Dalam dunia bisnis, khususnya yang berkaitan dengan pemasaran, website merupakan alat yang biasa digunakan untuk meningkatkan promosi dan penjualan di saat yang bersamaan.
Jenis web yang banyak digunakan adalah website e-commerce.
Selain menjual produk, website jenis ini juga dapat menyediakan media yang memungkinkan konsumen berinteraksi dengan produsen.
Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai Web E-commerce.
Apa Itu Website E-Commerce?
Secara bahasa, web E-commerce dapat diartikan sebagai situs perdagangan secara elektronik.
Secara istilah, hal ini sering diartikan sebagai tempat transaksi jual beli dengan memanfaatkan media digital atau elektronik.
Pengertian lainnya adalah :
- Laudon and Laudon mengemukakan bahwa web E-commerce adalah proses jual dan beli secara elektronik dengan menggunakan perangkat dan jaringan komputer.
- Menurut David Baum, web E-commerce merupakan sekumpulan teknologi berbentuk aplikasi yang menghubungkan pengusaha dengan konsumen dalam media elektronik.
Jenis Website E-Commerce?
Setiap website yang Anda kunjungi pasti memiliki tujuan yang mempengaruhi fitur penunjang di dalamnya.
Begitu juga web E-commerce, setiap jenisnya memiliki fitur penunjang yang disesuaikan dengan tujuan pembuatannya, berikut adalah jenisnya :
1. B2C (Business to Consumer)
Jenis yang pertama adalah jenis yang paling sering ditemukan, dimana website e-commerce tersebut merupakan media perusahaan untuk menjual produk atau jasa secara langsung kepada konsumen.
Contoh web E-commerce jenis ini diantaranya :
- com : Website E-commerce yang menyediakan berbagai barang atau peralatan hingga barang konsumsi.
- com : Merupakan website yang dirancang khusus untuk menjual buku dan barang lainnya yang mungkin tersedia juga di toko offlinenya. Namun dikemas secara online untuk mempermudah transaksi jarak jauh.
2. B2B (Business to Business)
Merupakan jenis website E-commerce yang dirancang sebagai media transaksi antar perusahaan.
Website ini memungkinkan sebuah perusahaan untuk menjual jasa atau produk ke perusahaan lain.
Contoh web jenis ini diantaranya adalah :
- Mbiz : website yang menawarkan berbagai peralatan rumah tangga dan kantor yang juga menyediakan jasa housekeeping serta renovasi dinding.
- Elektronik City : Merupakan media yang dapat digunakan untuk membeli perlengkapan elektronik untuk kebutuhan kantor maupun rumah tangga.
3. C2B (Consumer to Business)
Kalau jenis sebelumnya adalah perusahaan yang menawarkan barang atau jasa, website ini kebalikannya. Dalam website ini, perusahaan yang bertindak sebagai konsumen.
Website yang dimana sebagian besar penggunanya adalah pekerja lepas yang menawarkan jasanya. Bagi Anda yang ingin mengkomersilkan karya atau skill yang dimiliki, website ini yang paling cocok. Contoh web jenis ini diantaranya adalah :
- Uptowork : Website yang dapat digunakan untuk menjual jasa dari seseorang ke perusahaan.
- iStock : Tempat dimana karya foto atau video dipublikasi untuk kebutuhan komersil.
- Freelancer : Sesuai dengan namanya, situs ini membuka peluang bagi para pekerja lepas untuk bekerjasama dengan banyak perusahaan besar yang mencari tenaga kerja lepas di website ini.
4. C2C (Consumer to Consumer)
Website yang paling mudah ditemukan atau bahkan yang paling sering digunakan oleh banyak user. Jenis ini, konsumen memungkinkan untuk menjual kembali produk yang telah dibeli ke konsumen lainnya, contoh website ini adalah :
- Kaskus : Website berbentuk forum terbuka yang sering digunakan untuk menjual barang bekas yang masih layak pakai.
- Shopee : Website e-commerce jual beli barang yang menyediakan beragam jenis barang pakai hingga barang konsumsi.
- Tokopedia : Hampir sama dengan shopee namun website ini lebih unggul di penjualan barang elektronik.
5. B2A (Business to Administration)
Hampir menyerupai B2B, hanya saja web E-commerce ini berfokus pada penawaran barang atau jasa ke lembaga yang bergerak di bawah pemerintahan. Beberapa contoh web E-commerce jenis ini adalah :
- Qlue : Website E-commerce penyedia piranti lunak yang dapat digunakan untuk mendukung sebuah perusahaan maupun lembaga pemerintahan. Salah satu contoh piranti lunak yang banyak di order adalah aplikasi analitik.
- Acclea : Web lainnya yang memberikan pelayanan berupa piranti lunak ke lembaga pemerintahan.
6. C2A (Consumer to Administration)
Jika sebelumnya yang menawarkan jasa atau produk adalah sebuah badan usaha, jenis satu ini merupakan transaksi yang terjadi antara konsumen dengan lembaga pemerintah. Contoh dari transaksi ini adalah :
- Seorang individu yang menawarkan layanan keamanan sistem informasi kepada sebuah lembaga negara.
- Individu yang melakukan pembayaran BPJS secara online, dimana keuntungan bagi individu dari transaksi ini adalah jaminan kesehatan.
Baca Juga : 5+ Tips Memaksimalkan Strategi Ecommerce Marketing
Manfaat Menggunakan Website E-Commerce?
Hal ini telah disinggung sebelumnya, bahwa website e-commerce sangat bermanfaat untuk menunjang penjualan produk atau layanan jasa.
Setelah penjabaran mengenai jenis-jenis web E-commerce, berikut ini adalah manfaat lainnya dari web E-commerce.
1. Menjaga Komunikasi yang Baik Dengan Konsumen
Komunikasi menjadi salah satu elemen penting yang harus diperhatikan seorang pengusaha dalam membangun hubungan baik dengan konsumen. Penggunaan web E-commerce dapat menjadi solusi untuk masalah ini, karena :
- Pemilik usaha dapat menyediakan fitur pesan langsung yang bisa diakses dengan mudah oleh konsumen.
- Fitur tersebut dapat digunakan konsumen untuk bertanya maupun menyampaikan kritik dan saran lebih cepat.
- Melalui data yang telah terinput sebelumnya, produsen bisa menggunakan email atau nomor WhatsApp pelanggan untuk melakukan promosi. Sehingga konsumen terus terupdate pengetahuan produknya dan komunikasi bisa terus terjaga.
2. Memberikan Opsi Pembayaran yang Lebih Beragam
Di sini, Anda bisa mengatur sendiri pilihan pembayaran yang dapat mempermudah konsumen namun tidak menyulitkan Anda sebagai pengusaha. Keuntungan yang didapat dari penggunaan web E-commerce dari segi metode pembayaran diantaranya :
- Memberikan kebebasan pada konsumen untuk memilih cara apa yang paling mudah bagi mereka untuk melakukan pembayaran.
- Hal ini secara langsung akan meningkatkan kenyamanan bagi konsumen saat melakukan transaksi di website e-commerce yang Anda miliki.
3. Dapat Dengan Mudah Melihat Perkembangan Usaha
Pengusaha tidak perlu berkutat dengan banyak kertas hanya untuk melihat apakah penjualan meningkat atau menurun. Web E-commerce dapat menyediakan data secara rinci melalui fitur analitik.
Hal yang bisa didapat dari fitur ini diantaranya adalah :
- Melihat efektifitas promosi dan pemasaran.
- Meneliti perilaku konsumen.
- Serta mempelajari seefektif apa penjualan yang telah dilakukan dalam rentang waktu tertentu.
3. Stand By 24 Jam Dalam Seminggu
Website e-commerce dapat diakses kapan saja oleh konsumen tanpa harus menunggu jam toko buka. Artinya, transaksi dapat terus berlangsung meski Anda tidak hadir di depan layar untuk mengawasi.
4. Dapat Menjaring Lebih Banyak Konsumen
Penggunaan website E-commerce dapat menjaring banyak konsumen baru yang cakupannya hingga ke luar negeri.
Ini berarti, hanya dengan menggunakan website sejenis ini, Anda bisa menembus pasar internasional.
5. Mempermudah Proses Jual – Beli
Tidak seperti toko offline, Anda tidak perlu pergi ke lokasi untuk memasang display ketika mulai berjualan dan membongkar display ketika selesai berjualan. Anda hanya perlu memposting barang yang dijual tanpa perlu kemana-mana.
Begitu pun konsumen, barang yang dibutuhkan dapat dengan mudah dibeli tanpa harus pergi ke luar rumah.
Pengusaha hanya perlu mengeluarkan sedikit tenaga untuk menyiapkan barang dan pergi ke ekspedisi untuk pengiriman ke konsumen.
6. Menghemat Biaya
Tidak harus memiliki tempat fisik untuk berjualan, tidak perlu mengumpulkan modal besar untuk membuka cabang, bahkan tidak harus memiliki banyak pekerja untuk mengelola web E-commerce yang dimiliki. Cukup menghemat biaya, bukan?
7. Dapat Membantu Memahami Konsumen
Data yang masuk ke website E-commerce merupakan data langsung yang diberikan oleh konsumen tanpa perantara.
Dengan sedikit kemampuan analisis, Anda dapat dengan mudah mengetahui hal apa saja yang diminati konsumen. Manfaatnya adalah :
- Pengusaha dapat menentukan strategi promosi seperti apa yang cocok dengan kebiasaan konsumennya.
- Dapat dijadikan bahan inovasi untuk produk selanjutnya atau sekedar meningkatkan kualitas dari produk yang ditawarkan.
Hal Apa Saja yang Harus Diperhatikan Dalam Pembuatan Web E-Commerce?
Untuk membangun sesuatu yang maksimal, dibutuhkan persiapan yang matang dan tidak bisa asal.
Di bawah ini adalah hal apa saja yang harus Anda perhatikan sebelum dan saat proses pembuatan website E-commerce untuk usaha dan bisnis:
1. Easy to Use
Tidak semua pengguna website adalah orang yang mau repot membuka PC atau laptopnya hanya untuk sekedar melihat-lihat produk di dalam sebuah website. Maka penting membuat web yang kompatibel untuk dijalankan di smartphone.
2. Masalah Keamanan
Keamanan adalah salah satu hal yang harus menjadi prioritas produsen dalam menjalankan website E-commerce. Dalam upaya memastikan keamanan konsumen, Anda bisa melakukan tindakan pencegahan berikut ini :
- Menggunakan SSL (Secure Socket Layer) certificates. Dengan menggunakan SSL, interaksi antara browser ke server akan melalui tahap enkripsi sebagai salah satu tindakan untuk menjaga keamanan data konsumen.
- Memanfaatkan WAF (Web Application Firewall) sebagai sistem penjaga gerbang (gatekeeper) yang bertugas untuk memblokir serta menolak berbagai akses mencurigakan yang mengancam keamanan data.
- Lakukan Penetration Testing, yaitu pengujian oleh tim IT untuk melihat tingkat keamanan dari website yang Anda kelola. Hasil tes ini nantinya akan menunjukan dimana titik lemah website yang harus segera diperbaiki.
- Mengaktifkan 2 factor authentication atau 2FA. Sistem ini nantinya akan membuat keamanan berlapis selain username dan password. Fungsinya adalah untuk menjaga keamanan akun konsumen.
3. Konten yang Memiliki Kualitas Tinggi
Selain mengandalkan foto produk, cara lain yang bisa Anda gunakan untuk menunjukan wujud asli produk dalam website e-commerce adalah dengan penggunaan video atau teknologi AR untuk tingkatan yang lebih ekspert.
4. Pilihan Metode Pembayaran
Metode pembayaran ini juga menjadi faktor banyak tidaknya penjualan yang bisa Anda lakukan.
Semakin mudah dan umum pilihannya, konsumen akan semakin mudah melakukan transaksi. Pastikan juga pilihan yang Anda sediakan sudah cukup aman.
5. Beri Informasi yang Jelas Soal Pengiriman
Kasus paling sering terjadi yang membuat konsumen enggan untuk melakukan transaksi adalah minimnya informasi terkait pengiriman pada website.
Fitur pelacakan sangat dibutuhkan untuk memberikan rasa tenang pada konsumen.
6. Sediakan Kolom Tanya Jawab
Ada beberapa informasi yang mungkin akan aneh jika terpampang di interface website E-commerce. Seperti cara mendaftar hingga cara melakukan pembayaran. Maka penting menyediakan kolom tanya jawab.
Selain sebagai media untuk melihat seberapa baik website Anda bekerja, kolom ini juga bisa menjadi alat untuk membangun komunikasi dan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan.
7. Fitur “Hasil Pencarian Terkait”
Fitur ini bisa sangat berguna untuk menaikan penjualan dan memberikan informasi pada konsumen bahwa ada produk lain yang mungkin mereka suka.
Produk tersebut masih berhubungan dengan produk yang sedang mereka cari. Keunggulan fitur ini adalah:
- Membantu konsumen melihat lebih banyak lagi produk yang ditawarkan.
- Memberitahukan pada konsumen bahwa perusahaan tersebut sangat memahami konsumen (membangun kepercayaan).
- Dapat memberikan pengalaman menyenangkan bagi konsumen sehingga membuka peluang untuk melakukan repeat order karena mereka puas dengan pelayanan website Anda.
8. Review atau Testimoni
Konsumen memiliki kecenderungan untuk membaca komentar atau review sebelum membeli barang.
Hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana website yang mereka gunakan bisa dipercaya berdasarkan pengalaman konsumen sebelumnya.
Apa Bedanya Website E-Commerce dan Marketplace?
Berdasarkan penjelasan di atas, mungkin terdengar serupa dengan sistem kerja marketplace.
Namun ternyata, website E-commerce dan marketplace merupakan dua hal yang berbeda, berikut adalah penjelasannya:
1. Dilihat Dari Definisinya
Dari definisinya kita semua tahu bahwa web e-commerce adalah sebuat situs yang didirikan sebuah perusahaan untuk menjual jasa atau barang mereka sendiri tanpa melibatkan pihak lain.
Sementara marketplace merupakan media online yang menjadi tempat berkumpulnya para pedagang yang akan menjual produknya.
Dari definisi tersebut, meski intinya sama-sama bertujuan menjual sesuatu, namun terlihat perbedaannya, bukan?
2. Sistem Pembayaran
Website E-commerce merupakan media penjualan yang dikelola langsung oleh perusahaan. Jadi, untuk setiap transaksi yang berlangsung pembayarannya akan langsung masuk ke rekening perusahaan.
Baca Juga : Apa Itu Rekening Perusahaan?
Namun, lain lagi dengan marketplace. Untuk meminimalisir resiko penipuan, segala bentuk transaksi akan masuk ke rekening pengelola terlebih dulu sebelum nantinya akan dikirim ke rekening penjual.
3. Bentuk Bisnis
Dalam web E-commerce, Anda tidak akan menemukan produk kompetitor. Ini karena website dirancang khusus untuk kebutuhan sebuah perusahaan. Kalau pun ada kompetitor, mereka memiliki websitenya sendiri.
Berbeda dengan konsep marketplace dimana Anda akan menemukan banyak penjual yang bersaing satu sama lain.
Maka tak heran jika Anda akan melihat banyak penjual yang menawarkan suatu barang yang sama dengan harga yang berbeda.
Keunggulan Website E-Commerce Dibandingkan Dengan Marketplace
Jangkauannya yang lebih luas membuat pengguna web E-commerce berpeluang mendapat keuntungan yang lebih besar dibanding dengan pengguna marketplace.
Keuntungan lain yang didapatkan perusahaan yaitu :
- Tidak adanya persaingan dengan produk atau penjual lain menghasilkan potensi margin yang lebih besar dari marketplace.
- Target pasar lebih mudah ditentukan atau diidentifikasi sehingga pemasaran lebih tepat sasaran.
- Lebih kredibel karena ditangani langsung oleh perusahaan. Konsumen juga bisa lebih mudah melakukan pelacakan apakah website yang dituju merupakan website asli atau bodong.
Kelemahan Website E-Commerce
Sama seperti kelemahan jual beli online pada umumnya, kelemahan web E-commerce juga terletak pada keterbatasan konsumen untuk berinteraksi dengan produk yang akan dibeli.
Dampak yang paling sering terjadi karena hal ini ialah :
- Konsumen sering kecewa karena barang yang datang tidak sesuai ekspektasi.
- Jika produk merupakan barang pakai, tidak jarang ukuran barang yang datang tidak sesuai dengan perkiraan konsumen. Bisa jadi lebih kecil atau lebih besar ukurannya.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa web E-commerce merupakan pilihan yang tepat bagi sebuah perusahaan yang ingin memperluas jaringannya yang membangun kredibilitas di mata konsumen.
Dengan memperhatikan hal yang bersifat mempermudah proses transaksi pada website e-commerce, maka bukan hanya dapat menjaga kenyamanan konsumen dalam bertransaksi, namun Anda juga dapat menaikan pendapatan dengan mudah.