Dibutuhkan skill dan pengetahuan yang mumpuni jika ingin berhasil dalam melakukan strategi digital marketing.
Untuk mengetahui apakah marketing yang dilakukan sudah efektif atau belum, Anda membutuhkan parameter yang pas. Salah satunya dengan menggunakan conversion rate.
Tingkat konversi ini bertindak sebagai acuan dalam menerapkan marketing online campaign.
Sudah banyak pebisnis yang sukses menerapkannya sehingga mengetahui tingkat keberhasilan promosi digital yang dilakukan.
Apa Itu Conversion Rate?
Conversion rate atau tingkat konversi adalah persentase jumlah pengunjung website beserta jenis tindakan yang diambil ketika berada di situs terkait.
Dalam hal ini, akan diketahui apakah tindakan yang dilakukan berkaitan dengan transaksi penjualan atau tidak.
Jika sudah mengetahui tingkat konversi secara cermat, selanjutnya hasil tersebut bisa dijadikan bahan evaluasi.
Apabila tingkat keberhasilan marketing campaign masih kurang, maka diperlukan perbaikan yang lebih membangun.
Cara Menghitung Conversion Rate
Pada dasarnya, formula menghitung conversion rate optimization cenderung sederhana.
Anda bisa melakukannya dengan membagi jumlah conversion ke sebuah halaman situs dengan total pengunjungnya saat itu.
Jika hasil pembagian sudah didapatkan, selanjutnya tinggal dikalikan dengan 100.
Adapun persentase rata-rata yang dihasilkan dari seluruh jenis industri yang ada saat ini sekitar 2,35%.
Jumlah tersebut sebenarnya tidak terlalu sulit, mengingat saat ini digital marketing kerap kali menjadi solusi.
Terlebih disebutkan bahwa 25% penggiat bisnis online saat ini sudah bisa mencapai tingkat konversi 5,31%. Sedangkan 10% lainnya mendapatkan conversion rate kurang lebih 11.45%.
Conversion Rate = Jumlah Conversion / Total Pengunjung Website * 100
Manfaat Mengoptimasi Tingkat Konversi
Perusahaan yang menjadikan website sebagai media pemasaran utamanya tentu wajib memperhatikan tingkat konversi.
Perhitungan ini harus disertakan dalam mengoptimasi sebuah website agar memiliki traffic yang tinggi.
Adapun manfaat dari tingkat conversion yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan Profit Perusahaan
Manfaat utama dari tingkat konversi adalah bisa meningkatkan profit perusahaan. Namun bagi pebisnis pemula mungkin tidak terlalu memahami besarnya keuntungan yang bisa didapatkan. Anda bisa memahaminya melalui gambaran berikut ini.
Perusahaan Anda menjual produk seharga Rp50.000 lalu menguploadnya ke website bisnis.
Dari seratus pengunjung situs, lima diantaranya memutuskan untuk membeli produk tersebut. Adapun laba per pcs produk adalah Rp25.000.
Sedangkan keuntungan penjualan jika ditotal adalah sebesar Rp125.000. Tingkat konversi website tersebut yaitu 5%.
Apabila conversion rate ditingkatkan menjadi 10% saja, maka akan ada 10 pengunjung yang membeli produk.
Total keuntungan penjualan pun meningkat cukup drastis menjadi Rp250.000.
Pada kenyataannya, tidak sedikit bisnis yang melesat keuntungannya setelah mengoptimasi tingkat konversi.
2. Memahami Pelanggan Lebih Dalam
Dalam berbisnis, Anda juga perlu memahami konsumen mengenai produk atau jasa yang ditawarkan.
Tak jarang sebuah website pengunjungnya cukup banyak namun yang memutuskan membeli hanya sedikit.
Anda mungkin menerka-nerka, apakah deskripsi produknya kurang menarik?
Apakah proses checkout produk terlalu rumit dan bertele-tele? Dan dugaan lainnya yang sebenarnya harus dicari tahu penyebab pastinya.
Melakukan upaya optimasi tingkat konversi akan memberikan jawaban yang tepat.
Temukan cara yang tepat agar pengunjung bisa berinteraksi dengan nyaman di website bisnis.
Anda perlu memahami dengan baik apa yang konsumen harapkan ketika mengunjungi situs tersebut.
Contohnya apabila seorang pengunjung membatalkan proses checkout, bisa jadi karena proses pemesanan dan pembayarannya ribet.
Padahal, hal ini bisa diatasi dengan merancang alur belanja yang lebih simple dan mudah dipahami.
Tidak ada salahnya jika ingin melakukan uji coba terlebih dahulu. Perlahan tapi pasti Anda akan memahami kesulitan dan apa saja yang diharapkan konsumen.
Sebuah website yang memiliki alur yang baik, tentunya bisa meningkatkan konversi sehingga berdampak pada tingkat penjualan.
3. Menghemat Biaya
Biaya seperti apa yang bisa dihemat ketika meningkatkan level konversi?
Pada dasarnya, Anda bisa mengurangi CPA atau Cost per Acquisition ketika memperhatikan tingkat conversion dengan baik.
Pemilik website bisnis mungkin merasa mendatangkan pengunjung situs itu hal yang sangat penting.
Namun, hal yang lebih krusial adalah membuat para pengunjung tersebut bertransaksi.
Contohnya ketika perusahaan Anda mengeluarkan modal Rp1.000.000 untuk mendatangkan 10.000 audiens. Setelah itu, ternyata ada 1.000 pengunjung yang akhirnya memutuskan untuk membeli produk.
Artinya, tingkat konversi di website tersebut adalah sebesar 10%. Sedangkan biaya CPA yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp1.000. Suatu ketika Anda hendak meningkatkan tingkat konversi menjadi 15%.
Alhasil, biaya CPA yang dikeluarkan menjadi Rp1.000.000/1.500= Rp667 saja.
Jadi lebih hemat dari segi CPA, bukan?
4. SEO Website Lebih Positif
Berbisnis dengan teknik digital marketing memang tidak bisa lepas dari istilah SEO (Search Engine Optimization).
SEO yang positif bisa membuat website mendapatkan peringkat teratas di laman pencarian Google.
Tentunya, Anda ingin website bisnis mudah ditemukan audiens, bukan?
Salah satu caranya yaitu dengan mengoptimasi SEO secara efektif. Adapun peningkatan level konversi ternyata bisa berpengaruh baik terhadap SEO.
Website yang menerapkan SEO dengan baik dapat menarik lebih banyak pengunjung.
Upaya optimasi tingkat konversi akan membuat pengunjung betah berlama-lama dan repeat order karena website sudah sesuai kebutuhan.
Audiens akan mendapatkan pengalaman yang baik ketika pertama kali berbelanja di situs tersebut.
Mengingat setiap konsumen tentunya menginginkan kualitas pengalaman dan kesesuaian website dengan yang mereka butuhkan.
5. Menghasilkan Konsumen Loyal
Berbicara tentang tingkat conversion, ternyata hal ini tidak hanya bisa meningkatkan transaksi pembelian.
Melainkan juga jumlah konsumen loyal yang kembali memesan produk atau jasa di website Anda.
Contohnya ketika mereka sudah selesai melakukan pembelian pertama, silahkan tawarkan produk lain disertai promo.
Namun, tetap pilih produk yang relevan dengan kebutuhan pelanggan. Jangan lupa pula mengirimkan panduan penggunaan yang tepat apabila dibutuhkan.
Cara memanjakan konsumen seperti ini begitu penting, namun kerap kali dilupakan pebisnis pemula. Padahal proses meningkatkan level konversi berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan.
Hal-Hal yang Wajib Diperhatikan Sebelum Meningkatkan Conversion Rate
Manfaat tingkat konversi untuk bisnis digital memang tidak perlu diragukan lagi.
Mungkin Anda sudah tidak sabar ingin segera menerapkannya pada bisnis yang digeluti.
Namun, ada baiknya melakukan persiapan sebelum melakukan conversion rate berikut ini:
1. Menyiapkan Tools Analytics dan Platform untuk Testing
Pebisnis pemula harus memahami bahwa tools analytics dan platform testing penting keberadaannya. Dua jenis tools optimasi ini mungkin masih terasa asing, namun akan sangat membantu nantinya.
Tools analytics sendiri merupakan alat yang menghubungkan Anda dengan website agar bisa memantau data pengunjung.
Misalnya jumlah audiens, asal kota/negara, dan aktivitas yang dilakukan di situs tersebut.
Data yang sudah dikumpulkan melalui tools analytics ini nantinya bisa menjadi panduan dalam mengetahui tingkat konversi di website.
Tidak hanya itu, Anda juga bisa mengidentifikasi secara otomatis halaman mana yang tingkat konversinya rendah.
Jika belum memiliki banyak modal untuk tools analytics berbayar, maka bisa menggunakan Google Analytics yang tersedia gratis.
Tools optimasi kedua yang bisa dimanfaatkan adalah platform testing. Pada dasarnya, platform tersebut berbentuk software yang berfungsi untuk melakukan A/B test. Eksperimen dilakukan pada beberapa desain website yang berbeda.
Desain website yang memiliki tingkat konversi tertinggi nantinya akan digunakan untuk bisnis digital.
Kebanyakan platform testing sifatnya berbayar sehingga Anda perlu menyiapkan modal khusus. Misalnya VWO atau Optimizely yang cukup banyak digunakan pebisnis akhir-akhir ini.
Namun jika ingin menggunakan platform testing gratisan, salah satu yang paling direkomendasikan adalah Google Optimize.
2. Tim Optimasi CRO di Perusahaan
Optimasi tingkat konversi yang maksimal tidak hanya menyiapkan tools analytics dan platform testing saja.
Anda juga harus menyiapkan tim optimasi yang meliputi:
- Data Analyst: Analis yang akan memantau data pengunjung situs dan melakukan A/B test. Hasil analisis nantinya dijadikan panduan dalam mengambil keputusan bisnis.
- Web Designer: Bertugas mendesain website yang menarik untuk melakukan A/B test.
- Conversion Rate Optimizer: Manager yang akan merancang strategi tingkat konversi dan memantau kelancaran pelaksanaannya di perusahaan.
- Copywriter: Pihak yang akan membuat tulisan untuk website guna meningkatkan penjualan.
- Web Developer: Pengembang yang akan melakukan coding untuk website bisnis.
Untuk menyiapkan tim optimasi yang lengkap tentunya membutuhkan modal yang tidak sedikit.
Lalu, bagaimana dengan bisnis skala kecil hingga menengah yang ingin meningkatkan conversion rate?
Tidak perlu berkecil hati, Anda tetap bisa mendapatkan manfaat tingkat konversi dengan langkah-langkah yang tepat dan akan diulas di bawah ini.
Cara Meningkatkan Conversion Rate secara Efektif
Setiap pemilik website bisnis tentunya tidak ingin mendapatkan tingkat konversi yang rendah. Hal ini akan sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan bisnis dan penjualannya.
Oleh karena itu, simak beberapa cara meningkatkan tingkat konversi secara efektif berikut ini:
1. Memunculkan Pesan Pop Up Pada Website
Ketika mengunjungi website tertentu, mungkin Anda pernah menemukan pesan pop up yang muncul.
Mungkin hal ini terkesan sepele, padahal bisa meningkatkan tingkat konversi secara efektif. Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu dengan mengatur tampilan website.
Pop up sendiri merupakan strategi memasang objek tertentu pada sebuah website. Konten yang dibuat bisa berupa pesan tertentu yang akan muncul secara otomatis.
Terutama ketika terdapat tanda-tanda pengunjung website akan meninggalkan halaman situs.
Jangan biarkan halaman situs tampak monoton sehingga tidak memiliki daya tarik.
Terlebih jika kompetitor di bidang bisnis yang sama memiliki tampilan website yang unik dan kreatif.
Disarankan untuk membuat pesan pop up yang muncul misalnya berisi pesan tertentu.
- Anda bisa mengatur waktu kemunculannya sesuai keinginan. Misalnya ketika pengunjung website hendak meninggalkan halaman tersebut. Namun, tidak semua pemilik website memahami cara mengatur pop up pesan dengan baik.
- Oleh karena itu, tidak ada salahnya meminta bantuan kepada pihak profesional yang sudah berpengalaman merancang website menarik dan efektif. Jika sudah mengaturnya dengan baik, Anda bisa melakukan uji coba terlebih dahulu.
Hal ini dilakukan agar Anda mengetahui tampilan situs dan pesan pop up sudah sesuai dengan keinginan.
Cara ini cenderung lebih efektif dan simple dalam menghasilkan konversi yang memadai.
Ketika pesan pop up sudah muncul, maka pengunjung mau tidak mau akan membaca pesan otomatis tersebut.
Pada dasarnya, sudah banyak yang membuktikan trik ini berhasil dan efisien dalam meningkatkan tingkat konversi suatu website.
2. Merancang Landing Page yang Menarik dan Kreatif
Jika Anda sudah cukup lama mengelola website, mungkin sudah tidak asing dengan istilah landing page.
Halaman tersebut dibuat secara khusus untuk tujuan pemasaran produk atau jasa. Di dalamnya terdapat berbagai macam menu fungsional yang bisa memudahkan pelanggan.
Terutama dalam mencari informasi penting yang mereka butuhkan terkait produk. Bahkan tak jarang di halaman tersebut Anda juga bisa melakukan pemesanan produk.
Agar bisa sukses dalam digital marketing di website, dibutuhkan kreativitas dalam merancang landing page.
Mengingat halaman tersebut kerap kali menjadi penilaian ketika pelanggan mengunjungi suatu situs.
Landing page harus dibuat secara memikat, atraktif, dan kreatif. Namun, desainnya jangan sampai membuat informasi penting di dalamnya terhalangi.
Baca Juga : Cara Membuat Leading Page
3. Menyediakan Layanan Customer Service yang Responsif
Konsumen tentunya akan sangat terbantu apabila sebuah brand memiliki layanan customer service. Namun, pastikan CS tersebut responsif dan ramah dalam menjawab setiap pertanyaan dan keluhan konsumen.
Ketika menjual produk atau jasa, Anda akan menemui banyak pertanyaan dari calon konsumen.
Mungkin tak jarang segala pertanyaan tersebut cukup melelahkan untuk dijawab. Namu,n usahakan untuk tetap ramah dan sopan dalam melayaninya.
Pada dasarnya, keramahan juga menjadi penilaian krusial oleh calon konsumen. Ketika konsumen merasakan pelayanan yang baik, maka conversion rate pun secara otomatis akan meningkat.
Oleh karena itu, utamakanlah pelayanan yang baik dan responsif karena hal tersebut dibutuhkan pelanggan.
4. Membuat Iklan dengan Metode Remarketing
Dalam berbisnis, kita memang tidak bisa lepas dari kegiatan marketing, misalnya membuat iklan. Namun, pembuatan iklan pun tidak bisa sembarangan karena harus memperhatikan timing dan efektivitasnya.
Untuk menambah level konversi, Anda bisa melakukannya dengan teknik remarketing. Caranya yaitu dengan menampilkan iklan secara langsung kepada pengunjung website.
Audiens akan melihat iklan produk ketika hendak meninggalkan halaman website.
Disarankan untuk menampilkan iklan secara berulang namun tidak berlebihan.
Iklan nantinya bisa dilihat pengunjung website, baik yang melakukan pemesanan atau tidak. Pada intinya, hal ini menjadi salah satu strategi digital marketing yang layak dicoba.
Gunanya adalah menciptakan keinginan dalam pikiran dan hati calon konsumen agar membuat keputusan membeli.
Untuk menerapkan strategi ini, pebisnis memang harus menyiapkan dana khusus untuk iklan.
Beberapa layanan yang bisa digunakan untuk remarketing misalnya Facebook ads, Google ads, dan Instagram ads.
Baca Juga : Google Ads vs Facebook Ads, Mana yang Lebih Baik?
Setelah mengeluarkan modal untuk memasang iklan, Anda bisa memantau sendiri tingkat konversi apakah sudah cukup berpengaruh atau tidak.
5. Memahami Metrik Penting yang Relevan
Cara berikutnya untuk memperbesar tingkat konversi yaitu dengan memahami metrik penting yang berhubungan.
Jadikan metrik tersebut sebagai acuan dalam memantau performa strategi marketing yang sudah dilakukan.
Salah satu jenis metrik yang bisa digunakan yaitu website traffic metrik, yaitu dengan mengukur performa kunjungan website.
Cara lainnya dengan menganalisis jumlah pendapatan dari penjualan produk atau jasa bisnis Anda.
6. Rutin Melakukan Benchmarking Data
Jika sudah mengetahui metrik yang relevan, trik berikutnya yaitu melakukan benchmarking data terutama dengan kompetitor bisnis yang menjual barang serupa.
Proses ini dilakukan dengan membandingkan skor metrik dengan beberapa perusahaan di bidang yang sama.
Tujuan benchmarking ini adalah untuk mencari tahu posisi perusahaan Anda dalam persaingan di dunia bisnis digital.
Perlu diingat bahwa untuk mendapatkan conversion rate yang tinggi memang tidak mudah. Namun, strategi ini tetap harus diterapkan agar bisa mencapai target digital marketing.
Terlebih persaingan bisnis digital saat ini semakin ketat sehingga Anda perlu mengoptimasi tingkat konversi dengan tepat.
Baca Juga : Ide Bisnis Digital yang Bisa Jadi Pemasukan Anda