Dalam berbisnis, salah satu hal penting yang membedakan bisnis Anda dengan kompetitor adalah unique selling point (USP).
USP itu sendiri merupakan nilai jual unik untuk memilih calon konsumen pada kompetisi bisnis.
Oleh karena itu, kehadiran USP tidak bisa disepelekan dalam sebuah perusahaan.
Seperti yang diketahui, akan selalu ada kompetitor atau pesaing dalam dunia bisnis. Meskipun demikian, tidak selayaknya hal tersebut ditakuti dan membuat menyerah.
Justru, Anda perlu belajar tentang strategi marketing yang digunakan serta kualitas produk yang dihasilkan.
Pengertian Unique Selling Point (USP)
Sesuai dengan namanya, USP merupakan salah satu unsur yang membedakan usaha Anda dengan milik kompetitor.
Jadi, USP dapat menjadi suatu alasan mengapa konsumen bersedia atau bahkan senang hati untuk mengeluarkan uangnya untuk berbelanja produk Anda.
USP sekaligus menjadi jawaban mengapa konsumen lebih memiliki produk yang Anda jual dibanding produk milik kompetitor.
Strategi ini sangat penting karena jika seluruh perusahaan menjual produk yang serupa, maka konsumen akan bingun memilih produk mana yang ingin dibeli.
Alhasil, para konsumen akan membeli produk dari pembeli yang menurut mereka mampu memberi keuntungan yang tidak didapat dari penjual lainnya.
USP adalah salah satu hal yang perlu dioptimalkan karena kompetitor bisnis di masa kini bukan hanya dari dalam negeri, juga luar negeri.
Jadi, bisa dikatakan bahwa calon konsumen Anda mempunyai opsi tempat belanja yang sangat banyak.
Membangun USP yang kokoh dapat membantu Anda untuk lebih fokus terhadap strategi marketing.
Bukan hanya itu, USP juga dapat mempengaruhi branding, copywriting, dan keputusan marketing lainnya.
Singkatnya, USP dapat memberi jawaban mengapa Anda layak dipilih dibanding kompetitor lainnya.
Manfaat Unique Selling Point (USP)
Setelah memahami arti unique selling point (USP), sebaiknya jangan lewatkan untuk mengetahui manfaatnya.
Pasalnya, ada banyak manfaat dari USP yang perlu diketahui dan hal ini membuat pengusaha perlu memikirkannya.
Lalu, apa saja manfaat tersebut? Ketahui penjelasannya di bawah ini.
1. Sebagai Pembeda yang Jelas
Unique selling point mampu membuat underline yang jelas antara produk Anda dengan milik kompetitor.
Website responsif, pelayanan yang ramah, desain yang lebih baik, dan reputasi brand termasuk atribut umum yang dibutuhkan perusahaan dalam membangun USP.
2. Peningkatan Pendapatan
Saat Anda menawarkan penawaran yang menarik dan calon pelanggan mengetahuinya dengan jelas, maka hal ini bisa berdampak pada pengoptimalan pendapatan perusahaan.
Semakin aman performa USP, maka bisa dipastikan bahwa semakin besar keuntungan yang Anda dapatkan.
3. Menciptakan Konsumen Setia
Manfaat USP yang berikutnya adalah mampu menciptakan konsumen yang setia.
Saat promosi USP dan memberikan penawaran yang menarik, besar kemungkinannya konsumen akan kembali di kemudian hari.
Setiap user experience yang positif dan berulang-ulang akan memicu opini yang baik pada suatu brand.
Contoh Unique Selling Point (USP)
Telah banyak perusahaan raksasa yang sukses menerapkan unique selling point.
Agar dapat memahami kapasitas dari USP, ketahuilah contoh USP pada beberapa perusahaan besar di bawah ini:
1. Apple Macbook
Contoh perusahaan yang mempunyai USP kuat adalah produk elektronik Macbook. Macbook adalah salah satu produk buatan Apple.
USP pada Macbook menitikberatkan pada perancangan produk yang ringan dan inovatif. Produk dari Macbook besutan Apple terdiri dari berbagai tipe.
Salah satunya yakni Macbook Air 2019 yang sangat tipis dan ringan.
Contoh selling point produk Macbook ini berhasil menjadi pembeda yang besar jika dibanding laptop dari brand kompetitornya.
2. Spotify
Spotify merupakan platform streaming musik yang mempunyai USP unik dan sangat digemari oleh para target market.
USP dari Spotify merupakan adaptasi dan inovasi mendengarkan musik yang didukung dengan algoritma.
Jadi, musik pada Spotify bukan disusun berdasarkan daftar putar yang diciptakan oleh komunitas.
Bukan hanya itu, kemudahan akses dan legalitas podcast terhadap jutaan lagu membuat Spotify layak menjadi aplikasi podcast terbaik.
3. Pinterest
Pinterest merupakan platform kolaboratif dan mempunyai model bisnis yang unik. Keunikan tersebut membuatnya berbeda dengan website download foto lainnya.
Tidak seperti platform lain yang meminta pengguna untuk berbagi foto dengan teman secara langsung, pengguna Pinterest justru dapat memanfaatkan papan pin pribadi dari foto yang telah diupload oleh teman, perusahaan, atau bahkan orang asing.
4. Starbucks
Perusahaan raksasa lain yang sukses menerapkan USP yakni Starbucks.
Meskipun banyak perusahaan yang memasarkan kopi dengan varian beragam dan lebih murah, namun Starbucks tetap mampu bertahan dan melebarkan sayapnya.
Unique selling point (USP) dari Starbucks yakni menjual kopi premium secara konsisten.
Walaupun harganya mahal, namun Starbucks bisa mempertahankan kualitas dan orisinalitasnya. Terbukti, Starbucks telah membuka cabang di berbagai tempat di seluruh dunia.
5. Mcdonald’s
Seperti yang kita tahu, saat ini telah banyak perusahaan makan waralaba yang tersebar di berbagai daerah, salah satunya mcdonald’s.
Perusahaan yang satu ini termasuk perusahaan restoran yang legendaris. Namun, mengapa Mcdonald’s masih tetap mampu mempertahankan eksistensinya hingga detik ini?
USP Mcdonald’s yakni berupa layanan, kualitas, dan kebersihannya.
Selain itu, perusahaan ini juga fokus untuk menghadirkan produk makanan berkualitas tinggi dengan penyajian yang cepat dan ramah.
6. M&M’s
M&M’s merupakan contoh USP yang unik karena mampu menarik minat konsumen untuk membelinya.
Pertama, mungkin tidak ada orang yang terbesit untuk menciptakan selling point bahwa produk cokelat Anda tidak bisa meleleh saat Anda memegangnya.
M&M’s percaya bahwa fakta tersebut bisa direalisasikan hingga tumbuhlah brand cokelat tersebut.
Hal ini bisa terjadi karena produk M&M’s mengusung inovasi dalam pengemasan cokelat yang mana terdapat cangkang permen yang membungkus permukaan luarnya.
Dengan begitu, maka cokelat yang ada di dalamnya tidak bisa meleleh atau mengalir hingga mengotori tangan.
Ini merupakan nilai selling point yang sangat unik dan belum dimiliki oleh para kompetitornya.
7. Mailchimp
Siapa yang tidak mengenal Mailchimp?
Produk yang satu ini menjunjung slogan “send better emails” sebagai motonya. Meskipun hanya terdiri dari tiga kata, namun slogan tersebut sangat mewakili produk yang dihasilkan dari Mailchimp.
Umumnya, Mailchimp digunakan sebagai salah satu formula email marketing yang dapat menghasilkan return maksimal.
Hal ini tidak dipungkiri, mengingat Mailchimp mempunyai banyak keunggulan yang membedakannya dengan platform sejenis.
Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh Mailchimp terletak pada report yang tersedia di dalamnya.
Walaupun memakai versi gratis, Anda tetap bisa memeriksa report dari kampanye yang dijalankan dengan cara yang sangat praktis.
Menggunakan Mailchimp sudah pasti akan menekan banyak biaya karena bisa digunakan secara gratis.
Alternatif ini sangat cocok digunakan apalagi bagi Anda yang masih merintis usaha dari bawah.
Mailchimp sangat tepat dipakai untuk model bisnis yang mempunyai subscriber tidak lebih dari 2 ribu serta mengirim email di bawah jumlah 12 ribu setiap bulannya.
Baca Juga: Peluang Bisnis Online Terbaik
Cara Menentukan Unique Selling Point (USP)
USP yang sukses dapat diterapkan sebagai slogan perusahaan dan dimasukkan ke dalam seluruh aktivitas marketing.
Namun, perlu diketahui bahwa cara penggunaan USP harus tepat sasaran.
Lalu, bagaimana caranya?
Ketahui pemaparannya di bawah ini:
1. Tempatkan Diri pada Posisi Konsumen
Langkah pertama menentukan selling point adalah dengan menempatkan diri pada posisi konsumen.
Dengan memahami posisi konsumen, hal ini akan membantu Anda untuk memahami spesifikasi kebutuhan serta ekspektasi konsumen terhadap suatu layanan atau produk.
Perlu diketahui bahwa berlomba-lomba membangun produk yang hebat akan berakhir sia-sia apabila produk tersebut tidak diperlukan oleh konsumen dan tidak mampu menyelesaikan permasalahan.
Oleh sebab itu, sangat penting bagi pemilik usaha untuk mampu melihat dari kacamata konsumen agar mampu menciptakan USP yang efektif dan tepat.
Supaya lebih objektif, Anda dapat mencari tahu dengan menyebarkan kuesioner atau survei yang bisa diisi oleh konsumen.
Mintalah mereka untuk memberikan argumen atau pendapat tentang jasa atau produk yang Anda keluarkan.
Nantinya, hasil tersebut bisa digunakan untuk evaluasi sekaligus untuk mengetahui hal-hal yang paling diminati oleh konsumen.
Dengan begitu, maka Anda bisa mengetahui cara mengembangkan USP yang tepat.
2. Ketahui Motivasi Konsumen Saat Membeli Produk
Menempatkan diri pada sudut pandang konsumen dan mengetahui apa yang diperlukan oleh mereka ternyata belum cukup untuk memiliki selling point yang kuat.
Langkah yang perlu Anda lakukan berikutnya adalah mencari tahu motivasi konsumen ketika membeli produk Anda.
Pahamilah karakteristik mereka, mulai dari umur, status pekerjaan, jenis kelamin, sampai jenis produk yang paling sering dikonsumsi.
Dengan menghimpun data tersebut, maka Anda dapat melakukan analisis dan memprediksi motivasi mereka ketika membeli produk Anda. Dari situlah Anda mampu menciptakan USP yang berkualitas.
3. Bandingkan Produk dengan Kompetitor
Cara meningkatkan USP yang berikutnya adalah membandingkan produk sendiri dengan produk yang dikeluarkan oleh kompetitor.
Cara ini bisa membantu Anda untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan dari produk masing-masing.
Anda bisa menentukan USP berdasarkan keunggulan yang terdapat pada produk Anda.
Selain itu, tambahkan pula value pada produk Anda berdasarkan sesuatu yang tidak terdapat pada kompetitor.
Dengan begitu, maka USP yang Anda bangun bisa lebih kuat dan eksistensinya bertahan lama.
4. Ketahui Ekspektasi Konsumen
Sudahkah Anda mengetahui ekspektasi atau harapan produk yang didambakan oleh konsumen Anda?
Langkah yang satu ini jangan sampai terlewatkan karena dapat menjadi senjata ampuh untuk mewujudkan selling point.
Dalam hal ini, Anda perlu memikirkan sesuatu yang sangat diinginkan dari produk atau jasa Anda.
Misalnya, jika Anda mempunyai usaha di bidang makanan tradisional, tentu salah satu ekspektasi yang diinginkan oleh konsumen adalah merasakan makanan jadul yang legendaris.
Tidak lupa, cita rasa pada makanan juga perlu diperhatikan agar konsumen memiliki kepuasan tersendiri dan akan kembali membeli di kemudian hari.
Itu adalah contoh sekilas ekspektasi konsumen tentang suatu produk.
Selain itu, bisa saja USP produk terletak pada kualitas layanan, harga yang terjangkau, tempat yang bersih, tersedianya layanan pengiriman, dan lain sebagainya.
Apapun itu, mengetahui ekspektasi konsumen terhadap suatu produk akan mendorong Anda untuk senantiasa berkembang dan meningkatkan standar.
5. Berikan Kepuasan Batin kepada Konsumen
Ada kalanya, mempelajari psikologi sangat dibutuhkan dalam menjalankan bisnis.
Apalagi, jika bisnis yang Anda pasarkan sudah banyak dijalankan oleh para kompetitor, maka Anda perlu mengetahui apa saja yang mampu memberikan kepuasan batin bagi para konsumen.
Dengan begitu, Anda akan memperoleh USP yang terbaik. Jika kesulitan dalam menentukan tingkat kepuasan batin para konsumen, ada beberapa contoh yang bisa Anda pertimbangkan.
Hal ini juga bisa coba Anda terapkan, di antaranya sebagai berikut:
a. Lingkungan yang Bersih
Contoh kepuasan batin yang pertama yaitu turut mendukung lingkungan yang sehat dan bersih karena Anda menjual produk ramah lingkungan dan mudah terurai.
Jadi, selain menginginkan kepuasan batin, umumnya konsumen juga mendambakan rasa kebahagiaan di saat yang sama.
Hal ini karena seakan mereka turut mengambil peran penting dalam menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan dengan memakai produk Anda. Itulah nilai unique selling point yang Anda dapatkan.
b. Gaya Hidup Sehat
Contoh nilai kepuasan batin yang berikutnya adalah menjunjung gaya hidup sehat.
Seperti yang diketahui, Semua orang tentu ingin mempunyai tubuh sehat dan bugar.
Salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga hidup sehat adalah dengan melakukan olahraga.
Anda bisa menggunakan strategi marketing yang bertujuan untuk meyakinkan konsumen bahwa mereka dapat menjaga tubuh dengan lebih sehat apabila memakai produk Anda.
Adapun contoh usaha yang berkaitan dengan olahraga yakni dengan seperti membuka tempat gym, kolam renang, arena outbond, dan lain sebagainya.
c. Kebanggaan
Bagi para pecinta barang branded, mungkin membeli barang-barang yang mahal tersebut dapat menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka.
Rasa bangga bisa timbul karena mereka menggunakan barang yang mewah dan berkualitas yang mampu menunjang penampilannya.
Selain itu, output yang dihasilkan dari membeli barang-barang branded adalah penilaian orang-orang yang melihatnya.
Contohnya, orang yang membeli barang branded biasanya akan disegani oleh orang-orang di sekitarnya.
6. Telusuri USP Kompetitor
Maksud dari menelusuri USP kompetitor bukan berarti Anda harus menirunya. Pasalnya, jika sampai meniru USP hingga sama persis, maka Anda bisa kalah dan tergerus dari bisnis tersebut.
Apalagi jika kompetitor Anda adalah brand yang sudah terkenal, maka Anda hanya akan terlihat seperti plagiat karena mereka telah mempunyai konsumen besar.
Melakukan riset unique selling point (USP) pada kompetitor perlu dilakukan untuk mencari tahu kekurangan yang dimiliki oleh mereka, sehingga dapat dijadikan sebagai ide untuk membangun USP sendiri pada brand Anda.
Jadi, bisa dikatakan bahwa kelemahan kompetitor adalah hal yang dapat menguntungkan bagi Anda.
Langkah awal yang perlu dilakukan yakni dengan berkunjung ke website resmi, toko online, atau marketplace yang mereka kelola.
Anda dapat mencari tahu sistem kerja mereka secara virtual.
- Lakukan riset pada berbagai aspek penting di website atau toko online tersebut, mulai dari interface website, performa website, user experience, proses transaksi, customer service, dan lain sebagainya.
- Usai melakukan riset, usahakan untuk mencatat aspek-aspek penting yang Anda anggap masih kurang maksimal dari website atau toko onlinenya. Semakin banyak kekurangan yang tampak, maka semakin mudah menentukan USP untuk brand Anda.
- Langkah berikutnya yakni lakukan validasi pada hasil penemuan Anda dengan konsumen setia milik kompetitor. Tahap ini dilakukan untuk memahami kekurangan bisnis milik kompetitor yang juga dirasakan oleh kalangan konsumen mereka.
Kini Anda bisa memahami bahwa unique selling point (USP) merupakan salah satu elemen penting yang tidak bisa disepelekan dalam dunia bisnis.
Semakin kuat USP yang dibangun, maka bisa dipastikan bahwa keuntungan yang didapat juga lebih maksimal.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Penjualan Produk Terbaru 2022