Apa Itu Deposito? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Apa Itu Deposito Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Banyak yang bertanya apa itu deposito? Kata ini sering sekali diartikan sebagai kegiatan menyimpan uang di dalam rekening.

Menyimpan uang ini biasanya memiliki jangka waktu tertentu.

Deposito sendiri merupakan salah satu layanan simpanan yang disediakan oleh pihak perbankan untuk nasabahnya selain bentuk tabungan.

Meski sama-sama menyimpan, deposito dan tabungan sendiri bukan layanan bank yang sama.

Apa Itu Deposito?

Apa Itu Deposito

Dalam mengelola keuangan memang membutuhkan berbagai pertimbangan dan juga perencanaan yang matang.

Selain dengan mengalokasikan dana yang sesuai dengan kebutuhan saat ini dan juga perencanaan kedepannya.

Anda juga harus menyiasati dana dari inflasi yang selalu terjadi setiap tahunnya.

Hal tersebut bertujuan supaya dana yang Anda miliki tidak hanya aman dan juga terencana dengan baik untuk kebutuhan di masa mendatang, melainkan juga untuk menghindari inflasi.

Lalu, apa itu deposito? Deposito adalah layanan penyimpanan uang yang telah disediakan oleh bank dengan sistem penyetoran yang dilakukan di awal.

Selain itu, juga memiliki ketentuan penarikan yang hanya dapat dilakukan sesuai dengan ketentuannya.

Ketentuan penarikan tersebut biasanya dilakukan sesuai dengan jangka waktu tertentu yang telah disepakati oleh nasabah dan juga pihak bank.

Sehingga, dana yang disetorkan hanya dapat ditarik setelah jangka waktu yang telah ditentukan.

Selain itu untuk suku bunga yang diberikan oleh bank untuk deposito ini lebih kompetitif jika dibanding dengan tabungan biasa.

Apabila Anda memutuskan untuk menarik dana sebelum jangka waktu yang disepakati, maka Anda akan dikenakan pinalti.

Dasar Hukum Deposito di Indonesia

Di Indonesia, layanan deposito telah dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998.

Aturan ini menjelaskan tentang perbankan pada Pasal 1 angka 7. Bahwa, deposito adalah simpanan dimana penarikannya berdasarkan perjanjian antara nasabah dan bank.

Kemudian, mengingat Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar, maka hukumnya pun perlu dijelaskan berdasarkan pandangan Islam.

Merujuk laman idxchannel.com, bahwa yang diperbolehkan dalam Islam adalah deposito syariah.

Akad ini berbeda dengan pada umumnya, dimana deposito syariah menggunakan perjanjian mudharabah.

Sehingga deposito syariah ini tidak melanggar aturan ekonomi di salam Islam.

Jangka Waktu Deposito

Deposito pada umumnya memiliki berbagai pilihan jangka waktu dalam melakukan simpanan.

Anda dapat memilih sesuai dengan kebutuhan dan juga preferensi Anda. Pada umumnya jangka waktu yang ditawarkan mulai dari 1, 3, 6, 12 atau bahkan hingga 24 bulan.

Dengan jangka waktu yang dipilih tersebut uang yang telah Anda depositkan akan disimpan dan tidak dapat dicairkan sampai pada jangka waktu yang telah ditentukan berakhir.

Kemudian, pada saat jatuh tempo atau jangka waktu selesai, Anda akan menerima keseluruhan uang beserta bunga.

Lalu, bagaimana apabila Anda ingin melanjutkan deposito yang sudah jatuh tempo untuk jangka waktu yang berkelanjutan?

Untuk saat ini beberapa bank yang memiliki produk penyimpanan tersebut yang memiliki sistem perpanjangan yang otomatis.

Dengan menggunakan sistem otomatis tersebut ketika sudah jatuh tempo, maka uang yang Anda depositokan akan diperpanjang dengan jangka waktu berikutnya.

Hal tersebut akan otomatis terus berlaku hingga Anda memutuskan untuk mencairkannya.

Dengan begitu uang yang didepositokan akan terus terakumulasi secara otomatis. Kemudahan ini yang membuat deposito merupakan salah satu pilihan populer di kalangan para investor yang masih pemula.

Baca Juga : Apa itu Tabungan?

Perbedaan Antara Deposito dengan Tabungan

Sebagian besar masyarakat menilai dua kegiatan ini merupakan kegiatan yang sama. Namun, pada dasarnya kedua hal ini merupakan kegiatan yang memiliki beberapa perbedaan.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah perbedaan antara deposito dan tabungan:

1. Jenis produk

Perbedaan yang paling mendasar bahwa tabungan biasa diperuntukkan untuk menabung saja. Sedangkan untuk deposito untuk kegiatan investasi.

Tabungan lebih ditujukan untuk menyimpan uang yang nantinya Anda gunakan untuk kebutuhan.

Selain itu cara menabung tabungan dan deposito pun juga berbeda. Di sisi yang lain deposito merupakan suatu layanan investasi yang rendah risiko.

Dikarenakan deposito masuk dalam jenis investasi maka layanan ini terdapat jangka waktu untuk Anda simpan.

2. Fleksibel

Pada tabungan biasa, Anda bisa mengambil simpanan kapan pun dan juga di mana pun. Hal ini tentu berbeda dengan deposito.

Menabung dengan sistem deposito ini memiliki waktu jatuh tempo.

Selain itu jumlah batasan jumlah uang ketika membuka rekening antara deposito dan juga tabungan pun berbeda.

Untuk deposito sendiri Anda harus mempersiapkan uang yang cukup besar.

4. Suku bunga

Jika dibandingkan suku bunga tentu jauh lebih tinggi daripada tabungan.

Apabila pada umumnya bunga bank tabungan paling tinggi adalah 3 persen, sedangkan bunga yang diberikan pada deposito bisa mencapai 5 hingga 7 persen.

Bunga yang diberikan tersebut tentunya berbeda-beda tergantung oleh pihak bank yang Anda pilih. Jadi, untuk besaran bunga ini tidak semua bank memberikan bunga yang sama.

5. Buku tabungan

Pada umumnya ketika membuka rekening tabungan Anda akan diberikan buku tabungan yang juga disertai dengan ATM.

Namun untuk deposito Anda hanya akan menerima bilyet, yaitu bukti bahwa Anda merupakan pemilik dari uang yang dimasukan ke bank.

Bagi yang masih pemula, dalam membuka deposito di bank tentunya harus mengenali terlebih dahulu perihal cara menabung deposito dengan baik.

Hal itu supaya Anda tidak tertipu dan deposit yang Anda tempatkan di bank menjadi aman.

Jenis-jenis Deposito

Jenis-jenis Deposito

Terdapat tiga jenis yang biasa dikenal di Indonesia.

Ketiga jenis tersebut merupakan deposito berjangka, \on call dan sertifikat deposito. Ketiga jenis \tersebut memiliki karakteristik yang berbeda.

Berikut adalah penjelasannya:

1. Deposito berjangka

Jenis ini merupakan deposito dengan jangka waktu tertentu.

Untuk penarikannya hanya dapat Anda lakukan sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati antara bank dengan nasabah.

Jangka waktu yang telah disepakati antara 1 hingga 24 bulan. Jenis berjangka ini diterbitkan atas nama perorangan maupun lembaga.

Nantinya pihak yang tertera pada bilyet merupakan pihak yang dapat mengambil atau mencairkan deposito yang telah disimpan.

Selain itu pencairan bunga jenis ini juga langsung dikreditkan ke rekening nasabah.

Rekening tersebut merupakan rekening yang telah ditentukan oleh nasabah. Tentunya hal itu setelah dipotong dengan jumlah pajak yang harus ditanggung oleh nasabah.

2. Sertifikat deposito

Sertifikat deposito pada dasarnya sama seperti jenis berjangka yang memiliki jangka waktu tertentu.

Namun terdapat perbedaan  yang mana sertifikat diterbitkan dalam bentuk sertifikat yang tidak mengacu pada perorangan maupun lembaga tertentu.

Anda bisa memindahtangankan sertifikat deposito tersebut kepada siapa pun.

Sedangkan dalam pencairan bunganya, sertifikat deposito ini dapat Anda lakukan di muka, setiap bulannya, ataupun ketika jatuh tempo.

3. Deposito on call

Setelah mengetahui kedua jenis di atas lalu apa itu deposito on call?

Jenis ini memiliki jangka waktu yang relatif lebih singkat, yaitu minimal 7 hari hingga kurang lebih 1 bulan.

Namun, terdapat nilai minimum jumlah uang yang harus Anda setorkan dalam jumlah yang besar.

Untuk nominalnya mulai dari Rp 50 juta atau bahkan hingga Rp 100 juta.

Tergantung ketetapan dari bank penyelenggara. Hal ini dikarenakan setoran minimum yang tinggi dan juga jangka waktu yang singkat.

Cara Menghitung Deposito

Setelah mengetahui pengertian deposito, selanjutnya kita perlu mengetahui cara menghitung besaran bunganya.

Untuk mengetahui kisaran bunga, Anda dapat menggunakan dua cara berikut ini:

1. Berdasarkan total pendapatan per jatuh tempo

Dengan rumus ini Anda bisa mengetahui berapa besaran keuntungan yang akan diperoleh secara keseluruhan. Berikut adalah rumus dan cara menghitung besaran bunga deposito :

Setoran pokok + (keuntungan dari bunga deposito – jumlah pajak deposito).

Namun, sebelum Anda memulai menghitung dengan menggunakan rumus di atas, pastikan terlebih dahulu keuntungan dari bunga deposito dan juga jumlah pajak yang harus dibayarkan.

2. Berdasarkan keuntungan bunga untuk setiap bulannya

Dengan cara ini Anda bisa menghitung lebih terperinci perihal besaran keuntungan yang akan didapatkan untuk setiap bulannya.

Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung besaran keuntungannya.

(suku bunga deposito x setoran pokok deposito x 30 hari x 80 persen) / 365 hari

Sebagai catatan, persentase 80% di atas adalah persentase pendapatan setelah dikurangi persentase pajak yang harus ditanggung (100%-20%).

Lalu, Apa Saja Keuntungan Deposito?

Lalu, Apa Saja Keuntungan Deposito

Kita telah mengetahui apa itu deposito dan bagaimana cara menghitung keuntungannya.

Sebenarnya banyak sekali keuntungan yang Anda dapatkan dari kegiatan ini. Salah satunya adalah untuk menyimpan uang dan juga untuk mencapai tujuan tertentu.

1. Merupakan investasi yang menguntungkan

Keuntungan pertama yang Anda dapatkan adalah sebagai sarana melakukan investasi yang menguntungkan.

Hal ini dikarenakan dengan berinvestasi yang tepat telah dijamin keamanannya oleh Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS.

Meskipun membutuhkan beberapa syarat dan juga ketentuan yang harus dilakukan, menggunakan deposito itu berarti nilai pokok dari uang yang Anda setorkan akan terjaga dengan baik.

Oleh karena itu deposito berjangka lebih baik jika dibandingkan dengan investasi yang lain.

Sedangkan untuk nilai obligasi sendiri sangat bergantung pada perubahan atau pergerakan suku bunga yang telah terjadi.

Atau, dengan kata lain jika suku bunga mengalami kenaikan, maka harga obligasi pun akan mengalami penurunan.

Baca Juga : Apa itu Investasi?

2. Memiliki suku bunga yang lebih tinggi

Jika dibandingkan dengan suku bunga tabungan biasa, maka nilai suku bunga dari deposito tersebut jauh lebih tinggi dan juga lebih menguntungkan.

Nasabah yang lebih memilih deposito mengharapkan imbal hasil yang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan penyimpanan dalam bentuk tabungan.

Selain itu untuk setiap bulannya, dana dari tabungan biasa memiliki kemungkinan akan terpotong biaya administrasi.

Sedangkan menyimpan uang dengan cara deposito ini tidak memerlukan biaya administrasi.

3. Mudah diakses

Sebenarnya deposito tidak memberi izin kepada pemilik dana untuk mengakses uangnya dengan bebas dan juga setiap saat.

Hal ini dikarenakan hanya dapat diakses ketika tanggal kesepakatan Anda membuka rekening deposito.

Namun, terdapat beberapa bank di Indonesia yang sudah memberikan kemudahan untuk semua nasabahnya dengan mengambil bunga dari deposito yang dimiliki.

Caranya yaitu ditransfer melalui rekening yang diinginkan oleh nasabah.

4. Memiliki risiko kerugian yang kecil

Memiliki kerugian yang kecil merupakan hal yang paling banyak menjadi alasan orang-orang memilih deposito ketimbang membuka tabungan biasa.

Hal ini dikarenakan uang akan terlindungi dari adanya fluktuasi pasar jika memilih menyimpan dengan cara deposito.

Selain itu, LPS akan dapat menjaga uang yang telah Anda simpan dengan baik dan juga aman dari berbagai macam penyelewengan dana.

Jika bank yang Anda pilih untuk menyimpan uang mengalami kebangkrutan, maka LPS akan menjamin dana setiap nasabahnya.

Kelemahan Melakukan Deposito

Selain beberapa keunggulan di atas, ternyata kegiatan ini juga memiliki kekurangan.

Lalu apa saja kelemahannya?

Berikut adalah beberapa kelemahan yang bisa Anda pertimbangkan sebelum melakukan deposito.

1. Tidak fleksibel

Setelah mengetahui  berbagai keunggulannya, ternyata ada kelemahan. Kelemahan yang pertama adalah tidak fleksibel.

Hal ini dikarenakan apabila membutuhkan uang yang disimpan, tidak bisa Anda ambil sewaktu-waktu atau ketika posisi darurat.

2. Keuntungan yang kecil dibanding investasi lain

Anda pernah mendengar ungkapan ‘high risk, high return?’.

Apabila risikonya tinggi maka berpotensi keuntungannya pun tinggi. namun, sementara risiko yang rendah pun memiliki potensi keuntungan yang rendah.

3. Terkena inflasi dan biaya pajak

Terdampak inflasi yang merugikan. Apabila setiap  tahun terjadi inflasi maka untuk nilai uang yang Anda simpan pun akan terkena dampak dari inflasi tersebut.

Selain itu kegiatan deposit ini juga terkena Pajak Penghasilan.

4. Tidak memperoleh keuntungan

Kelemahan dari kegiatan ini juga tidak mendapatkan keuntungan meskipun bunga bank yang tinggi.

Suku bunga dyang bersifat tetap ini juga menjadi kelemahan karena suku bunga bank tinggi namun bunga deposito bersifat tetap.

Cara Menabung Deposito

Deposito dapat dijadikan cara yang bagus bagi Anda yang benar-benar ingin menabung.

Namun, banyak yang masih bertanya perihal cara menabung deposito sehingga banyak orang hanya menyimpan uangnya di rumah.

  1. Langkah pertama adalah dengan memperhatikan dan juga membandingkan reputasi bank yang akan Anda pilih untuk membuka tabungan deposito. Pastikan juga bank yang Anda pilih memiliki reputasi yang baik dan memenuhi standar kualifikasi dari Bank Indonesia.
  2. Kemudian bandingkan jenis deposito yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginan. Anda dapat membandingkan dari sistem pembayaran pada masing-masing bank.
  3. Langkah yang selanjutnya adalah memikirkan dengan matang tawaran return yang tinggi. Jadi, Anda harus berhati-hati dengan bank yang memberikan penawaran return yang tinggi di atas ketentuan LPS.

Penutup

Deposito mungkin telah menjadi pilihan banyak orang untuk menyimpan uang. Kegiatan ini memang minim dari risiko kerugian, namun tidak sedikit orang yang juga enggan menggunakan deposito.

Perhatikan juga dasar hukum dan aturan deposito, jangan tergiur dengan iming-iming bunga besar namun justru bisa merugikan.

Intinya, semuanya kembali kepada Anda terkait keputusan mana yang lebih baik.

Dari sekian banyak pilihan penyedia deposito, kita sebagai calon nasabah harus benar-benar teliti dan detail. Terlebih jika uang yang akan didepositokan adalah dengan jumlah besar.

Kita telah mengetahui apa itu deposito hingga cara melakukan deposit sebagaimana yang telah dijelaskan.

Namun, selain itu Anda juga bisa mengalihkan sebagian dana yang dimiliki untuk kebutuhan di masa depan.

Bagikan:

Rita Elfianis

Menyukai hal yang berkaitan dengan bisnis dan strategi marketing. Semoga artikel yang disajikan bermanfaat ya...

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.