anda bisa melakukan penjualan sistem ini dengan mudah pada mereka.
2. Buat Aturan yang Jelas
Ketika membuat sebuah penjualan dengan sistem ini, Anda harus menentukan dengan jelas hal-hal yang berkaitan dengan ketentuan pembelian barang. Anda bisa menempatkan semua itu pada kolom deskripsi produk.
Adapun, aturan-aturan tersebut contohnya seperti berapa lama sistem dibuka, berapa lama barang diproduksi hingga ready dan bagaimana metode pembayarannya. Selain itu, Anda bisa juga menuliskan aturan jika ingin membatalkan pesanan.
Dengan menulis semuanya itu di kolom deskripsi, diharapkan Customer Service atau CS tidak capek karena harus menjawab pertanyaan sama secara berulang. Selain itu, ketentuan tersebut nantinya bisa berlaku bilamana ada komplain dari pelanggan.
3. Catat Pesanan Dengan Baik
Pre order adalah sistem yang membutuhkan ketelitian. Hal ini dikarenakan jika satu saja pesanan pelanggan tidak tercatatkan, itu bisa membuat masalah di masa datang ketika barang sudah selesai diproduksi.
Maka dari itu, para pegawai harus teliti ketika mencatatkan pesanan, jika perlu periksa catatan secara berulang untuk memastikan pesanan sudah benar.
Pesanan harus tertulis dengan benar baik dari sisi nama produk, warna, model, ukuran serta jumlah pesanannya.
4. Berikan Pelayanan Ramah
Sebagai seorang pemilik bisnis, Anda perlu mengajarkan para pegawai untuk bersikap sopan pada para pelanggan. Meskipun, pelanggan Anda mungkin rewel dan banyak maunya ketika membeli barang.
Layanilah mereka dengan sepenuh hati, bagaimanapun pelanggan adalah raja. Mereka ingin diperlakukan sebaik mungkin.
Jangan pernah terpancing dengan keadaan, berusahalah untuk tetap tenang dan tersenyum menghadapi pelanggan semacam apa pun.
5. Perhatikan Kualitas Produk
Ketika membuat dengan sistem pembayaran full di awal, bisa saja Anda melakukan penipuan dengan membuat barang dengan kualitas di bawah standar yang ditentukan.
Hal itu akan membuat Anda untung seuntung-untungnya.
Namun, hal demikian sebaiknya tidak Anda lakukan. Bagaimanapun menjaga kualitas produk dan kepercayaan pelanggan lebih penting dibandingkan meraup keuntungan sesaat. Anda harus memperhatikan kualitas produk sebaik baiknya.
Lalu, bagaimana jika Anda hanya reseller atau dropshipper? Mau berjualan dengan cara apa pun, kualitas harus diutamakan.
Sebelum menjadi reseller atau dropshipper suatu produk, ada baiknya Anda coba dahulu produk tersebut untuk mengetahui kualitasnya.
Kesimpulan
Pre order adalah sistem penjualan yang mengharuskan penjual untuk membayar barang terlebih dahulu sebelum barang diproduksi.
Sistem seperti ini memiliki banyak kekurangan dan juga banyak kelebihan tergantung dari bagaimana cara Anda memanfaatkannya.
Selama memanfaatkan pre order dengan baik, Anda akan mendapatkan berbagai macam keuntungan. Diantaranya adalah produk yang tidak mengendap dan juga keuntungan yang bisa terlihat di awal.