Pengertian Manajemen Aset, Siklus, dan Tips Pengelolaannya

Pahami Pengertian Manajemen Aset, Siklus, dan Tips Tepat Pengelolaannya

Suatu perusahaan dituntut untuk bisa melakukan pengelolaan asetnya dengan baik. Nah, aktivitas satu ini biasa dikenal dengan istilah manajemen aset. Sebenarnya bagaimana pengertian manajemen aset? Manajemen aset adalah salah satu cara yang ditempuh perusahaan agar tetap eksis dan berkembang.

Sudah pernah tahu belum tentang contoh manajemen aset perusahaan? Contoh prakteknya sendiri memang cukup beragam, namun untuk menjalankannya butuh pemahaman yang mendasar.

Tanpa ada pemahaman mendalam sebelumnya, mungkin para pebisnis akan susah mengembangkan usahanya.

Aset yang perlu diperhatikan oleh perusahaan misalnya dalam bentuk bangunan, tanah, mesin produksi, hak cipta, saham, peralatan produksi, merek dagang, dan lainnya.

Aset merupakan bagian terpenting dari suatu perusahaan, oleh sebab itu perlu dikelola dengan cara sebaik-baiknya.

Pengertian Manajemen Aset Lengkap dengan Konsepnya

Pengertian Manajemen Aset Lengkap dengan Konsepnya

Sebelum memahami konsep tentang manajemen aset, maka Anda harus tahu terlebih dahulu pengertian aset itu sendiri.

Aset merupakan segala sesuatu yang memiliki nilai ekonomi biasanya dimiliki langsung oleh perorangan, organisasi, perusahaan bahkan pemerintah untuk menunjukkan nilai keuangannya.

Lalu apa itu manajemen aset?

Manajemen aset adalah suatu proses merawat atau mengelola aset dalam organisasi, individu, ataupun perusahaan dengan cara efektif dan efisien.

Dengan adanya pengelolaan aset, maka Anda akan lebih mudah untuk mencapai tujuan atau goals usaha.

Pernyataan diperkuat oleh pendapat Gima Sugiama, manajemen aset adalah semacam ilmu atau seni yang bisa dijadikan panduan dalam mengelola kekayaan sampai waktu mendatang.

Manajemen aset ini mencakup beberapa hal meliputi perencanaan, mendapatkan, menilai, operasi, memelihara, dan menilai.

Kegiatan manajemen aset juga berkaitan dengan proses pemindahan atau pengalihan aset dengan cara lebih efektif dan efisien termasuk kebutuhan legal audit serta inventarisasi.

Ketika aset sudah dianggap tidak lagi menguntungkan bagi perusahaan, maka akan dilakukan tahap penghapusan.

Biasanya hal seperti perlu dilakukan untuk menjaga perkembangan perusahaan terus membaik. Intinya ketika sebuah aset hanya akan menambah beban dan memberatkan perusahaan, lebih baik dilakukan proses penghapusan. Bagaimana mengelola aset yang dianggap menguntungkan?

Bagi kelompok aset yang bisa dijadikan pegangan atau menguntungkan perusahaan dalam jangka waktu tertentu, pastinya perlu adanya proses inventarisasi dan investasi.

Tujuannya agar aset bisa membantu perusahaan saat dalam kondisi down misalnya kondisi keuangan sedang buruk.

Tujuan Dilakukannya Manajemen Aset

Tujuan Dilakukannya Manajemen Aset

Sebelum membahas contoh manajemen aset dan liabilitas, maka Anda harus paham tujuan dilakukan pengelolaan aset.

Tujuan tersebut pastinya bisa dicapai saat pengelolaannya dilakukan dengan benar dan optimal, sehingga bisa mendatangkan manfaat positif bagi perkembangan perusahaan. Berikut penjelasannya :

1. Bisa Mendeteksi Perubahan Nilai

Kegiatan pengelolaan aset biasanya memiliki tujuan untuk bisa mengetahui dinamika nilai aset bagi suatu perusahaan.

Tentunya memang ada sekelompok aset yang diperkirakan memberikan untung, namun ada juga aset yang belum membawa manfaat positif bagi perusahaan.

Dengan melakukan manajemen aset secara optimal, suatu perusahaan akan lebih mudah dalam mendeteksi perubahan nilai.

Aset lebih cocok terus dikelola, ingin diperjualbelikan, tidak diberikan perlakuan, atau tidak perlu diperhatikan lagi karena membawa dampak buruk bagi perusahaan.

Sesuai dengan pengertian manajemen aset, semuanya bisa diketahui awal waktu asalkan suatu perusahaan bisa melakukan pengelolaan dengan baik.

Perusahaan bisa terus update terhadap segala perubahan nilai yang terjadi pada aset-aset yang selama ini sudah dikelola.

2. Bisa Melakukan Perencanaan Manajemen Risiko

Melakukan pengelolaan optimal terhadap seluruh aset perusahaan ternyata mampu memberikan pemahaman pada segala bentuk risiko yang muncul.

Misalnya suatu hari perusahaan di prediksi akan mengalami risiko genting, maka perlu adanya persiapan untuk meminimalisir kerugian.

Sudah sepantasnya manajemen risiko yang baik bagi aset perusahaan tidak dapat direncanakan secara matang.

Hal ini bisa terjadi karena perusahaan belum mampu memetakan aset apa saja yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga masih meragukan hasil yang akan diperoleh.

Pengelolaan aset perusahaan yang baik akan memudahkan Anda mengetahui nilai nyata, apa fungsinya, dan kebermanfaatan kedepannya.

Setidaknya masih ada kesempatan bagi perusahaan untuk menghadapi segala jenis risiko yang berdampak buruk bagi usahanya.

3. Bisa Lakukan Evaluasi Pembelian

Setelah mengetahui pengertian pengelolaan aset, Anda harus tahu bahwa tujuan lainnya bagi suatu perusahaan untuk bisa melakukan evaluasi pembelian.

Manajemen aset bisa mendorong perusahaan memahami dengan benar tentang kondisi aset yang saat ini masih dimiliki.

Jika data mengenai kepemilikan aset sudah diketahui, maka perusahaan bisa melakukan tahap evaluasi secara mendalam terkait masalah pembelian aset kedepannya.

Namun pastikan terlebih dahulu bahwa data aset yang dimiliki benar-benar valid dan bisa dipertanggung jawabkan.

Dengan adanya data aset yang valid, perusahaan bisa menjadikannya acuan dan meminimalkan rencana belanja aset.

Aset yang terlalu berlebihan, tidak dapat diolah, dan terus menyusut nilainya dikhawatirkan akan membawa dampak buruk bagi perusahaan.

4. Mempertimbangkan Neraca Akuntansi

Mungkin banyak yang belum tahu bahwasannya manajemen aset bisa mempengaruhi penyusunan neraca akuntansi.

Seperti yang sudah banyak diketahui, aset akan masuk dalam bagian harta perusahaan, sifatnya menambah kekayaan, dan nantinya bisa terus dioptimalkan.

Dalam penyusunan neraca akuntansi sendiri perlu melibatkan banyak variabel perhitungan, oleh sebab itu perlu disusun dengan informasi lengkap.

Melalui pengelolaan aset yang baik, maka untuk segala jenis informasi akuntansi bisa dipertanggungjawabkan masalah validitasnya.

Pengertian manajemen aset adalah aktivitas mulai dari tahap perencanaan sampai penghapusan seluruh aset yang dimiliki perusahaan.

Jadi mau tidak mau akan mempengaruhi neraca akuntansi karena berdampak besar pada kondisi keuangan perusahaan itu sendiri.

5. Mencegah Perusahaan Terhindar dari Kerugian

Tujuan lain yang ingin diraih perusahaan saat melakukan pengelolaan aset dengan baik yaitu bisa terhindar dari segala jenis kerugian.

Perusahaan memang sangat disarankan untuk mengoleksi aset dibandingkan barang habis pakai karena bisa dijadikan tabungan masa depan.

Ketika perusahaan mengalami masalah keuangan, maka setidaknya masih ada aset semacam tanah dan bangunan untuk diperjualbelikan.

Namun ketika kondisi bisnis masih baik-baik saja, maka aset bisa disimpan dan terus dikelola sebagai alternatif pengembangan perusahaan.

6. Bisa Memperoleh Keuntungan Maksimum dari Aset Perusahaan

Setiap perusahaan pastinya berharap bahwa aset yang selama ini dikelola bisa memberikan profit atau manfaat ekonomi signifikan pada masa yang akan datang.

Pasalnya memang pengelolaan aset yang baik bisa membantu perusahaan lebih mudah mengalokasikan keuangan dengan tepat.

Dengan model seperti itu, Anda selaku sumber daya perusahaan bisa mencoba memaksimalkan keuntungan serta memperkecil tingkat kerugian.

Sistem pengelolaan aset umumnya bisa bantu perusahaan terhindar dari kerugian akibat human error atau ulah sumber daya manusianya.

7. Membantu Mengamankan Dana dan Aset

Pengelolaan aset dengan cara yang tepat merupakan salah satu bentuk pengamanan kekayaan perusahaan.

Dengan rencana pengelolaan aset yang matang, maka perusahaan akan berhati-hati dalam mengalokasikan keuangan dalam waktu jangka panjang.

Berdasarkan pengertian manajemen aset, nilai aset yang sudah dimiliki oleh perusahaan akan selalu terjaga dan terhindar dari aktivitas pemborosan dana.

Pastikan bahwa seluruh dana yang dikeluarkan perusahaan demi kepentingan bersama, bukan digunakan urusan pribadi.

Baca Juga: Manajemen Laba: Pengertian, Pola, Fungsi, dan Faktor Penyebabnya

Pahami Tips Melakukan Manajemen Aset Bisnis

Pahami Tips Melakukan Manajemen Aset Bisnis

Setiap perusahaan pastinya memerlukan pengelolaan aset dengan cara yang tepat, agar nantinya bisa memberikan keuntungan maksimal bagi keberlangsungan bisnis.

Bagaimana tips pengelolaan aset paling tepat? Pahami penjelasan tips mengelola aset perusahaan, baik manual atau menggunakan sistem berikut ini.

1. Sering Melakukan Pemantauan dan Menyesuaikan Nilai Aset

Seperti penjelasan sebelumnya, perusahaan perlu memiliki informasi detail mengenai aset yang masih dimiliki.

Setelah mengetahui daftar aset yang masih dimiliki, maka Anda akan lebih mudah melakukan pemantauan terhadap segala jenis aset didalamnya.

Selain melakukan pemantauan, perusahaan juga perlu melakukan penyesuaian dan pemeliharaan nilai aset yang dimiliki.

Untuk melakukannya bisa menggunakan cara manual atau menggunakan software canggih agar pekerjaan bisa selesai dalam waktu yang lebih cepat.

Umumnya setiap perusahaan sangat disarankan untuk menggunakan software manajemen, agar bisa membantu melakukan pemantauan sampai penyesuaian aset.

Penggunaan software juga bisa membantu meminimalkan terjadinya kesalahan akibat human error.

2. Menentukan Jadwal Arus Kas untuk Kebutuhan Pembayaran

Sudah tahu kan pengertian manajemen aset? Untuk mewujudkannya, Anda perlu menentukan jadwal arus kas dalam kebutuhan pembayaran selama jangka waktu tertentu.

Jadwal arus masuk dan keluar bisa memudahkan perusahaan terkena dampak krisis ekonomi atau kekurangan modal.

Bagaimana cara membuat jadwal arus kas? Anda bisa menggunakan bantuan software ERP untuk membantu proses otomatisasi.

Tinggal masukkan beberapa data penting yang didapatkan dari transaksi setiap harinya, kemudian masukkan dalam software yang digunakan.

Penentuan jadwal arus kas dengan menggunakan software bisa meminimalkan terjadinya human error.

Jika informasi mengenai transaksi arus kas tidak stabil, maka bisa mempengaruhi kondisi neraca keuangan perusahaan lho. Tidak ingin hal ini terjadi, bukan?

3. Memaksimalkan Aset yang Dimiliki Perusahaan

Setiap aset yang dimiliki oleh perusahaan diharapkan bisa membantu meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi saat kondisi tertentu.

Misalnya jumlah pemasukan suatu perusahaan ternyata belum sebanding dengan pengeluarannya, maka perusahaan perlu melakukan optimalisasi.

Bentuk optimalisasi yang bisa dilakukan dengan cara menjual beberapa aset perusahaan, khusus bagi sekelompok aset yang tidak terlalu memberikan kontribusi.

Jika memang kondisinya sangat urgent, maka Anda juga bisa menjual aset serbaguna untuk mengatasi masalah krisis.

Cara optimalisasi aset juga akan lebih mudah memanfaatkan software manajemen terbaik.

Tujuan penggunaan software untuk mempermudah SDM perusahaan mengelola aset secara otomatis. Setidaknya dengan begitu, Anda masih memiliki banyak waktu melakukan aktivitas bisnis lainnya.

4. Menentukan Bagian Penanggung Jawab Aset

Tidak selamanya pemilik aset bisa terus memantau kondisi asetnya, mungkin saja ada kewajiban lain yang dirasa penting untuk dilakukan.

Terkadang banyak pemilik usaha yang terlalu fokus ikuti kegiatan lain, sehingga manajemen asetnya menjadi tidak optimal.

Sesuai dengan pengertian manajemen aset, maka Anda bisa pilih orang paling dipercaya yang bisa bertanggung jawab mengelola aset perusahaan.

Pemilik aset bisa meminta laporan atau terus menanyakan kondisi perkembangan aset secara berkala kepada bagian pemegangnya tersebut.

Pastikan bagian pemegang aset memiliki jiwa integritas tinggi, sehingga semua aset yang dimiliki perusahaan bisa selalu aman bahkan bisa berkembang lebih optimal. Anda bisa pilih orang terdekat dan lakukan pemantauan secara berkala untuk memastikannya.

5. Pelajari Tentang Depresiasi Aset

Apa itu depresiasi aset? Depresiasi atau penyusutan aset merupakan poin paling penting dalam menentukan pengelolaan manajemen aset.

Pahami apakah aset yang ada dalam perusahaan masih layak untuk dipertahankan atau justru sudah tidak membawa dampak baik bagi perusahaan.

Dengan memahami konsep depresiasi aset, Anda akan lebih cepat mengambil keputusan terbaik untuk menjual aset yang dianggap tidak berkembang.

Namun proses ini sebaiknya tidak dilakukan secara buru-buru karena pemegang saham perlu melakukan pemantauan secara berkala.

6. Pilih Solusi Smart Manajemen Aset

Seiring dengan kemajuan teknologi, tentunya sudah ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk membantu proses pengelolaan aset.

Sebaiknya Anda tidak menggunakan cara lama atau sistem manual saat melakukan pengelolaan manajemen aset karena akan memakan banyak waktu.

Kini umumnya sudah ada sistem informasi manajemen aset perusahaan, sehingga nantinya Anda bisa melakukan pengelolaan kekayaan lebih optimal.

Pengelolaan aset dengan fitur otomatis jauh lebih valid dibandingkan dengan cara membolak-balikkan kerta tebal.

Baca Juga : Cara Melakukan Manajemen Aset Secara Efisien dan Efektif

Tahapan Dalam Melakukan Manajemen Aset

Tahapan Dalam Melakukan Manajemen Aset

Pada umumnya nanti ada beberapa tahapan siklus yang akan dilalui oleh perusahaan saat melakukan manajemen aset.

Untuk mendapatkan hasil lebih optimal, maka pastikan Anda mengikuti tahapan kali ini untuk mengelola aset perusahaan dengan cara lebih optimal.

1. Merencanakan Kebutuhan Aset

Siklus pertama dalam manajemen pengelolaan aset yaitu merencanakan kebutuhan aset suatu perusahaan atau membuat rencana pengelolaannya.

Kebutuhan dalam pengelolaan aset misalnya berkaitan dengan masalah perawatan, penyediaan, inventarisasi, dan lain-lain.

2. Pengadaan Aset

Pengertian manajemen aset bagi perusahaan dengan cara melakukan pengadaan pembelian barang sesuai kebutuhan.

Pengadaan aset bisa dilakukan sendiri atau meminta bantuan pihak lain yang dipercaya mampu menyediakan kebutuhan perusahaan.

3. Melakukan Inventarisasi

Perusahaan nantinya perlu melakukan tahapan inventarisasi seperti pencatatan sampai mengecek kualitas dan kuantitas aset.

Dengan melakukan tahapan inventarisasi secara optimal, maka Anda akan lebih mudah menilai kondisi aset sedang dalam kondisi baik atau tidak.

4. Melakukan Legal Audit

Sudah paham cara melakukan legal audit aset? Legal audit atau uji tuntas hukum bertujuan untuk memeriksa prosedur pengadaan, status kepemilikan, dan alur pengalihan aset.

Legal audit juga bisa menjadi solusi saat suatu aset mengalami sengketa atau berkaitan dengan aturan hukum.

5. Melakukan Pemeliharaan dan Pengoperasian

Setiap aset yang sudah dikelola khusus oleh perusahaan diharapkan bisa menjalankan tugas sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Inilah fungsinya aset, dimana bisa membantu mencapai tujuan dari perusahaan dan mampu dipertahankan dalam jangka panjang.

6. Penilaian

Perusahaan perlu menentukan terlebih dahulu nilai aset yang dimiliki, sehingga dapat mengetahui secara rinci nilai kekayaan.

Tidak ada salahnya sambil mengecek beberapa histori aset yang sudah dialihkan atau dihapuskan sebelumnya karena dianggap tidak berguna.

7. Penghapusan Aset

Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, aset yang dianggap tidak menguntungkan perusahaan bisa dialihkan atau dimusnahkan.

Hal ini tergantung kewenangan perusahaan, ingin memindahkan tanggung jawab aset kepada pihak lain atau menghancurkannya saja karena tidak laku.

8. Melakukan Pembaharuan Aset

Jika ada aset yang dimusnahkan, maka tidak ada salahnya untuk melakukan pembaharuan aset untuk koleksi perusahaan.

Pilih aset produktif yang memiliki nilai ekonomis tinggi, sehingga bisa terus dimanfaatkan dalam jangka waktu mendatang.

Walaupun memang terlihat sepele, namun aktivitas manajemen aset menjadi hal krusial tiap perusahaan.

Dengan melakukan sistem pengelolaan aset yang tepat, maka diharapkan bisa menambah profit, bisa mengatasi masalah keuangan, atau meningkatkan produktivitas dari perusahaan.

Pengertian manajemen aset umumnya suatu aktivitas mengelola seluruh aset perusahaan dengan cara sebaik mungkin guna mencapai keuntungan maksimal.

Dengan sinergi sumber daya perusahaan dan adopsi teknologi seharusnya bisa memudahkan proses pengelolaan aset secara seamless dan realtime.

Baca Juga: Manajemen Bisnis: Perencanaan, Fungsi dan Komponennya

Bagikan:

Tags

Joko Warino

Seorang praktisi SEO (Search Engine Optimization) dari tahun 2013 yang selalu berusaha meningkatkan kemampuan seiring dengan perubahan logaritma yang dilakukan oleh Google.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.