Setiap karyawan memiliki hak resign sesuai perjanjian dan kebijakan yang ada di perusahaan atau tempatnya bekerja. Sebelum mengambil langkah ini, pastikan Anda memahami pengertian resign agar tidak salah membuat keputusan dan menyesal di kemudian hari.
Meskipun ingin keluar dari perusahaan, ada baiknya keputusan ini dipersiapkan dengan hati-hati dan penuh pertimbangan karena kita tidak tahu apa yang terjadi di kemudian hari. Hubungan yang baik dengan perusahaan sebelumnya tentu lebih menguntungkan.
Berbeda jika Anda resign dari perusahaan karena suatu masalah maka hubungan menjadi kurang baik.
Itulah mengapa pentingnya memahami makna dari resign, alasan apa saja yang biasanya mendasari dan tips mengajukan resign pada perusahaan.
Pengertian Resign
Sebelum melangkah lebih jauh membahas tentang resign, ada baiknya Anda mengetahui pengertian resign terlebih dahulu. Resign sering diartikan sebagai suatu tindakan mengundurkan diri secara sukarela sehingga hubungan kerja akan berakhir jika disetujui.
Setelah pengunduran diri disetujui, karyawan akan dibebaskan dari semua tanggung jawab terkait pekerjaannya, begitu juga dengan manfaat atau benefit yang disediakan oleh perusahaan juga akan hilang karena perusahaan sudah tidak memiliki kewajiban lagi.
Resign merupakan istilah berbahasa Inggris di mana arti bahasa Indonesianya adalah mengundurkan diri. Istilah ini sering digunakan bagi mereka yang ingin menyerah sehingga konotasi resign lebih dekat pada orang yang tidak nyaman dengan pekerjaannya.
Setiap orang mungkin memiliki alasan yang berbeda mengapa mereka memilih untuk keluar dari perusahaan tersebut atau resign.
Faktor pendukung seseorang memilih resign bisa berasal dari dalam diri maupun lingkungan di sekitarnya yang dirasa kurang mendukung.
Salah satu faktor yang dijadikan alasan untuk resign adalah merasa bosan dengan pekerjaannya, gaji kurang, teman kantor yang toxic dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan setiap orang menginginkan lingkungan kerja yang nyaman dan sesuai kapasitasnya.
Meskipun ada alasan yang masuk akal, tapi Anda tidak boleh gegabah dalam mengambil keputusan karena tidak mudah untuk menemukan pekerjaan di zaman seperti sekarang ini.
Alasan Melakukan Resign
Saat melakukan pengunduran diri, tentu saja Anda akan ditanya perihal alasan pengunduran tersebut. Alangkah baiknya untuk menyampaikan secara sopan dan tetap menjaga hubungan baik dengan perusahaan.
Adapun beberapa alasan mengapa seorang karyawan resign di antaranya sebagai berikut:
1. Ingin Mengembangkan Diri
Setelah memahami pengertian resign, Anda tentu bisa mengambil langkah yang lebih bijak terkait karir atau pekerjaan yang sedang dijalani.
Ada banyak alasan mengapa seseorang memilih untuk resign dari perusahaan, salah satunya ingin mengembangkan diri.
Setiap posisi atau jabatan memiliki tanggung jawab pekerjaan yang berbeda karena spesialisasi seseorang juga berbeda-beda. Sebagian pekerjaan mengharuskan Anda mengatasi hal-hal yang bervariasi, tapi banyak juga yang memberikan pekerjaan monoton.
Bagi Anda yang mudah bosan, pasti tidak suka ketika mendapatkan pekerjaan yang monoton karena potensi diri tidak bisa terasah dengan baik.
Apalagi jika Anda termasuk orang yang haus akan belajar atau mencoba sesuatu yang baru maka faktor ini sering menjadi alasan.
Bekerja terkadang tidak hanya berbicara tentang mencari uang atau nafkah, tapi juga mengembangkan kemampuan diri agar menjadi lebih baik dan kompeten. Jika Anda menginginkan hal tersebut, maka pilihlah pekerjaan yang lebih bervariasi.
Untuk mengembangkan potensi diri, maka dibutuhkan pekerjaan yang mampu mengasah skill baru dan membuka peluang baru.
Oleh karena itu, beberapa karyawan lebih memilih untuk mengajukan resign untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan harapannya.
2. Minat yang Berubah
Dalam pengertian resign dijelaskan bahwa seseorang mengundurkan diri karena alasan tertentu, termasuk minat yang berubah.
Sebagai manusia, wajar rasanya jika Anda memiliki minat yang berubah-ubah, tergantung pada teman bergaul atau lingkungan di sekitar.
Melakukan pekerjaan sesuai dengan minat akan terasa lebih ringan, menyenangkan dan nyaman sehingga hasil pekerjaan juga akan lebih memuaskan. Berbeda jika kita bekerja dengan rasa terpaksa maka hasilnya tidak akan sesuai harapan atau bahkan jauh dari itu.
Suatu ketika, mungkin Anda sedang berminat dengan desain interior sehingga melamar pekerjaan di perusahaan desain interior.
Seiring berjalannya waktu, minat tersebut bisa berubah karena berbagai hal, misalnya lingkungan sekitar yang banyak bekerja di fashion.
Hal tersebut bisa mengubah minat Anda dalam bekerja sehingga pekerjaan desain interior yang semula menarik menjadi lebih membosankan.
Apalagi kondisi ini terus berlangsung maka bisa berpengaruh terhadap produktivitas dan kreativitas Anda dalam bekerja.
Pada suatu titik mungkin Anda akan menyerah, sesuai pengertian resign dan akhirnya memilih untuk berhenti dari pekerjaan di bidang desain interior.
Meski begitu, ada baiknya untuk mempertimbangkan kembali peluang yang ada karena tidak mudah mendapatkan kerja.
3. Mendapatkan Tawaran Pekerjaan Lain
Saipa yang tidak ingin memiliki karir yang cemerlang? Setiap orang pasti memiliki impian untuk karir yang ingin dicapai di usia tertentu.
Tawaran pekerjaan dari perusahaan besar atau ternama tidak akan datang dua kali sehingga harus dimanfaatkan dengan baik.
Meskipun sedang bekerja di suatu tempat atau perusahaan, sebagian karyawan masih mencari pekerjaan lain yang lebih menguntungkan dan sesuai keinginan. Hal ini juga harus disesuaikan dengan perjanjian kerja di perusahaan tersebut agar tidak terkena pinalti.
Jika perusahaan menyetujui pengajuan resign maka karyawan baru bisa mengundurkan diri. Oleh karena itu, Anda harus memikirkan masalah ini jauh-jauh hari jika memang pekerjaan yang dijalani sekarang bukanlah prioritas.
Selain itu, mendapatkan tawaran pekerjaan sebaiknya tidak dijadikan alasan jika belum tentu mendapatkan pekerjaan tersebut.
Hal ini dikarenakan bisa menyebabkan masalah jika Anda sudah terlanjur resign tapi ternyata tidak bisa mendapatkan tawaran tersebut.
Jika tawaran pekerjaan yang diberikan sudah menjamin bahwa Anda masuk dan diterima, barulah Anda bisa mengajukan resign.
Dengan begitu, risiko menjadi pengangguran bisa teratasi karena Anda keluar dari perusahaan dan sudah mendapatkan pekerjaan lainnya.
4. Kondisi Perusahaan Tidak Stabil
Kondisi perusahaan sangat berpengaruh terhadap lingkungan kerja dan performa kerja dari karyawan di dalamnya. Perusahaan dengan kondisi yang baik tentu menjadi tempat bekerja yang nyaman bagi karyawan sehingga performa kerja menjadi lebih baik juga.
Berbeda jika kondisi perusahaan tidak baik atau tidak stabil, maka dapat mengganggu kinerja karyawan, termasuk produktivitas dan kreativitasnya. Bagian keuangan menjadi bagian paling krusial dalam perusahaan yang sering dijadikan alasan karyawan mengundurkan diri.
Dalam pengertian resign sudah dijelaskan beberapa alasan mengapa karyawan mengajukan resign, salah satunya adalah masalah gaji.
Kondisi keuangan perusahaan yang tidak stabil tentu dapat mengganggu proses pemberian gaji, misalnya gaji nunggak atau terlambat.
Setiap karyawan memiliki kebutuhan masing-masing dan tentunya mereka menggantungkan kebutuhan tersebut dari gaji yang didapatkannya dari perusahaan. Jika perusahaan terlambat dalam memberikan gaji, maka karyawan akan merugi dan merasa jengkel.
Apalagi jika karyawan sudah menyelesaikan tanggung jawabnya dengan baik, tapi tidak bisa mendapatkan haknya tepat waktu.
Kondisi inilah yang sering kali mendorong para karyawan untuk keluar dari perusahaan dan mencari pekerjaan lain yang bisa menepati haknya.
5. Gaji Tidak Sesuai Beban Kerja
Sudah pasti jika bekerja itu tidak ada yang mudah karena semua butuh usaha untuk mendapatkan gaji atau benefit perusahaan. Namun, jika gaji yang diberikan tidak sesuai dengan beban kerja atau lebih sebanding maka karyawan juga akan mengeluh.
Setiap jabatan memiliki beban kerja yang berbeda, tergantung pada tanggung jawab yang diberikan oleh perusahaan.
Terkadang, jabatan yang sama pun juga memiliki beban kerja yang berbeda karena perusahaan memandang produktivitas dan performa kerjanya.
Beban kerja yang berat tidak akan menjadi masalah jika gaji yang diberikan sebanding. Tapi, bagaimana jika gaji yang diberikan lebih sedikit dibanding beban kerja yang harus dikerjakan? Tentu saja karyawan merasa keberatan dan akhirnya memengaruhi performa kerjanya.
Pada kondisi tertentu mungkin Anda akan mendapatkan beban kerja yang lebih berat dari biasanya, tapi jika hanya terjadi sewaktu-waktu mungkin tidak menjadi masalah. Namun, jika kondisi ini terjadi berulang kali dengan gaji yang kecil, maka resign perlu dipertimbangkan.
Pengertian resign juga sudah menjelaskan bahwa ada alasan tertentu mengapa karyawan melakukan resign. Masalah gaji yang tidak sesuai dengan beban kerja akan menjadi alasan yang sangat umum dan banyak karyawan yang menjadikannya faktor pendorong.
Baca Juga: Pengertian Manajemen Produksi, Fungsi dan Tujuan dalam Perusahaan
6. Ingin Melanjutkan Pendidikan
Bagi beberapa orang, bekerja adalah kegiatan untuk mengisi waktu selagi mempersiapkan diri melanjutkan pendidikan.
Pendidikan menjadi salah satu langkah untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik jadi banak orang yang memilih untuk melanjurkan pendidikan dulu.
Tidak mudah untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya, seperti S2 atau S3 sehingga memberikan waktu jeda atau luang yang lebih banyak. Waktu luang inilah yang bisa dimanfaatkan untuk bekerja terlebih dulu agar mendapatkan pengalaman sekaligus gaji.
Meski ada kelas untuk karyawan, tapi tidak mudah untuk menjalani pendidikan sambil bekerja karena fokus akan terbelah dan hasilnya tidak akan memuaskan. Oleh karena itu, beberapa orang memilih untuk merelakan pekerjaan yang dijalaninya sekarang ini.
Apalagi jika kampus atau tempat kuliahnya jauh dari perusahaan maka mau tidak mau Anda harus mengajukan resign karena tidak mungkin menjalani keduanya dengan baik. Beberapa perusahaan mungkin bisa menunggu Anda hingga selesai menempuh pendidikan tersebut.
Namun, banyak juga yang memilih untuk merelakan Anda dan mencari karyawan baru jadi Anda bisa komunikasikan masalah ini pada bagian HRD terlebih dahulu. Hubungan biasanya masih terjaga dengan baik jika Anda resign dengan alasan ini.
7. Ingin Membuka Bisnis Sendiri
Menjadi karyawan suatu perusahaan tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dibanding menjadi seorang pebisnis. Sebagian orang mungkin mendapatkan ide untuk menjalani bisnis sendiri ketika sudah menjadi karyawan di suatu perusahaan.
Sebenarnya, menjalani bisnis sampingan masih bisa dilakukan meskipun Anda sudah memiliki pekerjaan utama lain di suatu perusahaan. Namun, fokus tentu akan terbagi dan membuat bisnis yang dijalani kurang maksimal karena waktu yang diberikan juga kurang.
Setiap karyawan memiliki alasan tersendiri mengapa harus mengundurkan diri dan ini menjadi salah satunya. Meski ingin membuka bisnis sendiri, pastikan dulu berbagai hal yang perlu disiapkan dalam menjalankan bisnis.
Misalnya belajar tentang produk yang akan dijual, cara pemasaran dan lain sebagainya sehingga pengorbanan Anda dalam mengundurkan diri tidak akan sia-sia karena bisnis yang dijalankan membuahkan hasil yang memuaskan.
Justru Anda bisa mengumpulkan modal yang dibutuhkan dari pekerjaan utama sebagai karyawan terlebih dahulu. Baru setelah terkumpul dan persiapan sudah matang, Anda bisa mengajukan resign sehingga risiko kebangkrutan bisa teratasi dengan baik.
8. Masalah Kesehatan
Faktor terakhir yang sering menjadi alasan bagi karyawan dalam mengajukan resign adalah masalah kesehatan. Memaksakan diri dalam bekerja tentu tidak akan baik, bukan hanya untuk kesehatan karyawan maupun produktivitasnya dalam bekerja di perusahaan.
Dalam pengertian resign dijelaskan bahwa resign bisa terjadi jika perusahaan menerima pengajuan tersebut. Untuk resign yang diajukan karena masalah kesehatan biasanya akan mendapatkan izin dari perusahaan karena perusahaan juga menginginkan karyawan sehat.
Karyawan yang sering sakit-sakitan tentu bisa merugikan produktivitas dan performa kerjanya sehingga perusahaan juga akan mempertimbangkan untuk mencari karyawan lainnya. Apalagi jika karyawan harus melakukan perawatan atau pengobatan jangka panjang.
Jika pengobatan hanya membutuhkan waktu sebentar mungkin perusahaan masih bisa menolak resign untuk mempertahankan posisi karyawan. Meski begitu, tidak ada salahnya Anda mengajukan resign jika merasakan ada masalah pada kesehatan.
Hal ini dikarenakan kesehatan menjadi prioritas utama dalam hidup. Percuma bekerja dalam kondisi sakit karena membuat Anda tidak bisa melakukan pekerjaan secara maksimal. Ada baiknya melanjutkan bekerja setelah kesehatan pulih atau sembuh dari penyakit.
Tips Melakukan Resign yang Benar
Resign pada suatu perusahaan tidak bisa seenaknya saja. Anda harus menjaga hubungan baik dengan pihak perusahaan.
Ada beberapa etika yang bisa menjadi tips melakukan resign yang benar, di antaranya adalah:
Etika Resign
- Buat pemberitahuan dari jauh-jauh hari: Sebaiknya melakukan pengunduran diri jangan mendadak, karena itu akan dianggap tidak sopan oleh HR atau pimpinan perusahaan.
- Jujur mengenai alasan resign: Jangan menutup-nutupi alasan mengapa Anda mengundurkan diri. Jika memang ada kendala, mungkin atasan atau HRD punya solusi yang bisa menjadi win-win solution.
- Siapkan surat pengunduran diri: Buatlah surat pengunduran diri yang baik dan benar sesuai kaidah kebahasaan.
- Selesaikan pekerjaan terlebih dulu: Jika masih ada tanggungan pekerjaan pada perusahaan tersebut, sebaiknya selesaikan terlebih dulu. Jika tidak, Anda pasti akan meninggalkan kesan yang buruk, yaitu tidak bertanggungjawab.
- Katakan dengan sopan: Anda bisa langsung menghubungi HRD atau atasan saat ingin resign. Yang paling penting, selalu katakan dengan sopan dan baik-baik.
- Jangan diumbar: Agar tidak beredar rumor yang tidak-tidak diantara banyak pegawai, sebaiknya jangan mengumbar jika memang Anda resign.
- Ikuti prosedur yang telah disepakati: Sebelum memutuskan untuk bekerja pada suatu perusahaan, sudah pasti Anda menandatangan kontrak atau PKWT tertentu. Nah, biasanya selalu ada SOP resign yang disepakati bersama. Misalnya, sebelum resign harus bertanggungjawab melatih calon karyawan pengganti.
Meski alasan melakukan resign sudah cukup kuat dan bulat, pastikan Anda mempertimbangkan banyak hal terlebih dahulu sebelum mengajukan resign. Jangan sampai Anda menyesal setelah surat pengunduran diri masuk ke atasan atau bagian HRD.
Selain itu, selalu pastikan pengunduran diri sesuai prosedur yang telah disepakati pada kontrak kerja atau PKWT. Jika tidak sesuai prosedur, bisa-bisa pihak perusahaan menuntut balik, lho!
Bukan hanya pengertian resign, Anda juga harus memahami tips bagaimana cara resign dengan baik dan benar agar hubungan tetap terjalin baik. Hubungan baik dengan perusahaan tentu akan lebih menguntungkan untuk karir Anda kedepannya.