Pengertian Barang Komplementer, Ciri-Ciri, Jenis Hingga Contoh

Pengertian Barang Komplementer, Ciri-Ciri, Jenis Hingga Contoh

Berdasarkan jenis barang menurut hubungannya dibedakan menjadi barang substitusi dan barang komplementer. Pembahasan kali ini lebih ke pengertian, jenis hingga contohnya.

Menggunakan barang jenis ini biasanya dimanfaatkan sebagai alat untuk pemuas kebutuhan. Tujuannya untuk bisa bertahan hidup dan melengkapi barang lain sehingga saling bergantung.

Sayangnya barang-barang ini kerap kali dianggap sama dengan substitusi padahal keduanya sangat berbeda. Ada beberapa hal mendasar yang membedakan kedua jenis barang ini sehingga mudah untuk dibedakan.

Jika Anda penasaran tentang barang komplementer contohnya serta perbedaannya dengan barang substitusi. Simak penjelasan singkatnya berikut ini dan pastinya jenis barang-barang ini mudah ditemukan di masyarakat.

Pengertian Barang Komplementer

Apa yang Dimaksud dengan Pengertian Barang Komplementer

Sebelum membahas lebih jauh memang sangat penting memahami tentang pengertiannya dulu. Tujuannya agar Anda lebih memahami apa sebenarnya barang ini dan bagaimana kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.

Secara umum pengertian barang komplementer adalah barang yang dari segi manfaat serta nilai gunanya saling melengkapi. Jadi ada dua jenis barang yang berbeda atau bahkan lebih namun saling melengkapi.

Jika salah satu tidak ada maka bisa jadi tidak bisa digunakan, membuat fungsi dan manfaatnya menurun. Bahkan nilai gunanya juga menjadi tidak maksimal dibandingkan digunakan secara bersamaan.

Pembahasan kali ini sangat menarik karena antara kedua barang tersebut memiliki sifat terikat satu sama lain. Tidak heran jika penggunaan keduanya sering dipakai bersama agar bisa lebih maksimal.

Sedangkan untuk banyak tidaknya permintaan akan barang komplementer dipengaruhi oleh ketersediaan barangnya. Serta dipengaruhi oleh pasangannya di pasaran jadi kedua jenis ini mempengaruhi permintaan pasar.

Jangan heran jika tidak ada salah satu bisa saja membuat harganya turun atau bahkan tidak ada nilainya. Sementara jika keduanya ada maka harganya bisa naik karena dari segi fungsi juga maksimal.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan jika barang komplementer adalah barang dengan nilai fungsi dan manfaat menjadi lebih tinggi. Jika terkait dengan barang-barang lainnya dan tidak bisa dipisahkan.

Ada banyak contoh yang bisa ditemukan di masyarakat terkait penggunaan barangnya. Karena memang dimanfaatkan untuk berbagai tujuan dan temukan apa saja contohnya dari penjelasan berikut ini.

Ciri-Ciri yang Membedakan dengan Barang Subtitusi

Setelah memahami penjelasan tentang pengertian barang komplementer secara umum. Kemudian pahami juga tentang ciri-cirinya sehingga berbeda dengan barang substitusi diantaranya berikut ini.

1. Harus berpasangan

Sering disebut sebagai barang berpasangan dengan barang-barang lain dan tidak bisa berdiri sendiri. Karena mempengaruhi berbagai hal baik fungsi, manfaat, kegunaan serta lainnya.

Contoh sederhana kopi memiliki rasa sangat pahit namun jika ditambahkan gula maka akan ada rasa manis.

Kadar rasa manis tersebut ditentukan oleh banyak tidaknya gula yang Anda gunakan. Gula digunakan sebagai barang untuk melengkapi kopi sehingga menimbulkan rasa berbeda.

Dari contoh sederhana tersebut dapat dipahami ciri khas dari barang komplementer. Jika barang ini mampu melengkapi dengan baik dan sempurna maka akan semakin diminati di pasar.

2. Nilainya lebih kecil

Sebagai barang pelengkap maka jangan heran jika nilainya jauh lebih kecil. Bahkan jika tidak ada pelengkapnya maka barang-barang tersebut nilainya menjadi turun.

Namun harganya bisa naik jika mampu berfungsi dengan baik dan banyaknya permintaan. Seperti banyaknya pengguna kompor gas membuat gas sangat dibutuhkan sehingga harganya bisa naik.

3. Tidak bisa berfungsi sendiri

Salah satu ciri barang komplementer adalah tidak bisa digunakan dan berfungsi sendiri. Namun jika digunakan secara bersamaan dengan pasangannya maka fungsinya akan menjadi maksimal.

Ketika tidak dipakai bersama dengan pasangannya tetap bisa berfungsi seperti biasa. Namun bisa saja hasilnya tidak maksimal seperti rasa kopi yang tetap pahit jika tanpa gula.

Dari ketiga ciri tersebut dapat disimpulkan kalau jenis barang ini harus memiliki pasangan, tidak bisa berdiri sendiri serta nilai pasar rendah. Masih banyak contoh lainnya yang bisa Anda gunakan secara maksimal.

Jenis Barang-Barang Komplementer Lemah dan Contohnya

Perlu diketahui jika tidak semua dari barang ini memiliki nilai tinggi namun ada juga nilainya lemah. Setidaknya Anda harus memahami perbedaan kedua jenis ini agar lebih mudah membedakan tentang barang ini.

Pembahasan jenis pertama yaitu jenis barang lemah artinya kemampuan merespon terhadap kenaikan harga sangat terbatas. Kenaikan harga barang komplementer satu ini terbatas sehingga terkadang tidak bisa mempengaruhi secara maksimal.

Kedua jenis barang ini dikatakan memiliki hubungan lemah bukan dari segi harganya saja. Namun karena sifatnya bisa digantikan dengan barang-barang lainnya jika dirasa tidak sesuai atau harganya terlalu mahal.

Agar lebih mudah memahami tentang apa itu barang komplementer lemah maka bisa dari contohnya. Contoh sederhana misalnya pancake dengan coklat dimana ada kesatuan sebagai pelengkap namun sifatnya lemah.

Pancake memiliki nilai jual lebih tinggi jika dikaitkan dengan coklat namun tidak harus selalu memakai coklat. Misalnya pancake tersebut memakai selai sebagai isian atau topping sebagai bahan pelengkap.

Karena diganti dengan selai maka coklat tidak lagi dipakai atau dibutuhkan dalam pancake tersebut. Maka dapat disimpulkan kalau keterikatan antara kedua barang ini lemah dan bisa digantikan dengan lainnya.

Jika harga coklat mengalami kenaikan, belum tentu harga pancake tersebut juga naik. Bisa jadi justru lebih murah karena coklat sudah diganti dengan selai yang harganya memang lebih murah.

Kenaikan harga barang pelengkap tidak terlalu berpengaruh atau kecil pengaruhnya. Sehingga tidak bisa membuat harga barang utama menjadi naik mengikuti harga pasar.

Jenis Barang-Barang Komplementer Kuat Beserta Contohnya

Jenis Barang-Barang Komplementer Kuat Beserta Contohnya

Jika pembahasan diatas tentang barang yang bersifat lemah maka pembahasan kali ini sebaliknya. Barang pelengkap kuat merupakan barang-barang yang saling berhubungan erat dan tidak bisa dipisahkan.

Jika salah satu ditiadakan maka tidak akan berfungsi maksimal bahkan kehilangan nilai jualnya.

Dengan adanya keterikatan yang kuat ini maka bisa menambah nilai dari segi fungsi maupun manfaatnya. Bahkan membuat harga jualnya menjadi lebih tinggi apabila barang pelengkap tersedia dengan baik.

Contoh sederhana barang komplementer kuat yaitu antara kaset DVD dengan DVD player. Pada jaman dulu kedua jenis barang ini sangat laris di pasaran dimana keduanya tidak bisa dipisahkan.

Misalnya Anda memiliki DVD player maka bisa digunakan jika sudah ada kaset DVDnya. Maka ketika membeli DVD player juga harus sekalian membeli kaset DVDnya agar kedua benda tersebut bisa digunakan.

DVD player tidak bisa berfungsi jika Anda menggunakan benda lain sebagai pengganti kaset DVD tersebut. Begitupun sebaliknya sehingga hubungan antara dua benda ini saling berpengaruh dan tidak bisa dipisahkan.

Hubungan barang komplementer tersebut mengalami yang namanya keelastisan dan saling mempengaruhi soal harga. Jika harga DVD player mengalami kenaikan maka kemungkinan besar permintaan akan kaset ini justru turun.

Hal ini karena jumlah pembeli DVD player lebih sedikit maka kaset DVDnya tidak lagi dibutuhkan. Membuat harga kaset justru mengalami penurunan bahkan tidak laku lagi dipasaran.

Namun jika harga DVD player lebih murah atau terjangkau maka pemilik benda ini juga semakin banyak. Membuat orang-orang tertarik untuk membeli dan mengoleksi kaset DVDnya tersebut.

Contoh Barang-Barang Komplementer yang Sering Ditemui

Mungkin Anda penasaran barang komplementer apa saja? Barang ini termasuk sangat mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Karena jenis barang-barang ini memiliki pengaruh penting dan saling mempengaruhi dalam fungsi hingga manfaatnya.

1. Kompor dengan Gas

Mungkin ketika melihat antara kompor dengan gas tidak pernah berpikir kalau kedua benda ini termasuk dalam barang komplementer. Kompor menjadi benda utama sedangkan gas menjadi benda pelengkap.

Kompor tidak akan bisa digunakan tanpa adanya gas meskipun diganti dengan benda lainnya. Karena adanya gas membuat kompor bisa bekerja dengan sangat baik untuk memasak.

Semakin banyak kompor yang digunakan masyarakat maka kebutuhan akan gas juga akan meningkat. Hal ini mempengaruhi permintaan pasar terhadap ketersediaan stok gas tersebut.

2. Jam dengan Baterai

Contoh selanjutnya adalah jam dengan baterai dimana jam adalah barang utamanya. Sedangkan baterai termasuk ke dalam barang komplementer atau pelengkap.

Jam tidak mungkin bisa bergerak atau digunakan tanpa adanya baterai sebagai mengisi daya. Sedangkan baterai tidak hanya digunakan pada jam saja namun pada benda-benda lainnya sebagai sumber energi.

3. Sikat gigi dengan pasta gigi

Sikat gigi merupakan benda utama yang membutuhkan pelengkap yaitu pasta gigi. Menggunakan pasta gigi pada sikat gigi memberikan manfaat baik untuk membersihkan mulut dan gigi.

Sebenarnya sikat gigi saja bisa digunakan untuk membersihkan gigi namun hasilnya kurang maksimal.

Maka kedua benda ini saling melengkapi untuk digunakan bersama dan saling mempengaruhi dari segi fungsi. Sementara pasta gigi sebagai barang tidak bisa digunakan maksimal tanpa memakai sikat khusus untuk gigi.

Contoh Lainnya Tentang Barang-Barang Komplementer

Dari beberapa contoh diatas masih banyak contoh barang komplementer lainnya yang biasa digunakan sehari-hari.

Adapun beberapa contoh lain yang dimaksud antara lain seperti laptop dan charger, kartu jaringan dengan HP serta lainnya.

1. Laptop dengan charger

Laptop memang bisa digunakan tanpa menggunakan charger asalkan baterai dalam keadaan penuh. Namun hal itu hanya bisa bertahan beberapa jam saja karena menggunakan daya baterai terus berkurang.

Maka antara laptop dengan charger memiliki keterikatan sehingga membuat kinerja laptop menjadi maksimal. Jika laptop tidak ada dayanya maka tidak bisa hidup dan tidak akan pernah bisa digunakan.

Charger berperan sebagai barang komplementer yang melengkapi penggunaan laptop. Bisa dikatakan dalam jenis hubungan kuat karena laptop sangat tergantung dengan adanya charger.

2. Kendaraan bermotor dengan BBM

Kendaraan bermotor dapat bergerak dengan menggunakan mesin baik berupa motor, mobil, truk dan sejenisnya.

Sedangkan mesin bisa bergerak jika ada bahan bakar didalamnya. Kendaraan bermotor menjadi benda utama sedangkan BBM menjadi pelengkap yang sangat dibutuhkan.

Tanpa adanya BBM kendaraan bermotor tersebut tentu tidak bisa digunakan sama sekali. Namun bahan bakar minyak bisa digantikan dengan bahan bakar lainnya seperti memakai tenaga listrik.

3. Kartu jaringan dengan HP

Contoh terakhir yaitu antara kartu jaringan dengan handphone yang keduanya juga saling melengkapi. Handphone yang tidak memiliki kartu jaringan maka fungsinya sebagai hiburan saja.

Namun dengan adanya kartu jaringan maka fungsinya bisa digunakan sebagai alat komunikasi. Kartu jaringan membuat fungsi Handphone menjadi meningkat bahkan mempengaruhi harga jual.

Beberapa Hal Membedakan Barang Substitusi dengan Komplementer

Barang komplementer dan substitusi merupakan dua jenis berbeda namun tujuannya sama. Dengan adanya kedua jenis barang tersebut diharapkan kebutuhan manusia menjadi terpenuhi dan berfungsi maksimal.

Ada 3 hal yang membedakan kedua benda ini yaitu dari segi fungsi, ketergantungan hingga ketersediaan stok barang.

Simak apa saja perbedaan yang dimaksud agar Anda bisa lebih mudah memahami kedua jenis benda tersebut.

1. Segi fungsi

Dari segi fungsi barang komplementer memiliki fungsi saling melengkapi antara satu benda dengan lainnya. Dengan adanya pelengkap tersebut membuat fungsi kinerja bahkan nilainya menjadi meningkat.

Sedangkan yang dimaksud substitusi yaitu berfungsi untuk menggantikan jika satu benda tidak ada. Jadi tetap ada barang-barang lain yang bisa menggantikan dan nilainya tidak terpengaruh.

2. Segi ketergantungan

Dilihat dari segi ketergantungan dua benda ini memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Barang komplementer sangat bergantung dengan barang-barang pelengkapnya dan saling terkait.

Sementara substitusi tidak memiliki ketergantungan sama sekali karena sifatnya sebagai pengganti. Jadi kalau tidak ada barang pokok tersebut maka dengan mudah bisa digantikan lainnya dan bersifat fleksibel.

3. Ketersediaan barang pokok

Perbedaan lainnya yaitu dari ketersediaan barang pokok yang mempengaruhi manfaat dan nilai guna barang komplementer. Jika barang pelengkap tersebut tidak ada maka pasangannya juga akan terpengaruh.

Berbeda dengan substitusi tidak terlalu terpengaruh karena ada barang pengganti yang bisa menggantikan fungsinya. Seperti nasi dengan lauk pauk, jika nasi tidak ada maka bisa diganti jagung maupun gandum.

Cara Bisnis Memanfaatkan Barang-Barang Komplementer

Tahukah Anda adanya barang komplementer ternyata sering dimanfaatkan dalam dunia bisnis juga. Hal ini bertujuan meningkatkan keuntungan serta membuat nilai serta fungsi dari barang-barang tersebut menjadi lebih tinggi.

Terutama pada toko retail memanfaatkan ilmu ini untuk bisa meningkatkan penjualan mereka. Caranya dengan menurunkan harga barang pokok kemudian menaikkan harga produk-produk pelengkapnya.

Jika barang komplementer banyak dibeli maka secara otomatis konsumen membutuhkan produk pelengkap. Ketergantungan inilah yang dimanfaatkan penjual untuk bisa menjual lebih banyak produk pelengkap.

Meskipun harga jualnya tidak mahal namun jika jumlah penjualan terus meningkat maka akan menaikkan keuntungan. Cara seperti ini akan sangat bermanfaat bagi penjual maupun bagi konsumen itu sendiri.

Penjual akan melakukan analisis terhadap konsumen dengan cara menempatkan dua produk ini dalam satu tempat. Jadi ketika konsumen membeli produk pokok maka tidak akan lupa sekalian membeli produk pelengkap.

Seperti contoh di toko menjual alat cukur dan disebelahnya Anda akan dengan mudah menemukan pisau cukur. Ketika melihat dua produk yang memiliki keterkaitan fungsi maka secara tidak sadar Anda akan sekalian membelinya.

Contoh lagi barang komplementer produk deterjen pasti disebelahnya akan ditemukan produk-produk pelembut pakaian. Meskipun pelembut pakaian bisa diabaikan namun ketika melihat produk ini dalam satu tempat pasti ada keinginan untuk membeli sekaligus.

Dengan cara inilah sebuah perusahaan menaikkan volume penjualan sehingga pendapatan juga akan meningkat. Selain itu produk komplementer memiliki sifat elastisitas silang negatif dari sebuah permintaan.

Baca Juga : Apa itu Elastisitas Permintaan?

Memiliki maksud jika produk utama naik maka produk pelengkap akan turun karena tidak lagi ada nilainya. Begitupun sebaliknya jadi perusahaan atau toko retail harus menurunkan harga produk utama demi menutup biaya.

Dapat disimpulkan jika barang-barang ini merupakan pelengkap yang terkait dengan produk utama. Barang komplementer memiliki fungsi penting untuk memberikan manfaat serta meningkatkan nilai produk utama tersebut.

Bagikan:

Tags

Rita Elfianis

Menyukai hal yang berkaitan dengan bisnis dan strategi marketing. Semoga artikel yang disajikan bermanfaat ya...

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.