Apa itu lean methodology? Lean merupakan metode yang memiliki tujuan meningkatkan suatu proses dengan cara menghilangkan segala aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah.
Hal ini tentu berkaitan dengan proses kerja yang dilakukan oleh seseorang agar nantinya bisa berjalan efektif dan efisien.
Dengan menggunakan semacam lean software methodology, maka nantinya Anda akan lebih mudah dalam menyelesaikan pekerjaan dengan hasil cepat dan kualitasnya baik.
Sayangnya belum banyak yang tahu mengenai konsep methodology, sehingga belum bisa mempraktekkannya pada pekerjaan.
Pada dasarnya, penerapan lean memiliki tujuan penting diantaranya meningkatkan nilai tambah, bantu memberikan kepuasan kepada pelanggan, dan semua alur kerja terselesaikan dengan baik.
Untuk lebih tahu tentang lean methodology bisa simak sejarah, prinsip, dan informasi lengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Lean Methodology? Pahami Pengertiannya
Lean methodology merupakan metode yang digunakan untuk membantu project manager meningkatkan segala praktik bisnisnya sekaligus menghilangkan pemborosan dana, tenaga, dan lainnya.
Metode satu ini pastinya dianggap penting bagi perusahaan yang masih berkembang dan ingin lebih baik lagi.
Dengan menerapkan lean methodology dalam sebuah bisnis, maka proses bisnis akan berjalan dengan sempurna berikut dengan sumber daya, layanan, dan produknya.
Perusahaan akan lebih peka terhadap nilai yang akan diberikan kepada pelanggan, sehingga membantu peningkatan bisnis berkelanjutan.
Pendapat di atas diperkuat oleh penjelasan Asosiasi Lean Management Indonesia, dimana lean adalah metode yang memiliki tujuan untuk meningkatkan seluruh aktivitas bisnis.
Prinsip yang ada pada lean perlu diperhatikan agar perusahaan bisa membandingkan nilai rasio antara nilai tambah dengan waste.
Tujuan utama lean methodology untuk mengurangi tingkat pemborosan yang seringkali terjadi, entah dari sisi waktu pelaksanaan, penggunaan sumber daya, dan anggaran persiapan.
Makin meningkatkan kualitas produksi yang ditawarkan, maka tidak sulit untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi.
Pada umumnya penerapan prinsip lean methodology bagi perusahaan untuk fokus meningkatkan proses produksi berdasarkan jumlah permintaan, bukan penawarannya.
Terkadang transaksi penawaran yang seringkali dilakukan hanya buang-buang waktu saja dan tidak memberikan dampak profit signifikan.
Baca Juga : Pengertian Product Discovery dan Tahapan Melakukannya
Sejarah Kemunculan Istilah Lean Methodology
Penasaran bukan sejarah dari kemunculan lean methodology term? Pada awalnya lean methodology ini diterapkan oleh perusahaan Toyota Production System (TPS).
Istilahnya mulai booming saat banyak dibahas pada buku berjudul “Triumph of Lean Production System” sekitar tahun 1988.
Pendiri perusahaan Toyota Motor Corporation waktu itu mencoba mengarahkan karyawannya untuk bisa menyelesaikan pekerjaan pengecoran mesin.
Ternyata karyawannya menemukan banyak masalah saat mencoba memperbaikinya, sehingga tahun 1936 mulai mengembangkan prinsip lean methodology.
Menurut pandangan perusahaan Toyota, lean methodology sebenarnya bukanlah sebuah alat, namun bisa mengurangi masalah beban berlebih, pekerjaan yang tidak menambah nilai, dan ketidakmerataan. Adanya lean methodology akan membantu dalam upaya mengungkap masalah menjadi sistematis.
Insinyur Taiichi Ohno yang berasal dari Jepang mulai menawarkan perusahaan untuk fokus mengurangi 7 limbah Toyota guna meningkatkan nilai pelanggan.
Ternyata melalui metode lean, perusahaan bisa mengidentifikasi 3 jenis pemborosan seperti muri, muda, dan juga mura.
Muda adalah jenis pemborosan pada sumber daya dan tidak memberi manfaat bagi perusahaan.
Muri mengarah pada fleksibilitas penggunaan alat, sedangkan mura berkaitan dengan proses operasional yang tidak berjalan merata dan bisa menurunkan tingkat produktivitas perusahaan nantinya.
Tujuan Penerapan Lean Methodology Bagi Perusahaan
Sudah paham kan tentang apa itu lean methodology? Agar Anda makin paham, tentunya ada tujuan yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan saat sedang menerapkannya.
Berikut ini beberapa tujuan penerapan lean methodology untuk menunjang kemajuan bisnis yang masih pada tahap berkembang.
1. Bisa Meningkatkan Kualitas Produk
Sudah banyak dijelaskan sebelumnya, lean methodology bisa dimanfaatkan oleh suatu bisnis guna mencapai tujuan meningkatkan kualitas produk andalannya.
Diharapkan perusahaan bisa secara terus menerus mengambangkan kualitas produk tanpa harus mengeluarkan modal besar.
Hal inilah yang membuat banyak perusahaan mulai menerapkan lean methodology karena bisnis yang sedang dijalankan bisa semakin sempurna. Lagi pula prinsip yang digunakan dalam lean bisa mengurangi beban bisnis semua elemen perusahaan yang saling berkaitan satu sama lain.
2. Perusahaan Bisa Lebih Hemat Biaya
Penerapan lean methodology dalam sebuah bisnis bisa menjadi salah satu solusi bagi perusahaan yang ingin hemat modal pengadaan produksi.
Penerapan lean bisa mengurangi pemborosan SDM, penggunaan alat sesuai keperluan, dan proses operasionalnya juga berjalan dengan lancar.
Selain itu, perusahaan yang menawarkan metode lean juga bisa mendorong anggaran lebih sehat.
Jika kondisi seperti ini bisa terus dipertahankan bahkan dikembangkan, Anda tidak akan sulit mencapai kemajuan perusahaan sesuai goals yang selama ini diimpikan.
3. Perusahaan Bisa Mendapatkan Profit Tinggi
Jika kepuasan pelanggan akan kualitas produk perusahaan terus mengalami peningkatan, maka akan mempengaruhi profit atau keuntungan bisa ikut bertambah.
Perusahaan bisa lebih mandiri dalam pengadaan modal pengembangan bisnisnya sendiri karena pendapatan sudah memadai.
Kondisi tersebut pastinya membuat perusahaan bisa bertahan lama alias tidak mudah bangkrut. Segala komponen yang ada didalamnya mampu menjalankan tugas secara produktif dan proses pengembangan produk bisa menawarkan jangka waktu panjang. Menarik bukan?
4. Bisa Memenuhi Kepuasan Pelanggan
Makin baik kualitas produk, maka secara tidak langsung akan mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan saat menggunakan layanan atau barang.
Jika jumlah pelanggan yang merasa puas meningkat, perusahaan dinilai baik dalam mengembangkan bisnisnya untuk jangka waktu lama.
Sesuai dengan penjabaran apa itu lean methodology sebelumnya, para pelanggan yang puas akan berpotensi melakukan pembelian secara terus menerus.
Perusahaan juga harus terus putar otak untuk mempertahankan semua pelanggannya, sehingga tidak beralih ke kompetitor lain.
Baca Juga: 3 Metode Cara Mengatur Penghasilan dengan Bijak
Prinsip-Prinsip Penerapan Lean Methodology
Lean methodology memiliki 5 prinsip yang harus selalu dijalankan oleh perusahaan agar lebih mudah mencapai tujuan yang disampaikan sebelumnya.
Pada umumnya lean methodology tidak mendorong perusahaan mengurangi pemborosan, tapi lebih membahas gagasan mengenai perbaikan berkelanjutan.
1. Value (Nilai)
Prinsip lean methodology pertama yaitu nilai yang ditawarkan oleh perusahaan. Pastinya setiap perusahaan memiliki nilai tersendiri yang akan diberikan kepada produk andalannya.
Pahami dan kenali terlebih dahulu nilai dari produk Anda, baru menawarkannya kepada pelanggan.
Setelah mengetahui nilai yang dimiliki oleh sebuah produk, maka setiap pelanggan akan mencoba membelinya dengan harga yang sudah ditentukan sebelumnya.
Menanamkan nilai dalam sebuah produk bisa membantu perusahaan memberikan harga tepat untuk semua pelanggannya.
Ada beberapa hal yang akan membantu Anda menemukan value produk misalnya timeline produk dari proses produksi sampai distribusi.
Selain itu, pebisnis juga perlu mempertimbangkan harga paling sesuai dan kondisi yang perlu dipenuhi untuk meningkatkan value produk.
2. Value Stream
Apa itu lean methodology? Lean merupakan metode untuk memaksimalkan nilai suatu produk dan bisa menghilangkan pemborosan dari segala jenis aspek.
Penerapan lean akan membantu pengusaha memangkas biaya produksi mulai dari pengadaan bahan sampai proses pengemasan.
Kondisi seperti itu dapat diraih oleh perusahaan, asalkan mampu menerapkan value stream untuk membantu analisis material dan informasi yang dicari oleh pelanggan.
Setidaknya para pengusaha akan lebih jeli untuk menghilangkan beberapa proses bisnis untuk meminimalkan budget.
Cara efektif yang bisa dilakukan oleh para pebisnis untuk mengetahui value stream dengan buat semacam gambaran singkat proses produksi secara keseluruhan.
Poin tersebut akan memberi kemudahan proses operasional bisnis yang terjadi sesuai dengan realita sebenarnya.
3. Flow
Dalam hal ini, para pebisnis perlu meyakinkan bahwa value stream yang sudah dijelaskan di atas bisa berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan apapun.
Perusahaan perlu mengkondisikan bahwa bahwa proses pekerjaan bisa berjalan sesuai prosedur yang benar dan ketat.
Dengan cara seperti itu, Anda bisa membuat proses produksi perusahaan bisa berjalan secara mulus sesuai harapan.
Sebenarnya memang tidak mudah dilakukan, apalagi kalau didalamnya harus melibatkan banyak sumber daya, tetapi perusahaan harus tetap optimis dan mencobanya.
Anda juga perlu melakukan pengecekan pada lingkungan eksternal perusahaan. Tujuannya untuk memastikan bahwa proses produksi berjalan lancar sampai ke tangan konsumen.
Jika dilakukan secara konsisten, maka akan mendorong proses produktivitas bisa meningkat pesat.
4. Sistem Pull
Apa yang dimaksud dengan sistem pull? Sistem pull mengajak perusahaan untuk tidak menimbun barang persediaan, tetapi tetap fokus memenuhi kebutuhan pelanggan.
Anda hanya perlu untuk menyesuaikan produk yang tersedia sesuai dengan permintaan pelanggan di pasar.
Dalam konsep lean methodology, sistem pull diperlukan untuk mendorong pelanggan bisa tertarik menggunakan produk atau jasa karena memang membutuhkannya. Perusahaan juga harus mampu memproduksi barang atau memberikan layanan pada waktu yang tepat.
Lean methodology management satu ini memiliki tujuan untuk mengurangi serta menghilangkan sumber daya yang sekiranya sudah tidak dibutuhkan.
Perusahaan nantinya akan lebih irit dalam mengurangi biaya perawatan, sehingga lama-kelamaan harga jual akan meningkat.
5. Improvisasi dan Melakukan Pengembangan
Langkah terakhir yang harus diterapkan oleh perusahaan dalam menerapkan prinsip lean method yaitu melakukan improvisasi dan pengembangan.
Jika beberapa prinsip di atas sudah dijalankan dengan baik, maka bisa terus mempertahankannya untuk menghilangkan bentuk pemborosan.
Penerapan lean harus dilakukan secara konsisten, bukanlah sederetan proses yang sekali terjadi, lalu dibiarkan begitu saja mengikuti alur. Para pelaku usaha harus terus mengulangi semua proses secara terus menerus bahkan sampai perusahaan bisa menunjukkan suatu kemajuan.
Apa itu lean methodology? Sebagai metode untuk membuat alur produksi perusahaan selalu berjalan dengan sangat lancar, maka Anda harus menjalankannya secara berkesinambungan.
Jika memang diperlukan, lakukan langkah kreatif baru untuk mencapai semua tujuan bisnis nantinya.
Jenis-Jenis Lean Methodology
Memangnya apa saja jenis-jenis lean methodology? Jika sudah memahami beragam tujuan dan prinsip penerapan lean methodology, maka Anda harus kenali jenisnya.
Tujuannya agar lebih mudah memilih jenis lean paling cocok diterapkan pada perusahaan dengan bidang produk masing-masing.
1. Lean-Agile
Pendekatan hibrida dalam suatu bisnis dengan menggabungkan prinsip lean bersamaan dengan praktik agile. Apa itu agile?
Agile merupakan sekumpulan metode untuk mengembangkan software secara bertahap, kemudian dilakukan secara berulang-ulang guna mengetahui hasilnya.
Tujuan penerapan lean-agile untuk memastikan bahwa setiap produk yang sudah disediakan bisa sesuai kebutuhan konsumen.
Jika konsep lean dan agile disatukan, maka bisa membantu dalam menghilangkan seluruh aktivitas bisnis yang tidak menguntungkan perusahaan.
2. Kaizen
Beberapa orang mungkin sudah tidak asing dengan jenis lean satu ini. Kaizen artinya prinsip untuk mau berubah menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Tujuan penerapan kaizen untuk meningkatkan perbaikan perusahaan secara berkelanjutan, sehingga bisa tercipta lingkungan sehat.
Metode kaizen bisa membantu dalam mencapai peningkatan goals secara bertahap dan karyawan perusahaan bisa lebih efisien menyelesaikan tugas.
Seiring berjalannya waktu, alur perusahaan yang tadinya kurang terstruktur akan mengalami perbaikan menjadi lebih baik.
3. Scrum
Scrum adalah metode lean yang menunjukkan bagian-bagian boros dalam proses bisnis, sehingga perusahaan bisa meminimalkannya dari awal.
Jika memang dianggap tidak diperlukan sama sekali, scrum bisa membantu perusahaan untuk menghilangkan hal-hal yang tidak bernilai.
Menghilangkan hal-hal dalam alur bisnis yang dianggap tidak berguna bagi perusahaan, bisa bantu mendorong pekerjaan selesai dengan tepat waktu.
Para pelanggan diharapkan bisa merasa makin puas dengan semua produk yang dihasilkan, sehingga mudah mendapatkan customer value.
4. Kanban
Sudah tahu kan apa itu lean methodology? Salah satu jenisnya ada yang dinamakan dengan istilah kanban.
Lean kanban biasanya berfokus pada peningkatan efisiensi proyek, menjalin komunikasi tim, dan mendorong aliran pengiriman produk secara berkelanjutan.
Kanban merupakan salah satu metode manajemen alur kerja visual yang bisa membantu setiap perusahaan menjalankan aktivitas bisnis menjadi lebih baik.
Semua karyawannya bisa bekerja dengan selaras, sehingga mampu mendorong perkembangan bisnis secara berkelanjutan.
5. Lean Sigma
Jenis satu ini menggabungkan lean dengan sigma, dimana akan fokus untuk mengurangi proses bisnis guna mengoptimalkan kualitas.
Lean pada tahapan ini juga akan membantu suatu bisnis bisa mengurangi pemborosan, sehingga tidak ada modal yang dikeluarkan sia-sia.
Jika misalnya ada sejumlah pemborosan yang terjadi dalam proses bisnis, maka penerapan salah satu metode lean sigma bisa dikurangi.
Perusahaan juga harus jeli dengan mengawasi proses produksi dan mengecek segala kebutuhan yang membutuhkan pengeluaran modal.
Manfaat Lean Methodology Bagi Suatu Perusahaan
Apa itu lean methodology? Suatu metode pengembangan bisnis yang tidak berbentuk sebuah alat, tapi gagasan yang harus dijalankan secara berkelanjutan.
Dengan menjalankannya secara berkelanjutan, maka Anda akan merasakan beberapa manfaatnya seperti berikut ini.
1. Bisa Meningkatkan Employee Engagement
Lean methodology sangat penting untuk diterapkan dalam lingkungan kerja, sehingga bisa bantu operasional bisnis berjalan lancar.
Karyawan akan merasa dihormati dan dipercaya bisa bantu mendorong kemajuan bisnis sesuai dengan keuntungan yang didapatkan perusahaan.
2. Mendorong Perusahaan untuk Terus Belajar
Penerapan lean methodology pastinya akan mendorong perusahaan untuk memperbaiki proses alur kerjanya sebaik mungkin.
Perusahaan pastinya akan banyak belajar dan mendapat segudang pengetahuan baru untuk bisa mengembangkan bisnis dalam jangka waktu kedepannya.
3. Bisa Tambah Wawasan
Dalam menerapkan metode lean, anggota tim perusahaan bisa memahami segala pemborosan yang perlu dikurangi.
Semua elemen perusahaan nantinya juga ikut memahami nilai yang dimiliki oleh produk atau layanannya, sehingga bisa mendorong wawasan baru kedepannya.
Sebenarnya dalam menerapkan lean methodology pada sebuah bisnis, ada beberapa jenis pemborosan yang sering terjadi.
Bentuk pemborosan yang kerap kali terjadi misalnya produk cacat, stok produk lebih banyak dari permintaan, proses bisnis kurang produktif, karyawan tidak ada skill, dan lainnya.
Jenis pemborosan itulah yang membutuhkan peran lean methodology. Sesuai penjelasan apa itu lean methodology di atas, metode tersebut bisa diterapkan dalam berbagai jenis industri.
Tujuannya untuk mengurangi pemborosan perusahaan, meningkatkan komunikasi tim serta nilai produk kedepannya.
Baca Juga: Manajemen Keuangan: Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Prinsipnya