Banyak istilah yang harus kita pelajari dalam menjalankan bisnis agar bisa berjalan lancar sesuai tugas masing-masing. Salah satu istilah yang sering kita dengar dalam bisnis adalah pengertian owner dan istilah ini sering disamakan dengan founder maupun CEO.
Meski terkesan sama, tapi ketiga istilah tersebut ternyata memiliki perbedaan nyata dalam tugasnya jadi penting untuk memahaminya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang apa itu owner, tugas, fungsi, tanggung jawab hingga cara menjadi owner suatu bisnis.
Sebagian orang mungkin masih bingung bagaimana cara membedakan antara owner, founder dan CEO, padahal pemahaman ini sangat penting dimiliki oleh pelaku bisnis. Oleh karena itu, kita harus menyimak artikel berikut ini dari awal sampai selesai.
Pengertian Owner
Sebelum membahas lebih jauh tentang owner, ada baiknya Anda memahami pengertian owner terlebih dahulu agar mengetahui tugasnya dengan baik.
Owner adalah istilah berbahasa Inggris di mana artinya dalam bahasa Indonesia adalah pemilik.
Pengertian lebih lengkap mengatakan bahwa owner adalah orang yang menjadi pemilik suatu perusahaan.
Di sini, makna pemilik lebih luas karena owner juga diartikan sebagai pemegang saham di perusahaan tersebut sehingga owner sering ikut serta dalam kegiatan operasional.
Sebagian perusahaan mungkin hanya memiliki satu pemegang saham saja sehingga owner-nya juga satu.
Lantas, bagaimana dengan perusahaan yang memiliki lebih dari satu atau bahkan banyak pemegang saham? Siapakah owner dari perusahaan tersebut?
Oleh karena itu, pengertian owner tidak hanya serta merta masalah kepemilikan saham dari perusahaan tersebut, melainkan orang yang pertama kali mendirikan perusahaan. Makna ini lebih memudahkan kita untuk mengetahui siapa owner dari suatu perusahaan.
Apabila pendiri perusahaan menjual saham secara menyeluruh kepada orang lain, maka posisi owner akan berpindah tangan pada orang yang membeli saham.
Tugas Owner
1. Menyediakan Kapital bagi Perusahaan
Setiap perusahaan membutuhkan besaran modal yang berbeda-beda, tergantung kebutuhan tiap perusahaan. Meski begitu, diperlukan modal yang lebih besar untuk mengembangkan bisnis atau melebarkan sayap agar keuntungan makin besar.
Oleh karena itu, owner memiliki tugas untuk menanamkan modal atau berinvestasi sehingga perusahaan bisa mengembangkan bisnisnya dengan jangkauan yang lebih luas. Investasi yang diberikan owner juga bermanfaat untuk menjaga kestabilan operasional perusahaan.
Investasi tidak hanya diperlukan untuk mengembangkan bisnis yang sudah ada, justru bisnis yang masih awal membutuhkan modal sebagai aset untuk melakukan kegiatan operasional.
Dalam pengertian owner, tugas yang perlu dilakukan adalah menyediakan modal tersebut.
Khususnya bagi bisnis yang masih awal karena belum banyak investor yang tertarik untuk menanam modal atau berinvestasi pada perusahaan. Dengan begitu, owner memiliki kewajiban untuk menyediakan kapital bagi perusahaan di awal meniti karir.
Anda bisa menyediakan dana untuk perusahaan dari kantong pribadi atau mengambil kredit dari bank.
2. Membuat Rencana Strategi Bisnis
Strategi bisnis perlu dipersiapkan jauh-jauh hari, bahkan sebelum bisnis dibuka agar tidak ada kebijakan yang salah.
Sesuai pengertian owner, owner memiliki tugas untuk membuat rencana strategi yang harus dijalankan perusahaan, baik jangka pendek maupun panjang.
Banyak pertimba
ngan yang harus dilakukan untuk membuat rencana yang matang dan menghindari berbagai risiko yang mungkin terjadi. Sebagai owner, Anda memiliki tugas untuk membuat strategi bisnis agar target yang diharapkan tercapai dalam jangka waktu tertentu.
Tidak mungkin bisnis berjalan tanpa ada rencana karena nantinya ada karyawan atau pekerjaan yang harus disesuaikan dengan strategi bisnis tersebut.
Oleh karena itu, seorang owner harus memiliki pengetahuan dan skill dalam membuat rencana strategi bisnis.
Belajar tentang penyusunan strategi tidak harus di lembaga pendidikan formal karena banyak informasi yang bisa Anda dapatkan dari internet, media sosial maupun buku. Jika owner memiliki pemahaman yang baik maka rencana yang dibuat dapat tercapai lebih mudah.
3. Meninjau Jalannya Bisnis
Tugas terakhir yang harus dipenuhi seorang owner suatu perusahaan adalah meninjau jalannya bisnis.
Rencana yang baik sekalipun tidak akan membuah hasil yang diharapkan jika pelaksanaannya kurang jadi owner harus melakukan tugas peninjauan atau pengawasan.
Menurut pengertian owner, tugas yang penting untuk dilakukan adalah meninjau kegiatan operasional dan produksi karena keduanya menjadi pilar dari berjalannya suatu perusahaan. Apalagi jika suatu perusahaan sudah memiliki banyak karyawan maka pengawasan itu penting.
Jika masih memungkinkan, ada baiknya seorang owner melakukan pengawasan atau peninjauan secara langsung ke perusahaan agar lebih meyakinkan. Meski begitu, tugas ini sering kali diberikan pada orang kepercayaan atau bawahan sebagai pengganti tugasnya.
Sebenarnya, siapa yang melakukan pengawasan itu tidak menjadi masalah asal dilakukan dengan baik dan sesuai rencana yang sudah dibuat. Jika Anda tidak bisa melakukan peninjauan secara langsung, maka pastikan bawahan Anda bisa melakukan tugasnya.
Salah satu peninjauan yang perlu dilakukan adalah mengawasi kinerja karyawan, apakah sudah sesuai dengan SOP yang ada.
Baca Juga: Mengapa Etika Bisnis Penting? Cara Meningkatkan untuk Bisnis
Tanggung Jawab Owner
1. Menentukan Visi dan Misi Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki visi dan misi yang berbeda, tergantung pada rencana dan target yang ingin dicapai.
Sebelumnya, owner sudah menentukan target perusahaan yang harus dicapai maka langkah selanjutnya adalah mengurainya ke dalam bentuk visi dan misi.
Itulah mengapa owner harus memahami apa itu visi dan misi agar bisa merangkainya dengan baik dan mudah dipahami. Visi adalah rangkaian kata yang memuat cita-cita, harapan atau target yang dicapai oleh suatu organisasi maupun perusahaan.
Berbeda lagi dengan misi yang diartikan sebagai rangkaian kata yang menggambarkan bagaimana usaha suatu perusahaan untuk mencapai cita-cita, target atau tujuan yang sudah dituangkan ke dalam bentuk visi sehingga misi bisa dikatakan sebagai cara atau prosesnya.
Sesuai pengertian owner, mereka harus menentukan visi dan misi perusahaan dengan jelas dan mudah dipahami sehingga setiap karyawan mampu memenuhi target tersebut. Apalagi, hanya owner yang memahami dengan baik tentang tujuan atau cita-cita perusahaan kedepan.
2. Melakukan Kerjasama
Tanggung jawab lain yang harus diemban oleh seorang owner adalah melakukan kerja sama dengan pihak-pihak yang terlibat dalam keberlangsungan bisnis. Tidak mungkin suatu perusahaan bisa berjalan atau berkembang tanpa bantuan dari pihak lain.
Kerja sama sering dilakukan perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya atau memenuhi kebutuhan perusahaan, seperti supplier, outsourcing, dan lain sebagainya. Kerja sama yang baik tentu akan memberikan hasil yang baik pula untuk bisnis Anda.
Owner memiliki tanggung jawab dalam mencari pihak yang ingin bekerja sama dan menjalin hubungan yang baik dengan owner dari perusahaan lain.
Meski kerja sama bersifat bisnis, tapi owner juga harus memperlakukan partner dengan baik agar hubungan terjalin baik juga.
Dalam bisnis, kerja sama biasanya membuahkan suatu perjanjian resmi hitam di atas putih jadi owner harus lebih jeli dalam memahami isi dari surat perjanjian tersebut. Terkadang, owner juga membutuhkan karyawan lain untuk mengurus masalah kerja sama ini.
3. Terlibat dalam Perencanaan Strategi Bisnis
Setelah memahami pengertian owner dan tugasnya, pasti Anda sudah mengerti apa yang dimaksud dengan terlibat dalam perencanaan strategi bisnis.
Setiap perusahaan memiliki strategi atau cara masing-masing untuk mencapai tujuan maupun cita-cita yang diharapkan.
Perusahaan yang sudah berkembang biasanya sudah memiliki karyawan yang bertugas untuk menyusun rencana strategi bisnis, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Meski begitu, seorang owner harus tetap terlibat dalam perencanaan strategi bisnis.
Hal ini dikarenakan owner sebagai pendiri perusahaan yang lebih mengenali cita-cita dan tujuan perusahaan berdiri sehingga lebih tahu tentang apa yang harus dilakukan perusahaan melalui rencana strategi bisnis.
Keterlibatan owner dalam pembuatan strategi bisnis akan membuat perusahaan lebih mudah dalam merancang strategi saat menjalankan bisnis.
Paling tidak, owner bertindak sebagai pengawas sehingga akan melihat hasil rancangan strategi bisnis yang dihasilkan karyawan.
Apapun itu, seorang owner harus ikut terlibat dalam pembuatan rencana strategi bisnis agar hasilnya lebih optimal dan sesuai visi perusahaan.
4. Meninjau Kegiatan di Perusahaan
Memiliki perusahaan yang sudah berkembang dan punya banyak karyawan tentu menjadi kebanggaan tersendiri.
Semakin banyak karyawan maka semakin banyak pula orang yang akan membantu owner dalam menjalankan bisnisnya agar mencapai target yang diharapkan.
Meski setiap bagian atau urusan sudah dilakukan oleh karyawan, bukan berarti owner melepas perusahaan begitu saja.
Tetap saja, seorang owner harus meninjau setiap kegiatan yang dilakukan di perusahaan agar tetap pada aturan yang sudah ditetapkan.
Berdasarkan pengertian owner sebagai pemilik perusahaan, mereka harus mengetahui setiap kegiatan yang sedang dilakukan di perusahaan.
Jangan sampai seorang pemilik bisnis justru tidak mengetahui kegiatan apa saja yang sedang dilakukan hingga masalah yang ada.
Untuk memudahkan pekerjaan, seorang owner biasanya memberikan kepercayaan pada karyawan terbaiknya untuk melakukan peninjauan kegiatan di perusahaan. Sedangkan, owner akan menerima laporan dari karyawan tersebut terkait kegiatan di perusahaan.
Hal ini biasa dilakukan agar pekerjaan owner menjadi lebih efektif dan efisien, tapi tidak ada salahnya owner melakukan peninjauan secara langsung.
5. Berkomunikasi dengan Pemegang Kepentingan
Perusahaan besar biasanya memiliki beberapa pemegang saham hingga pemegang kepentingan lainnya. Semua orang ini memiliki andil sangat penting dalam keberlangsungan bisnis sehingga owner harus menjaga hubungan yang baik dengan mereka.
Pemegang saham dan pemegang kepentingan lainnya memiliki hak dan kewajiban yang berhubungan dengan perusahaan.
Untuk pemberian hak atau pelaksanaan kewajibannya, mereka harus berkomunikasi dengan perusahaan dan ini akan dilakukan oleh owner.
Seorang bertanggung jawab melakukan komunikasi atau interaksi yang baik dengan investor maupun pemegang kepentingan lainnya. Keterlibatan owner secara langsung memberikan rasa percaya yang lebih dari investor dan pemegang kepentingan lainnya.
Terkadang, seorang investor masih ragu untuk membeli saham di suatu perusahaan sehingga owner memiliki tanggung jawab untuk meyakinkan para investor.
Untuk mencapai hal ini, tentu owner harus melakukan komunikasi secara langsung dengan calon investor.
Hubungan yang baik antara owner dan pemegang kepentingan tentu akan memberikan keuntungan bagi perusahaan, termasuk kepentingan dalam hal keuangan.
6. Memperhatikan Permintaan Bisnis
Tidak mudah menjalankan suatu bisnis di tengah persaingan yang semakin ketat. Salah satu cara untuk mempertahankan bisnis di tengah persaingan di bidang industri yang sama adalah memperhatikan permintaan konsumen atau pasar yang menjadi target bisnis.
Sesuai pengertian owner, mereka harus memperhatikan permintaan bisnis agar setiap kegiatan yang berlangsung di perusahaan dapat dilakukan dengan baik, termasuk kegiatan produksi yang harus disesuaikan dengan permintaan di pasar.
Dalam hal ini, yang dimaksud dengan permintaan bisnis adalah hal-hal apa saja yang dibutuhkan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Misalnya, kegiatan produksi yang membutuhkan bahan baku, mesin canggih, operator handal, dan lain sebagainya.
Seorang owner harus memenuhi kebutuhan tersebut agar bisnisnya berjalan dengan lancar dan tidak ada hambatan yang merugikan. Owner tidak perlu melakukan pembelian atau pemenuhan itu sendiri karena ada karyawan yang bisa membantu.
Paling tidak, seorang owner harus paham tentang permintaan bisnis dan berusaha untuk memenuhinya dengan bantuan karyawan lain di bidang tersebut.
7. Memastikan Bisnis Berjalan sesuai SOP
Tiap perusahaan memiliki budaya dan SOP masing-masing yang harus dihormati dan dilaksanakan oleh setiap karyawan yang ada sesuai bidang dan posisinya.
Tidak mudah untuk membiasakan diri dengan SOP yang berlaku di perusahaan sehingga dibutuhkan owner.
Pembuatan SOP tentu melibatkan owner yang lebih memahami visi dan misi di perusahaan.
Oleh karena itu, owner juga bertanggung jawab dalam memastikan bisnis di perusahaannya berjalan sesuai dengan SOP yang sudah dirumuskan dan ditetapkan sebelumnya.
Di sini, owner berlaku sebagai pengawas agar tidak terjadi pelanggaran atau penyimpangan SOP, baik itu perilaku maupun kegiatan yang berlangsung di perusahaan. Apabila setiap karyawan melakukan pekerjaannya sesuai SOP yang benar, maka masalah dapat teratasi.
Fungsi SOP dalam perusahaan adalah mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan kerja, keterlambatan produksi, konflik antara karyawan dan lain sebagainya. Oleh karena itu, owner memiliki peran penting dalam pelaksanaan SOP ini.
Perbedaannya dengan CEO, Founder, dan Direktur
Istilah owner dan CEO sering disamakan, padahal makna kedua istilah tersebut berbeda. Pengertian owner sudah jelas bahwa owner adalah pemilik perusahaan sekaligus pemegang saham, sedangkan istilah CEO lebih merujuk pada posisi tertinggi di perusahaan.
Pengertian CEO
CEO (Chief Executive Officer) diartikan sebagai pejabat eksekutif tertinggi yang memiliki peran pemimpin dalam perusahaan.
Jadi, tidak semua CEO merupakan pemilik perusahaan atau owner karena maknanya tidak berkaitan dengan kepemilikan melainkan posisi.
Pengertian Founder
Selain CEO, mungkin Anda juga sering mendengar istilah founder. Dalam bahasa Indonesia, founder diartikan sebagai pendiri atau pencetus suatu perusahaan. Meski maknanya hampir mirip, tapi tidak selamanya founder itu adalah pemilik atau owner.
Bisa saja seseorang mendirikan perusahaan lalu menjual seluruh sahamnya atau menyerahkan perusahaan tersebut ke orang lain sehingga predikat owner akan berpindah, sedangkan ia hanya mendapatkan predikat founder jadi kedua istilah ini memiliki makna beda.
Pengertian Direktur
Nah, kalau direktur adalah seseorang yang ditunjuk oleh owner atau pemegang saham untuk menjalankan perusahaan tersebut.
Namun, tak jarang juga ada owner yang sekaligus menjadi direktur. Ingat, tapi tidak semua direktur itu merupakan owner perusahaan, ya!
Meski terkesan enak, tapi tidak mudah untuk menjadi seorang owner karena ada banyak tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan. Bukan hanya untuk perusahaan kecil, owner perusahaan besar justru memiliki tanggung jawab yang lebih besar pula.
Oleh karena itu, Anda harus memahami dengan baik pengertian owner, tugas, fungsi, tanggung jawab dan hal lain yang penting dalam menjalankan bisnisnya. Dengan begitu, owner bisa melihat perkembangan bisnisnya dari waktu ke waktu.