Fungsi Desain Produk, Proses, dan Beberapa Jenisnya

Fungsi Desain Produk, Proses, dan Beberapa Jenisnya

Fungsi desain produk dapat dijadikan sebagai salah satu proses untuk mengidentifikasi peluang pasar dan mencari tahu sumber permasalahan.

Agar bisa menyelesaikan sebuah masalah, tentunya perlu sekali sebuah metode yang dikenal design thinking. Design thinking sendiri merupakan salah satu cara pendekatan yang sangat populer dalam menciptakan sebuah produk.

Seorang desainer yang baik tentunya akan menerapkan design thinking dalam produk desain baik itu digital maupun fisik.

Mengenal Fungsi Desain Produk yang Baik

Fungsi desain produk yaitu untuk bisa membuat suatu produk atau layanan dengan kegunaan fungsional yang baik. Tidak hanya itu saja, produk atau layanan yang dibuat juga harus memiliki sales appeal dengan harga terjangkau.

1. Fungsi dari desain

Melalui proses ini, suatu barang atau layanan dipastikan mempunyai kualitas tinggi dengan menggunakan bahan baku atau metode yang tidak terlalu mahal.

Berikut ini adalah fungsi dari desain produk itu sendiri, yaitu:

  • Mampu meningkatkan kepuasan konsumen melalui proses desain produk yang akan menjamin kualitas dari sebuah produk. Jadi akan membuat konsumen mempunyai pengalaman baik saat menggunakannya.
  • Dapat meningkatkan penjualan suatu produk, dimana proses ini akan mendorong terjadinya inovasi dan kreativitas dari sebuah desain. Keunikan tersendiri pada hasil produk proses ini juga bisa meningkatkan penjualannya.
  • Penentu kesuksesan sebuah produk, karena dapat mendorong inovasi dalam proses produksi. Hal ini tentunya akan membantu sebuah perusahaan menentukan standar dari produk lain yang akan dihasilkan.
  • Mampu meningkatkan kualitas perusahaan dimana perusahaan juga akan lebih berhati-hati ketika akan memproduksi sesuatu. Dengan begini, hal ini bisa mendorong perusahaan untuk dapat menggunakan bahan baku secara optimal, mengurangi biaya produksi serta limbah.
  • Dapat membantu perkembangan bisnis seiring dengan penjualan produk yang meningkat. Hal ini sebenarnya akan membantu bisnis untuk terus berkembang mencapai tujuan bisnisnya.

2. Proses Desain Produk

Desain produk dikenal sebagai salah satu proses panjang sebelum sampai ke produk final. Terdapat beberapa proses fungsi desain produk yang harus dilakukan seperti di bawah ini:

  • Mampu Menetapkan visi produk

Sebelum proses desain oki dimulai, maka harus tahu terlebih dahulu mengapa ingin sekali mengusahakan adanya produk ini.

Hanya dengan pembuatan strategi dan visi produk tentunya bisa membantu memberikan arahan terhadap semua anggota tim yang terlibat.

Pembuatan dari visi dan strategi ini tentunya bisa dibuat sederhana. Hal ini dengan cara menuliskan pengertian umum apa yang ingin diusahakan serta alasannya.

  • Mampu Mengadakan riset produk

Setelah visi dan juga strategi produk sudah terkumpul, maka harus mengumpulkan user dan lakukanlah riset pada pasar untuk menginformasikan keputusan produk.

Dalam melakukan riset produk lebih awal maka fungsi desain produk untuk menghemat waktu.

Dimana sumber masih ada perubahan yang harus dilakukan dengan mudah. Misalnya saja adanya riset produk seperti survey, interview, serta riset pasar.

  • Brainstorming dan membuat ide

Selanjutnya, bisa melakukan brainstorming hanya dengan bertukar pikiran bersama setiap anggota tim.

Brainstorming yang perlu dilakukan seperti tujuan dari proyek dan solusi apa yang dapat diberikan kepada customer untuk bisa menyelesaikan masalahnya.

Sementara itu, fungsi desain produk ini untuk bisa mengumpulkan berbagai macam ide. Misalnya saja ide dalam pembuatan sketching, wireframing atau membuat storyboard.

  • Membuat prototype

Pada tahap ini, tentunya sudah harus untuk mengetahui apa yang ingin di bangun atau diciptakan. Biasanya, fungsi desain produk untuk bisa menciptakan solusi serta mengimplementasikan konsepnya ke dalam sebuah prototipe.

Prototipe ini tentunya sangat bertujuan agar dapat mencobanya sebelum produk selesai dibuat. Kemudian, bisa melihat respons dari para user sebelum melangkah ke langkah berikutnya.

Sementara itu, juga bisa membuat prototipe sederhana fan prototipe dengan ketelitian yang tinggi. Hal ini juga tergantung dari respons yang diinginkan user.

  • Tes pasar dan validasi

Jika dilihat dari product design pada tahap ini, bisa menggunakan prototipe yang telah di buat untuk diluncurkan serta dites ke publik.

Apabila ingin menggunakan prototipe dengan ketelitian tinggi, maka bisa langsung menyelami respons user dari segi kegunaan dan workflow.

Sementara itu, prototipe sederhana memungkinkan untuk bisa memvalidasi seluruh konsep dari rancangan produk.

Pemakaian dari fungsi desain produk ini juga bisa di gunakan untuk dapat memantapkan terlebih dahulu terhadap respons dari para user segi konsep.

Hal ini tentunya bisa membantu untuk masuk ke tahap selanjutnya. Jadi bisa juga membuat prototipe dengan ketelitian lebih tinggi untuk bisa memvalidasi kembali kegunaan dari produk.

Meskipun pada akhirnya akan lebih memakan waktu, namun cara ini akan lebih efisien. Apalagi jika dibandingkan harus bisa melakukan perbaikan berkali-kali.

  • Peluncuran

Apabila sudah mendapatkan hasil yang diinginkan dari percobaan kegunaan, maka bisa mulailah untuk bekerja dengan developer agar bisa membuat produknya. Selain itu, juga harus bekerjasama dengan tim marketing.

Hal ini tentunya untuk bekerjasama dalam peluncuran produk yang telah dibuat. Sebelum peluncuran ke publik, tentunya bisa pastikan semua pesan serta nilai yang akan diberikan dari produk telah sesuai, konsisten, serta akurat.

  • Aktivitas setelah peluncuran

Sebuah produk biasanya tidak akan selesai dalam tahap peluncuran. Agar produk bisa terus digunakan dan diingat oleh para pengguna maka ada proses yang harus terus-menerus dilakukan.

Anda bisa bekerja untuk mengerti bagaimana cara berinteraksi kepada para customer dengan mengadakan percobaan lagi. Kemudian, jisa mendengarkan segala keluhan dan review dari setiap para user.

Perubahan atau update ini sebenarnya dapat dilakukan lagi setelah produk telah diluncurkan. Hal ini tentunya untuk bisa meningkatkan kualitas dari produk yang dibuat dan menjadi one-stop-solution bagi para penggunanya.

3. Jenis Desain Produk

Ada beberapa jenis fungsi desain produk yang harus diketahui. Berikut ini adalah penjelasan terkait jenis desain, antara lain:

  • System design

System design ini tentunya telah berhubungan erat dengan konseptualisasi ide produk serta hubungan penggunaannya di dunia nyata. Contohnya saja dengan membuat desain untuk produk toko offline.

Langkah pertama yang dapat dilakukan yaitu mengkategorikan barang yang dijual. Setelah itu, dari fungsi desain produk dapat menerapkan ide untuk bisa mempermudah proses pembelian barang bagi pelanggan.

  • Process design

Process dari desain ini sebenarnya terlibat langsung dalam perancangan produk. Secara Umum, fungsi desain produk digunakan untuk nosa menentukan langkah-langkah yang tepat ketika pembeli melakukan transaksi.

Contohnya saja, e-commerce harus bisa dirancang user-friendly agar lebih memudahkan pelanggan melakukan transaksi.

Proses panjang untuk memilih, menjelajahi, sampai check out produk termasuk ke dalam proses desain produk yang perlu strategi.

  • Interface design

Interface design ini sebenarnya hanya terhadap estetika produk saja. Fungsi dari desain produk Interface akan bertanggung jawab terhadap human-first approach atau impresi pertama dari pengguna/pembeli.

Untuk tampilan suatu desain produk harus jelas dan dapat memberi solusi atau memandu pengguna dengan baik.

Misalnya saja seperti petunjuk rute transportasi umum, fungsi desain produk ini bisa memudahkan untuk orang yang baru pertama menggunakannya.

Bagikan:

Tags

Rita Elfianis

Menyukai hal yang berkaitan dengan bisnis dan strategi marketing. Semoga artikel yang disajikan bermanfaat ya...

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.