Pengertian Feedback, Jenis, Fungsi dan Contohnya

Pengertian Feedback, Jenis, Fungsi dan Contohnya

Dalam kehidupan sehari-hari sudah tidak asing dengan istilah feedback. Secara umum pengertian feedback adalah suatu istilah yang  dapat diartikan sebagai umpan balik.

Istilah ini sering ditemukan dalam berbagai bidang. Dari komunikasi massa hingga internet.

Walaupun penggunaannya sangat banyak dan dapat ditemui dalam berbagai bidang.

Nah untuk mengetahui lebih lanjut, pengertian, jenis, fungsi dan contoh feedback dapat Anda temui juga dalam tulisan ini.

Pengertian Feedback

Pengertian Feedback

Apa itu feedback? Pengertian feedback adalah suatu istilah serapan dari Bahasa Inggris.

Bila diartikan secara langsung ke dalam Bahasa Indonesia, maka bisa disebut sebagai umpan balik.

Bila diartikan per kata, maka feed artinya memberi dan back artinya kembali. Jika digabung artinya jadi memberi kembali.

Penggunaan istilah ini mulai sering terdengar dalam dunia yang serba digital seperti saat ini.

Karena penggunaan istilah ini sekarang tidak hanya sering terdengar di dunia kerja maupun akademik. Tetapi hampir semua kalangan sudah mulai sering menggunakan istilah feedback.

Hal tersebut tidak terlepas dari fenomena industri digital yang sudah merambah hampir semua kalangan.

Setiap pengembang aplikasi digital saat ini selalu meminta feedback dari penggunanya untuk terus melakukan peningkatan pelayanan kepada masyarakat luas melalui aplikasi digital.

Feedback dalam Internet

Contoh sederhana masifnya penggunaan istilah ini adalah dalam dunia transportasi online.

Setelah pelayanan jasa transportasi online selesai dilakukan, biasanya pengguna dimintai feedbacknya untuk pengemudi online tersebut.

Dalam bidang ekonomi dan internet. Penggunaan istilah ini juga sering digunakan dalam belanja online.

Pembeli juga sering dimintai baik atau buruknya tentang aplikasi belanja online yang digunakan.

Feedback juga  sering diberikan untuk penjual dalam sebuah situs atau aplikasi belanja online.

Dari dua contoh tersebut di atas, Anda dapat menyimpulkan bahwa internet cukup berperan penting dalam menyebarkan penggunaan istilah feedback.

Padahal sebelumnya istilah ini sangat asing di telinga masyarakat.

Feedback dalam Komunikasi Massa

Feedback dalam Komunikasi Massa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian feedback dapat diartikan sebagai bahan yang diperoleh kembali dari penerapan sesuatu untuk unsur perbaikan dalam tahapan tindak lanjut. Ada juga pendapat lain mengenai istilah feedback ini.

Salah satunya mengemukakan feedback adalah reaksi yang ditimbulkan atau pesan dari komunikan kepada komunikator.

Hal tersebut bisa berlaku sebaliknya. Dari dua penjelasan singkat tersebut, Anda dapat menarik kesimpulan tentang feedback dalam komunikasi massa sebagai berikut.

Feedback adalah output yang berupa gambaran kepada komunikator tentang tingkat keberhasilan komunikasi yang dilakukannya kepada komunikan.

Dan feedback juga dijadikan bentuk penilaian terhadap komunikasi yang telah dilakukan sebelumnya oleh komunikator dan komunikan.

Feedback dalam Ekonomi

Sebelumnya kita sudah maklum dengan masifnya penggunaan istilah feedback dalam berbagai bidang.

Tidak terkecuali dalam bidang ekonomi. Dalam bidang ini, terutama saat ada kegiatan transaksi ekonomi. Yang terlibat dalam proses komunikasi ini terutama produsen dan konsumen.

Feedback yang biasa ditimbulkan dari proses komunikasi tersebut di atas adalah umpan balik yang diberikan oleh konsumen kepada produsen.

Feedback yang diberikan oleh konsumen kepada produsen tersebut berupa penilaian baik atau buruknya suatu produk.

Bisa juga berupa komentar mengenai kepuasan atau ketidakpuasan atas suatu layanan jasa yang diberikan oleh produsen.

Baca Juga : Cara Memaksimalkan Customer Engagement Untuk Bisnis

Feedback dalam Pendidikan

Sama halnya dengan bidang-bidang lain. pengertian feedback adalah suatu bentuk penilaian yang diberikan oleh penerima pendidikan kepada penyelenggara pendidikan ataupun sebaliknya.

Dalam hal ini penyelenggara pendidikan adalah lembaga atau guru sedangkan penerima pendidikan adalah murid.

Bentuk penilaian adalah buku laporan pendidikan. Dalam dunia pendidikan buku laporan pendidikan sudah sangat familiar.

Buku tersebut merupakan salah satu contoh bentuk pemberian feedback oleh guru kepada murid-muridnya.

Sedangkan bentuk feedback yang diberikan oleh murid atau wali murid kepada guru sangat banyak.

Salah satunya yang populer saat ini adalah penyampaian feedback melalui komite sekolah.

Hal ini untuk meningkatkan efektivitas pemberian feedback agar mudah masuk ke tahap tindak lanjut.

Feedback dalam Lembaga Pemerintahan

Penetrasi internet yang semakin cepat berbanding lurus dengan peningkatan pelayanan oleh lembaga pemerintahan.

Tentu saja hal ini tidak lepas dari banyaknya feedback yang masuk ke tahapan tindak lanjut dengan bantuan teknologi internet.

Contohnya, saat ini tidak perlu lagi memasukkan saran ke kotak saran pada lembaga pemerintahan yang tentu saja jangkauan kotak saran tersebut sangat sempit.

Kotak saran tersebut sekarang sudah digantikan oleh surat elektronik atau email dan formulir digital yang bisa dikirimkan dari mana saja.

Bila sarana-sarana digital tersebut belum cukup memasukkan feedback ke tahapan tindak lanjut.

Saat ini ada petisi digital atau online yang dapat dengan mudah ditandatangani oleh banyak orang. Hal ini dapat mengintervensi lembaga pemerintahan untuk menindaklanjuti feedback.

Jenis Feedback

Berdasarkan ilmu komunikasi, banyak sekali jenis feedback dan pengklasifikasiannya.

Misalnya ada feedback internal dan feedback eksternal.

Uniknya internal feedback adalah umpan balik yang didapatkan bukan dari komunikan melainkan dari komunikator itu sendiri.

Oleh karena feedback internal adalah umpan balik yang didapatkan oleh komunikator dari komunikator itu sendiri.

Maka selanjutnya di bawah ini hanya akan menyebutkan jenis-jenis feedback yang didapatkan dari komunikan setelah proses komunikasi terjadi.

Di antaranya adalah:

1. Feedback Langsung

Feedback adalah umpan balik yang diberikan oleh komunikan kepada komunikator.

Apabila hal ini dilakukan segera setelah komunikator menyampaikan pesannya.

Maka feedback semacam ini dapat disebut dengan jenis feedback langsung.

Contoh dari jenis feedback langsung ini misalnya berupa anggukan kepala dari komunikan saat mengerti atau menyetujui pesan yang disampaikan komunikator.

Bisa juga berupa jawaban langsung dari komunikan saat komunikator memberikan pertanyaan.

2. Feedback Tertunda

Feedback tertunda atau delayed feedback sebenarnya adalah kebalikan dari feedback langsung.

Bisa diartikan juga sebagai feedback tidak langsung. Artinya feedback ini diberikan oleh komunikan setelah melewati rentang waktu tertentu.

Contoh dari feedback tertunda adalah komentar atau pertanyaan pada sebuah tulisan.

Di mana tulisan tersebut berasal dari komunikator dan komentar berasal dari komunikan.

Contoh lain adalah pertanyaan-pertanyaan setelah sesi konferensi pers.

3. Representative Feedback

Pengertian representative feedback adalah umpan balik yang diberikan oleh sebagian komunikan yang mewakili banyak komunikan lainnya kepada komunikator.

Hal ini dilakukan biasanya pada sebuah aktivitas komunikasi massa yang heterogen atau beraneka ragam latar belakang komunikan.

Karena komunikan yang banyak dan heterogen tersebut maka akan sangat sulit untuk mendapatkan feedback dari semua komunikan.

Melalui representative feedback, sudah cukup mewakili umpan balik yang diharapkan oleh komunikan untuk melangkah ke tahap tindak lanjut.

4. Cumulative Feedback

Pengertian cumulative feedback adalah umpan balik yang tidak serta merta diteruskan ke tahapan tindak lanjut oleh komunikator.

Pada cumulative feedback, umpan balik dihimpun dan ditampung terlebih dahulu untuk kemudian dipertimbangkan.

Setelah feedback tersebut dihimpun dan dipertimbangkan barulah pihak komunikator memutuskan tindak lanjutnya.

Cumulative feedback ini juga merupakan salah satu ciri dari komunikasi massa yang heterogen.

5. Quantitative Feedback

Pengertian quantitative feedback adalah umpan balik yang pada umumnya diukur menggunakan jumlah yang didapat. Hal ini pun merupakan ciri dari komunikasi massa.

Contoh yang paling sering dijumpai di masyarakat adalah penggunaan voting dalam memutuskan suatu kebijakan.

Peran quantitative feedback sangat terasa dalam komunikasi di tengah-tengah masyarakat saat ini.

Hal ini tentu saja dikarenakan sulitnya mencapai Feedback yang mufakat.

Oleh karena itu sering sekali dilakukan upaya mendapatkan quantitative feedback.

6. Institutionalized Feedback

Pengertian institutionalized feedback adalah umpan balik yang dilembagakan.

Maknanya, Feedback ini dikumpulkan dengan cara mendatangi langsung komunikan untuk kemudian dianalisa hasilnya.

Hasil tersebut nantinya digunakan oleh suatu lembaga untuk memperbaiki kinerjanya.

Masih sama dengan dua jenis feedback sebelumnya, institutionalized feedback juga sering digunakan untuk mendapatkan feedback dalam komunikasi massa.

Dengan cara-cara mendapatkan feedback tersebut maka komunikasi massa diharapkan akan berhasil.

Klasifikasi Feedback

Klasifikasi Feedback

Selain dari jenis-jenis feedback, beberapa klasifikasi feedback berikut ini juga sudah mulai sering terdengar dalam komunikasi masyarakat.

Klasifikasi feedback berikut ini juga sebenarnya masih dalam kajian ilmu komunikasi.

Namun karena perbandingan lurus antara teknologi internet dengan komunikasi.

Maka klasifikasi feedback berikut ini pun sudah tidak terdengar asing di tengah-tengah masyarakat.

Anda dapat menyimak klasifikasi feedback tersebut di bawah ini:

1. Positive dan Negative Feedback

Klasifikasi yang pertama adalah positive feedback dan negative feedback.

Positive feedback adalah umpan balik dari komunikan yang menunjukkan bahwa komunikan menerima, memahami, menyetujui atau mendukung suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator.

Sedangkan negative feedback adalah hal yang berkebalikan dengan positive feedback.

Yaitu artinya, umpan balik dari komunikan yang menunjukkan bahwa komunikan tidak memahami, tidak menerima, atau tidak mendukung pesan yang disampaikan oleh komunikator.

Klasifikasi feedback yang pertama ini dapat dijadikan penilaian suatu proses komunikasi.

Positive feedback atau feedback baik adalah keberhasilan dalam proses komunikasi.

Sedangkan negative feedback juga dapat diartikan sebagai penilaian kegagalan suatu proses komunikasi.

2. Neutral Feedback dan Zero Feedback

Klasifikasi berikutnya adalah neutral feedback dan zero feedback.

Pada klasifikasi ini komunikator akan sulit untuk menentukan tindak lanjut setelah feedback didapatkan.

Hal ini karena neutral feedback dan zero feedback sulit untuk diambil kesimpulannya.

Neutral feedback adalah umpan balik yang diberikan oleh komunikan kepada komunikator di mana respons yang didapatkan tidak jelas wujudnya.

Apakah itu berupa respons positif atau berupa respons negatif.

Zero feedback lebih parah lagi, feedback ini sangat sulit dimengerti oleh komunikator.

Karena zero feedback adalah umpan balik yang diberikan oleh komunikan namun komunikator tidak tahu harus menindaklanjuti seperti apa respons tersebut.

3. Internal Feedback dan External Feedback

Klasifikasi ketiga adalah internal feedback dan external feedback. Klasifikasi feedback ini telah dibahas sebelumnya pada jenis-jenis feedback.

Berikut dapat Anda simak kembali penjelasan mengenai feedback internal dan feedback eksternal.

  • Internal feedback adalah umpan balik yang jika sumbernya berasal dari komunikator itu sendiri. Misalnya komunkator menyampaikan sesuatu. Namun kemudian komunikator meralat penyampaian sesuatu tersebut karena komunikator menyadari adanya kesalahan.
  • External feedback adalah umpan balik yang sumbernya berasal dari komunikan. Hal ini sangat wajar terjadi dalam proses komunikasi yang berlangsung dua arah. Tentu saja antara komunikator dengan komunikannya.

4. Verbal Feedback dan Non Verbal Feedback

Klasifikasi yang keempat adalah umpan balik yang dilihat berdasarkan wujud yang diberikan oleh komunikan.

Ada verbal feedback dan non verbal feedback. Berikut ini penjelasan mengenai feedback verbal dan feedback non verbal.

  • Verbal feedback adalah wujud umpan balik yang diberikan oleh komunikan berupa lisan maupun tulisan kepada komunikator. Contohnya, jawaban langsung, celetukan, atau sebuah pesan tertulis dalam sebuah kertas.
  • Non verbal feedback adalah umpan balik yang diberikan oleh komunikan namun bukan berupa lisan maupun tulisan. Feedback tersebut berwujud seperti gerak gerik, ekspresi wajah, gerakan kepala, cara duduk, isyarat tangan maupun hal lainnya yang sejenis itu.

5. Immediate Feedback dan Delayed Feedback

Immediate feedback dan delayed feedback juga telah dijelaskan sebelumnya pada jenis-jenis feedback.

Umpan balik jenis delayed feedback ini tidak disetujui oleh beberapa pakar ilmu komunikasi.

Alasannya adalah feedback harus dilakukan segera setelah komunikator menyampaikan pesannya.

Apabila tertunda maka hal tersebut bukan lagi feedback namun dianggap sebagai respon atau tanggapan.

Immediate feedback adalah umpan balik yang diberikan secara langsung saat komunikasi sedang berlangsung.

Sedangkan delayed feedback adalah umpan balik yang diberikan setelah komunikasi selesai dan biasanya ada rentang waktu yang cukup panjang.

Fungsi Feedback

Tidak sekedar menjadi umpan balik dalam komunikasi. Feedback juga memiliki fungsi yang sangat penting.

Fungsinya akan berbeda-beda pada setiap bidang yang menjadi penerapannya.

Ada dalam bidang ekonomi, internet, bisnis, pendidikan dan lain sebagainya.

Misalkan dalam bidang ekonomi, feedback atau umpan balik sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas layanan produk ataupun jasa.

Di mana produsen berperan sebagai komunikator dan konsumen berperan sebagai komunikan.

Dalam bidang pemerintahan, yang mana lembaga pemerintahan menjadi komunikator dan warga masyarakat sebagai komunikan.

Feedback berfungsi untuk bahan pertimbangan membuat suatu kebijakan yang baik bagi masyarakat.

Cara Menyampaikan Feedback yang Baik

Cara Menyampaikan Feedback yang Baik

Secara umum cara menyampaikan feedback akan sama untuk setiap bidang.

Namun kali ini Anda dapat menyimak cara menyampaikan feedback yang biasanya diterapkan dalam dunia bisnis.

Feedback yang diberikan pun selayaknya merupakan feedback yang tidak menyalahi fungsinya yaitu bersifat membangun.

Selain bersifat membangun feedback yang diberikan pun bisa juga dalam rangka memperbaiki kinerja.

Berikut ini cara-caranya.

1. Lakukan Secara Tertutup

Apabila feedback yang disampaikan berupa hal yang tidak disukai oleh komunikator dan akan berdampak mempermalukan dirinya.

Maka sebaiknya feedback diberikan secara tertutup dan tidak dihadapan orang banyak.

Dengan melakukan hal tersebut maka fungsi dan tujuan dari feedback akan tercapai.

Selain itu juga tidak mempermalukan orang yang bersangkutan. Serta hubungan baik tetap terjaga antara pihak komunikator dan komunikan.

2. Tepat Waktu

Sebaiknya feedback atau umpan balik diberikan dengan rentang waktu yang tepat. Maksudnya tidak terlalu lama agar perbaikan cepat dilakukan.

Tidak terlalu cepat menyampaikan feedback agar memberikan waktu kepada komunikator mendapatkan internal feedback.

3. Biarkan Respons untuk Feedback

Maksudnya adalah setelah feedback diberikan, tidak serta merta tindak lanjut dapat dilakukan.

Bisa jadi ada respons yang menanggapi feedback tersebut untuk tidak ditindaklanjuti karena belum adanya kesamaan pemahaman.

Feedback atau umpan balik memang sangat berperan penting dalam komunikasi. Penerapannya pun sangat luas dipakai dalam berbagai bidang kehidupan.

Tidak selalu feedback yang diberikan kepada Anda adalah feedback yang positif, bahkan tidak jarang Anda mendapat feedback negatif.

Oleh karena itu,  Anda harus selalu siap untuk menerima feedback apapun isinya selama itu masih bersifat konstruktif.

Selalu berpikir positif dalam menerima feedback juga akan sangat penting untuk petumbuhan diri.

Penutup

Feedback adalah suatu istilah yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Dari bidang komunikasi massa, ekonomi hingga internet Anda dapat menemukan istilah ini.

Di atas hal tersebut telah dijelaskan secara rinci. Semoga bermanfaat!

Bagikan:

Tags

Rita Elfianis

Menyukai hal yang berkaitan dengan bisnis dan strategi marketing. Semoga artikel yang disajikan bermanfaat ya...

Tinggalkan komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.