Kemasan produk merupakan salah satu aspek penting dalam dunia pemasaran. Hal ini disebabkan oleh tujuan kemasan produk yang menjadi identitas bagi produk itu sendiri.
Apabila kemasan tidak menarik, maka produk akan sulit untuk mendapat perhatian pelanggan.
Untuk itu, agar pelanggan jadi tertarik dengan produk Anda maka pengemasan perlu diperhatikan dengan baik dan benar.
Dengan demikan, produk yang dijual bisa menjangkau pasar lebih luas dan usaha yang dijalankan jadi lebih lancar.
Pengertian tentang Kemasan Produk
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kemasan produk mempunyai arti sebagai bungkus pelindung suatu barang dagangan yang nantinya berupa hasil dari kegiatan mengemas. Kemasan juga digunakan sebagai senjata bagi pengusaha di dunia bisnis.
Hal ini dikarenakan dalam dunia pemasaran, ketertarikan pembeli dengan produk yang dijual berawal dari kemasan.
Tujuan kemasan produk itu sendiri adalah untuk memberikan wadah, sarana sistribusai dan sarana pemasaran yang efektif bagi penjualan.
Kelayakan suatu produk dapat dilihat dari tampilan kemasan yang layak, kokoh, aman dan mampu melindungi barang dengan baik. Dengan adanya kemasan, produk bisa terlindung dari panas, bakteri, dan gangguan lainnya.
Dari beberapa penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemasan produk merupakan pelindung yang berfungsi sebagai identitas, pelindung, dan mempertahankan kualitas dari barang yang dijual.
Oleh karena itu, kemasan ini sangat penting dalam kelangsungan penjualan produk.
Baca Juga : Kemasan Ramah Lingkungan: Pengertian, Jenis dan Manfaatnya
7 Tujuan Kemasan Produk
Dalam penggunaannya, kemasan produk mempunyai tujuan tertentu dalam membungkus barang yang dijual. Tujuan kemasan tersebut dapat dilihat dalam uraian di bawah ini.
1. Physical Production
Tujuan kemasan pertama ini adalah untuk melindungi produk dari gangguan fisik seperti getaran, guncangan, tekanan dan suhu.
Hampir seluruh produk mempunyai tingkat sensitif yang cukup tinggi terhadap gangguan tersebut.
2. Convenience
Selanjutnya adalah pengemasan produk yang bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dalam hal distribusi, penanganan, penjualan, pembukaan, tampilan, penutup, dan penggunaan.
Hal ini berhubungan dengan keamanan produk pada saat didistribusikan.
3. Reducing Theft
Tujuan ketiga adalah reducing theft. Maksudnya adalah tujuan pengemasan untuk mencegah terjadinya tindak pencurian produk dengan cara merusak kondisi fisik yang ada di bagian kemasan.
Dengan begitu jika terjadi kerusakan pada produk bisa diketahui dengan cepat.
4. Information Transmission
Information Transmission artinya adalah kemasan mengandung informasi tentang produk tersebut.
Biasanya mencakup cara transformasi produk, cara daur ulang kemasan, hingga cara membuang kemasan dengan benar.
5. Barrier Protection
Beriutnya adalah tujuan kemasan produk untuk melindungi produk dari hambatan seperti oksigen, uap, debu dan air.
Tentunya jika tidak ada kemasan, produk yang terkena hambatan ini akan mudah rusak dan kualitasnya bisa menurun.
6. Marketing
Selain melindungi produk dari bahaya yang dapat menurunkan kualitasnya, kemasan juga bertujuan sebagai sarana marketing atau pemasaran.
Tujuan ini bisa dilihat dari tampilan kemasan yang dibuat lebih menarik sehingga mendapatkan perhatian dari calon pembeli.
Dengan demikian, pemasaran produk bisa dilakukan dengan mudah karena pembeli cenderung tertarik melihat kemasan yang menarik sebelum melihat kualitas produk lebih lanjut.
7. Containment of Agglomeration
Tujuan kemasan produk yang terakhir adalah containment of agglomeration, yaitu mengelompokkan produk agar lebih mudah dikenali. Selain itu, hal ini juga lebih mempercepat proses penanganan dan penyaluran produk.
Baca Juga: Kemasan Produk: Fungsi, Jenis dan Tips Memilih Desain
Macam-macam Kemasan Produk
Setelah mengetahui tujuan dari kemasan produk, pastinya Anda tertarik untuk menggunakannya.
Agar mendapatkan kemasan yang sesuai dengan kebutuhan, ketahui beberapa macam kemasan produk yang cocok untuk usaha Anda berikut ini.
1. Kemasan Berdasarkan Struktur Isi
Pembagian kemasan pertama adalah berdasarkan struktur isinya. Sebelum memilih kemasan pastikan Anda mengetahui apa produk yang akan diisi dalam kemasan tersebut.
Kemasan jenis ini dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Kemasan Primer, yaitu kemasan yang digunakan untuk produk primer yang diolah menjadi wadah untuk bahan makanan. Contohnya adalah produk susu, buah, dan botol minuman.
- Kemasan Sekunder, adalah kemasan yang digunakan sebagai wadah untuk melundungi kemasan lainnya. Misalnya kardus, peti kayu dan masih banyak lagi.
- Kemasan Tersier, merupakan kemasan yang berguna untuk melindungi produk selama proses pendistribusian atau pengiriman. Contohnya kemasan plastik tambahan di luar kardus.
2. Kemasan Berdasarkan Frekuensi Produk
Penggunaan kemasan tentunya perlu memperhatikan frekuensi produk tersebut.
Hal ini berguna agar ukuran kemasan sesuai dengan ukuran produk yang akan dikemas. Jenis-jenis kemasan ini adalah:
- Kemasan Disposable, adalah kemasan satu kali pakai yang harus dibuang setelah menggunakan produk. Contohnya kemasan yang terbuat dari daun pisang dan plastik sekali pakai.
- Kemasan Semi Disposable, yaitu kemasan yang tidak harus dibuang setelah pemakaian karena bisa digunakan kembali oleh konsumen. Contoh kemasan ini adalah kaleng biskuit dan botol untuk sirup.
- Kemasan Multi Trip, merupakan kemasan yang bisa digunakan berulang kali oleh konsumen bahkan bisa dikembalikan lagi kepada penjual. Misalnya adalah galon plastik air dan botol kaca saus.
3. Kemasan Berdasarkan Kesiapan Pakainya
Jenis kemasan selanjutnya dilihat dari kesiapan pakainya. Beberapa contoh kemasan yang satu ini adalah sebagai berikut.
- Kemasan Siap Pakai, yaitu kemasan yang digunakan untuk produk siap pakai yang isi dan wujudnya sudah sempurna saat pertama kali dibuat atau diproduksi. Contohnya adalah kaleng dan botol.
- Kemasan Siap Dirakit, adalah kemasan yang membutuhkan perakitan ulang terlebih dahulu sebelum akhirnya digunakan. Jadi kemasan ini tidak bisa digunakan langsung untuk membungkus produk. Beberapa contohnya adalah alumunium foil, kertas kemas dan plastik.
Ciri-ciri Kemasan Produk Berkualitas
Agar tujuan kemasan produk dapat diwujudkan saat pemasaran, maka Anda harus memahami bagaimana ciri-ciri kemasan yang baik dan berkualitas.
1. Tidak Beracun (Inert)
Kemasan yang mempunyai kualitas baik tentunya tidak mengandung racun dan tidak bereaksi (inert).
Nantinya kemasan ini mampu mempertahankan kondisi dan kualitas produk sehingga aman dari reaksi kimia dan tidak mengalami perubahan warna, rasa, aroma dan tidak merusak produk.
2. Mampu Melindungi Produk
Ciri-ciri kemasan yang baik adalah mampu melindungi kondisi internal produk dari gangguan eksternal seperti sinar matahari, suhu dingin, bau, benturan dan gesekan.
Apabila kemasan tahan dengan gangguan tersebut, maka aman digunakan untuk melapisi produk.
3. Tahan Air
Produk cenderung mudah rusak jika terkena air. Untuk itu diperlukan kemasan yang mampu menahan masuknya air ke dalam produk.
Dalam hal ini, kemasan perlu mempertahankan kelembaban produk di bawah tekanan yang ada agar air tidak masuk sampai ke dalam kemasan.
4. Tahan Panas
Berikutnya yang tak kalah penting adalah ketahanan terhadap panas. Banyak di antara produk cepat rusak jika terkena panas pada suhu tertentu.
Oleh karena itu dibutuhkan kemasan yang tahan dengan panas dan suhu sehingga produk tidak mudah rusak.
5. Ekonomis dan Mudah Digunakan
Kemasan yang baik adalah tentunya mempunyai harga yang ekonomis dan mudah digunakan saat proses pengiriman.
Kemudahan ini berguna agar penyimpanan dan penataan produk selama proses produksi tidak terganggu.
Tujuan kemasan produk bisa dijadikan sebagai pedoman bagi pengusaha yang baru saja merintis bisnisnya. Hal ini berguna untuk mempertahankan kualitas produk selama penjualan dan menarik pelanggan sebanyak-banyaknya.
Jangan lupa perhatikan jenis kemasan yang digunakan, karena kesesuaian kemasan juga mempengaruhi ketertarikan pelanggan terhadap produk tersebut.