Pernah dengar istilah manajemen perubahan sebelumnya? Manajemen perubahan adalah jenis strategi yang perlu digunakan untuk melakukan pengelolaan sisi perubahan manusia.
Seperti yang Anda ketahui, pada dasarnya manusia memiliki sifat yang mudah berubah, sehingga tidak bisa ditebak sebelumnya.
Dalam konsep manajemen perubahan atau change management, Anda tidak hanya akan mendapatkan wawasan tentang memberikan perubahan pada individu.
Konsep tersebut juga diperuntukkan bagi jenis organisasi ataupun perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang industri keseluruhan.
Dengan menerapkan manajemen perubahan sebaik mungkin, suatu perusahaan ataupun individu bisa mencapai goals yang selama ini diinginkan.
Metode perubahan seperti ini bisa bantu tingkatkan efisiensi kerja serta produktivitas karyawan menjadi lebih baik lagi dari kondisi sebelumnya.
Apa itu Manajemen Perubahan?
Manajemen perubahan biasa dikenal dengan istilah change management dalam dunia bisnis. Mungkin ada banyak orang yang belum memahami konsep manajemen perubahan.
Hal inilah yang mendorong beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai manajemen perubahan pada sebuah bisnis.
1. Bennet P. Lientz
Manajemen perubahan merupakan salah satu bentuk pendekatan untuk mendesain, merancang, mengimplementasikan, mengukur serta mengelola perubahan pada suatu pekerjaan.
Umumnya konsep ini membahas tentang perubahan dalam proses bisnis agar berjalan secara efisien.
2. Holger Nauheimer
Manajemen perubahan umumnya menggambarkan suatu alat, teknik, dan proses untuk mengatur perubahan dari sumber daya manusia guna mencapai hasil yang diinginkan.
Perubahan nantinya diharapkan bisa merealisasikan suatu proses pekerjaan secara lebih efektif dengan sistem.
3. Karen Coffman & Katie Lutes
Manajemen perubahan merupakan semacam pendekatan yang dilakukan secara terstruktur untuk bisa membantu lingkungan organisasi dan perorangan.
Dengan adanya perubahan, individu dan organisasi bisa berpindah dari keadaan sekarang menuju kondisi yang sangat diinginkan.
4. Kotter
Manajemen perubahan adalah suatu pendekatan yang bisa membantu memberi perubahan tim, individu, dan organisasi untuk menuju kondisi masa depan sesuai goals.
Setelah berhasil capai tujuan yang diinginkan, maka setiap organisasi atau individu bisa merasa lebih produktif nantinya.
5. Wibowo
Manajemen perubahan merupakan tahapan yang terjadi secara sistematis dengan cara menerapkan sarana pengetahuan dan juga SDM.
Tujuan menerapkan semua elemen itu untuk mencapai perubahan pada individu yang terkena dampak proses perubahan sebelumnya.
Manajemen perubahan organisasi umumnya suatu proses dan kompetensi yang berfokus melibatkan orang-orang untuk menggunakan cara baru dalam menyelesaikan pekerjaan.
Apalagi jika dirasa cara lama sudah tidak menunjukkan hasil signifikan, maka dibutuhkan adanya perubahan lebih baik lagi.
Mengapa Hal Ini Penting bagi Perusahaan?
Tahukah Anda bahwa manajemen perubahan itu penting bagi perusahaan? Mungkin ada orang yang belum memahami konsepnya.
Sebenarnya ada 3 alasan utama penerapan manajemen perubahan itu penting bagi perusahaan berskala kecil sampai dengan skala besar.
1. Perubahan Umumnya Terjadi pada 1 Orang dan 1 Waktu
Pada umumnya sebuah perusahaan atau organisasi tidak akan mudah berubah, melainkan isi atau orang-orang didalamnya yang akan mengalami perubahan.
Suatu organisasi akan mengalami perubahan ketika individu di dalamnya bisa berubah dan membawa dampak positif bagi organisasi.
Perubahan dalam organisasi tidak akan terjadi apabila orang-orang yang ada didalamnya tidak ingin melakukan perubahan dalam kesehariannya.
Hal inilah yang akan menyebabkan upaya transformasi sulit dilakukan karena orang-orang didalamnya tidak mendukung adanya perubahan.
Ketika suatu perusahaan atau organisasi di ambang batas kehancuran, maka tidak lama akan cepat menghilang dan digantikan dengan yang baru.
Berbeda halnya ketika semua sumber daya yang ada di dalamnya ikut bersinergi, maka perubahan positif bisa saja terjadi begitu saja.
2. Mengabaikan Perubahan Orang Bisa Berdampak Besar
Manajemen perubahan adalah kondisi yang terjadi secara sengaja maupun tidak disengaja.
Jika suatu organisasi mengalami perubahan buruk atau tidak menghargai sisi perubahan manusia didalamnya, maka akan mendapatkan konsekuensi buruk atau tidak sesuai keinginan.
Suatu organisasi atau perusahaan yang ingin mengalami perubahan besar, maka harus saling bisa mendukung satu sama lain.
Jika perubahan selalu diabaikan, maka sumber daya lainnya menjadi kurang semangat dalam menunjukkan perubahan secara konsisten kedepannya.
Jenis perubahan dalam organisasi yang seringkali terjadi misalnya tingkat produktivitas kerja skala besar mengalami penurunan, aktivitas bisnis terhambat, dan karyawan terbaik off dari perusahaan.
Jika dibiarkan masalah ini akan membawa perubahan buruk bagi perusahaan atau organisasi.
3. Meningkatkan Kemungkinan Keberhasilan Lebih Besar
Menurut sebuah studi banding yang membahas tentang manajemen perubahan mengungkapkan bahwa, 93% peserta dengan perubahan baik mampu mencapai tujuannya.
Ada sekitar 15% dari peserta yang memiliki konsep manajemen perubahan buruk, sehingga sulit capai tujuannya.
Manajemen perubahan umumnya berkaitan dengan mindset, sehingga nantinya dapat membawa risiko perubahan bagi suatu perusahaan atau organisasi.
Ketika orang-orang dalam organisasi sering mendapatkan afirmasi positif, maka akan berpeluang meningkatkan kemajuan.
Konsep manajemen perubahan memiliki peranan sangat penting dalam suatu perusahaan ataupun organisasi.
Perubahan yang terjadi nantinya tidak hanya akan mempengaruhi individu, melainkan juga organisasi atau perusahaan secara keseluruhan nantinya.
Ketahui Manfaat Adanya Manajemen Perubahan dalam Perusahaan
Perlu Anda ketahui bahwa konsep manajemen perubahan menawarkan banyak manfaat yang bisa beri keuntungan bagi bisnis.
Memangnya apa saja manfaat manajemen perubahan? Berikut ini poin manfaat adanya perubahan dalam suatu perusahaan atau organisasi.
- Bisa membantu dalam meningkatkan kemungkinan untuk mencapai tujuan proyek.
- Bisa membantu organisasi atau perusahaan untuk menjalankan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan sebelumnya.
- Manajemen perubahan adalah jenis perubahan yang mampu meningkatkan ROI perusahaan.
- Bisa mendorong perusahaan untuk menggunakan anggaran sesuai dengan keperluannya.
- Mampu mengadopsi adanya perubahan dengan cara lebih cepat, lengkap, dan juga terampil.
- Mampu memberikan pemahaman kepada orang-orang yang ada dalam perusahaan akan pentingnya melakukan perubahan positif.
- Bisa membantu para karyawan untuk tetap terlibat dalam suatu perusahaan walaupun masih ada pada perubahan yang mengganggu.
Masih ada banyak sekali manfaat yang akan Anda dapatkan saat menerapkan manajemen perubahan demi kemajuan organisasi atau perusahaan.
Namun tetap pastikan bahwa perubahan yang terjadi sifatnya positif dan tidak membawa dampak buruk bagi elemen-elemen yang ada didalamnya.
Tahapan Saat Melakukan Manajemen Perubahan
Bagaimana tahapan terjadinya perubahan? Sebenarnya manajemen perubahan akan melalui 3 tahapan mulai dari persiapan, pengembangan rencana khusus, dan mempertahankan hasil.
Untuk tahu lebih lengkapnya mengenai manajemen perubahan bisa simak penjelasan yang ada di bawah ini:
1. Tahap Persiapan (Prepare Approach)
Manajemen perubahan perusahaan atau organisasi diawali dengan tahapan persiapan dulu.
Disini Anda bisa mempersiapkan pendekatan manajemen perubahan untuk mencapai dampak, tujuan, dan pendekatan perubahan seperti yang banyak diinginkan nantinya.
Tujuan yang ingin dilakukan pada tahap persiapan yaitu untuk memposisikan adanya perubahan agar nantinya bisa mencapai kesuksesan.
Siapkan strategi pendekatan manajemen perubahan paling tepat, libatkan sejumlah sponsor, dan komitmen saat menjalankannya.
Sebenarnya pada tahap pendekatan manajemen perubahan seperti ini, Anda bisa menyiapkan strategi sesuai dengan kebutuhan perusahaannya masing-masing.
Dengan begitu pendekatan manajemen perubahan bisa sesuai dengan target atau goals yang ingin dicapai nantinya.
2. Tahap Pengembangan (Manage Change)
Dalam menerapkan manajemen perubahan, Anda pasti perlu mengembangkan rencana khusus guna dapat memindahkan orang dan organisasi yang terkena perubahan.
Pemindahan dilakukan dengan tujuan untuk melacak, mengukur, dan menyesuaikan kinerja sesuai perubahan yang ada.
Manajemen perubahan adalah hal yang cukup kompleks, sehingga tidak bisa dijadikan indikator mutlak seterusnya.
Dengan adanya pengelolaan perubahan, maka setiap individu dan kelompok yang terkena perubahan bisa mendapatkan solusi terbaik untuk menerimanya.
Dalam proses pengembangan perubahan, Anda tidak hanya berhak mencari solusi terbaik untuk menerima, tetapi juga bisa mengajukan penolakan.
Jika dirasa perubahan hanya bertahan dalam jangka waktu pendek dan kurang menguntungkan, maka bisa dilakukan perubahan kembali.
3. Tahapan Sustain Outcomes
Tahapan terakhir dalam manajemen perubahan berkaitan dengan manfaat proyek dan fokus dalam mempertahankan hasil positif yang sudah didapatkan.
Untuk bisa berhasil pada tahapan ini, Anda juga perlu menyiapkan strategi khusus agar bisa mempertahankannya dalam jangka waktu lama.
Tujuan dari penerapan sustain outcomes yaitu untuk mencapai hasil yang diinginkan pada proyek yang sudah dijalankan.
Mempertahankan segala perubahan positif pada dasarnya bukanlah hal yang mudah, namun bisa membawa profit tersendiri bagi suatu perusahaan atau organisasi.
Misal perusahaan nantinya berhasil menciptakan alur proses produksi yang berjalan lebih efektif, maka sangat layak untuk dipertahankan.
Dengan begitu perubahan bisa membuat perusahaan mengeluarkan biaya pengadaan lebih sedikit dan produknya juga berkualitas tinggi.
Baca Juga: Pengertian Manajemen Produksi, Fungsi dan Tujuan dalam Perusahaan
Strategi Manajemen Perubahan Paling Efektif
Manajemen perubahan adalah hal yang bernilai positif apabila perubahannya membawa kemajuan bagi suatu organisasi atau perusahaan.
Agar tidak salah melakukan perubahan, maka Anda bisa terapkan 4 strategi untuk menghadapi perubahan organisasi yang sifatnya tiba-tiba atau sudah direncanakan.
1. Strategi Rasional-Empiris
Model strategi rasional-empiris berpusat pada keseimbangan hasil dan manajemen risiko yang akan ditawarkan.
Dalam menerapkan manajemen perubahan biasanya strategi akan sulit untuk diterapkan, apabila insentifnya kurang sebanding dengan risiko yang akan terjadi.
Banyak orang berpikir, untuk apa mempertaruhkan sesuatu yang sudah dimiliki guna mencapai sesuatu yang sifatnya tidak pasti?
Tentu dianggap terlalu berisiko. Apalagi kalau kondisi bisnis masih berada pada tahap baik, sehingga rasanya tidak ingin mempertaruhkannya.
Anda bisa menerapkan strategi rasional empiris untuk menghadapi kondisi seperti itu. Yakinkan orang-orang terlebih dahulu untuk mau melakukan perubahan.
Lakukan pendekatan pada leader untuk mempengaruhi bawahannya bahwa tidak melakukan perubahan bukanlah pilihan tepat.
2. Strategi Kekuasaan-Koersif
Dalam strategi-koersif akan ada 2 faktor utama yang mempengaruhinya yaitu waktu dan ancaman yang kemungkinan dihadapi.
Strategi manajemen perubahan satu ini bisa Anda lakukan saat kondisi perusahaan sedang genting dan hanya memiliki waktu terbatas untuk memperbaikinya.
Selain menawarkan waktu yang cukup terbatas, strategi koersif juga ternyata menawarkan risiko cukup tinggi bagi siapapun yang melakukannya.
Untuk meminimalkan terjadinya kerugian, Anda bisa pertimbangkan segala risiko yang akan terjadi sebaik mungkin.
Jika sudah memahami segala risiko yang mungkin terjadi, maka Anda baru bisa mencoba mulai strategi tersebut melalui proses pendekatan terlebih dahulu.
Lakukan perubahan secara bertahap dalam waktu cepat, sehingga bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
Pendekatan secara koersif biasanya akan melibatkan jabatan kekuasaan dan kontrol yang sifatnya memaksa.
Dengan menerapkan aturan yang mutlak dari kalangan berkuasa, maka seluruh sumber daya dalam suatu lingkup organisasi atau perusahaan akan mengalami perubahan signifikan.
3. Strategi Normatif-Reedukatif
Perubahan manajemen adalah berfokus pada orang-orang yang percaya pada dunia mereka dan budaya yang dimiliki.
Aspek yang biasanya berkaitan dengan diri sendiri, pekerjaan, dan cara orang berperilaku perlu dipertahankan agar mereka bisa terus konsisten menjalankannya.
Yang namanya budaya tidak berubah dalam jangka waktu cepat, sehingga perlu menggunakan model strategi normatif untuk menyesuaikannya.
Jika Anda menggunakan strategi kekuasaan, waktunya terlalu singkat dan budaya tidak akan berubah dalam waktu 1 malam saja.
Pada umumnya budaya berada dalam lingkungan organisasi informal, maka strategi normatif bisa dikatakan paling baik untuk diterapkan.
Dengan menerapkan strategi tersebut, maka diharapkan dapat menciptakan hubungan yang ramah dan harmonis satu sama lain.
Pendekatan Reedukatif pada umumnya akan melibatkan perubahan nilai, sikap, pola perilaku para karyawan, dan aspek lainnya yang berkaitan dengan budaya.
Dengan hubungan harmonis antar semua elemen, budaya akan membawa perubahan positif dalam lingkungan organisasi.
4. Strategi Lingkungan-Adaptif
Bagaimana waktu yang tepat untuk menggunakan strategi lingkungan-adaptif? Strategi ini dapat Anda lakukan saat sudah memahami sejauh mana perubahan bisa dilakukan.
Bagi perusahaan atau organisasi yang ingin melakukan perubahan besar, maka strategi satu ini paling tepat.
Jika pada strategi koersif, Anda harus mempertimbangkan jangka waktu pendek, berbeda halnya dengan strategi lingkungan.
Setiap organisasi atau perusahaan bisa bekerja di bawah jangka waktu pendek bahkan panjang sekalipun, sehingga sesuai dengan kebutuhan.
Manajemen perubahan adalah kondisi yang bisa terjadi dalam waktu singkat bahkan panjang, namun tergantung dengan kebutuhan organisasi.
Biasanya dalam jangka waktu singkat seringkali terjadi masalah kemunculan organisasi baru mempengaruhi budaya organisasi lama.
Selain itu, ketersediaan orang yang mampu menyamai lingkungan baru juga diperlukan agar suatu perubahan bisa bertahan dalam jangka waktu lama.
Jika mereka tidak bisa menyesuaikan diri dengan perubahan barunya, maka penerapan strategi satu ini juga akan sia-sia saja.
Jenis Manajemen Perubahan
Manajemen perubahan yang seringkali terjadi pada perusahaan atau organisasi umumnya dibagi menjadi 2 jenis yaitu perspektif individu dan perubahan organisasi.
Apa perbedaan keduanya? Anda bisa simak penjelasan selengkapnya tentang kedua jenis manajemen perubahan tersebut.
1. Manajemen Perubahan Individu
Berisi suatu pemahaman tentang bagaimana tahapan individu mengalami perubahan.
Tujuan dari perubahan satu ini untuk memastikan bahwa individu memiliki ADKAR (Awareness, Desire, Knowledge, Ability, & Reinforcement) sesuai rekomendasi Prosci.
Manajemen perubahan adalah suatu tahapan yang memerlukan kesadaran dari pelakunya, oleh sebab itu metode satu ini bisa diterapkan.
Dengan adanya kesadaran untuk ikut berpartisipasi, maka keinginan untuk melakukan perubahan akan lebih mudah tercapai.
2. Manajemen Perubahan Organisasi
Bagaimana dengan perspektif organisasi? Dalam menjalankannya, segala proses dan aktivitas yang akan dimanfaatkan oleh tim proyek ditujukan untuk mendukung individu yang sudah berhasil. Perubahan organisasi umumnya akan dibagi dalam 3 bentuk perubahan secara bertahap.
Perubahan pertama untuk meningkatkan proses sebelumnya, perubahan kedua untuk pemecahan masalah, dan perubahan ketiga untuk mengubah budaya operasional perusahaan. Dengan sinergi yang saling mendukung, maka perubahan bisa berdampak baik bagi organisasi nantinya.
Perubahan dalam suatu lingkup kehidupan pada dasarnya bukanlah hal yang menakutkan, apalagi ketika Anda sudah menerapkan perubahan manajemen yang tepat.
Dengan perubahan paling tepat, maka setiap individu bisa meningkatkan operasional, produktivitas karyawan, dan bisnis.
Manajemen perubahan adalah strategi ampuh yang bisa digunakan untuk melihat sisi perubahan pada tiap individu dalam suatu lingkup organisasi.
Perubahan tidak selamanya bersifat positif, oleh sebab itu Anda harus bisa memilahnya agar bisa membawa dampak baik bagi perusahaan kedepannya.
Baca Juga: Manajemen Pemasaran Adalah: Pengertian, Fungsi dan Tujuannya