Pengertian Bank Capital: Fungsi, Komponen, Modal dan Syarat

Pengertian Bank Capital 1

Pengertian bank capital atau bisa juga disebut dengan modal bank adalah kekayaan bersih bank, perbedaan antara aset dan kewajiban bank.

Bank capital sendiri berperan sebagai cadangan dana terhadap kerugian tak terduga dan melindungi kreditur jika terjadi likuidasi bank.

Bank capital merupakan nilai yang diinvestasikan di bank oleh pemiliknya atau investor. Cara menghitungnya adalah jumlah aset bank dikurangi jumlah kewajiban bank, atau sama dengan ekuitas bank.

Bisa dibilang bank capital hanyalah kekayaan bersih bank. Kekayaan bersih yang dimiliki menjadi aset bank dikurangi kewajiban bank, seperti perhitungan kekayaan bersih lainnya.

Lalu apa saja jenis-jenis dari bank capital dan seperti apa fungsinya?

Pengertian Bank Capital

Pengertian Bank Capital

Bank capital dianggap sebagai perbedaan antara aset dan kewajiban bank. Selain itu, bank capital juga mewakili nilai ekuitas bagi investor atau kekayaan bersih bank.

Bagian aset dari bank capital terdiri dari pinjaman yang menghasilkan bunga, surat berharga pemerintah, dan uang tunai.

Di sisi lain, bagian kewajiban terdiri dari hutang dan cadangan kerugian pinjaman. Lalu bagaimana cara kerja bank capital itu sendiri?

Pada dasarnya cara kerja bank capital menunjukkan nilai instrumen ekuitas bank yang dapat menutupi kerugian dan lebih berkonsentrasi pada pembayaran jika bank dilikuidasi.

Pengertian bank capital juga sering didefinisikan dalam tingkatan atau kategori yang mencakup ekuitas pemegang saham, laba ditahan, cadangan, instrumen modal campuran, dan hutang berjangka subordinasi.

Rasio modal biasanya diukur sebagai persentase aset bank atau aset bank akan ditimbang berdasarkan risiko.

Pengertian bank capital ini menarik untuk diketahui karena setiap Lembaga keuangan pastinya membutuhkan yang namanya modal untuk mulai berdiri.

Cara kerja bank capital sendiri adalah, bank mengumpulkan pembiayaan dari berbagai sumber untuk memberikan pinjaman kepada pelanggan.

Kemudian bank akan membebankan bunga, yang lebih dari biaya yang mereka pinjam untuk dapatkan keuntungan.

Fungsi Bank Capital

Fungsi Bank Capital

Modal adalah sumber dana yang digunakan bank untuk memperoleh aset. Artinya, jika bank menerbitkan ekuitas dari pendapatan, bank dapat menggunakannya untuk meningkatkan kepemilikannya atas uang tunai, sekuritas, pinjaman, atau aset lainnya.

Ekuitas pemilik di bank sering disebut pengertian bank capital, yang tersisa ketika semua aset telah dijual dan semua kewajiban telah dibayar.

Ketika bank membiayai aset tambahan dengan modal, rasio leveragenya naik. Berikut adalah fungsi dari bank capital:

  1. Bank memiliki peran penting dalam perekonomian negara dengan memperoleh tabungan dan menggunakannya untuk memberikan pinjaman.
  2. Bank capital juga bertindak sebagai asuransi diri yang memberikan perlindungan terhadap kepailitan selama dalam kondisi positif.
  3. Bank capital berfungsi sebagai pilar penting terhadap kerugian tak terduga untuk menciptakan insentif yang kuat dalam mengelola bank dengan hati-hati, karena ekuitas pemilik bank bisa saja berisiko jika terjadi kegagalan.
  4. Bank capital adalah hal yang memainkan peran penting dalam keamanan bank individu baik untuk nasabah atau lembaga perbankan itu sendiri.
  5. Dengan bank capital, maka manajemen memperoleh insentif untuk mengatasi risiko dengan lebih terorganisir.

Jika dirumuskan mengenai pengertian bank capital, maka bisa digambarkan sebagai berikut:

Aset Bank = Kewajiban Bank + Capital Bank

Jadi, hubungan aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik bank akan menghasilkan yang namanya bank capital atau modal bank. Pengertian bank capital jika dilihat secara sekilas memang membuatnya tampak sederhana untuk dipahami dan diukur.

Komponen Bank Capital

Komponen Bank Capital

1. Aset dan Liabilitas

Neraca adalah laporan keuangan yang menunjukkan nilai aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik perusahaan pada tanggal tertentu, biasanya pada akhir periode akuntansi, seperti kuartal atau satu tahun. Aset adalah segala sesuatu yang dapat dijual untuk mendapatkan nilai.

Gampangnya, aset menghasilkan pendapatan bagi bank dan mencakup uang tunai, sekuritas, pinjaman, serta properti dan peralatan yang memungkinkannya beroperasi.

Aset dan kewajiban selanjutnya dibedakan sebagai lancar atau jangka panjang. Aset lancar adalah aset yang diharapkan akan dijual atau dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu 1 tahun; jika tidak, aset tersebut bersifat jangka panjang (alias aset tidak lancar).

Kewajiban lancar diharapkan akan dibayar dalam 1 tahun; jika tidak, kewajibannya bersifat jangka panjang (alias kewajiban tidak lancar).

Modal kerja adalah kelebihan aset lancar atas kewajiban lancar dan ukuran likuiditasnya, yang artinya digunakan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.

Sementara liabilitas adalah kewajiban yang pada akhirnya harus dibayar, dan karenanya merupakan klaim atas aset.

Liabilitas adalah simpanan nasabah atau uang yang dipinjam bank dari sumber lain untuk digunakan mendanai aset dan hasilkan pendapatan.

2. Kas

Salah satu layanan utama bank adalah menyediakan uang tunai sesuai permintaan, apakah itu deposan yang menarik uang atau menulis cek, atau nasabah bank menarik kredit. Bank juga membutuhkan dana untuk membayar tagihan.

Oleh karena itu, bank harus mempertahankan tingkat kas tertentu dibandingkan dengan kewajibannya untuk menjaga solvabilitas.

Bank harus menyimpan sejumlah uang tunai sebagai cadangan, yang merupakan jumlah uang disimpan di rekening Bank Indonesia.

BI menentukan cadangan yang merupakan uang tunai minimum untuk lembaga bank simpan di rekening dan memastikan keamanannya dan juga memungkinkan BI mempengaruhi kebijakan moneter dengan menyesuaikan tingkat cadangan.

Seringkali, bank akan menyimpan kelebihan cadangan kas demi memberikan keamanan yang lebih besar. Untuk melakukan bisnis di cabang dan anjungan tunai mandiri (ATM), bank juga memerlukan uang tunai, di laci teller.

3. Setara Kas

Setara kas adalah aset jangka pendek karena hampir setara dengan uang tunai.

Investasi jangka pendek ini dapat digunakan sebagai uang tunai atau dapat dengan cepat dikonversi menjadi uang tunai tanpa kehilangan nilainya, seperti giro, tagihan elekrtonik, dan cek.

Karakteristik utama dari instrumen keuangan yang diklasifikasikan sebagai setara kas adalah memiliki jatuh tempo jangka pendek 3 bulan atau kurang sehingga risiko suku bunganya minimal.

Satu lagi adalah merupakan sekuritas dengan peringkat paling tinggi atau diterbitkan oleh pemerintah yang dapat mencetak uangnya sendiri sehingga risiko kreditnya kecil.

Persyaratan Bank Capital

Pengertian Bank Capital 1

Bank dapat memperoleh keuntungan melalui pinjaman atau investasi uang tunai yang disetorkan oleh nasabah. Dengan demikian, bank memiliki insentif yang kuat untuk tidak menyimpan simpanan dana.

Namun, pada saat yang sama, bank perlu memegang persentase simpanan yang cukup untuk menyimpan uang tunai sehingga tiap kali ada nasabah yang ingin menarik uangnya, bank siap memenuhi setiap penarikan yang dilakukan nasabah.

Pemerintah juga menetapkan persyaratan bank capital yang dirancang untuk memastikan bahwa bank dapat tetap beroperasi meskipun terjadi kerugian pasar dan dengan demikian mencegah bank untuk lari dari tanggung jawabnya.

Baca Juga: 3 Sumber Dana Bank dan Penjelasan Perputaran Uangnya

Cara Bank Mendapatkan Modal dan Dana

Cara Bank Mendapatkan Modal dan Dana

Bank bisa mendapatkan lebih banyak dana baik dari pemilik bank atau, jika berbentuk korporasi, dengan menerbitkan lebih banyak saham. Pada dasarnya, dalam mencari bank capital, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkannya.

Cara agar bank bisa mendapatkan modal sendiri terbagi menjadi 3 pihak, berikut rinciannya:

1. Dana Pihak Pertama

Pertama, sebuah bank bisa mendapatkan modal dari dana pihak pertama. Dana yang didapatkan ini bisa disebut dengan modal awal. Bank capital awal ini umumnya dihimpun dari orang yang mendirikan bank atau disebut pemegang saham,

Jika bank tersebut didirikan oleh pemerintah, maka sebagian besar modalnya didapatkan dari pemerintah. Jadi, peran dari pemerintah adalah selaku pemegang saham utama dan terbesar dari bank yang didirikan tersebut.

Sementara untuk bank swasta, maka modal yang bisa dihimpun bisa didapatkan dari kelompok maupun individu. Berikut kategori sumber dana yang digunakan sebagai bank capital:

  • Modal Awal Pemegang Saham

Modal awal merupakan sejumlah dana yang sama-sama telah disepakati untuk mendanai pendirian bank.

Pengertian bank capital awal ini digunakan sebagai investasi untuk menjalankan operasionalisasi sebuah bank ketika pertama didirikan sampai dengan jangka waktu yang sudah disepakati.

Apabila dana yang dihimpun masih saja belum mencukupi sementara saham masih ada sisanya, maka pemodal bisa berinisiatif untuk menjual saham tersebut ke orang yang memiliki saham sebelumnya agar menghasilkan dana tambahan yang dibutuhkan.

  • Dana Cadangan Bank

Selanjutnya, ada pengertian bank capital yang bersumber dari dana cadangan bank. Dana cadangan ini merupakan laba atau keuntungan.

Keuntungan ini dihasilkan dari tahun-tahun sebelumnya dan sengaja tidak dibagi pada orang-orang yang memegang saham.

Maka, dana yang tersisa dari laba ini kemudian digunakan sebagai sumber dana cadangan yang penting di masa mendatang untuk mengantisipasi masalah keuangan pada bank.

  • Laba yang Masih Tersimpan

Pada umumnya, sumber modal satu ini adalah dana yang memang belum diambil oleh sebagian pemegang saham.

Laba yang masih tersimpan ini kemudian bisa bank gunakan sebagai sumber dana cadangan dana yang sifatnya sementara.

  • Agio saham

Bank capital selanjutnya bisa berasal dari agio saham sebuah nilai selisih yang pemegang sahan bayarkan untuk kemudian dibandingkan sesuai nominal saham yang sebuah bank miliki di awal.

2. Dana Pihak Kedua

Selanjutnya, ada pengertian bank capital dari dana pihak kedua. Arti dari pihak kedua sendiri adalah semua sumber dana ini bisa bank cairkan sebagai tambahan dengan catatan jika mengalami kesulitan untuk menghimpun modal.

Dana yang dihasilkan dari pihak kedua ini umumnya pasti akan memiliki bunga dan tentunya bunga tersebut lebih mahal. Dana pihak kedua ini hanya bisa bank gunakan sementara waktu saja untuk kelancaran perputaran uang sementara waktu.

Sebuah bank akan mengambil keputusan menggunakan dana dari pihak kedua untuk membiayai beberapa transaksi yang sifatnya mendesak dan segera. Pengertian bank capital dari pihak kedua adalah:

  • Pinjaman Bank Indonesia

Bank bisa memanfaatkan pinjaman dari BI apabila sedang mengalami kesulitan dana dan butuh suntikan untuk membantu bank kembali beroperasi.

Bantuan yang BI berikan akan diproses dalam bentuk pinjaman dari luar negeri. BI sendiri akan menjadi penyalur bantuan untuk memberikan dana ke bank yang sedang kesulitan.

  • Interbank Call Money

Bank capital selanjutnya datang dari pinjaman interbank call money. Dana pihak kedua ini biasanya digunakan untuk memenuhi saldo Giro Wajib Minimum yang telah BI tetapkan.

Dana yang didapatkan juga harus menutupi kewajiban kliring yang bank miliki. Jenis pinjaman ini juga bisa disebut dengan overnight call money sebab memiliki tenor pelunasan yang amatlah singkat.

  • Repurchase Agreement

Pengertian bank capital selanjutnya dari dana pihak kedua adalah repurchase agreement. Dana ini bisa bank dapatkan dengan menjual berbagai surat berharga dengan tenor dan tarif yang sebelumnya telah ditentukan di awal perjanjian.

  • Pinjaman Antarbank

Sesuai dengan namanya, maka bank yang dalam kesulitan finansial juga bisa meminjam dana dari lembaga perbankan lainnya dengan catatan disetujui oleh pihak BI. BI akan memberikan persetujuan selama ada hubungannya dengan kebijakan moneter.

Jenis pendanaan ini umumnya hadir dalam dua bentuk, yaitu jangka panjang dan menengah, disesuaikan dengan kesepakatan dua bank.

  • Pinjaman dari LKBB

LKBB adalah singkatan dari Lembaga Keuangan Bukan Bank yang juga bisa diandalkan untuk menghimpun dana ketika bank dalam kesulitan.

Untuk mendapatkan pinjaman dari LKBB ini, maka bank harus melakukan jual beli surat berharga yang sifatnya bisa diperpanjang.

3. Dana Pihak Ketiga

Terakhir, ada sumber dana yang didapatkan dari pihak ketiga. Dana yang didapatkan ini merupakan inti dari segala macam aktivitas operasional bank sehingga bisa dijadikan sumber dana.

Jika tidak ada aliran dana yang lancar dari pihak ketiga, maka bank gagal dalam menjalankan usahanya.

Bank bisa saja mengalami pailit atau likuidasi sehingga hadirnya dana dari pihak ketiga ini sangat penting sekali sifatnya.

Adapun dana yang dihasilkan dari pihak ketiga ini bisa dihimpun dari masyarakat yang menggunakan layanan atau produk perbankan dari bank.

Untuk menghasilkan dana dari masyarakat yang kemudian disebut dengan nasabah, maka bank bisa tawarkan berbagai macam pilihan simpanan fasilitas menarik dan suku bunga menjanjikan.

Jika tawaran simpanan ini membuat nasabah tertarik, maka mereka akan mempercayakan dananya disimpan oleh bank. Dana simpanan dari bank inilah yang kemudian bisa dimanfaatkan oleh bank sebagai sumber pendanaan untuk beroperasional.

Adapun beberapa jenis simpanan yang termasuk ke dalam dana pihak ketiga adalah:

  • Simpanan Giro

Simpanan giro atau bisa juga disebut dengan demand deposit adalah jenis rekening bank yang memungkinkan nasabah melakukan penarikan sesuai permintaan.

Artinya, pemegang rekening dapat menambah atau menghapus dana dari rekening kapan saja.

Demand deposit merupakan simpanan yang paling umum digunakan oleh masyarakat, yaitu berupa simpanan yang bisa ditarik setiap saat selama saldo masih mencukupi dengan batas penarikan yang sudah ditetapkan.

Jenis simpanan ini memungkinkan nasabah menyetor uang dan mengambilnya kapan saja sesuai permintaan.

Giro cukup penting karena uang yang tersedia di dalamnya membuat perekonomian berjalan lancar.  Simpanan giro tidak memiliki tanggal jatuh tempo seperti deposito berjangka.

  • Simpanan Tabungan

Jenis simpanan satu ini bisa disebut dengan saving deposit, mengumpulkan keuangan dari nasabah dan mengelolanya.

Simpanan tabungan sendiri adalah cara menabung yang nyaman untuk jangka waktu tertentu karena nasabah dapat meningkatkan jumlah simpanan kapan saja dan bisa menambahnya.

Uang tersebut bisa bank gunakan untuk melakukan operasionalisasinya sehari-hari.

  • Simpanan Deposito

Deposito adalah simpanan dari nasabah yang akan bank simpan dalam jangka waktu yang disepakati sesuai kontrak.

Bank membayar bunga atas beberapa rekening deposito, dan dana yang disimpan oleh bank ini bisa digunakan untuk memberikan pinjaman kepada orang lain dan dikelola langsung oleh bank.

Deposito juga bisa dimanfaatkan oleh bank sebagai sumber pendanaan pihak ketiga.

Umumnya, semakin tinggi bank capital, semakin banyak pemilik atau investor memulai operasionalisasi dan mendapatkan keuntungan dari aset yang sudah dikurangi dengan kewajiban bank.

Tidak begitu rumit bukan memahami pengertian bank capital bukan? Mengetahui bank capital memang cukup kurangi kewajiban dari aset. Sayangnya, seringkali sangat sulit untuk mengukur nilai aset.

Bagikan:

Tags

Joko Warino

Seorang praktisi SEO (Search Engine Optimization) dari tahun 2013 yang selalu berusaha meningkatkan kemampuan seiring dengan perubahan logaritma yang dilakukan oleh Google.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.