Belakangan ini jika Anda melihat ada begitu banyak iklan mengenai investasi reksadana dimana-mana. Aplikasi-aplikasi yang menawarkan solusi kemudahan untuk berinvestasi ini dan sebagainya.
Investasi sendiri merupakan salah satu cara yang bisa Anda terapkan untuk membantu mengamankan uang Anda dari resiko inflasi, di samping itu kegiatan yang satu ini juga berfungsi untuk memutar modal atau uang yang Anda miliki agar nantinya bisa menghasilkan pemasukan lain atau passive income. Salah satu caranya bisa dari jenis investasi yang satu ini.
Apa itu Reksadana?
Apa itu reksadana? Pengertian reksadana adalah salah satu alternatif investasi bagi mereka yang punya modal kecil atau terbatas, namun ingin tetap berinvestasi.
Karena memang ia dirancang untuk menghimpun dana dari masyarakat yang punya modal kecil dan juga mereka yang terbatas waktu serta pengetahuan.
Reksa dana ini adalah sebuah wadah yang dipakai untuk menghimpun dana dari para masyarakat pemodal atau investor yang selanjutnya akan diinvestasikan dalam sebuah portofolio efek, oleh seorang Manager Investasi.
Sehingga nantinya Anda sebagai investor tidak terjun langsung dalam mengelola uang tersebut di beberapa instrumen investasi, cukup dipercayakan kepada seorang manager investasi saja. Reksadana merupakan salah satu jenis investasi jangka pendek.
Jenis-Jenis Reksadana
Pada dasarnya reksadana ini juga terbagi atas beberapa jenis yang patut untuk Anda ketahui, diantaranya adalah:
1. Reksadana pasar uang
Jenis reksa dana yang satu ini paling banyak peminatnya, karena memang relatif aman serta tidak butuh modal yang besar untuk berinvestasi pada instrumen tersebut.
Dimana nantinya uang yang sudah dihimpun oleh investor akan dipakai berinvestasi pada instrumen pasar uang seperti deposito berjangka, sertifikat Bank Indonesia, sertifikat deposito, surat berharga pasar uang serta masih banyak lagi yang lainnya. tentunya dengan tujuan untuk menjaga likuiditas serta pemeliharaan modal.
2. Reksadana pendapatan tetap
Adalah jenis reksa dana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari aktiva kedalam bentuk efek utang maupun juga obligasi. Tidak kalah populer dibandingkan dengan reksa dana pasar uang.
Tentunya hal ini juga memiliki tujuan untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil, jika dilihat dari resikonya sendiri memang lebih besar dibandingkan dengan jenis pasar uang, namun potensi keuntungannya juga lebih besar.
3. Reksadana campuran
Jenis ini mengalokasikan dana investasi pada portofolio yang bervariasi. Dari segi instrumen investasinya sendiri bisa berbentuk saham yang juga dapat dikombinasikan dengan obligasi.
Tujuan melakukan investasi pada instrumen ini adalah agar mendapatkan pertumbuhan harga serta untuk pendapatan.
Dari segi potensi return relatif tinggi dibandingkan dengan jenis reksadana pendapatan tetap.
4. Reksadana saham
Selain bentuk investasi saham secara langsung, maka sebenarnya juga ada jenis reksa dana saham yang digunakan untuk menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari bagian aktivanya dalam bentuk efek yang sifatnya ekuitas yaitu saham ini.
Tentunya dengan tujuan untuk mendapatkan pertumbuhan harga saham atau unit di dalam jangka waktu panjang.
Meskipun dari segi resikonya tinggi, namun untuk potensi keuntungan yang bisa didapatkan juga tinggi.
Baca Juga : Cara untuk Membeli Saham
Keuntungan Berinvestasi Reksadana
Dewasa ini semakin banyak masyarakat yang memutuskan untuk berinvestasi reksa dana ini, tentunya bukan tanpa alasan, melainkan karena memang ada banyak keuntungan yang ditawarkan olehnya, diantaranya adalah:
1. Diversifikasi
Keuntungan yang pertama adalah diversifikasi, jadi Anda bisa berinvestasi ke beberapa instrumen sekaligus meskipun pada dasarnya modal yang dimiliki tidak begitu banyak.
Misalnya Anda dapat membeli saham pada sektor keuangan dan juga beberapa saham lainnya pada sektor agrikultur, membeli sertifikat Bank Indonesia, berinvestasi pada deposito berjangka seperti yang lainnya.
Jika seandainya langsung investasi ke beberapa instrumen tersebut sekaligus maka modal yang harus Anda keluarkan pastinya tidak bisa dikatakan sedikit bukan. Namun di reksa dana ini bisa diversifikasi instrumen investasi dengan modal relatif kecil.
2. Kemudahan dalam membeli saham
Investasi saham pada dasarnya memang tergolong sebagai jenis investasi yang paling sulit, apalagi bagi pemula. Meskipun demikian potensi keuntungannya juga tinggi.
Lewat reksadana ini sendiri nantinya Anda bisa lebih mudah dalam melakukan pembelian saham karena akan dibantu oleh Manager Investasi, tentunya juga dengan nilai modal yang lebih kecil.
Jadi Anda tak perlu menunggu punya banyak uang untuk bisa membeli saham.
3. Tingkat likuiditasnya tinggi
Keuntungan lain dari jenis investasi yang satu ini adalah punya tingkat likuiditas yang tinggi, artinya memang kemampuan untuk keluar masuknya uang tinggi atau mudah.
Investor bisa secara mudah menjual reksa dana yang mereka miliki secara singkat tanpa harus memikirkan perbedaan harga jual beli serta nilai pasar yang berlaku ketika ingin bertransaksi.
4. Modal kecil
Salah jika seandainya Anda beranggapan bahwa untuk mulai investasi reksadana ini membutuhkan modal yang besar.
Karena faktanya ia dapat dimulai dengan modal kecil, sangat terjangkau dan cocok untuk pemula yang masih belajar investasi.
Karena memang modal tersebut sudah digabungkan dengan modal dari beberapa investor lainnya untuk membeli satu instrumen yang sama, keuntungan yang didapatkan nantinya juga akan dibagi bersama.
5. Prosesnya mudah
Di zaman sekarang ini untuk investasi reksadana bukan hal yang sulit untuk dilakukan, syarat-syarat yang diberikan mudah.
Bahkan Anda juga dapat membelinya lewat sebuah aplikasi investasi yang sudah banyak hadir, sehingga tanpa harus kemana-mana nantinya Anda bisa melakukan investasi ini.
6. Ditangani langsung oleh tenaga profesional
Berinvestasi di reksa dana ini memang paling aman serta nyaman, karena ada tenaga profesional yang akan mengelola modal atau yang Anda miliki tersebut, tak lain yaitu kehadiran dari seorang MI atau Manager Investasi, pastinya tak asing dengan nama yang satu ini bukan.
Mengingat pada dasarnya merekalah yang bertanggung jawab di dalam mengelola uang dari para pemodal tersebut, diinvestasikan ke beberapa instrumen untuk menghasilkan keuntungan dalam jumlah tertentu yang dibagikan kepada para pemodal.
7. Aman karena telah diatur serta diawasi oleh OJK
Hal lainnya yang juga patut untuk Anda ketahui terkait dengan jenis investasi yang satu ini adalah ia sudah diatur serta diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.
Dimana hal ini akan memberikan keamanan bagi para investor ketika ingin berinvestasi. Reksa dana ini juga memiliki tingkat transparansi yang tinggi, sehingga nantinya Anda bisa mengambil keputusan secara tepat sesuai dengan informasi yang diberikan tersebut.
Kekurangan Investasi Reksadana
Selain dari segi keuntungannya, maka Anda juga harus tahu bahwa investasi reksadana ini pada dasarnya juga punya beberapa kekurangan yang harus Anda pertimbangkan, diantaranya adalah:
1. Profit kecil
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa memang dalam berinvestasi reksa dana ini Anda bisa memulainya dengan modal yang kecil, karena memang dana dihimpun dari beberapa investor sekaligus baru digunakan untuk berinvestasi pada satu instrumen tertentu.
Jika mendapatkan keuntungan maka nantinya keuntungan akan dibagi bersama sesuai dengan porsi masing-masing.
Sehingga semakin kecil modal yang Anda tanamkan untuk berinvestasi kesana maka akan semakin kecil pula keuntungan yang didapatkan.
2. Rasio biaya tinggi serta biaya penjualan
Jika dilihat dari segi rasio biayanya ini maka reksa dana dikenakan banyak beban biaya. Sehingga Anda juga harus berhati-hati.
Karena memang bisa saja nantinya pengeluaran lebih tinggi dari 1,5 persen, karena memang dianggap memiliki biaya yang lebih tinggi. Anda juga harus waspada dengan biaya iklan serta biaya penjualan secara umum.
Tentunya dengan banyak beban biaya yang dikenakan ini akan mengurangi hasil investasi yang nantinya Anda dapatkan bukan, sehingga harus berhati-hati.
3. Penyalahgunaan manajemen
Ada banyak pula diantara manajer investasi yang menyalahgunakan wewenang mereka.
Diantaranya adalah perdagangan yang tidak perlu, penggantian berlebihan, menjual yang kalah sebelum akhir kuartal sampai dengan memperbaiki pembukuan dan lain sebagainya.
Ini juga akan merugikan bagi mereka yang tidak mengetahuinya, karena akan merasa ditipu.
4. Inefisiensi pajak
Mau tidak mau ketika Anda berinvestasi reksadana ini maka dalam hal pembayaran capital gain terjadi perputaran, penebusan dan sebagainya sehingga Anda juga akan dikenai dengan pajak.
Nilai akan semakin besar sejalan dengan semakin besarnya biaya yang Anda dapatkan.
Cara Investasi Reksadana
Banyak juga pastinya diantara Anda yang tertarik untuk berinvestasi reksadana ini setelah melihat beragam keuntungan yang ditawarkan olehnya bukan.
Untuk itu maka berikut ini diantaranya ada beberapa tips atau cara untuk memulai investasi kesini yang dapat Anda coba, diantaranya adalah:
1. Menentukan tujuan investasi Anda
Berinvestasi tanpa adanya tujuan tentu sama saja dengan bunuh diri. Apalagi pada dasarnya tujuan ini juga dapat dijadikan sebagai motivasi Anda ketika ingin mulai untuk berinvestasi.
Contohnya saja adalah tujuan investasi Anda tersebut untuk mempersiapkan dana pendidikan Anda, digunakan untuk kebutuhan membeli properti, kendaraan maupun yang lain sebagainya.
Dengan punya tujuan dalam berinvestasi ini artinya Anda punya mimpi dan juga punya komitmen untuk mewujudkan mimpi tersebut agar bisa mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Menghitung biayanya dan menentukan target waktu
Selanjutnya harus hitung-hitung juga modal atau biaya yang harus dikeluarkan untuk investasi kesana sesuai dengan kemampuan keuangan Anda.
Apalagi untuk pembayarannya sendiri memang dilakukan perbulan hingga nantinya Anda bisa mencapai tujuan dalam jangka waktu tertentu.
Misalnya adalah dalam kurun waktu 3 tahun lagi Anda ingin mengumpulkan uang sejumlah 200 juta.
Sehingga nantinya Anda dapat menghitung dana yang tersedia sekarang sebelum menentukan besarnya jumlah yang ingin diinvestasikan setiap bulan.
Baru nantinya dapat memperkirakan berapa kira-kira besarnya dana yang akan diinvestasikan perbulan sampai mencapai target biaya yang ditentukan tersebut.
3. Memahami profil resiko
Di setiap investasi baik itu reksadana maupun lainnya selalu disertai dengan resiko didalamnya.
Hanya saja memang untuk besaran resiko antara yang satu dengan yang lain berbeda-beda.
Anda juga tidak bisa mengabaikan hal tersebut, sehingga melihat profil resiko juga penting dilakukan, sehingga tidak sampai salah di dalam memilih produk reksadana, apalagi jenisnya juga banyak.
Pada dasarnya semakin besar potensi keuntungan yang diterima, maka akan semakin besar juga resikonya, begitu juga sebaliknya.
Dari segi profil resiko ini setidaknya dibagi atas beberapa jenis, diantaranya adalah konservatif yang tergolong rendah resikonya, kemudian juga ada yang moderat atau dengan resiko menengah sampai agresif yang resikonya tinggi.
4. Memilih produk yang sesuai dengan tujuan investasi Anda
Setelah Anda mengetahui atau mengenali profil resiko masing-masing, maka selanjutnya bagiAn yang penting disini adalah dengan memilih produknya.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa memang setiap produk punya resiko yang berbeda-beda, apakah Anda ingin berinvestasi pada instrumen saham, pasar uang, deposito, surat piutang dan lain sebagainya.
Melihat dari profil resikonya maka Anda dapat menentukan tujuan ingin mengambil jenis investasi yang mana.
5. Konsisten dan disiplin dalam berinvestasi
Ingat bahwa pada dasarnya investasi reksadana tidak akan langsung menghasilkan keuntungan begitu saja. Melainkan untuk bisa mendapatkan keuntungan lebih maka Anda juga harus disiplin serta konsisten di dalam berinvestasi kesini.
Jadi nantinya bisa mencapai target yang diinginkan tepat waktu. Masalah yang sering kali dialami oleh para anak muda dalam mulai berinvestasi reksa dana ini memang tidak bisa konsisten.
Jadi terkadang bulan ini berinvestasi namun untuk bulan depan skip begitu juga untuk selanjutnya. Jadi hasil yang diterima juga tidak akan bisa sesuai dengan yang ekspektasi.
6. Memilih Manager Investasi yang tepat
Hal yang membuat investasi reksadana dikatakan mudah, karena dari segi pengelolaannya Anda tidak melakukannya sendiri.
Melainkan ada seorang manager keuangan atau MI yang akan membantu dalam mengelola uang atau modal Anda tersebut.
Di satu sisi ia memang akan membantu Anda untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari investasi ini, namun juga bisa sebaliknya. Karena banyak juga diantara MI yang menyalahgunakan tugas mereka dan merugikan investor.
Sehingga pastikan memilih seorang Mi yang tepat, cek terlebih dahulu latar belakang sampai dengan track recordnya.
7. Mulai beli dan melakukan transaksi
Bisa langsung mulai untuk membeli dan juga bertransaksi pada reksa dana yang Anda inginkan tersebut setelah mempertimbangkan banyak hal di atas dan juga sudah mendapatkan yang sesuai.
Khusus untuk pembeliannya sekarang mudah, karena sudah ada banyak platform market place yang menjualnya, begitu juga dengan beberapa aplikasi yang menawarkan penjualan reksa dana dari beberapa perusahaan.
Sedangkan dari segi pembayarannya juga mudah karena sekarang ini bisa dilakukan dengan sistem transfer.
8. Pantau reksadana Anda
Setelah melakukan transaksi pembelian maka hal selanjutnya yang dapat Anda lakukan adalah dengan memantau perkembangan dari reksa dana tersebut.
Anda dapat melihat pertumbuhannya di platform tempat Anda membeli, nantinya setiap bulan Anda akan mendapatkan laporan mengenai perkembangan dari pertumbuhan investasi yang dilakukan tersebut.
Nantinya Anda bahkan bisa mulai membagi investasi tersebut kedalam berbagai jenis reksa dana, diantaranya adakah uang untuk tabungan membeli kendaraan pada reksa dana pasar uang, sedangkan untuk uang membeli rumah ada di reksa dana saham dan sebagainya.
Itulah diantaranya cara yang bisa Anda terapkan untuk memulai investasi reksadana. Produk investasi kekinian yang bisa dimulai sejak masih muda, jangan tunggu kaya untuk berinvestasi, melainkan ubah mindset Anda harus investasi sampai nantinya menjadi kaya.
Pastinya sebuah keuntungan bukan jika seandainya passive income yang diterima dari investasi ini lebih besar nilainya jika dibandingkan dengan pendapatan utama Anda saat ini. Bukan hal yang mustahil nantinya bisa mencapai kemandirian secara finansial di usia muda.
Baca Juga : 3 Risiko Investasi Reksadana, Strategi dan Cara Meminimalisirnya