Dalam keuangan, kita mengenal istilah aktiva.
Aktiva merupakan semua aset kekayaan yang dimiliki perusahaan.
Aset ini bisa diubah jadi uang tunai yang berperan penting dalam menunjang segala kegiatan yang dilakukan perusahaan dan merujuk pada sumber daya, baik fisik maupun non fisik.
Mengenal Apa Itu Aktiva?
Sebelum terjun ke dunia akuntansi, Anda tentu harus mengenal pengertian aktiva.
Definisinya di dijabarkan oleh banyak ahli dengan pendapat masing-masing.
1. Al Haryono Jusup (2012)
Menurut penjelasan dari Al Haryono Jusup, aktiva memiliki pengertian sebagai sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan.
Pada umumnya, sumber ekonomi tersebut dinyatakan ke satuan uang.
2. Scanning (1992)
Selanjutnya berdasarkan Scanning. Aktiva berarti jasa yang datang dengan bentuk uang.
Selain itu, jasa ini juga bisa ditukarkan jadi uang. Hanya saja, hal tersebut tak berlaku bagi jasa yang asalnya dari kontrak yang belum kedua pihak jalankan secara sebanding.
Di dalamnya ada beragam kepentingan yang bermanfaat dan terjamin.
Hal ini sesuai dengan hukum yang berlaku dan berkaitan dengan keadilan bagi kelompok maupun individu.
3. Soemarso S.R (2009)
Menurut Soemarso S.R. Aktiva merupakan bentuk kekayaan sekaligus sumber daya yang perusahaan miliki dan berguna untuk menjalankan usaha yang tengah ditekuni.
Dalam peran tersebut, sudah seharusnya juga memperhatikan sumber pembelanjaannya.
Tak terkecuali juga dengan siapa saja yang ikut membelanjakan kekayaan. Bahkan pihak yang menyiapkan sumber tersebut juga mengantongi hak klaim atas milik perusahaan.
4. SAK No 16 (2004)
Berdasarkan SAK no 16, Aktiva merupakan sumber daya yang perusahaan kuasai.
Hal ini sebagai akibat dari kejadian di masa lalu. Harapannya, manfaat ekonomis di masa mendatang bisa diraih oleh perusahaan.
Manfaat ekonomis ini juga memberikan keuntungan di masa sekarang selama perusahaan beroperasi dengan baik.
5. Slamet Sugiri (2009)
Menurut Slamet Sugiri bahwa aktiva ialah kekayaan yang manfaatnya berlaku bagi penyediaan barang maupun jasa.
Bahkan juga mencangkup produksi untuk nantinya disewakan ke pihak lainnya.
Tak berhenti di situ saja, ia juga berguna untuk mendukung kegiatan yang bersifat administratif.
Dalam memenuhi kebutuhan tersebut, diharapkan bisa berfungsi secara optimal lebih dari satu periode. Semakin lama, maka akan kian baik.
6 FASB SFAC No 3
Sesuai dengan penjelasan FASB SFAC (Statement of Financial Accounting Concepts) no 3, Aktiva ialah manfaat ekonomis di masa depan yang akan dikendalikan kesatuan ekonomi tertentu.
Hal tersebut tak lain sebagai akibat peristiwa yang terjadi di masa silam.
Meski berbeda-beda, namun pada dasarnya sama yakni sumber daya ekonomi yang dimiliki perusahaan dan diukur berdasar prinsip ekonomi.
Jenis Aktiva
Agar pembahasan terasa lengkap, maka pahami pula apa saja jenisnya. Adapun jenis-jenis aktiva ialah sebagai berikut.
1. Lancar (Current Assets)
Salah satu jenis yang penting untuk Anda tahu yaitu aktiva lancar.
Jenis yang satu ini bisa dicairkan jadi uang tunai secara mudah. Dalam pencairannya membutuhkan jangka waktu kurang dari setahun atau bisa dibilang 1 siklus akuntansi.
Pada umumnya memiliki manfaat ekonomis di masa depan.
Manfaat ini jelas didapatkan oleh perusahaan sebagai akibat kejadian di masa silam.
Untuk bisa diakui sebagai aktiva lancar, tentu harus bisa terukur dalam satuan mata uang.
Sementara untuk fungsinya, jenis ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Mulai dari investasi, pembiayaan, maupun operasional usaha.
Lalu untuk contohnya meliputi persediaan barang datang, uang cash, piutang datang, surat berharga, piutang wesel, pembayaran beban di muka, hingga perlengkapan.
2. Tetap/Tidak Lancar Berwujud
Selanjutnya adalah aktiva tidak lancar berwujud.
Sesuai dengan namanya, jenis ini tak mudah untuk diubah bentuknya. Misalnya menjadi kas ataupun bentuk yang lainnya.
Bisa dibilang bahwa jenis ini sulit untuk dicairkan dan mempunyai fisik. Adapun untuk contohnya seperti kendaraan, tanah, mesin, dan bangunan.
3. Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)
Selanjutnya yang tak kalah menarik untuk Anda ketahui yaitu investasi jangka panjang.
Jenis yang satu ini memiliki pengertian sebagai penanaman modal yang terjadi di dalam perusahaan lain. Penanaman modal ini memiliki jangka waktu panjang.
Dengan melakukan investasi jangka panjang, perusahaan berusaha untuk memperoleh keuntungan.
Dalam hal ini, dibutuhkan kesabaran ekstra mengingat memiliki jangka waktu panjang. Pada umumnya, manfaat akan terasa saat terjadi return of investment dalam perusahaan tersebut.
Baca Juga : Pengertian Investasi Jangka Panjang
4. Tetap/Tidak Lancar Tidak Berwujud
Jenis selanjutnya yaitu aktiva tetap atau tidak lancar tidak berwujud.
Jenis ini memiliki bentuk non fisik. Selain itu, jenis ini juga sulit untuk diubah. Pada umumnya, jenis ini tersimpan dalam wujud dokumen.
Dokumen-dokumen ini perlu mendapat pembaruan setidaknya beberapa tahun sekali. Namun penting diingat bahwa dokumen tersebut sulit dijadikan cash.
Perihal contohnya, mulai dari hak sewa, hak cipta, merek dagang, hak paten, franchise, dan masih banyak lagi.
Karakteristik Aktiva
Pembahasan selanjutnya yang juga penting dan menarik untuk Anda pahami yakni seputar karakteristiknya.
Berikut beberapa sifatnya.
1. Tidak Dijual Kembali
Salah satu sifatnya yakni tidak memiliki tujuan untuk dijual kembali.
Pasalnya, aktiva digunakan sendiri untuk memenuhi kebutuhan maupun menunjang kegiatan operasional perusahaan.
2. Memiliki Bentuk
Karakteristik lainnya yaitu mempunyai bentuk, baik itu fisik maupun non fisik.
Pada umumnya seperti sumber daya manusia, mesin, inventaris, kas, properti, dan lain sebagainya.
Sedangkan bentuk non fisik, misalnya royalti, kekayaan intelektual, hak paten, dan lainnya. Bentuk ini merujuk pada kepemilikan namun tak berwujud.
3. Mempunyai Nilai Material
Karakteristik yang selanjutnya yaitu memiliki nilai material.
Nilai ini berasal dari harga aset yang cukup signifikan. Misalnya saja harga bangunan, harga tanah, harga mesin, dan masih banyak lagi.
4. Didapat dari Kegiatan Ekonomi di Masa Lalu
Sifat yang satu ini juga harus Anda pahami. Aktiva ini berasal dari kegiatan yang dilakukan di masa silam.
Dalam artian, setiap kegiatan perekonomian yang dilakukan di masa lalu akan memberikan dampak di masa sekarang dan masa mendatang.
Pada umumnya, aktiva bisa berkumpul karena adanya tambahan hibah dan profit.
5. Mempunyai Periode
Perlu untuk Anda ketahui, aktiva memiliki periode tertentu.
Periode manfaat tersebut berlaku dengan jangka waktu panjang. Setidaknya jangka waktunya lebih dari setahun.
6. Bisa Dipinjamkan
Karakteristik yang satu ini cukup mengejutkan. Bagaimana tidak, tadi sudah diulas bahwa bisa digunakan untuk menunjang kegiatan perusahaan.
Lantas mengapa bisa dipinjamkan? Tak perlu bingung, aktiva bukan dijual, melainkan hanya dipinjamkan sehingga tidak akan ganti pemilik.
Selain itu, dalam meminjam ada aturan khusus. Aturan tersebut yakni aktiva yang diperoleh dari pinjaman akan dimasukkan ke laporan neraca sebagai aset dan kewajiban.
Mengingat aktiva sangat penting bagi perusahaan, maka sudah seharusnya apabila segera dikembalikan.
Biasanya hal tersebut sesuai dengan kesepakatan bersama.
7. Produktif
Hal ini berarti harus mampu menambah kas sekaligus mengurangi utang yang dimiliki perusahaan.
Tak berhenti di situ saja, aktiva juga harus bisa ditukar dengan jenis lainnya, memenuhi keperluan bisnis secara optimal, dan melunasi kewajiban yang diemban perusahaan.
Disamping itu, juga harus mampu menghasilkan barang dan jasa sebaik mungkin.
Dari beberapa hal tersebut, bisa kita bilang bahwa aktiva bisa mendatangkan banyak manfaat bagi perusahaan yang memilikinya.
8. Dikuasai Perusahaan
Dengan kegunaan untuk memenuhi kebutuhan dan menunjang kegiatan, jelas aktiva bersifat dikuasai perusahaan ataupun badan tertentu.
Dari sifat ini, bisa menghasilkan nilai yang lebih tinggi sehingga kian menguntungkan perusahaan.
Mengenai sumbernya, aktiva sebenarnya bisa berasal dari pemberian orang lain dan hibah. Selain itu, bisa juga dari kepemilikan pribadi seperti menggunakan modal pribadi.
Baca Juga : Pengertian Manajemen Laba
Manfaat Aktiva
Hal ini akan semakin membantu Anda dalam mengenal apa itu aktiva? Untuk mengetahuinya, simak manfaatnya berikut ini :
1. Mendukung Kelancaran Operasional Perusahaan
Sebagaimana yang sudah disinggung di atas bahwa aktiva berperan penting dalam menunjang kegiatan perusahaan.
Oleh karena itu, bisa memperlancar operasionalnya.
Manfaat yang satu ini jelas diharapkan oleh perusahaan ataupun badan yang memiliki aktiva.
2. Memudahkan Penyusunan Anggaran
Nyatanya aktiva bisa membantu perusahaan dalam memudahkan penyusunan anggaran.
Hal ini karena setiap kebutuhan perusahaan sudah diatur sebaik mungkin dalam manajemen aktiva.
Secara otomatis pengeluaran sekaligus pemasukan finansial perusahaan bisa terkendali dengan baik.
Baca Juga : Apa itu Finansial?
3. Membayar Biaya Operasional
Selain menunjang kegiatan, nyatanya aktiva juga menawarkan manfaat dalam membayar biaya operasional.
Mulai dari gaji karyawan, membayar utang, menyewa bangunan, membeli bahan baku produksi, dan masih banyak lagi.
Tanpa adanya aktiva, maka pembiayaan-pembiayaan tersebut akan terlantar tak terurus.
4. Mencegah Pengeluaran Berlebihan
Berkat adanya aktiva, perusahaan ataupun badan tertentu akan lebih mudah dalam mencegah pengeluaran yang berlebihan maupun kurang perlu.
Perusahaan akan lebih memilih mana yang harus dijadikan prioritas utama.
Biaya pengeluaran yang dilakukan perusahaan dipastikan bisa ditekan dengan bijak.
5. Memudahkan Membuat Manajemen Risiko
Manfaat lainnya yaitu memudahkan perusahaan dalam membuat manajemen risiko.
Aktiva bisa dijaga sebagai bentuk antisipasi hal buruk yang mungkin akan terjadi di masa mendatang.
Dengan begitu, perusahaan bisa beroperasi secara baik tanpa goyah.
6. Memudahkan Proses Produksi
Manfaat selanjutnya yaitu memudahkan proses produksi. Hal ini bukan tanpa alasan.
Perusahaan bisa melakukan produksi apabila menggunakan aktiva lancar. Maka dari itu, usahakan untuk selalu memastikan kondisi aktiva aman.
Penting diingat bahwa aktiva yang digunakan secara rutin ataupun insidental bisa lebih cepat habis.
Meski begitu, akan mudah terisi kembali dengan memanfaatkan aset lain.
Pergerakannya pun bisa dinamis sehingga tak menghambat proses produksi.
7. Meningkatkan Keamanan Harta
Sebagaimana yang kita tahu bahwa perusahaan memiliki modal maupun harta kekayaan melimpah.
Hal ini jelas menyulitkan dalam mengelolanya. Namun akan terasa mudah dengan memanajemen aktiva.
Adanya manajemen bisa meminimalisir kehilangan harta kekayaan perusahaan.
Mengingat harta yang dimiliki perusahaan bisa tersimpan secara aman dan baik.
8. Menjaga Nilai Kekayaan
Tak bisa dipungkiri bahwa bisa bermanfaat untuk menjaga nilai kekayaan.
Dengan begitu, nilai aktiva bisa tetap tinggi. Hal ini akan semakin menguntungkan perusahaan di masa depan.
Dengan alasan tersebut, sudah seharusnya Anda memperhatikan manajemen aktiva.
Manajemen atau pengelolaan ini penting dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan.
Aktiva yang dikelola secara efisien dan efektif bisa membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Perbedaan Aktiva dan Pasiva
Dalam akuntansi, Anda tak hanya akan menemukan istilah aktiva saja, melainkan juga pasiva.
Dari namanya saja sudah terlihat jelas bahwa keduanya berbeda.
Untuk semakin memudahkan Anda dalam membedakannya, maka bisa cermati penjelasan berikut ini.
1. Berdasarkan Definisinya
Salah satunya perbedaannya bisa dilihat dari definisi.
Seperti ulasan di atas, aktiva menjelaskan sisi kekayaan yang dimiliki perusahaan dan harus dijaga dengan baik karena bisa berpengaruh terhadap masa depan perusahaan.
Lain halnya dengan pasiva yang memiliki metrik sangat berlawanan.
Pasiva justru hadir untuk menerangkan seputar modal atau utang.
Dengan begitu, pasiva harus dibayarkan sesegera mungkin sampai lunas agar tak menghambat kinerja yang dilakukan oleh perusahaan.
2. Berdasarkan Jenisnya
Seperti yang sudah diketahui bahwa aktiva terbagi menjadi beberapa jenis. Sebut saja aktiva lancar, tetap, tidak lancar, dan investasi jangka panjang.
Sementara pasiva terbagi menjadi dua jenis, yakni pasiva jangka pendek dan pasiva jangka panjang.
Pasiva jangka pendek itu sendiri merupakan utang yang dimiliki perusahaan dengan jangka waktu kurang dari setahun.
Jadi, jangan sampai lebih dari setahun untuk melunasinya. Contohnya ialah utang dagang dan utang wesel.
Kemudian untuk pasiva jangka panjang, berarti utang dengan jangka waktu pembayaran lebih lama dari pasiva jangka pendek.
Dalam hal ini contohnya yaitu utang obligasi dan utang hipotek..
3. Berdasarkan Penyerta
Adapun yang dimaksud penyerta yakni poin-poin selain jenis-jenis aktiva maupun pasiva.
Untuk aktiva, aset yang tak bisa dimasukkan ke jenisnya yang tak digunakan.
Selain itu, juga ada jenis lancar yang tak diikutkan dalam kegiatan, utang, piutang pada pemilik saham, dan beban yang ditangguhkan.
Lalu untuk penyerta pasiva, utang yang tak dapat dimasukkan ke jenisnya seperti halnya utang pada direksi, utang jaminan jangka waktu panjang, dan penghasilan yang ditangguhkan.
Pada umumnya, penangguhan pendapatan tersebut berlangsung lebih dari satu tahun lamanya.
Kini Anda sudah tahu apa itu aktiva? Tak hanya pengertian, Anda pasti juga sudah memahami jenis, karakteristik, manfaat, dan bahkan perbedaannya dengan pasiva.
Dengan memahami beberapa pembahasan tersebut, tentu Anda akan semakin mudah mempelajari sekaligus menguasai ilmu akuntansi.