Berbicara tentang kas, Anda pasti sudah sangat familiar dengan kata yang satu ini. Sedangkan manajemen kas adalah bagian dari pengelolaan kas tersebut.
Kas sendiri merupakan salah satu sumber dalam suatu bisnis yang akan memastikan operasional suatu perusahaan sehingga bisa tetap berjalan.
Dari arti kata kas ini, sudah dipastikan bahwa kas memang merupakan komponen yang sangat penting Dalam sebuah bisnis usaha.
Karena perannya yang sangat penting, maka mengelola kas dalam perusahaan juga harus dilakukan dengan baik dan benar agar tetap bisa memenuhi kebutuhan usaha.
Sebaliknya jika kas tidak diolah dan ditonton dengan, maka resiko besarnya adalah kebangkrutan yang harus dialami oleh perusahaan.
Seorang pengusaha sudah seharusnya memahami arti dan berbagai hal yang berkaitan dengan manajemen kas ini.
Pengertian Manajemen Kas
Secara mendasar, manajemen kas merupakan bagian dari manajemen keuangan dalam sebuah perusahaan atau bisa juga diartikan sebagai proses mengelola arus kas yang dilakukan secara lebih efektif dan efisien sehingga likuiditas untuk aktivitas operasional tetap bisa berjalan dengan normal.
Dengan pengelolaan keuangan yang baik dalam sebuah perusahaan, maka perusahaan menjalankan berbagai kegiatan operasional untuk kebutuhan finansial perusahaan tersebut.
Meskipun sebenarnya uang kas perusahaan tidak memberikan return yang menguntungkan, namun likuiditas keuangan kas itu sendiri punya manfaat yang penting untuk menjaga stabilitas berjalannya bisnis.
Umumnya segala pengeluaran operasional hanya akan menggunakan dana kas.
Kas ini difungsikan sebagai aktiva atau harta dan sifatnya likuid. Karena merupakan harta yang akan digunakan untuk memenuhi semua kebutuhan operasional perusahaan, maka sudah sepatutnya kas ini harus dimanajemen dengan baik.
Fungsi Manajemen Kas
Setelah mengenal apa itu manajemen kas, maka berikutnya Anda juga harus paham tentang apa fungsi dari manajemen kas ini.
Dengan memahami fungsi dari manajemen kas ini, Anda bisa lebih maksimal nantinya dalam mempraktekkan dan mengimplementasi manajemen kas. Fungsi atau manfaat manajemen kas adalah:
1. Mengelola Persediaan
Dalam sebuah perusahaan, bukan tidak mungkin jika stok persediaannya masih terlampau banyak.
Ketika stok ini masih terlalu banyak, tentu nilai likuiditas akan berkurang. Hal ini tak lain karena barang yang seharusnya sudah terjual masih saja ada.
Tak hanya itu, tempat atau gudang penyimpanan barang hutang akan berkurang karena masih banyak stok yang belum terjual. Akibat buruknya, akan ada banyak barang atau stok yang hilang atau bahkan rusak.
Maka dalam hal ini, manajemen kas punya peran penting untuk mengontrol pergerakan stok barang agar kas perusahaan juga bisa terus berputar.
2. Mengatur Piutang Perusahaan
Periode kredit pada penjualan stok perusahaan biasanya butuh waktu sekitar 30 hingga 90 hari.
Adapun periode kredit ini perusahaan belum menerima pelunasan pembayaran. Perusahaan akan mencatat terlebih dulu penjualan tersebut meski pembayarannya belum diterima.
Dalam hal ini manajemen kas sangat dibutuhkan untuk memastikan pembayaran bisa terlunasi dalam jangka waktu tertentu.
Selain itu dalam fungsi manajemen kas ini juga untuk memastikan adanya uang tunai yang tersedia agar tidak terjadi krisis uang tunai yang dapat digunakan.
3. Mengatur Pembagian Uang Untuk Pembayaran Hutang
Dalam suatu bisnis usaha, sudah sewajarnya jika perusahaan memiliki hutang demi berjalannya operasional perusahaan tersebut.
Salah satu contohnya adalah seperti hutang modal usaha, baik itu dilakukan kepada pihak bank, lembaga koperasi simpan pinjam, dan lain sebagainya.
Fungsi manajemen kas adalah untuk mengontrol dan memastikan adanya stok uang tunai atau dana perusahaan yang akan digunakan untuk melunasi hutang sesuai dengan waktu jatuh tempo. Dengan begitu perusahaan tidak akan rugi karena adanya denda atau biaya tambahan.
4. Perencanaan Investasi
Dalam beberapa situasi, biasanya perusahaan akan melakukan investasi. Sebelum berinvestasi, terlebih dulu harus ada pertimbangan matang tentang profit dan rencana kontingensinya. Dalam perencanaan ini juga dibutuhkan manajemen kas yang baik.
Manajemen kas dalam hal ini difungsikan untuk menyediakan kas yang memadai agar kas tersebut bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan perencanaan Investasi tersebut.
Baca Juga: Manajemen Keuangan: Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Prinsipnya
Tujuan Manajemen Kas
Manajemen kas punya peran penting dalam sebuah perusahaan ini tentu dibuat dengan tujuan tertentu.
Adapun tujuan manajemen kas secara garis besarnya adalah untuk memastikan adanya modal dalam jumlah tertentu. Nantinya modal ini bisa digunakan untuk kebutuhan jangka pendek atau pengadaan stok.
Selain tujuan secara garis besarnya, ada beberapa rincian tujuan lain dibalik pentingnya manajemen kas. Apa saja rincian tujuan tersebut?
Berikut ini rincian beserta penjelasan tujuan manajemen kas:
1. Mencukupi Modal Kerja
Dalam ilmu akuntansi, modal kerja bisa didefinisikan dengan selisih antara aset lancar dengan kewajiban lancar.
Dalam perusahaan jika jumlah kewajiban lancar ini rendah, maka secara otomatis modal kerja juga akan kurang atau tidak cukup.
Meski begitu, modal kerja yang terlalu tinggi atau berlebihan juga tidak bagus bagi jalannya suatu bisnis. Inilah mengapa sangat dibutuhkan peran manajemen kas.
Untuk itu salah satu tujuan dari manajemen kas adalah untuk mengatur atau mengontrol modal kerja secara standar atau cukup guna menyeimbangkan hutang piutang perusahaan tersebut.
2. Tujuan Pendanaan
Tujuan Manajemen kas yang paling utama adalah tentang bagaimana perusahaan tersebut bisa melakukan pembayaran atau pendanaan sesuai kebutuhan dan dalam waktu yang tepat sesuai tanggal jatuh tempo. Hal ini berkaitan erat dengan pembayaran piutang.
Selain itu, tujuan adanya manajemen kas juga agar perusahaan bisa mendanai kebutuhan perusahaan yang merupakan kewajiban pihak perusahaan demi berjalannya usaha tersebut. Hal ini lebih berkaitan dengan kebutuhan modal produksi usaha.
3. Merencanakan Kegiatan Belanja Modal Usaha
Masih berkaitan dengan tujuan manajemen kas yang pertama, kali ini tujuan adanya manajemen kas juga berhubungan dengan perencanaan belanja modal usaha.
Untuk merencanakan belanja modal, manajemen kas akan berperan dalam menghitung rasio hutang terhadap modal.
Secara umum laporan arus kas tak hanya berkaitan dengan pendanaan, namun juga Investasi. Kegiatan investasi juga meliputi kegiatan belanja modal.
Pengelolaan kas sangat penting sebelum dilakukan belanja modal sehingga tidak ada dana yang keluar secara sia-sia.
4. Mengatur Adanya Pengeluaran Tak Teratur
Dalam hal pengeluaran perusahaan, ada yang namanya pengeluaran teratur dan tidak teratur.
Pengeluaran teratur adalah pengeluaran yang secara rutin atau memang dikeluarkan untuk operasional perusahaan sehingga perusahaan bisa tetap berjalan dengan semestinya.
Sedangkan pengeluaran tidak teratur maksudnya adalah pengeluaran tidak rutin atau hanya dikeluarkan pada saat-saat tertentu. Misalnya pada saat bekerja, ada printer yang rusak maka pengeluaran kas diperlukan secara tiba-tiba.
Bayangkan saja jika terjadi hal tak terduga seperti tersebut dan tidak ada persiapan manajemen kas yang baik, tentu penjurnalan kas juga akan jadi berantakan.
Untuk itu manajemen kas di sini sangat penting untuk mengontrol kas saat berjumpa dengan pengeluaran tak terduga ini.
5. Memaksimalkan Penggunaan Modal
Secara umum, dalam perusahaan dana yang dimiliki oleh perusahaan tersebut akan dibagi atau dipisahkan dalam 3 kategori. Diantara kategori yang dimaksud tersebut adalah pendanaan, investasi, dan operasional.
Ketiga kategori tersebut harus mendapatkan jatah dana perusahaan secara adil sesuai dengan kebutuhan yang sudah direncanakan.
Tujuan manajemen kas adalah untuk mengatur Pembagian yang tepat diantara tiga kategori aktivitas perusahaan tersebut.
Manajemen kas yang baik akan menghasilkan pembagian porsi modal yang pas ketiga kategori tersebut tanpa kurang atau lebih.
Namun perlu diperhatikan dengan baik, penggunaan modal secara maksimal ini juga bukan berarti harus menggunakan keseluruhan modal tanpa sisa.
Tentu saja sebesar mungkin manajemen kas harus menyisakan dana kas untuk tujuan pendanaan pengeluaran tak terduga sebagaimana poin tujuan yang sudah dijelaskan sebelumnya.
6. Mengatur Rasio Solvabilitas dengan Baik
Rasio solvabilitas merupakan kemungkinan perusahaan untuk merencanakan pengembangan perusahaan dan menghindari kegagalan yang ada.
Untuk bisa mencapai rasio solvabilitas yang baik, sebuah perusahaan harus bisa memanajemen jumlah kas.
Memanajemen jumlah kas ini maksudnya adalah bisa mengatur ketersediaan kas agar tidak terlalu rendah atau bahkan terlalu tinggi.
Dengan keseimbangan yang tercapai berkat manajemen kas, maka rasio solvabilitas bisa lebih mudah tercapai.
7. Mempersiapkan Aktivitas Investasi
Umumnya kegiatan investasi yang dilakukan perusahaan adalah apabila kondisi analisis anggaran modal menunjukkan adanya peluang. Hal ini karena perusahaan tidak ingin rugi selama melakukan investasi.
Investasi sendiri termasuk aktivitas yang cukup penting dilakukan oleh perusahaan agar bisa mencapai perkembangan tertentu.
Jika suatu perusahaan sudah mendapatkan sinyal peluang untuk melakukan investasi, maka harus dipastikan dana kas yang dimiliki bisa memadai.
Untuk itu manajemen kas dilakukan untuk menyisihkan dana kas guna persiapan aktivitas investasi perusahaan yang bisa terjadi kapan saja.
Hal paling utama yang harus diperhatikan dalam hal tujuan manajemen kas ialah tentang cara mempertahankan saldo kas semaksimal mungkin selain kebutuhan untuk operasional perusahaan.
Adapun pertahanan saldo kas ini berdasarkan pada motif manajemen kas itu sendiri.
Sedangkan secara umum motif manajemen kas adalah kehati-hatian, transaksi, dan spekulasi. Beberapa motif ini akan sangat berkaitan dengan kegiatan perusahaan yang mana membutuhkan dana kas.
Tujuan manajemen kas ini tak hanya berlaku untuk perusahaan domestik, namun juga perusahaan multinasional.
Bentuk-bentuk Manajemen Kas
Perusahaan yang menerapkan manajemen kas biasanya bentuk yang lebih sesuai dengan kondisi perusahaannya tersebut.
Dalam hal ini memang terdapat beberapa macam bentuk manajemen kas. Diantara bentuk manajemen kas yang paling umum dipakai oleh perusahaan adalah:
1. Kas Kecil
Bentuk manajemen kas yang paling umum dan cukup penting keberadaannya dalam manajemen kas adalah kas kecil.
Manajemen kas kecil artinya perusahaan menyediakan kas khusus yang nantinya akan berguna untuk membayar pengeluaran dengan nominal kecil.
Umumnya kas kecil yang disediakan ini hanya digunakan membayar pengeluaran tidak terduga atau tidak terencana secara spesifik. Bisa dibilang bentuk kas kecil ini sama dengan dana darurat dalam perusahaan.
2. Rekonsiliasi Akun
Selanjutnya ada rekonsiliasi yang masuk ke dalam jenis kegiatan akuntansi pencatatan atau penjurnalan. Rekonsiliasi akun dilakukan dengan melakukan perbandingan antara catatan transaksi dana perusahaan dan rekening koran.
Kegiatan perbandingan ini dilakukan untuk mengetahui dan memastikan jumlah saldo kas yang masih tersisa dan tercatat dalam buku besar.
3. Aplikasi Khusus
Beberapa perusahaan ada yang menggunakan aplikasi khusus sebagai bentuk manajemen kas.
Penggunaan aplikasi khusus ini biasanya dimanfaatkan untuk pembayaran yang sudah terjadwal, contohnya seperti pembayaran gaji pegawai, pembayaran tagihan hutang, dan lain-lain.
Penggunaan aplikasi ini cukup efektif digunakan karena dapat mengatur alokasi dana dengan lebih optimal. Alokasi dana yang dimaksud di sini dapat digunakan untuk keperluan operasional perusahaan yang sudah terencana dengan baik.
4. Penarikan Piutang
Bagi orang awam, penarikan piutang mungkin dianggap sebagai kegiatan yang sudah sewajarnya dilakukan. Namun siapa sangka ternyata penarikan piutang ini bisa menjadi salah satu bentuk manajemen kas yang baik.
Umumnya penarikan piutang dilakukan ketika sudah tanggal jatuh tempo sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Jika sudah masuk jatuh tempo, perusahaan harus bersikap profesional untuk segera menarik piutang.
Hal ini karena penarikan piutang yang didapat tersebut bisa menambah total modal yang masih dimiliki.
Jumlah kas perusahaan juga akan bertambah, dengan begitu dana yang ada bisa digunakan kembali untuk operasional perusahaan untuk menghasilkan keuntungan lagi.
5. Optimasi Alat Produksi
Peralatan produksi sebuah perusahaan juga merupakan bagian dari inventaris perusahaan.
Secara otomatis inventaris perusahaan juga masuk dalam kategori kas perusahaan non-tunai. Melakukan optimasi terhadap peralatan produksi yang ada, juga termasuk manajemen kas.
Perusahaan yang menerapkan bentuk manajemen kas ini harus punya jadwal rutin yang direncanakan untuk maintenance alat produksi agar bisa digunakan lebih optimal.
Dengan penggunaan optimal pun hasil penjualan juga bisa terpengaruh dengan lebih baik.
Tak hanya itu, alat-alat produksi yang sekiranya sudah rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi bisa dijual. Hasil dari penjualan bisa menambah modal dengan masuk ke dana kas.
6. Penyediaan Saluran Penerimaan Pembayaran
Manajemen kas juga bisa dilakukan dengan menambah saluran atau metode penerimaan pembayaran atas penjualan atau piutang.
Dalam hal ini, perusahaan bisa memberikan dua media atau saluran yang berbeda untuk penerimaan pembayaran barang keluar dan piutang.
Dengan saluran yang dipisahkan seperti ini, manajemen kas juga akan dimudahkan untuk mengklasifikasikan dana kas yang terkumpul berdasarkan sumbernya.
Dengan begitu perusahaan juga bisa menentukan dengan mudah mana dana yang digunakan dan disimpan.
7. Pelacakan Pengeluaran
Melacak pengeluaran dana kas juga termasuk hal yang penting dilakukan. Dalam hal ini manajemen kas bisa memanfaatkan platform khusus untuk memastikan pengeluaran apa yang sudah digunakan oleh perusahaan. Dengan begitu pengeluaran bisa lebih mudah dicatat.
Selain itu pengolah kas juga bisa lebih mudah mengetahui sisa saldo kas yang ada untuk kebutuhan operasional perusahaan yang lainnya.
8. Menerapkan Kartu Pembayaran
Tak hanya pengeluaran, pemasukan atau pembayaran yang dilakukan ke dalam perusahaan juga harus bisa dilacak agar jelas sumber pemasukan kas tersebut.
Salah satu bentuk manajemen kas adalah dengan membuat atau menerapkan kartu pembayaran.
Baik itu kartu pembayaran untuk piutang maupun untuk pembelian produk, kedua jenis kartu pembayaran ini akan sangat penting perannya untuk mengetahui sumber dana masuk.
Adanya kartu pembayaran ini juga akan mempermudah akuntan untuk pencatatan kas dalam buku besar.
Manajemen kas adalah salah satu bagian paling penting dalam perusahaan yang bisa membantu berkembangnya suatu perusahaan.
Perusahaan yang punya manajemen kas yang baik juga memiliki potensi bertahan yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menerapkannya.
Dari berbagai penjelasan terkait manajemen kas di atas, sudah sangat jelas bahwa penerapan manajemen kas bisa dalam beberapa bentuk.
Dari semua bentuk manajemen kas yang ada, semuanya punya tujuan dan manfaat yang sama bagi perusahaan.