Waralaba lebih sering dikenal sebagai franchise. Pada umumnya pengertian waralaba adalah bentuk kerja sama bisnis antara pemilik waralaba (franchisor) dan penerima waralaba (franchisee).
Skema kemitraan waralaba cukup mudah untuk dilakukan.
Bisnis waralaba dijalankan dalam bentuk aktivitas pertukaran uang berdasarkan kontrak atau perjanjian agar bisnis waralaba bisa dijalankan dalam jangka waktu tertentu.
Pemilik waralaba tugasnya adalah menjual produk barang atau jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sedangkan tugas penerima waralaba yakni melakukan pengembangan pada bisnis waralaba.
Ada beragam sistem waralaba yang dikategorikan berdasarkan produk atau jasa, jenis kemitraan bisnis, , cakupan area, dan lain sebagainya.
Pengertian Waralaba
1. Secara Umum
Pengertian waralaba secara umum adalah hak yang digunakan untuk menjual suatu produk, jasa, maupun layanan.
Selain itu bisa juga diartikan sebagai hubungan kerja yang didasarkan pada sebuah kontrak antara pemilik dan penerima.
2. Menurut Asosiasi Franchise Indonesia
Waralaba merupakan sistem untuk mendistribusikan barang atau jasa kepada para pelanggan akhir.
Franchisor (pewaralaba) akan memberikan hak kepada perusahaan atau individu untuk melaksanakan bisnis sesuai dengan prosedur dan cara yang telah ditentukan.
Merek, nama, dan sistem telah ditetapkan selama jangka waktu tertentu di area yang telah ditentukan.
3. Menurut Peraturan Pemerintah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2007 pengertian waralaba ialah hak khusus yang dimiliki oleh badan usaha atau perorangan terhadap sistem usaha dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan jasa yang sudah terbukti berhasil.
Sistem usaha tersebut juga bisa dimanfaatkan dan digunakan oleh pihak yang bersangkutan berdasarkan perjanjian waralaba.
4. Menurut Para Ahli
a. Charles L. Vauhn
Charles L. Vauhn mendefinisikan waralaba sebagai bentuk kegiatan distribusi dan pemasaran dimana perusahaan akan memberikan hak (priviledge) kepada individu untuk menjalankan bisnis dalam waktu dan tempat tertentu.
b. David J. Kaufmaan
Pengertian waralaba menurut David J. Kaufmaan adalah suatu sistem pemasaran dan pendistribusian yang dioperasikan oleh suatu bisnis kecil dengan jaminan sejumlah uang.
Jaminan tersebut dipergunakan untuk memperoleh hak atas akses pasar yang akan dijalankan sesuai dengan standar operasi di bawah pengawasan asistensi franchisor (pemilik waralaba).
c. Dominique Voillemont
Waralaba merupakan suatu cara kerjasama dalam bidang bisnis antara dua perusahaan atau lebih.
Pihak pertama bertindak sebagai franchisor dan pihak yang kedua atau pihak lainnya bertindak sebagai franchisee.
Franchisor yang merupakan pemilik merek dan know how memberikan hak kepada franchisee untuk melakukan kegiatan usaha berdasarkan merek know how tersebut.
d. Douglas J. Queen
Pengertian waralaba menurut pakar ahli Douglas J. Queen adalah suatu model perluasan bisnis dan pemasaran, di mana pemegang waralaba akan memperoleh manfaat dari nama dagang, sistem yang teruji, dan pelayanan yang telah disediakan oleh pemilik waralaba.
e. Roberts, Lyden, Severance, dan Reitzel
Menurut beberapa ahli tersebut, waralaba merupakan suatu kontrak atas barang yang dimiliki seseorang.
Misalnya brand yang diberikan kepada pihak lain agar brand tersebut bisa dipergunakan untuk usahanya sesuai dengan kontrak yang telah disepakati.
f. Rooseno Harjowidigdo
Pendapat yang dikemukakan oleh Rooseno Harjowidigdo mengenai waralaba yakni sebagai berikut:
- Pengertian waralaba adalah kerjasama di bidang perdagangan atau jasa untuk mengembangkan sistem usaha di tempat lain.
- Franchisor akan diundungkan secara ekonomi karena akan memperoleh management fee dari franchise.
- Barang atau produk waralaba bisa tersebar di seluruh tempat yang diusakan oleh franchisee.
- Konsumen bisa memperoleh produk waralaba dalam keadaan fresh dan tidak rusak karena banyaknya franchisee yang menyebar produk waralaba di berbagai tempat.
g. Winarto
Winarto menyatakan bahwa waralaba merupakan hubungan kemitraan bisnis yang kuat dan sukses dalam bidang penyediaan jasa dan produk yang tujuannya saling menguntungkan di antara kedua pihak tersebut.
Baca Juga: Mengapa Etika Bisnis Penting? Cara Meningkatkan untuk Bisnis
Jenis-jenis Waralaba Berdasarkan Kriterianya
1. Waralaba Jasa
Jenis waralaba jasa bentuknya adalah layanan jasa. Misalnya jasa sewa video, studio foto, jasa travel atau agen perjalanan, bidang pendidikan, dan lain sebagainya.
2. Waralaba Produk
Pengertian waralaba produk adalah jenis waralaba yang bentuknya barang atau makanan.
Contoh dari waralaba produk antara lain Cakenia, KFC, Mc Donald, dan lain sebagainya.
3. Waralaba Gabungan
Dalam waralaba gabungan, produk yang dijual bentuknya adalah barang dan jasa.
Jenis-jenis Waralaba Menurut Asalnya
1. Waralaba dari Dalam Negeri
Waralaba jenis ini cocok untuk para investor pemula yang belum memiliki pengetahuan cukup tentang bisnis waralaba tetapi ingin menjadi pengusaha dengan cepat.
Beberapa contoh waralaba dalam negeri diantaranya sebagai berikut.
Alfamart
Waralaba asli Indonesia ini telah memiliki lebih dari 10.666 jaringan minimarket yang tersebar di seluruh Indonesia.
7596 unitnya merupakan milik sendiri dan 3070 unitnya adalah bentuk kerja sama waralaba.
Unit-unit tersebut telah tersebar di berbagai kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Tangerang, Semarang, Bandung, Bogor, Manado, Karawang, Malang, Cilacap, Cirebon, Sidoarjo, Banjarmasin, Rembang, Pontianak, Cikarang, dan Klaten.
Alfamart juga memiliki waralaba di beberapa negara. Salah satunya adalah di Filipina dan kini telah ada 190 minimarket Alfamart di Filipina.
Ayam Bakar Mas Mono
Restoran ini sudah berdiri selama kurang lebih 16 tahun. Cabangnya tidak hanya di Indonesia saja tapi ada juga di luar negeri seperti Malaysia dan Singapura.
Peminatnya terdiri dari berbagai kalangan mulai dari mahasiswa hingga para artis ibu kota.
Ayam Bakar Wong Solo
Ayam Bakar Wong Solo Pertama Kali didirikan di Medan, Sumatera Utara oleh Puspo Wardoyo yang merupakan pria asli Solo, Jawa Tengah. Outletnya tersebar mulai dari Ujung Sumatera hingga Pangkal Papua.
Tak hanya itu, Ayam Bakar Wong Solo juga telah membuka waralaba di Malaysia dan kini sudah ada 6 outlet di sana.
Keenam outletnya berada di Bangi, Cheras, Ampang, Kampung Baru, Melaka, dan Shah Alam.
Bumbu Desa
Restoran yang berdiri sejak tahun 2004 ini mampu menembus pasar mancanegara seperti Malaysia dan Singapura. Salah satu outletnya di Malaysia berada di gedung pencakar langit KLCC.
Gedung tersebut merupakan salah satu etalase dunia yang berada di Bandara Internasional KLIA 2.
CFC (California Fried Chicken)
CFC merupakan bisnis asli Indonesia meskipun menggunakan nama California. Merupakan perusahaan generasi pertama di Indonesia yang menawarkan konsep restoran siap saji dengan bahan dasar ayam.
Es Batok 212
Bisnis Es Batok 212 pertama berdiri pada 12 Desember 2008. Angka 212 terinspirasi dari nama Wiro Sableng 212. Menu utamanya adalah minuman segar yang disajikan menggunakan batok kelapa.
Bisnis waralaba yang dinaungi oleh Basfit Rafindo Galesong Group telah memiliki pasar dengan skala nasional dan internasional. Konsep dagang yang ditawarkan berupa konsep booth.
Es Teler 77
Bisnis es ini sangat populer dan sudah ada di Indonesia sejak tahun 1977. Pada tahun 1987 Es Teler 77 memulai bisnis waralaba dengan konsep makanan cepat saji Indonesia. Saat ini Es Teler 77 sudah merambah ke dunia kuliner.
Jco Donuts
Perusahaan donat yang didirikan oleh Johni Andrean ini sudah merambah ke pasar internasional seperti Singapura, Hongkong, dan Australia. Jco Donuts tidak hanya memproduksi donat tetapi juga menjual produk kopi dan yogurt.
Gerai pertamanya dibuka pada bulan Juni 2005 di kawasan Supermall, Karawaci, Tangerang.
Setelah sukses dengan gerai pertamanya, Jco membuka cabang di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Makasar.
Kebab Baba Rafi
Bisnis kebab ini telah menjadi salah satu waralaba kebab terbesar di dunia.
Jumlah outletnya lebih dari 1.200 outlet yang sudah tersebar di Indonesia dan Mancanegara. Malaysia merupakan cabang luar negeri pertama yang membuka Kebab Baba Rafi.
Setelah sukses di Malaysia, Kebab Baba Rafi membuka cabang di China, Filipina, Srilanka, Brunei Darussalam, Belanda, dan Singapura.
Pecel Lele Lela
Meskipun lele bukan merupakan makanan favorit banyak orang seperti ayam tetapi bisnis waralaba Pecel Lele Lela kini mampu menembus pasar internasional.
Di Indonesia sendiri cabangnya sudah berjumlah 42 unit.
Awal mulanya bisnis ini tidak berjalan lancar, butuh waktu bertahun-tahun hingga bisnis ini bisa sukses seperti sekarang.
Salah satu cabangnya yang berada di Malaysia memiliki omset sebesar Rp4,8 miliar.
2. Waralaba dari Luar Negeri
Waralaba yang berasal dari luar negeri biasanya memiliki sistem dan merek perusahaan yang jelas.
Banyak masyarakat di seluruh dunia yang menerima jenis waralaba ini karena dinilai lebih bergengsi.
Berikut adalah beberapa waralaba dari luar negeri yang dinilai menguntungkan.
Ace Hardware
Bisnis waralaba Ace Hardware bergerak di bidang distribusi retail perangkat-perangkat keras berkualitas.
Ace Hardware telah hadir di banyak pusat perbelanjaan dengan gudang dan toko sendiri.
A&W Restaurant
Merupakan salah satu waralaba yang menyediakan ayam goreng tepung yang sering disebut dengan nama fried chicken.
A&W Restaurant sudah ada sejak tahun 1919 tetapi baru menjadi bisnis waralaba pada tahun 1925.
Kantor pusat A&W Restaurant berada di Lexington Kentucky. Anak perusahaan A Great American Brand, LLC ini menawarkan lisensi kepada franchisee untuk mengoperasikan bisnis waralaba atas nama A&W.
Produk yang ditawarkan berupa makanan dan minuman seperti ayam, hot dog, root beer, burger, dan lain sebagainya.
Baskin Robbins
Perusahaan es cream ini menjadi bisnis waralaba sejak tahun 1950 dan sekarang sudah memiliki sekitar 8.040 unit yang ada di seluruh dunia.
Carefour
Waralaba yang bergerak di bidang retail untuk supermarket besar ini merupakan bisnis waralaba asal Perancis yang didirikan pada tahun 1958.
Carrefour menjadi satu-satunya pemimpin usaha distribusi di dunia usaha.
Circle K
Waralaba ini bentuknya adalah minimarket. Jumlah unitnya yang tersebar di seluruh dunia sudah lebih dari 8.000 unit.
Domino’s
Format waralaba yang ditawarkan oleh Domino’s ada 4, yakni sebagai berikut:
- Konsep Domino’s tradisional, pada konsep tradisional Domino’s menargetkan lokasi retail dan pusat perbelanjaan umum yang menyediakan lahan parkir sebagai layanan delivery.
- Konsep Domino’s non tradisional, konsep penjualannya berada di lokasi non tradisional seperti bandara, gedung perkantoran, jalan tol, pusat hiburan, dan jalur peristirahatan antar kota.
- Konsep Domino’s transisi, merupakan konsep yang mengacu pada penjualan produk yang harus sesuai dengan lokasi waralaba. Tujuannya adalah untuk menarik potential customer.
Saat angka potential customer sudah memenuhi target, maka konsepnya akan diconvert menjadi Domino’s tradisional.
- Konsep lisensi, Domino’s menawarkan lisensi penjualan produk di tempat-tempat ramai seperti bioskop atau stadion hanya dengan membayar lisensinya saja.
InterContinental Hotels
Bisnis waralaba InterContinental Hotels menawarkan jasa perhotelan dengan menyediakan pengembangan dan pengerjaan bagi para penerima waralaba.
Saat ini sudah terdapat 205 InterContinental Hotel dengan 5.605 grup brand.
KFC
KFC merupakan bisnis waralaba makanan cepat saji asal Amerika Serikat yang berpusat di Louisville, Kentucky.
Bisnis makanan cepat saji ini sudah ada sejak tahun 1939. Namun untuk bisnis waralaba baru dimulai pada tahun 1952.
Perusahaan waralaba yang berada di bawah naungan KFC Corporation menawarkan lisensi KFC untuk bisa dikembangkan oleh para penerima waralaba. KFC Corporation merupakan perusahaan yang dimiliki oleh YUM! Brands, Inc.
Dalam ketentuan perjanjian waralaba KFC, franchisee diperbolehkan untuk menggunakan trademarks, logo, tanda, nama, dan simbol komersial secara berkala sesuai dengan perjanjian dengan franchisor.
Krispy Kreme
Ada beberapa konsep yang diusung oleh Krispy Kreme diantaranya sebagai berikut:
- Konsep factory store, merupakan konsep dengan fasilitas yang menghasilkan donat dan kemudian akan diedarkan ke Tunnel Oven Shop.
- Konsep Tunnel Oven Shop, ini merupakan tempat untuk mempermanis dan mempercantik donat yang akan dipasarkan dengan layak dan menarik.
- Konsep Fresh shop, konsep ini sering ditemui di gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan.
Kumon
Kumon merupakan waralaba yang berasal dari Jepang, akan tetapi kantor pusatnya berada di Ridgefield Park, New Jersey, Amerika Serikat.
Waralaba yang bergerak di bidang pendidikan ini mengajarkan matematika dan membaca.
Durasi pembelajarannya sekitar 20 hingga 30 menit untuk setiap mata pelajarannya.
Papa John’s
Papa John’s merupakan waralaba yang bergerak di bidang makanan dan sudah memiliki 5.250 unit yang sudah tersebar di seluruh dunia. Menu utama yang ditawarkan Papa John’s adalah pizza.
Kebanyakan dari cabang Papa John’s menyediakan jasa carry out basis dan delivery. Ada beberapa cabang yang menyediakan layanan makan di tepat tetapi jumlahnya terbatas.
McDonald
Merupakan bisnis waralaba yang berpusat di Amerika Serikat dan sudah ada sejak tahun 1955. Cabangnya ada di seluruh dunia, jumlahnya sudah mencapai 37.855 waralaba.
McDonald menawarkan beberapa konsep waralaba sebagai berikut:
- Konsep restoran tradisional, merupakan konsep waralaba yang unik dan lebih merakyat. Tidak ada aturan pasti dalam konsep ini sehingga konsep waralaba bisa disesuaikan dengan tren pasar.
- Konsep lokasi satelit, pada konsep ini tempat yang dijadikan lokasi target pasar lebih beragam seperti toko retail, universitas, rumah sakit, bandara, dan berbagai tempat yang serupa lainnya.
- Konsep lokasi STO (Small Town Oil), sasaran dan segmentasinya adalah tempat peristirahatan sementara jalur antar kota seperti SPBU.
- Konsep lokasi STR (Small Town Retail), konsepnya lebih mengarah ke tempat yang dekat dengan lingkungan perumahan dan pusat perbelanjaan.
- Konsep BFL, pada konsep bisnis waralaba ini McDonald memberikan sewa terhadap izin bisnis yang disediakan kepada para penerima waralaba.
Wingstop
Bisnis waralaba yang berkantor pusat di Dallas ini sudah memiliki lebih dari 1.000 unit.
Para penerima waralaba bisa mengoperasikan bisnis ini dengan nama Wingstop yang menyediakan makanan dan cemilan berbahan dasar ayam.
Jenis Waralaba Berdasarkan Cakupan Area
1. Unit Tunggal (Single Unit)
Pengertian waralaba unit tunggal ialah suatu bisnis waralaba yang dilandasi oleh sebuah kontrak perjanjian di mana pemberi waralaba memberi hak kepada penerima waralaba untuk membuka dan menjalankan satu unit waralaba.
Waralaba tunggal paling diminati oleh para pewaralaba baru karena caranya yang cukup sederhana.
2. Multi Unit
Pada jenis waralaba multi unit, franchisor memberikan hak kepada franchisee untuk membuka dan menjalankan waralaba lebih dari satu unit. Sebelum franchisor memberikan hak tersebut biasanya franchisor akan memberikan penilaian terlebih dulu.
Penilaian tersebut bertujuan untuk menentukan apakah franchisee layak untuk mengoperasikan lebih dari satu unit waralaba.
3. Development Area
Di dalam perjanjian waralaba development area, franchisee memperoleh hak eksklusif dari franchisor untuk mengembangkan wilayah waralaba.
Misalnya, franchise ingin membuka 6 cabang waralaba di area dan periode tertentu.
Maka wilayah tersebut hanya diperuntukkan bagi penerima waralaba tersebut.
Pihak lain tidak diperbolehkan membuka cabang waralaba di wilayah tersebut selama masa kontrak masih berjalan.
4. Master Waralaba
Pada jenis master waralaba, penerima waralaba menerima hak yang lebih besar dari pada development area.
Pemilik waralaba memiliki hak untuk menjual waralaba yang dimilikinya kepada orang lain di dalam wilayah tersebut.
Sistem ini disebut juga dengan sub-waralaba. Pada umumnya master waralaba disebut sebagai anak perusahaan yang beroperasi di negara atau wilayah lain yang berbeda dari wilayah waralaba induknya.
Kategori Waralaba yang Paling Populer
1. Waralaba Makanan dan Minuman
Franchise yang menjual produk makanan dan minuman banyak diminati oleh para investor karena dinilai paling menguntungkan dan memiliki kinerja yang sangat baik dari pada jenis waralaba lainnya.
Bisnis ini lebih mudah untuk dioperasikan dan produknya pun cuku mudah dijual dibandingkan dengan bisnis jasa.
2. Waralaba Kebugaran
Bisnis ini bisa dijadikan salah satu alternatif bagi investor yang ingin memiliki waralaba.
Contoh waralaba kebugaran seperti waralaba fitness, gym umum, gym khusus perempuan, dan lain sebagainya.
3. Waralaba Organik
Bagi investor yang tertarik dengan isu lingkungan bisa memperoleh peluang dari waralaba organik.
Produk yang ditawarkan waralaba organik adalah produk-produk yang ramah lingkungan.
4. Waralaba Multimedia
Pengertian waralaba multimedia yakni waralaba yang memberikan lisensi untuk memonetisasi karya-karya turunan seperti karya sastra, novel, film, permainan video game, dan program televisi.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Saat Membeli Waralaba
1. Model Waralaba
Tidak semua model bisnis waralaba relevan dengan kebutuhan di era masa kini sebab ada beberapa model waralaba yang tidak fleksibel.
Oleh sebab itu, sangat penting untuk mempertimbangkan model bisnis waralaba yang hendak dibeli.
Apabila bisnis waralaba tersebut dirasa kurang pas dalam beberapa sisi, maka pilihlah model waralaba lainnya yang sesuai.
2. Lakukan Riset Finansial
Sebelum memutuskan untuk membeli lisensi bisnis waralaba sebaiknya melakukan riset terlebih dulu pada sejarah finansial bisnis waralaba yang akan dibeli.
Jangan mudah tergiur meskipun perusahaan waralaba tersebut menawarkan peluang keuntungan yang lebih besar.
Jika rekam jejak pemilik waralaba tersebut kurang baik, maka Anda perlu memilih waralaba lain yang lebih berkualitas.
3. Tingkat Persaingan Waralaba
Waralaba yang sudah populer memiliki peluang keuntungan yang baik, akan tetapi jika hendak membelinya sebaiknya pertimbangkan tingkat persaingannya.
Bisnis waralaba yang sudah besar pada umumnya memiliki banyak penerima waralaba.
Selain itu perhatikan juga apakah produk dari waralaba tersebut memiliki produk yang relevan karena hal tersebut akan berpengaruh pada kesuksesan dalam persaingan pasar.
Kelebihan Waralaba
1. Perkembangan Bisnis Waralaba Relatif Cepat
Bisnis waralaba merupakan salah satu investasi yang baik untuk diambil oleh pengusaha pemula karena mudah dan praktis.
Semua strategi bisnis mulai dari segi perencanaan hingga sistem operasi sudah diatur oleh franchisor.
Sebagai penerima waralaba atau franchise hanya perlu menjalankan sistem operasional sesuai dengan prosedur yang telah diinformasikan oleh franchisor saat kerjasama waralaba tersebut dibuat.
Franchisee tidak perlu membingungkan bagaimana cara mengembangkan bisnis karena franchisor yang sudah berpengalaman dalam mengembangkan bisnis waralaba yang akan mengatur semuanya.
2. Promosi Secara Minimal
Keuntungan yang bisa diperoleh oleh franchisee saat membelinya bisnis waralaba adalah minimnya branding (promosi) sebab biasanya bisnis waralaba sudah memiliki branding yang kuat di kalangan masyarakat.
Pada umumnya produk waralaba mudah dikenali dan menjadi favorit masyarakat.
Dikarenakan brand awareness yang kuat tersebut, maka kebutuhan untuk melakukan promosi akan sangat minim sehingga keuntungan akan lebih mudah dan cepat untuk didapatkan.
3. Mempunyai Rekan Bisnis yang Berpengalaman dan Profesional
Rekan bisnis yang sudah berpengalaman dan profesional dalam menjalankan bisnis waralaba otomatis akan didapatkan saat investor membeli hak untuk mengelola bisnis waralaba dari franchisor.
Hal tersebut tentunya sangat menguntungkan bagi franchisee karena dengan memiliki rekan bisnis yang berpengalaman dan profesional sangat bermanfaat untuk perkembangan bisnis waralaba kedepannya.
4. Tempat untuk Belajar Bisnis
Dalam menjalankan bisnis waralaba dengan dibantu oleh seorang franchisor, maka franchisee bisa mendapatkan banyak pengetahuan bisnis sebagai modal pengembangan diri untuk menjadi seorang pengusaha sukses di kemudian hari.
Pengetahuan dalam berbisnis diantaranya pemasaran (marketing), pengelolaan keuangan perusahaan, sistem operasional, dan berbagai ilmu bisnis lainnya.
Kekurangan Waralaba
1. Bahan Baku Ditentukan oleh Pemilik Waralaba
Franchisee diwajibkan untuk menggunakan bahan baku yang sudah ditentukan oleh pemilik waralaba sesuai kesepakatan di awal.
Kesepakatan yang telah dibuat tersebut biasanya tidak bisa dirubah sebab sudah tertulis di dalam kontrak.
Pemilik waralaba tidak memperbolehkan franchisee mencari bahan baku sendiri dari supplier meskipun harga dari supplier tersebut lebih terjangkau dan kualitasnya baik.
2. Menggunakan Sistem Bagi Untung
Sebagian besar pemilik waralaba menerapkan sistem bagi hasil berupa royalti yang akan diberikan kepada penerima waralaba.
3. Inovasinya Terbatas
Franchisor mempunyai kendali penuh atas bisnis waralaba yang dimilikinya.
Franchisee harus mengikuti ketentuan dan peraturan yang telah disepakati di awal kontrak.
Jika franchisee memiliki inovasi kemungkinan akan sulit diaplikasikan pada bisnis waralaba.
Padahal inovasi dalam bisnis diperlukan untuk menarik lebih banyak pelanggan.
Berbeda jika bisnis tersebut adalah bisnis pribadi, maka inovasi bisnis bisa dengan mudah untuk diaplikasikan.
4. Reputasi Bisnis Waralaba Sangat Berpengaruh
Semua bisnis memiliki risiko yang mungkin bisa terjadi. Hal tersebut juga terjadi pada bisnis waralaba.
Saat ada masalah yang terjadi dengan bisnis waralaba lain, maka bisnis waralaba yang dimiliki oleh mitra lain juga akan terkena imbasnya.
Masalah yang terjadi tersebut sangat berisiko bagi bisnis waralaba karena bisa menyebabkan penurunan penghasilan waralaba.
5. Adanya Biaya Waralaba yang Terus Berlanjut
Franchisee harus membayarkan persentase royalti dari pendapatan bisnis waralaba yang harus dibayarkan kepada franchisor setiap bulan atau setiap periode tertentu.
Ada juga franchisor yang membebankan biaya tambahan seperti biaya layanan kepada franchisee.
6. Modal yang Diperlukan Cukup Besar
Untuk membeli waralaba diperlukan biaya yang tidak sedikit sebab harga waralaba cukup mahal.
Diperlukan juga sejumlah uang muka untuk mempersiapkan bisnis waralaba.
7. Tidak Adanya Dukungan yang Berkelanjutan
Sebagian pemilik waralaba tidak menawarkan bantuan kepada penerima waralaba sepanjang umur bisnis waralaba tersebut.
Sebelum memutuskan untuk membeli lisensi waralaba ada baiknya mempelajari dulu pengertian waralaba secara seksama.
Pahami juga berbagai jenis waralaba berdasarkan kriteria, asal, dan cakupan areanya agar tidak salah pilih.
Setiap bisnis waralaba memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri.
Oleh sebab itu, lakukan riset terhadap waralaba yang akan dibeli supaya bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan kerugian yang minim.