Cara Membuat Fishbone Diagram untuk Menganalisis Penyebab Masalah

Cara Membuat Fishbone Diagram untuk Menganalisis Penyebab Masalah

Fishbone Diagram, juga dikenal sebagai Diagram Tulang Ikan atau Diagram Ishikawa, merupakan alat yang sangat berguna dalam mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor penyebab masalah. Dengan mengetahui cara membuat Fishbone Diagram, kita dapat memvisualisasikan hubungan antara penyebab dan akibat yang terjadi pada suatu masalah atau kondisi.

Pengertian Fishbone Diagram

Fishbone Diagram adalah alat analisis visual yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis berbagai faktor yang dapat menyebabkan masalah atau kondisi tertentu.

Diagram ini dirancang untuk membantu dalam pemecahan masalah dan memvisualisasikan hubungan antara penyebab dan akibat.

Nama “Fishbone Diagram” merujuk pada bentuk diagram yang menyerupai tulang ikan. Tulang ikan ini terdiri dari sumbu pusat yang merupakan masalah atau hasil akhir yang ingin dipecahkan atau dicapai.

Dari sumbu pusat ini, ada serangkaian tulang yang berfungsi sebagai kategori atau faktor-faktor yang dapat mempengaruhi masalah tersebut.

Biasanya, ada enam kategori umum yang digunakan dalam Fishbone Diagram, yang dikenal sebagai “6M”:

  1. Man: Faktor-faktor manusia yang dapat mempengaruhi masalah.
  2. Machine: Faktor-faktor mesin, peralatan, atau alat yang terlibat dalam masalah.
  3. Method: Faktor-faktor metode kerja, prosedur, atau proses yang digunakan.
  4. Material: Faktor-faktor bahan atau input yang digunakan dalam proses.
  5. Measurement: Faktor-faktor pengukuran, pengawasan, atau metrik yang terlibat.
  6. Environment: Faktor-faktor lingkungan atau kondisi yang dapat mempengaruhi masalah.

Setelah kategori-kategori ini ditentukan, langkah berikutnya adalah mengidentifikasi sub-faktor atau penyebab yang mungkin terkait dengan setiap kategori.

Diagram ini membantu dalam pemetaan visual dan analisis penyebab dan akibat yang mungkin terjadi dalam situasi atau masalah yang sedang diteliti.

Fishbone Diagram dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti manufaktur, bisnis, layanan, perawatan kesehatan, dan lain sebagainya.

Dengan mengetahui cara membuat Fishbone Diagram, tim atau individu dapat mengidentifikasi penyebab akar masalah, mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang masalah tersebut, dan merancang solusi yang tepat.

Cara Membuat Fishbone Diagram

Berikut langkah demi langkah cara membuat Fishbone Diagram dan bagaimana mengidentifikasi faktor penyebab masalah dengan jelas dan sistematis.

1. Identifikasi Masalah

Langkah pertama dalam membuat Fishbone Diagram adalah mengidentifikasi masalah yang ingin dipecahkan atau dikaji lebih lanjut.

Identifikasi masalah ini sangat penting agar kita dapat memfokuskan analisis pada area yang tepat.

Berikut adalah beberapa poin penting dalam identifikasi masalah:

  • Menentukan masalah secara jelas dan spesifik.
  • Mengumpulkan data dan informasi terkait masalah.
  • Membuat pernyataan masalah yang sederhana dan terukur.

Dalam langkah ini, kita perlu mengumpulkan sebanyak mungkin informasi tentang masalah yang sedang dihadapi.

Hal ini akan membantu dalam mengarahkan analisis penyebab masalah yang akan dilakukan menggunakan Fishbone Diagram.

2. Mengumpulkan Berbagai Kemungkinan Faktor Penyebab Masalah

Setelah masalah diidentifikasi, cara membuat Fishbone Diagram selanjutnya adalah mengumpulkan berbagai kemungkinan faktor penyebab masalah.

Faktor penyebab ini akan menjadi “tulang” dalam Fishbone Diagram. Berikut adalah poin-poin yang perlu diperhatikan dalam langkah ini:

  • Membuat kategori-kategori yang relevan: Gunakan metode 6M (Man, Machine, Method, Material, Measurement, Environment) sebagai panduan dalam membuat kategori-kategori untuk mengumpulkan faktor penyebab. Kategori-kategori ini akan membantu dalam mengorganisir dan memahami penyebab yang mungkin terkait dengan masalah.
  • Brainstorming: Lakukan sesi brainstorming dengan tim atau individu terkait untuk mengumpulkan sebanyak mungkin faktor penyebab yang mungkin terkait dengan setiap kategori. Jangan menghilangkan ide-ide pada tahap ini, semua ide-ide penting untuk diverifikasi dan dianalisis nanti.
  • Analisis penyebab: Setelah faktor penyebab dikumpulkan, lakukan analisis mendalam pada setiap faktor penyebab. Identifikasi penyebab akar yang mungkin menjadi pemicu masalah. Dalam tahap ini, penggunaan alat analisis seperti diagram alur proses, analisis SWOT, atau analisis 5W+1H dapat membantu dalam memahami lebih jauh faktor-faktor penyebab yang ada.

Dalam mengumpulkan faktor penyebab, pastikan untuk melibatkan tim atau individu yang memiliki pengetahuan dan pengalaman terkait masalah yang sedang dihadapi.

Kerjasama dan perspektif yang beragam akan membantu dalam mengidentifikasi faktor penyebab secara komprehensif.

3. Mengidentifikasi Penyebab Utama dari Masalah

Setelah faktor penyebab dikumpulkan dalam langkah sebelumnya, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi penyebab utama yang paling berpengaruh terhadap masalah yang dihadapi.

Dalam tahap ini, kita perlu menganalisis dan mengevaluasi faktor penyebab untuk menentukan faktor-faktor yang memiliki dampak terbesar.

Berikut adalah poin-poin cara membuat Fishbone Diagram yang perlu diperhatikan dalam langkah ini:

  • Prioritaskan faktor penyebab: Evaluasi setiap faktor penyebab dan tentukan tingkat pengaruh atau dampaknya terhadap masalah. Faktor penyebab yang memiliki pengaruh paling signifikan dan terkait langsung dengan masalah tersebut harus diberikan prioritas.
  • Identifikasi penyebab akar: Selanjutnya, dalam memilih faktor penyebab yang paling berpengaruh, perlu diidentifikasi penyebab akar yang menjadi pemicu utama masalah tersebut. Penyebab akar adalah faktor yang bila diatasi atau diperbaiki dapat secara efektif mengurangi atau menghilangkan masalah yang ada.

Dalam langkah ini, analisis yang cermat dan pemahaman mendalam tentang faktor-faktor penyebab masalah akan membantu dalam mengidentifikasi penyebab utama yang perlu ditindaklanjuti.

4. Melakukan Analisis pada Fishbone

Setelah mengidentifikasi faktor penyebab utama, cara membuat Fishbone Diagram berikutnya adalah menggunakan Fishbone Diagram untuk melakukan analisis yang lebih rinci.

Berikut adalah poin-poin yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisis pada Fishbone Diagram:

  • Buat Fishbone Diagram: Gunakan kertas besar atau alat perangkat lunak diagram untuk membuat Fishbone Diagram. Buat sumbu pusat dan kategori-kategori terkait (6M) sebagai “tulang” diagram. Pastikan untuk menulis faktor penyebab utama pada setiap kategori yang sesuai.
  • Identifikasi sub-faktor: Di setiap kategori, identifikasi sub-faktor atau penyebab yang lebih spesifik yang terkait dengan faktor penyebab utama. Gunakan panah atau garis untuk menghubungkan sub-faktor dengan faktor penyebab utama yang relevan.
  • Analisis penyebab dan akibat: Selanjutnya, analisis hubungan penyebab dan akibat antara faktor penyebab utama dan sub-faktor yang terkait. Identifikasi bagaimana setiap sub-faktor dapat mempengaruhi faktor penyebab utama dan akhirnya memengaruhi masalah yang ada.
  • Melibatkan tim atau individu: Melakukan analisis pada Fishbone Diagram secara kolaboratif dengan melibatkan tim atau individu yang terkait. Diskusikan dan pertimbangkan perspektif mereka dalam mengidentifikasi hubungan penyebab dan akibat yang mungkin terlewatkan.

5. Memperoleh Kesepakatan Atas Penyebab yang Paling Mungkin

Setelah melakukan analisis pada Fishbone Diagram dan mengidentifikasi faktor-faktor penyebab utama, cara membuat Fishbone Diagram selanjutnya adalah mencapai kesepakatan dengan tim atau individu terkait mengenai sebab-sebab yang paling mungkin dan mempengaruhi masalah secara signifikan.

Dalam langkah ini, penting untuk melibatkan semua pihak yang terlibat dalam proses untuk mendapatkan perspektif yang komprehensif.

Berikut adalah poin-poin yang perlu diperhatikan dalam langkah ini:

  • Diskusikan hasil analisis: Bagikan hasil analisis Fishbone Diagram kepada tim atau individu terkait. Jelaskan setiap faktor penyebab utama dan hubungannya dengan sub-faktor yang relevan. Diskusikan temuan dan pemahaman bersama tentang sebab-sebab yang paling mungkin.
  • Evaluasi dan pemilihan sebab-sebab: Berdasarkan diskusi, lakukan evaluasi lebih lanjut terhadap sebab-sebab yang dianggap paling mungkin dan berdampak signifikan. Pertimbangkan bukti, data, atau informasi yang mendukung masing-masing sebab. Pemilihan sebab-sebab ini harus berdasarkan pemahaman bersama dan konsensus tim.
  • Prioritaskan sebab-sebab: Setelah sebab-sebab terpilih, prioritas harus ditentukan berdasarkan tingkat urgensi, dampak, dan kepentingan. Identifikasi sebab-sebab yang harus diatasi terlebih dahulu untuk mengatasi masalah yang ada.
  • Peroleh kesepakatan: Diskusikan hasil evaluasi dan prioritas dengan tim atau individu terkait. Upayakan untuk mencapai kesepakatan atas sebab-sebab yang paling mungkin dan harus ditindaklanjuti. Pastikan setiap orang memahami dan mendukung sebab-sebab yang dipilih.

Penutup

Dalam artikel ini, kita telah membahas langkah demi langkah cara membuat Fishbone Diagram.

Dengan melibatkan tim atau individu terkait, langkah ini membantu memastikan bahwa solusi yang tepat dapat ditemukan dan diterapkan untuk mengatasi masalah dengan efektif.

Baca Juga : Strategi Analisis Peluang Pasar, Panduan Komprehensif untuk Bisnis

Bagikan:

Tags

Rita Elfianis

Menyukai hal yang berkaitan dengan bisnis dan strategi marketing. Semoga artikel yang disajikan bermanfaat ya...

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.