User Experience (UX): Pengertian, Fungsi, Cara Kerja dan Penerapannya

User Experience (UX) Pengertian, Fungsi, Cara Kerja dan Penerapannya

User experience (UX) sudah menjadi aspek penting untuk produk-produk digital di zaman yang semakin modern.

Dengan semakin banyaknya produk digital yang menawarkan fitur-fitur dan fungsi yang hampir serupa, membuat peran user experience semakin terasa penting di era digital sekarang ini.

Mengapa bisa begitu?

Sebab, hal ini dapat membuat masyarakat lebih mudah untuk memilih produk digital yang paling sesuai dengan kebutuhan serta keinginannya.

Dengan adanya user experience yang akurat seperti ini, dapat membuat perusahaan produk digital lebih mudah untuk menciptakan produk baru yang sesuai dengan target pasarnya.

Jadi, kedua belah pihak dapat merasakan manfaat yang cukup besar dan berpengaruh terhadap kepentingannya masing-masing.

Saat ini, sudah ada banyak perusahaan di Indonesia yang menerapkan disiplin user experience dengan tujuan untuk mendesain suatu produk digital, baik di kalangan perusahaan startup maupun agency digital.

Maka dari itu, penting untuk Anda ketahui apa yang dimaksud dengan istilah ini.

Pengertian User Experience

Pengertian User Experience

User experience adalah suatu hal yang dapat menilai tentang bagaimana pengalaman seseorang dalam menggunakan maupun berinteraksi dengan produk digital tertentu.

Nantinya, pengalaman ini dapat dilihat dari sisi kemudahan pengguna dalam memperoleh apa yang memang menjadi kebutuhannya.

Jika dulu beberapa aplikasi hanya memiliki usability yang bagus, sekarang setiap aplikasi harus memiliki aspek seperti ini dengan baik.

Pada dasarnya, user experience dapat mempermudah para pengguna dalam mencapai tujuannya, baik dari segi desain UI-nya yang ramah pengguna, tampilan menu yang sederhana, hingga produk yang mudah diakses akan menjadi beberapa faktor yang akan sangat diperhatikan oleh para pengguna.

Maka dari itu, setiap perusahaan produk digital di zaman sekarang wajib memperhatikan hal ini dengan sebaik mungkin, karena jika user experience yang didapatkan buruk, hal ini dapat membuat orang-orang merasa frustrasi karena kebutuhannya tidak bisa terpenuhi dengan baik.

Fungsi Utama User Experience

Istilah ini akan selalu berkaitan dengan dunia bisnis, khususnya yang bergerak di bidang produk digital.

Sebab, user experience itu sendiri adalah salah satu faktor terpenting untuk produk-produk digital, seperti aplikasi smartphone, website, software komputer, dan masih ada banyak lagi lainnya.

Dalam hal ini, user experience memiliki 5 fungsi utama yang wajib diketahui oleh setiap orang.

Sebagai informasi tambahan, di sini kami juga akan membagikan informasi terkait hal tersebut.

Berikut adalah 5 fungsi utama dari user experience, yaitu:

1. Memudahkan para pengguna

Dengan adanya strategi ini, para pengguna dapat lebih mudah untuk menggunakan beberapa aplikasi tertentu.

Sebab, di dalamnya sudah tersedia penilaian dari aspek usability yang akurat.

Pada dasarnya, setiap aplikasi smartphone maupun software komputer diciptakan untuk memberikan kemudahan kepada para pengguna dalam memenuhi kebutuhannya masing-masing.

Jadi, semua pihak pengembang aplikasi apa pun tentu harus mempertimbangkan tentang hal ini dengan sebaik mungkin.

2. Menarik minat pengguna secara lebih luas lagi

Tidak hanya berfungsi untuk memudahkan para pengguna dalam menggunakan suatu aplikasi tertentu saja, tapi strategi ini juga dapat berfungsi untuk menarik minat pengguna secara lebih luas lagi.

Setiap aplikasi harus memiliki daya tarik tersendiri, untuk menarik perhatian banyak orang.

Jika ada sebuah aplikasi yang tidak memiliki daya tarik yang mampu menarik perhatian banyak pengguna, hal ini akan membuat jumlah pengguna dari aplikasi tersebut terus mengalami penurunan.

Tentu ini akan menjadi kerugian bagi pihak pengembang aplikasi jika terus diabaikan.

3. Meningkatkan kesuksesan produk digital tertentu

Semakin baik user experience yang dimiliki suatu produk digital tertentu, hal ini dapat membuatnya lebih mudah untuk meraih kesuksesan yang besar.

Sebagai contoh kami akan menyebutkan aplikasi WhatsApp yang dari waktu ke waktu semakin sering digunakan oleh banyak orang.

Hal ini terjadi bukan tanpa alasan mengingat aplikasi WhatsApp itu sendiri mampu memberikan user experience yang menarik dan memuaskan.

Ketika seorang pengguna sudah merasa puas dengan fitur dan fasilitas yang ada di suatu aplikasi tertentu, kecil kemungkinannya untuk mereka meninggalkan aplikasi tersebut begitu saja.

Maka dari itu, setiap perusahaan produk digital wajib selalu menerapkan user experience secara baik dan benar.

Baca Juga : Ide Bisnis Digital yang Bisa Jadi Pemasukan Anda

4. Menghasilkan UI yang bagus dan sesuai harapan

Apa yang dimaksud dengan UI? UI adalah singkatan dari User Interface yang merupakan keluaran dari penerapan user experience.

Salah satu alasan mengapa setiap perusahaan produk digital wajib memperhatikan hal ini dengan sebaik mungkin adalah, karena user experience yang bagus juga dapat menghasilkan UI yang bagus dan sesuai harapan.

Dengan begitu, besar kemungkinannya untuk para pengguna merasa kagum dengan tampilannya yang menarik tersebut.

5. Memenangkan persaingan dalam bisnis

Tak banyak orang yang tahu bahwa sebenarnya strategi ini juga mampu memenangkan persaingan dalam bisnis-bisnis produk digital tertentu.

Seperti yang sudah banyak orang tahu, saat ini semakin ada banyak perusahaan yang muncul dengan produk-produk digital-nya masing-masing, dan rata-rata dari mereka menawarkan fitur dan fasilitas yang hampir serupa.

Salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk memenangkan persaingan ketat dalam dunia bisnis produk digital tersebut, Anda bisa menerapkan user experience yang bagus.

Pastikan Anda memperhatikan akan hal ini dengan baik, maka kemenangan bisa lebih mudah untuk Anda dapatkan.

Cara Kerja User Experience

Setiap perusahaan pasti akan memiliki sistem dan kebijakan yang berbeda-beda, begitu pun juga dengan ketika mereka hendak membangun user experience yang bagus dan menarik.

Ada beberapa orang yang mengatakan bahwa sebenarnya setiap perusahaan akan menggunakan cara kerja user experience yang berbeda-beda.

Namun, di sini kami akan membagikan informasi tentang cara kerja yang sering digunakan oleh setiap perusahaan besar, yaitu:

1. Research (riset)

Cara kerja paling pertama dalam hal ini adalah research atau riset.

Riset merupakan hal yang penting dalam dunia e-commerce, karena dengan adanya tahapan ini Anda bisa lebih mudah untuk mengenali target pasar bisnis Anda.

Ketika seseorang hendak membangun user experience yang bagus dan menarik, mereka akan membutuhkan informasi yang tepat mengenai hal-hal yang harus dikembangkan.

Mulai dari kebutuhan pengguna pada produk-produk tertentu hingga kepuasan pengguna ketika menggunakan produk-produk yang telah dibelinya, akan menjadi faktor terpenting yang wajib diperhatikan.

Selain itu, para pelaku usaha juga wajib melakukan riset terhadap pain point dari perusahaan kompetitor.

Dengan begitu, mereka bisa lebih mudah dalam membangun solusi paling efektif terhadap produk yang hendak dijualnya.

2. Analisa

Ketika semua data hasil riset telah berhasil terkumpul, maka setiap pelaku usaha wajib merangkum semua data tersebut dan menganalisanya.

Hal ini perlu mereka lakukan untuk mengeksplorasi perilaku pengguna melalui sistem user persona.

Nantinya, user persona ini dapat dibentuk melalui wawancara dengan para pengguna.

Dengan begitu, perusahaan dapat lebih mudah dalam memahami apa saja kebutuhan dan masalah yang dimiliki setiap pengguna.

3. Membangun desain user experience

Setelah tahapan riset dan analisa telah berhasil dilakukan, maka setiap pelaku usaha bisa langsung memulai tahapannya dalam membuat prototipe serta wireframe.

Dalam hal ini, sebenarnya apa yang dimaksud dengan prototipe dan wireframe?

Pada dasarnya, prototipe adalah model sederhana dari suatu produk sebelum dilanjutkan ke arah yang lebih detail.

Sementara untuk wireframe adalah kerangka yang akan digunakan untuk menata beragam elemen di halaman website maupun aplikasi tertentu.

Dengan melihat penjelasan tersebut, dapat dipastikan bahwa kedua aspek ini memiliki peran yang sangat penting dalam membangun strategi bisnis produk digital yang menjanjikan.

Maka dari itu, setiap pelaku usaha wajib memperhatikannya dengan serinci mungkin.

4. Desain UI

User experience akan selalu berkaitan dengan user interface atau UI.

Kedua aspek ini dapat diibaratkan sebagai mata uang yang tidak dapat dipisahkan, sehingga semua orang tidak boleh mengabaikannya begitu saja.

Pada dasarnya, UI bertanggung jawab pada pengelolaan website dari bagian visualisasi, sehingga hal ini dapat membuat desain aplikasi terlihat lebih menarik dan mudah dipakai oleh para pengguna.

Dengan begitu, para pengguna dapat lebih merasa mudah dalam memenuhi kebutuhannya masing-masing.

5. Tahapan pengembangan

Seorang pelaku usaha yang juga berperan sebagai pengembang di sini bisa mulai produktif bekerja dan mengembangkan aplikasi yang akan mereka terbitkan.

Setelah semua desain sudah selesai dibuat, pihak pengembang dapat menyerahkan semua informasi tersebut ke pihak developer.

Dalam hal ini, tahapan pengembangan akan dilakukan dengan bantuan tim developer, sehingga aplikasi maupun website tersebut bisa berfungsi dengan baik dan menarik perhatian lebih banyak pengguna.

6. Evaluasi

Jika tahapan pengembangan sudah berhasil dilakukan, maka akan dilakukan tahapan evaluasi untuk memastikan apakah aplikasi atau pun website yang akan diterbitkan tersebut, mampu memberikan solusi terbaik kepada para pengguna atau tidak.

Tahapan evaluasi ini juga sering disebut dengan nama usability testing.

Setelah tahapan-tahapan di atas sudah benar-benar dilakukan dengan baik, maka pihak pelaku usaha maupun pengembang dari produk digital tersebut tidak hanya perlu diam saja.

Mereka harus selalu berusaha meningkatkan kualitas aplikasi maupun website, berdasarkan feedback yang telah diberikan oleh para pengguna.

Dengan memperhatikan hal ini dengan baik, dapat membuat produk digital tersebut lebih dicintai oleh banyak orang.

Ketika hal ini terjadi, tentu jumlah pengguna maupun pengunjung dari produk digital tersebut akan selalu meningkat.

Dengan begitu, Anda bisa meraih keuntungan yang lebih banyak dari aktivitas tersebut.

Tips Menerapkan User Experience Untuk Para Pemula

Tips Menerapkan User Experience Untuk Para Pemula

Proses pembuatan produk digital memang tidak bisa dilakukan dengan mudah, jika seseorang belum memiliki ilmu yang cukup untuk memulainya.

Umumnya, seseorang yang baru hendak membuat produk digital tertentu, mereka akan mencari tahu terlebih dahulu tentang bagaimana cara yang tepat untuk membuatnya tersebut.

Dalam hal ini, di sini kami juga akan membagikan informasi tentang strategi yang tepat dalam membuat produk digital yang berkualitas dan ramah pengunjung.

Tak perlu membahas lain halnya lagi, berikut adalah cara yang tepat untuk membuat produk digital yang ramah pengunjung:

1. Ciptakan desain yang sederhana dan responsif

Faktor terpenting yang perlu Anda perhatikan ketika hendak membuat produk digital tertentu adalah desain yang digunakan di dalamnya.

Pastikan desain yang digunakan pada produk digital tersebut memiliki konsep yang sederhana dan responsif.

Sebab, desain yang rumit akan membuat para pengguna merasa pusing dan akhirnya memilih untuk meninggalkan produk Anda tersebut.

Sebagai contoh, ketika ada sebuah situs yang sering mengunggah gambar maupun tulisan yang sebenarnya tidak terlalu penting.

Umumnya, orang-orang akan langsung meninggalkan situs yang seperti ini dan beralih ke situs lain yang memiliki desain lebih sederhana.

Untuk bisa membuat situs yang ramah pengunjung, Anda bisa menerapkan beberapa tips yang ada di bawah ini:

  • Pastikan setiap halaman yang ada di situs tersebut memiliki tujuan yang jelas, sehingga pengunjung tidak akan bingung ketika melihatnya.
  • Gunakan desain yang konsisten di setiap halamannya. Pilih warna, font, simbol, maupun gambar yang serupa di setiap halaman situs.
  • Pastikan tujuan yang ada pada setiap halaman tersebut mampu dipahami oleh para pengunjung dengan mudah.
  • Letakkan informasi tambahan di bagian bawah, karena umumnya informasi seperti ini tidak terlalu bersifat penting.
  • Ciptakan situs yang responsif dan mobile-friendly. Sebab, hampir separuh populasi manusia di dunia ini telah menggunakan smartphone di kehidupan sehari-harinya.

2. Pahami kebutuhan dan keinginan dari para pengguna

Tips kedua yang bisa dilakukan dalam membuat situs maupun aplikasi yang ramah pengunjung adalah dengan memahami kebutuhan serta keinginan dari para pengguna.

Penting untuk selalu diingat bahwa memahami kebutuhan dan keinginan pengguna, akan berbeda dengan anggapan bahwa pengguna akan membutuhkan informasi tersebut.

Ketika seseorang hendak membuat situs maupun aplikasi, mereka harus berusaha keras dalam menghindari terjadinya asumsi mengenai pengguna membutuhkan hal-hal tertentu.

Untuk bisa benar-benar memahami kebutuhan dan keinginan dari para pengguna, pemilik situs maupun aplikasi tersebut harus melakukan riset yang mendalam terlebih dahulu.

Berikut beberapa pertanyaan yang bisa menjawab kebutuhan pembuatan produk digital ini:

  • Bagaimana demografi pengguna situs? Jawabannya bisa laki-laki, perempuan, orang-orang dewasa, para remaja, dan lain sebagainya.
  • Apa yang pengguna butuhkan dan bagaimana cara yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut? Jawabannya bisa berupa tips, saran, maupun menyajikan informasi-informasi lain yang berkaitan dengan kebutuhan tersebut.
  • Seberapa sulit pengguna untuk menggunakan produk yang sedang diiklankan dalam situs tersebut? Pastikan untuk memberikan pilihan yang lengkap seperti mudah, cukup sulit, dan sulit.

3. Pastikan hal-hal penting dalam situs/aplikasi lebih menonjol

Ketika informasi yang kita butuhkan bisa langsung terlihat, tentu akan membuat kita lebih mudah untuk menemukannya.

Maka dari itu, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membuat situs maupun aplikasi yang ramah pengunjung adalah, dengan memastikan hal-hal penting di dalamnya lebih menonjol dibanding poin-poin lainnya.

Untuk bisa membuat hal ini benar-benar terwujud, lakukan beberapa tips yang ada di bawah:

  • Gunakan judul artikel yang langsung menunjukkan inti dari informasinya. Dengan begitu, informasi tersebut bisa terlihat lebih menonjol.
  • Gunakan strategi call-to-action yang menarik dan jelas. Salah satu ciri-ciri call-to-action yang jelas adalah pengguna atau pengunjung tidak merasa bingung dengan tujuan kenapa call-to-action itu ada di sana.
  • Perhatikan warna dan kolom pencarian yang ada di situs maupun aplikasi tersebut. Usahakan untuk menggunakan warna yang identik dengan produk digital dan kolom pencarian yang berada di bagian atas halaman.

Sampai di sini, dapat dipastikan bahwa user experience adalah aspek penting yang dapat digunakan untuk memastikan pengunjung merasa nyaman, dengan produk digital yang telah Anda terbitkan.

Semakin baik hasil yang Anda peroleh dalam hal ini, akan membuat produk digital tersebut semakin dikenal oleh banyak orang.

Baca Juga : UX Writer: Pengertian, Skill yang Harus Dikuasai dan Gajinya

Bagikan:

Tags

Rita Elfianis

Menyukai hal yang berkaitan dengan bisnis dan strategi marketing. Semoga artikel yang disajikan bermanfaat ya...

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.