Dalam berbagai perusahaan apapun itu terutama startup, tentu tak asing lagi dengan yang namanya CMO. Pengertian CMO sendiri pada dasarnya adalah posisi pekerjaan yang masih merupakan bagian dari divisi marketing.
Selama ini banyak sekali yang beranggapan bahwa CMO hampir sama dengan direktur perusahaan, atau marketing director.
Namun CMO sebenarnya mempunyai cakupan area yang jauh lebih luas dan tanggung jawab yang lebih banyak.
Ranah pekerjaan yang semakin luas tersebut tentu sebanding dengan jumlah atau besaran gaji yang bisa didapatkan.
Hal inilah yang pada akhirnya membuat posisi ini banyak dilirik, terlebih merupakan posisi yang paling tinggi dalam bidang marketing.
Pengertian CMO Secara Singkat
Pengertian CMO atau Chief Marketing Officer adalah divisi yang memiliki tanggung jawab penuh untuk melaporkan segala macam kegiatan pemasaran kepada CEO sekaligus COO perusahaan.
Posisi jabatan ini masih berada dalam level eksekutif ketiga atau level C di bawah CEO.
Dalam menjalankan tugasnya, seorang CMO harus melakukan koordinasi dengan CEO, CFO, COO dan tim lain yang posisinya di bawahnya.
Tugas utamanya yaitu bertanggung jawab untuk mengembangkan dan mengawasi divisi pemasaran di perusahaan startup.
Selain itu, CMO juga memiliki peran penting untuk memberikan fasilitas terkait pertumbuhan sekaligus kenaikan dalam penjualan produk.
Hal ini biasa dilakukan dengan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat, dimana strategi pemasaran ini diharapkan mampu mempromosikan brand recognition sekaligus membantu perusahaan agar dapat bersaing dengan kompetitor.
Di berbagai startup, CMO juga memiliki beberapa nama lain seperti Global Marketing Officer, Marketing Director, hingga Vice Marketing President.
Perbedaan CEO, CFO, COO, CMO
Jika dilihat dari namanya, keempat jabatan ini sering dianggap sama. Padahal, semuanya memiliki peran dan tugas yang jauh berbeda.
Meskipun CMO memiliki posisi tertinggi dalam divisi pemasaran, tapi CEO yang memegang posisi tertinggi untuk semua jabatan perusahaan.
Sebelum membahas CMO lebih jauh lagi, sebaiknya simak penjelasan mengenai beberapa istilah tersebut.
1. CEO
CEO atau Chief Executive Officer berarti yang memegang kuasa tertinggi dalam sebuah perusahaan.
Tugasnya adalah menentukan suatu kebijakan yang berhubungan dengan keberlangsungan perusahaan secara keseluruhan.
Dapat dikatakan bahwa CEO merupakan kunci utama perusahaan, dimana harus mampu untuk mengkomunikasikan bagaimana arah dari bisnis atau perusahaan yang dipimpin baik kepada masyarakat maupun pemerintah.
CEO wajib mengetahui semua hal yang telah terjadi di perusahaan, semua ini dilakukan dengan adanya laporan yang sudah diterima dari semua kepala manajemen.
Laporan tersebut nantinya dilaporkan kembali kepada direktur yang akan mengambil keputusan sesuai kondisi perusahaan.
2. COO
COO atau Chief Operating Officer merupakan bagian pimpinan yang bertugas untuk membuat kebijakan perusahaan khusus di bagian operasional.
Nah, COO juga biasa disebut dengan tangan kedua dari CEO.
Selain sebagai tangan kedua CEO, tugas utamanya adalah untuk mengoperasikan secara internal dari suatu perusahaan.
Bahkan ada juga COO yang memegang peran aktif untuk menentukan quality control.
Masih ada juga tugas lainnya yang tak kalah penting, yakni meliputi riset, melakukan perkembangan produk, dan marketing.
CEO dan COO mempunyai tugas dan tanggung jawab yang saling melengkapi.
Jika CEO fokus dalam tugas untuk memberikan penjelasan secara langsung kepada publik ataupun pemerintah, maka untuk COO memiliki peran untuk mengendalikan internal sebaik mungkin dari perusahaan.
3. CFO
Posisi CFO mungkin tidak begitu familliar, karena memang tugasnya bekerja di balik layar.
Pastinya berbeda jauh dengan CEO ataupun COO yang tampil di publik ataupun karyawan pada perusahaan.
CFO atau Chief Financial Officer adalah bagian pimpinan yang memiliki tugas khusus untuk mengurus keuangan perusahaan.
Beberapa contoh tugas yang melekat pada CEO yaitu mulai dari perencanaan keuangan, pencatatan, sampai administrasi perusahaan.
Dalam urutan kerja, CFO mempunyai tanggung jawab kepada CEO dan keduanya harus mempertimbangkan keputusan untuk masalah keuangan perusahaan.
CFO juga bertugas untuk dealnya investasi oleh investor dari pihak yang lain.
Di perusahaan yang bergerak khusus di bidang keuangan, CFO menjadi pimpinan utama pada perusahaan tersebut.
Tapi berbeda dengan perusahaan di bidang lain, CFO menempati posisi ketiga yang ada dalam struktur perusahaan.
4. CMO
Seperti yang sudah disinggung bahwa pengertian CMO atau Chief Marketing Officer yaitu divisi yang memiliki tugas utama dalam bidang pemasaran.
Tugas lainnya juga fokus dalam pengawasan terhadap perancangan, pengembangan, penerapan, dan memberikan solusi atas semua kendala.
Bahkan untuk tanggung jawab secara lebih luas, CMO memberikan forecast dalam persiapan pemasaran yang akan dilakukan di kesempatan yang selanjutnya.
Sebagai bagian dari pimpinan, CMO harus melakukan koordinasi supaya keputusan yang diambil sesuai visi perusahaan dan tentunya tidak bertolak belakang dengan pemimpin yang lain.
Tugas Utama Seorang CMO
Ada tiga macam aspek penting yang merupakan tanggung jawab dari CMO, yaitu menganalisis data, memahami produk, dan merancang strategi pemasaran.
Berikut ini adalah pembahasan selengkapnya mengenai tugas CMO.
1. Tugas Analisis Data
Seorang CMO harus bisa menjalankan tugas analisis karena analisis pasar dan harga dapat memberikan pengaruh terhadap strategi yang dilakukan perusahaan.
Analisis tersebut ditujukan kepada CEO yang selanjutnya dieksekusi menjadi program pemasaran untuk perusahaan.
Inilah yang menjadi alasan mengapa CMO juga memiliki skill dalam membaca data sekaligus melakukan perencnaan. Bahkan harus mampu dalam menguasai teknologi marketing.
Agar lebih jelas, berikut adalah tugas tugas dalam analisis data:
- Menentukan target dan tujuan dari pemasaran.
- Merancang, merealisasikan, dan mengatur strategi pemasaran.
- Melakukan pemeriksaan sekaligus mengukur efektifitas dalam kegiatan marketing.
- Melakukan pengawasan pada biaya pemasaran.
- Menggunakan data dan laporan dalam menentukan program marketing.
- Mengikuti trend dan berita yang berhubungan dengan marketing dan industri.
- Inovasi produk perusahaan sesuai dengan data.
2. Tugas Kreatifitas Perusahaan
Seorang CMO ternyata harus berperan sebagai hipster alias orang yang paham dalam seni sekaligus kreatifitas.
Hal ini terkadang menjadikan CMO memiliki dua peran dalam pekerjaannya, yaitu sebagai pencari uang (hustler) dan pembuat seni (hipster).
Ini berarti bahwa CMO harus paham mengenai desain grafis, periklanan, branding perusahaan, publikasi, dan detail tampilan visual perusahan.
Semua ini dalam dunia pekerjaannya berkaitan erat dengan tugas kreatif.
Namun tugas CMO di sini bukan melakukan eksekusi sepenuhnya, jadi hanya sekedar melakukan perencanaan sekaligus pengawasan.
3. Tugas Interpersonal
CMO memang tidak bisa menjalankan semua tugasnya secara mandiri. Mereka harus melakukan koordinasi dengan divisi lain atau tim yang ada dibawahnya.
Bisa diketahui bahwa CMO diharuskan untuk menjalin hubungan interpersonal bersama orang lain.
Banyak sekali pekerjaan atau tugas yang perlu dilakukan secara bersama, contohnya yaitu:
- Memilih beberapa pihak dalam melakukan kampanye sekaligus program pemasaran perusahaan.
- Menghadiri berbagai konferensi pemasaran atau program yang sama.
- Melakukan koordinasi dengan CEO dalam mengambil keputusan marketing.
- Menentukan KPI yang wajib dipenuhi oleh departemen marketing.
Peran CMO dalam Perusahaan
Selain tugas dari seorang CMO, mereka ternyata juga mempunyai peran yang sangat penting untuk perusahaan.
Adapun berbagai peran pentingnya adalah seperti berikut ini:
1. Memimpin Tim Pemasaran
Sebagai jabatan yang paling senior dalam pemasaran, CMO memiliki peran untuk memantau struktur upaya pemasaran perusahaan secara menyeluruh.
Bisa juga menentukan tujuan marketing yang sesuai tujuan C-suite perusahaan.
Tergantung dari perusahaan tempat bekerja, untuk aspek pemasaran yang diawasi cukup bervariasi.
Sebagai contoh, di organisasi kecil CMO harus mengambil keputusan dalam kampanye individual.
Begitu sebaliknya, CMO yang bekerja untuk organisasi besar maka lebih fokus dalam pemasaran perusahaan.
2. Mengoptimalkan SEO
CMO dalam mengoptimalkan SEO atau mesin pencari berarti menggunakan suatu teknik agar halaman website perusahaan muncul di halaman tertentu, tentunya menggunakan kata kunci tertentu yang berkaitan dengan layanan atau produk perusahaan.
Peran ini sangat berguna untuk meningkatkan penjualan perusahaan dan mampu bersaing. CMO akan membuat kebijakan dan rencana dalam mengoptimalkan SEO.
3. Manager Media Sosial
Media sosial merupakan alat pemasaran yang sangat efektif dalam membangun merek perusahaan sekaligus meningkatkan penjualan.
CMO berperan sebagai manajer medsos atau media sosial, yang dimana akan memberikan panduan untuk tim pemasaran.
Bahkan juga menerapkan suatu kebijakan media sosial, yang biasanya meliputi aturan mengenai jenis konten yang boleh diposting oleh tim pada akun perusahaan.
Kehadiran media sosial ini bisa mendatangkan penjualan melalui iklan atau penawaran yang sudah diposting.
CMO akan mengawasi perkembangan periklanan yang dilakukan untuk memastikan apakah perusahaan sudah mendapat audiens yang tepat atau masih belum.
4. Sebagai Pendongeng
Pembuatan narasi yang menarik tentang perusahaan juga bisa dijadikan sebagai cara yang paling efektif untuk pemasaran.
CMO di sini berperan untuk menceritakan berbagai kisah menarik di akun media sosial perusahaan.
Kisah tersebut bisa membantu CMO untuk memberitahukan kepada konsumen mengenai layanan dan produk baru, atau bahkan juga menjelaskan inovasi yang terbaru.
Anda bisa menggunakan pemahaman yang dimiliki mengenai tujuan pemasaran dalam pesan terpadu untuk mendongeng.
5. Advokat Konsumen
Chief Marketing Officer selalu mendukung konsumen dengan memberikan dukungan ataupun mengadvokasi yang dibutuhkan.
CMO memiliki kemampuan dalam menilai ataupun menganalisa perilaku konsumen dengan membuat strategi pemasaran yang menarik.
Perlu diketahui bahwa mempertimbangkan minat konsumen ketika kampanye perusahaan akan membuat mereka menilai positif tentang perusahaan, sehingga mereka semakin termotivasi untuk membeli produk.
6. Mendorong Pertumbuhan
Diketahui banyak sekali perusahaan yang mempertahankan kapasitas produksi berdasarkan kebutuhan pelanggan, tapi kini banyak juga yang meningkat produksi untuk menambah pendapatan.
CMO akan mengembangkan inisiatif pemasaran yang mengutamakan layanan atau produk.
Tujuannya tentu untuk membuat audiens menjadi meningkat dan mendorong keinginan mereka agar membeli produk yang baru, dimana keduanya mengarah pada perkembangan perusahaan.
7. Manajer Merk
Mengelola merk suatu perusahaan sudah menjadi peran penting dari CMO.
Tanggung jawabnya adalah untuk memastikan apakah upaya pemasaran yang dilakukan dalam membangun merek sudah maksimal.
Termasuk juga dalam memadukan gaya merk yang bisa membantu tim marketing dalam memilih kata tertentu, menonjolkan kesan yang menunjukkan nilai perusahaan dan memposting di media sosial yang telah mengembangkan merk.
8. Kemampuan Expander
Chief Marketing Officer selalu mengawasi perluasan kemampuan pemasaran pada perusahaan.
Biasanya akan mengambil keputusan sesuai dengan informasi mengenai cara meningkatkan strategi pemasaran, sesuai pengalaman atau bisa riset pasar yang sudah dilakukan.
Bahkan juga akan melakukan identifikasi pada area yang harus ditingkatkan, yang dimana bisa membantu untuk menentukan elemen strategi marketing perusahaan manakah yang diutamakan dan dikembangkan lebih dulu.
Kualifikasi Skill yang Dibutuhkan untuk Menjadi CMO
Dengan melihat peran dan tugasnya yang lumayan padat, untuk menjadi seorang CMO tidak bisa dijalankan oleh sembarang orang.
Selain itu, tentu juga harus bisa memenuhi beberapa kualifikasi penting yang dibutuhkan, antara lain seperti berikut ini:
1. Perencanaan yang Strategis
Marketing sudah menjadi bagian yang paling penting untuk mendorong kesuksesan perusahaan.
Maka dari itu, pemimpin divisi pemasaran atau marketing harus menjadi seorang visioner yang mampu membantu timnya dalam mengambil risiko di masa mendatang.
Pengalaman yang sudah dialami oleh konsumen menjadi hal penting untuk mencapai keberhasilan, entah itu untuk menarik minat pelanggan atau mempertahankan pelanggan lama agar tidak beralih ke pesaing.
Sehingga divisi pemasaran perlu memberikan beragam fasilitas digital operations ataupun menyatukan digital marketing di dalam strategi yang sudah dibuat.
2. Data Science
Seperti yang sudah kami bahas sebelumnya, bahwa CMO bertugas untuk mengolah berbagai macam data saat membuat strategi perencanaan.
Maksud mengolah di sini juga termasuk menganalisa dan menginterpretasi data.
Data inilah yang nantinya pada akhirnya bisa digunakan dalam menentukan sekaligus mengembangkan strategi perencanaan marketing, branding, dan juga perencanaan manufakturing produk.
3. Innovative Thinking
Dalam menjalankan tugasnya sebagai brand management, product management, hingga marketing communications, CMO harus memiliki pemikiran yang cukup inovatif.
CMO harus bisa merumuskan berbagai inovasi penting terkait cara kerja perusahaan dalam melakukan branding, komunikasi, dan juga produk management.
Inovasi ini berguna untuk menentukan persaingan bersama dengan kompetitor.
Jadi jika ingin semakin meningkatkan brand awareness, marketing perlu dilakukan dengan cara mengikuti berbagai macam trend yang sedang berlaku di masyarakat.
4. Adaptable
Perkembangan teknologi digital dan persaingan perusahaan sekarang ini memang sudah semakin ketat, hal ini mengharuskan seorang CMO mempunyai sifat yang adaptable atau mudah beradaptasi saat melakukan persaingan ataupun trend dalam bisnis.
Skill adaptable atau beradaptasi ini sangat berkaitan dengan inovatif thinking, sehingga keduanya akan saling melengkapi.
Tak hanya itu, penting juga untuk seorang CMO dalam mengaplikasikan teknologi secara cepat dan efisien. Seperti contohnya konferensi virtual, digital marketing, dan lain sebagainya.
Syarat Utama Mendaftar CMO
Setelah mengetahui skill yang dibutuhkan, ketahui apa saja syarat utama untuk menjadi seorang CMO.
Syarat yang paling utama adalah memiliki gelar sarjana dalam bidang marketing atau bidang yang terkait.
Calon kandidat harus mempunyai pengalaman hingga beberapa tahun dalam bidang pemasaran dan preferensi sudah pernah bekerja dalam industri yang sama.
Inilah syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi CMO perusahaan, diantaranya:
1. Pendidikan
CMO setidaknya harus memiliki gelar sarjana di bidang perusahaan, meskipun kebanyakan perusahaan banyak yang mencari gelar MBA ditambah dengan sekitar 5 tahun pengalaman dalam manajerial.
Namun bisa juga memiliki gelar dalam disiplin kreatif, seperti komunikasi, jurnalisme, hubungan masyarakat atau periklanan.
Selain itu, dibutuhkan juga pemahaman mengenai ekonomis, analisis, dan akuntansi data.
2. Pengalaman
Biasanya dibutuhkan sekitar 10 tahun pengalaman dalam bidang pemasaran ataupun pengembangan bisnis.
Selain itu, ada juga perusahaan yang menentukan bahwa kandidat pernah menjabat sebagai pemimpin CMO selama 5 tahun.
Jika memenuhi pemasaran sesuai dengan target, maka kemungkinan besar akan diterima menjadi target yang diinginkan.
Inilah yang membuat profesional mengikuti pemasaran secara online dengan tujuan untuk memperdalam wawasan atau pengetahuan.
3. Sertifikasi
Sertifikasi memungkinkan calon kandidat membuktikan kualifikasi yang dimiliki kepada pihak yang membuka lowongan.
Calon CMO bisa mendapatkan sertifikasi untuk memperdalam pengetahuan teoritis mengenai tanggung jawab yang dimiliki, menguji keterampilan, dan memajukan karier.
Perlu diketahui bahwa ada dua macam sertifikasi yang paling umum untuk Chief Marketing Officer, yaitu profesional manajemen pemasaran bersertifikat dan pemasar bersertifikat profesional.
4. Keahlian
Seorang CMO harus mempunyai banyak keterampilan agar berhasil dalam menjalankan perannya.
Salah satu keahlian yang harus dimiliki oleh Chief Marketing Officer adalah jiwa kepemimpinan. CMO harus bisa memposisikan diri antara memimpin tim untuk meningkatan penjualan dengan baik.
Selain itu, dibutuhkan juga kemampuan dalam melakukan manajemen waktu. Keterampilan seperti ini sebenarnya berlaku untuk semua profesi dan tidak hanya untuk pemasaran saja.
CMO disini harus tahu prioritas mana yang lebih utama yang harus didahulukan sebelum melampaui batas waktu.
Bahkan dibutuhkan juga keterampilan teknis untuk mengaplikasikan software untuk melakukan pemasaran.
Software yang paling penting dan biasa digunakan adalah Microsoft Office yang meliputi Microsoft Word, Microsoft Excel dan lain sebagainya.
Kisaran Gaji CMO
Dari pengertian CMO bisa diketahui bahwa jabatan ini memegang posisi yang paling tinggi dalam divisi marketing.
Bisnis digital yang semakin berkembang membuat CMO menduduki jabatan yang cukup strategis.
Bahkan CMO memiliki kesempatan untuk mengalami kenaikan masa jabatan menjadi seorang CEO.
Gaji CMO sendiri merupakan yang paling tinggi dalam divisi pemasaran, tapi gaji yang didapatkan tentu berbeda karena ditentukan oleh perusahaan itu sendiri.
Gajinya juga tergantung dari beban kerja yang ditanggung oleh CMO itu sendiri. Namun gaji CMO dalam jangka waktu satu tahun bisa mencapai angka Rp 1,6 miliar hingga Rp 3,1 miliar lebih.
Jadi kisaran pendapatan yang diterima setiap bulan yaitu Rp 120 juta sampai dengan 250 juta.
Tips Menjadi Seorang CMO yang Baik
Jika Anda sudah berhasil menjadi seorang CMO, maka ada beberapa tips yang perlu dilakukan.
Tujuannya agar bisa menjalankan tugas dengan baik dan terhindar dari berbagai resiko ataupun kesalahan.
1. Komunikatif
CMO biasanya bertugas di lapangan dan tidak stay di office. Maka dari itu, CMO selalu butuh yang namanya link untuk melakukan pemasaran.
Jika seorang CMO memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan berprestasi, dijamin perusahaan lain akan lebih mudah untuk menjalin kerjasama.
Asalkan pendekatan yang dilakukan tersebut juga baik dan tidak keras ataupun unsur pemaksaan.
2. Jujur dan Profesional
CMO yang profesional berarti tidak mempergunakan uang yang merupakan hasil dari fraud. Sebab, jika dibiarkan begitu saja akan menyebabkan kerugian yang cukup besar untuk perusahaan.
Jadi memang dituntut untuk bisa menjalankan tugasnya dengan jujur dan profesional.
Jangan sampai Anda tergiur dengan mengambil apa yang bukan hak Anda hanya untuk keperluan pribadi.
Hal seperti tidak tidak hanya akan memberikan dampak kerugian untuk orang lain, tapi juga akan merugikan diri sendiri.
3. Teliti dalam Mengambil Keputusan
CMO juga harus selalu jeli saat melakukan kegiatan survey selama bekerja. Penting sekali untuk menentukan mana calon konsumen yang layak dan cocok.
Dengan begitu, pastikan bahwa Anda benar-benar mendapatkan data yang dapat dipertanggung jawabkan dan bukan hanya omong kosong.
Jika sudah jeli kemungkinan besar akan mendapatkan konsumen atau pelanggan yang berkualitas.
Hal ini secara tidak langsung akan membuat pekerjaan Anda menjadi lebih lancar dan memudahkan tanpa adanya kendala yang cukup fatal.
Intinya jangan sampai Anda salah dalam mengambil suatu keputusan, jika tidak maka akibatnya akan berdampak hingga beberapa tahun ke depan.
4. Selalu Belajar dengan Senior
CMO yang masih baru sudah pasti amatiran, sehingga sangat disarankan untuk selalu belajar dengan seniornya.
Hindari untuk egois dan melakukan pekerjaan sendiri tanpa butuh bantuan dari orang lain, apalagi orang yang berpengalaman karena mereka memiliki pengetahuan yang lebih banyak.
Selain itu, seorang pemimpin sebaiknya tidak memiliki rasa malu ketika berkomunikasi dengan tim lain.
Bahkan juga tidak diperbolehkan untuk menyerah begitu saja ketika melakukan cek dan juga ricek.
Sebelum data yang didapatkan deal, tak ada salahnya jika menggali lebih dalam untuk semakin menyakinkan informasi.
Contoh CMO Indonesia dan Dunia
Peran CMO dalam dunia startup bisa dibilang cukup penting, terutama saat memasarkan produk dan mewakili perusahaan dalam melakukan persaingan bisnis.
Ada banyak sekali CMO yang mampu mengubah berbagai startup dunia.
Berikut ini kami akan bagikan beberapa contoh CMO Indonesia dan dunia yang memegang posisi penting di perusahaan startup besar.
Beberapa diantaranya yaitu:
1. Nike – Dirk-jan Van Hameren
Sebagai CMO kelas dunia, DJ van Hameren melakukan pengawasan berbagai upaya pemasaran secara global untuk NIKE, Inc.
DJ telah menjabat sejak tahun 2018 dan sudah memimpin banyak kampanye pemenang penghargaan.
Salah satu kampanye tersebut adalah Dreamy Crazy, yang pada waktu itu merupakan 30 tahun berdirinya perusahaan NIKE. Namun sebelum itu, DC memegang jabatan menjadi Global VP/GM Sportswear.
Kemudian pada tahun 1992, DJ mulai bergabung dengan NIKE yang kantor pusatnya berada.
DJ bahkan sudah menjadi kunci perusahaan dalam pemasaran merek, penjualan secara digital, manajemen umum, dan operasi.
2. Traveloka – Christian Suwarna
Christian Suwarna sudah menjadi Chief Marketing Officer Treveloka sejak 3 tahun yang lalu, lebih tepanya pada tahun 2019.
Sebagai CMO Treveloka, Christ memegang peran yang cukup penting dalam memimpin pemasaran Traveloka.
Selain itu, ia juga berperan dalam melakukan berbagai upaya untuk melakukan branding terbaik dan marketing strategi untuk Traveloka.
Pada masa pandemi di tahun 2020, ia menciptakan berbagai inovasi bisnis Traveloka untuk mampu bertahan dengan baik dari pasang surutnya ekonomi saat pandemi.
Christian selalu optimis bahwa sektor pariwisata mampu bertahan dan segera bangkit dari keterpurukan saat pandemi.
Oleh karena itu, dengan inovasi yang sudah ia buat maka Traveloka mulai membuat banyak kebijakan yang mengharuskan rekan hotel, penerbangan dan lainnya untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.
Akibat skill yang dimilikinya dalam melakukan inovasi dan beradaptasi dengan baik, Traveloka sekarang ini didukung penuh oleh pemerintah untuk mengembalikan perekonomian Indonesia seperti semula melalui sektor pariwisata.
3. Apple – Tor Myhren
Jabatan Tor Myhren sebagai CMO di Apple lebih dikenal dengan sebutan Vice President of Marketing Communications.
Ia menduduki posisi jabatan yang lebih spesifik jika dibandingkan dengan CMO umumnya.
Myhren memiliki tanggung jawab penuh untuk menjalankan tugasnya sebagai Marketing Communications. Ia sendiri mulai bergabung dengan perusahaan Apple cukup lama, yaitu pada tahun 2016.
Sebagai Kepala Komunikasi Pemasaran, ia memimpin tim kreatif untuk menciptakan sekaligus memajukan periklanan Apple, mengubah desain packing, hingga melakukan branding di media sosial milik Apple.
Menduduki posisi CMO memiliki tanggung jawab yang besar dalam bidang marketing atau pemasaran.
Jika marketing tidak beroperasi dengan baik, maka dapat dipastikan bahwa sistem perusahaan semakin lama akan terhenti karena permintaan pasar yang berkurang.
Maka dari itu, dalam pengertian CMO bisa diketahui bahwa jabatan ini memang tak semudah yang dibayangkan.
Selain kerja keras dan prestasi, pengalaman juga sangat dibutuhkan. Jika Anda memegang jabatan ini, pastikan untuk selalu bertanggung jawab dalam menjalankan pekerjaan.