Apa Itu Pendapatan? Pengertian, Jenis, Tipe dan Konsep

Apa Itu Pendapatan Pengertian, Jenis, Tipe dan Konsep

Dalam suatu transaksi bisnis ada istilah pendapatan yang biasanya di sebut juga sebagai penghasilan.

Kebanyakan orang menerima pendapatan dalam bentuk gaji atau upah.

Biasanya, seseorang harus melakukan suatu pekerjaan atau tugas tertentu terlebih dahulu agar bisa menerima pendapatan.

Tapi, apa itu pendapatan sebenarnya terutama dalam aktivitas bisnis perusahaan?

Apakah serupa dengan yang di terima oleh pekerja biasa?

Apa Itu Pendapatan?

Apa Itu Pendapatan

Pengertian pendapatan dalam proses transaksi bisnis sebenarnya tak berbeda jauh dari yang kerap di terima oleh pekerja biasa.

Pendapatan adalah hasil dari aktivitas penjualan barang maupun jasa yang di lakukan perusahaan dalam periode tertentu.

Sementara pengertian secara umum adalah sejumlah uang yang di terima sebagai imbalan setelah menyediakan jasa, barang atau melalui modal investasi untuk membayar kebutuhan sehari-hari.

Dalam transaksi bisnis, pendapatan perusahaan biasanya tidak di terima secara utuh karena terpotong oleh pajak.

Sehingga penghasilan yang di terima merupakan sisa pemasukan perusahaan setelah membayar semua pajak dan biaya.

Pendapatan ini bisa di hitung setiap bulan atau setiap tahun dan tidak hanya berasal dari penjualan, tapi juga dari dividen, royalti maupun bunga aktiva yang di gunakan oleh pihak lain.

Baca Juga : Apa itu Aktiva?

Jenis Pendapatan Dalam Bisnis

Bagi perusahaan pendapatan merupakan faktor penting karena menjadi tolak ukur kemajuan maupun kemunduran perusahaan.

Semakin tinggi pendapatan perusahaan, maka semakin besar kemampuan perusahaan dalam membiayai semua kegiatan produksi maupun pengeluaran perusahaan.

Secara umum di dalam bisnis, pendapatan bisa di kategorikan menjadi 2 jenis yakni operasional dan non operasional. Berikut ini penjelasannya :

1. Pendapatan Operasional

Pendapatan operasional di peroleh langsung dari aktivitas operasional perusahaan.

Jenis ini terbagi menjadi 2 kategori yakni pendapatan bersih dan kotor.

  • Pendapatan Bersih

Pendapatan bersih merupakan hasil dari penjualan barang atau jasa yang sudah di kurangi oleh potongan penjualan dan faktor pengembalian barang.

  • Pendapatan Kotor

Sementara pendapatan kotor merupakan hasil penjualan barang maupun jasa yang belum di kurangi oleh faktor pengembalian barang maupun potongan penjualan.

2. Pendapatan Non Operasional

Untuk non operasional perusahaan merupakan penghasilan yang secara otomatis di terima oleh perusahaan tanpa adanya kegiatan penjualan.

Jenis ini terbagi menjadi dua jenis yakni :

  • Bunga

Pendapatan berupa bunga merupakan hasil yang di peroleh dari pembayaran pinjaman oleh pihak lain.

  • Hasil Sewa

Hasil sewa di peroleh setelah perusahaan menyewakan suatu objek ke pihak lain seperti mobil, rumah atau gedung.

Tipe-Tipe Pendapatan Perusahaan

Di samping jenis-jenis di atas, dalam pemahamannya setidaknya ada 3 tipe pendapatan perusahaan.

Ketiga tipe tersebut adalah pendapatan aktif, pasif dan investasi. Penjelasan ketiga tipe tersebut yakni sebagai berikut :

1. Pendapatan Aktif

Pendapatan aktif merupakan penghasilan di peroleh atas pekerjaan yang sudah di lakukan.

Jenis ini di peroleh oleh semua orang yang bekerja dalam bentuk tunjangan, uang lembur, gaji harian, mingguan, bulanan maupun kontrak.

Seseorang bisa memperoleh pendapatan aktif dari satu atau lebih sumber penghasilan.

Ketika seseorang tidak bekerja, maka dia tidak memperoleh pendapatan aktif.

Sementara wirausahawan bisa memiliki pendapatan aktif dari beberapa perusahaan namun tenaga yang di gunakan untuk menghasilkan pendapatan tersebut juga besar.

Itu sebabnya banyak yang merekomendasikan sebaiknya hanya memiliki 1 pendapatan aktif saja.

Kemudian kombinasikan dengan pasif sebagai tambahan penghasilan.

2. Pendapatan Pasif

Sementara itu, pendapatan pasif merupakan penghasilan yang di peroleh dari hasil kerja di permulaan saja.

Sedangkan penghasilan selanjutnya di dapatkan tanpa harus bekerja kembali.

Dengan kata lain, sistem yang akan bekerja untuk Anda sehingga uang akan terkumpul secara otomatis.

Contohnya adalah royalti musik, bisnis kos-kosan, menulis buku, penyewaan rumah hingga penjualan produk digital.

3. Investasi

Investasi merupakan keuntungan yang Anda peroleh dari barang yang nilai jualnya meningkat setiap waktunya.

Sebagai contoh adalah barang antik, reksadana, emas, saham, properti dan lainnya.

Besarnya nilai pendapatan  dari investasi yang bisa Anda terima bergantung pada besarnya modal investasi.

Semakin besar modal yang Anda tanam di pasar modal, maka potensi keuntungan yang akan di peroleh juga makin besar.

Tapi, risiko kerugian dari investasi berbanding lurus dengan jumlah keuntungannya. Sebagai investor pemula, pilihan investasi reksa dana sangat di sarankan karena dana investasi akan di atur oleh manajer reksadana.

Konsep Pendapatan Perusahaan Secara Sederhana

Mengenal pendapatan saja tidaklah cukup. Anda juga perlu mengenal konsep yang ada di dalam perusahaan.

Setidaknya ada dua jenis konsep di perusahaan yakni inflow of net asset dan outflow of good service.

1. Inflow of Net Asset

Konsep ini berfokus pada inflow atau arus masuk kas perusahaan.

Penambahan asset (aktiva tetap) dan pengurangan hutang perusahaan akan di pengaruhi oleh konsep inflow ini.

2. Outflow of Good Service

Konsep outflow of good service memiliki konsep yang berkebalikan dengan konsep inflow.

Konsep outflow of good service berfokus pada arus kas keluar perusahaan.

Arus kas keluar ini bisa berupa terjualnya produk jasa maupun barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Apabila Anda ingin meningkatkan loyalitas konsumen terhadap perusahaan, manfaatkan konsep ini untuk menarik calon konsumen baru.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Pendapatan Perusahaan

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Pendapatan Perusahaan

Dalam praktiknya, pendapatan perusahaan bisa tidak menentu, kadang menurun, kadang naik.

Hal tersebut bisa di pengaruhi oleh beberapa faktor, baik internal maupun eksternal.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan pendapatan perusahaan seperti :

1. Modal

Semakin pesatnya perkembangan teknologi membuat peran modal kian tak bisa di pisahkan dari operasional perusahaan.

Permasalahan terkait modal seakan-akan tak pernah berakhir karena mempengaruhi berbagai aspek di dalam perusahaan.

Setidaknya ada dua jenis modal yang kerap mempengaruhi pendapatan perusahaan yakni modal dari sumber internal dan modal sumber eksternal.

Modal dari sumber internal yakni modal yang yang di hasilkan sendiri dari dalam perusahaan.

Penggunaan sumber dana internal ini di anggap lebih menguntungkan karena perusahaan tidak memiliki kewajiban membayar bunga dari dana yang di pakai. Selain itu, dana tersedia kapan pun di perlukan dengan biaya operasional yang murah.

Sementara itu, sesuai dengan namanya modal dari sumber eksternal berasal dari luar perusahaan.

Keuntungan menggunakan dana eksternal yakni jumlahnya tidak terbatas. Bagi orang yang baru mengetahui apa itu pendapatan tentu menganggap dana dari ekternal ini sangat menguntungkan.

Maklum, sumber dananya bisa di cari dari mana saja dan sifatnya fleksibel.

Beberapa sumber modal eksternal yang kerap di pakai oleh perusahaan antara lain :

  • Dana dari supplier. Di berikan kepada perusahaan dalam bentuk penjualan barang secara kredit baik untuk jangka waktu menengah (1-10 tahun) atau jangka pendek (kurang dari 1 tahun).
  • Bank. Sebagai pihak yang membantu kelancaran arus transaksi pembayaran.
  • Pasar modal. Dari pasar modal nantinya perusahaan akan mendapatkan suntikan dana untuk jangka menengah maupun jangka panjang.Pasar modal sendiri nantinya akan mengalokasikan arus dana dari unit ekonomi yang surplus tabungan ke unit ekonomi yang defisit tabungan.

Baca Juga : Pengertian tabungan

2. Durasi Operasional Perusahaan

Di samping modal, pendapatan perusahaan juga di pengaruhi oleh durasi operasional perusahaan.

Berapa banyak waktu yang di pakai perusahaan untuk menjajakan produk dan jasanya kepada konsumen.

Semakin panjang durasi usaha, maka semakin besar potensi pendapatan perusahaan. Dengan begitu semakin besar pula potensi keuntungan perusahaan.

  • Lamanya Perusahaan Melangsungkan Bisnis

Lamanya perusahaan melangsungkan bisnisnya memegang peranan penting dalam proses perdagangan barang dan jasa.

Semakin lama perusahaan melangsungkan bisnisnya, maka semakin banyak pengalaman perusahaan dalam menghadapi berbagai karakter konsumen.

Lamanya kelangsungan bisnis juga mempengaruhi tingkat produktivitas perusahaan dan memudahkan penentuan pendapatan yang paling baik di pakai sebagai modal usaha.

Semakin lama kelangsungan bisnis, biasanya akan semakin efisien perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.

Dengan begitu biaya produksi pun bisa di tekan menjadi lebih rendah di bandingkan saat awal-awal membuka usaha.

Pengalaman yang banyak juga membantu perusahaan lebih mudah dalam memahami perilaku konsumen dan menjalin relasi bisnis dengan banyak konsumen.

  • Jumlah Karyawan atau Tenaga Kerja

Keuntungan perusahaan berkaitan erat dengan produktivitas. Pemilik bisnis yang memahami pendapatan perusahan akan memahami jumlah tenaga kerja yang di sewa perusahaan tentu berpengaruh pada produktivitas perusahaan.

Semakin banyak tenaga kerja yang di sewa maka kebutuhan pelanggan akan terpenuhi dengan cepat dan kualitas produknya pun lebih baik.

Akhirnya, kualitas pelayanan yang baik akan meningkatkan keuntungan perusahaan.

Faktor-faktor Penyebab Pendapatan Perusahaan Menurun

Faktor-faktor Penyebab Pendapatan Perusahaan Menurun

Sebagai pemilik bisnis, tentu bukan hanya perlu mempersiapkan diri ketika mengalami peningkatan pendapatan.

Tapi juga perlu mempersiapkan perusahaan ketika terjadi penuunan.

Penurunan tersebut bisa di sebabkan oleh beberapa faktor baik faktor internal maupun eksternal, berikut penjelasannya :

1. Faktor Internal

Faktor internal yang menyebabkan pendapatan perusahaan menurun ini berasal dari dalam perusahaan.

Bisa di sebabkan karena pengambilan keputusan oleh pemimpin perusahaan maupun fasilitas-fasilitas perusahaan.

Pemilik bisnis yang tak asing lagi dengan pendapatan bisnis tentu mengenali faktor-faktor internal yang menyebabkan penurunan ini, berikut ulasannya :

  • Perubahan kebijaksanaan perusahaan yang berkaitan dengan saluran distribusi, langkah promosi hingga penetapan harga.
  • Perbandingan dengan penjualan di tahun-tahun sebelumnya mencakup kualitas harga, durasi operasional, kualitas produk hingga tempat usaha.
  • Kapasitas produksi perusahaan yang kemungkinan akan mengalami perubahan di masa depan.
  • Fasilitas-fasilitas tambahan yang di miliki oleh perusahaan dan mempengaruhi produktivitas karyawan.
  • Jumlah tenaga kerja yang tersedia baik dari segi kuantitas maupun kualitas keahliannya.

Perusahaan masih bisa mengatur dan menyesuaikan faktor-faktor internal di atas hingga jangka waktu tertentu.

Hal ini karena faktor-faktor internal masih bisa di awasi maupun di atur sehingga bisa memenuhi kebutuhan perusahaan di masa yang akan datang.

2. Faktor Eksternal

Berbeda dari faktor internal, faktor eksternal yang menjadi penyebab penurunan pendapatan perusahaan cenderung tak bisa d tebak maupun di atur.

Dampak dari faktor eksternal ini pun cukup besar bahkan bisa mempengaruhi banyak perusahaan dalam satu waktu.

Oleh sebab itu, pemilik perusahaan bukan hanya di tuntut mengenali pendapatan saja, tapi juga mencari strategi guna menghadapi faktor-faktor eksternal berikut ini.

  • Persaingan pasar yang dinamis.
  • Dinamika pertumbuhan penduduk.
  • Perubahan penghasilan masyarakat.
  • Perubahan permintaan harga barang yang di produksi perusahaan.
  • Kebiasaan masyarakat termasuk adat istiadat dan agama.
  • Kebijakan pemerintah dalam hal sosial budaya, ekonomi, keamanan maupun politik.
  • Kondisi perekonomian nasional dan internasional.
  • Kemajuan teknologi dan ketersediaan barang substitusi.
  • Kualitas pelayanan yang menurun.
  • Kualitas produk yang mengalami penurunan.

Faktor-faktor eksternal di atas perlu di perhatikan oleh pemilik bisnis dalam operasional bisnis sehari-hari.

Hal ini di maksudkan guna mempersiapkan perencanaan peningkatkan pendapatan yang baik di masa mendatang.

Langkah Perusahaan Memperoleh Keuntungan dari Menghitung Pendapatan

Langkah Perusahaan Memperoleh Keuntungan dari Menghitung Pendapatan

Faktor-faktor eksternal maupun internal tentu akan mempengaruhi perhitungan pendapatan perusahaan.

Perhitungan ini penting bagi pemilik bisnis selain. Dengan menghitungnya, perusahaan bisa menilai kinerja perusahaan secara keseluruhan dan menentukan strategi bisnis di masa mendatang.

Beberapa langkah yang biasa di lakukan perusahaan ketika hendak menghitung pendapatan yakni :

1. Menetapkan Anggaran Operasional Perusahaan

Formula di pakai perusahaan untuk menentukan anggaran biaya maupun pengeluaran operasional.

Ketika Anda menghitung pendapatan kotor dan bersih secara rinci, maka proses penentuan penetapan biaya operasional, rencana anggaran hingga pengeluaran bisnis pun lebih mudah.

2. Menentukan Alokasi Dana

Perusahaan yang mengetahui pendapatan bersih dan kotornya akan memiliki rencana yang lebih baik dalam mengalokasikan dana yang di miliki.

Tim keuangan perusahaan akan menentukan area bisnis yang membutuhkan suntikan dana berdasarkan pada perhitungan pendapatan total.

Demikian pula dalam proses penentuan strategi pemasaran maupun perekrutan karyawan baru.

3. Pengurangan Biaya

Perhitungan bisa di manfaatkan untuk mengidentifikasi area operasional perusahaan yang sekiranya berpeluang mendapatkan manfaat dari pengurangan biaya operasional.

Dengan begitu bagian keuangan perusahaan bisa mengurangi pendanaan di sektor yang kurang di perlukan, kemudian memindahkannya ke sektor yang membutuhkan suntikan dana lebih banyak.

4. Memperbarui Harga Produk

Proses perhitungan akan di manfaatkan untuk memperbarui harga produk maupun jasa sehingga sesuai dengan kondisi ekonomi saat ini.

Melalui proses pengenalan pendapatan dan perhitungannya, perusahaan bisa menilai mana produk yang bisa di kurangi harganya dan mana produk yang bisa di hilangkan seluruhnya.

Sementara untuk menghitung pendapatan kotor maupun bersih perusahaan rumusnya cukup sederhana.

Anda bisa menggunakan rumus mengalikan harga per produk atau layanan dengan jumlah produk total yang terjual demi mendapatkan pendapatan kotor keseluruhan.

Sedangkan untuk menghitung pendapatan bersih, cukup dengan mengurangi pendapatan kotor dengan harga pokok penjualan.

Perusahaan masih memiliki fleksibilitas dalam menambahkan beberapa aspek ke dalam pendapatan perusahaan dan perhitungannya.

Formulanya bisa di sesuaikan dengan faktor-faktor tambahan seperti adanya pengembalian dana atau diskon.

Dengan menggunakan perhitungan pendapatan yang sederhana, Anda bisa menganalisa berapa potensi keuntungan perusahaan maupun kerugian yang di alami perusahaan.

Bukan hanya memahami apa itu pendapatan saja, tapi juga memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan perusahaan bisa membantu Anda menentukan strategi bisnis selanjutnya.

Dengan begitu langkah penentuan strategi bisnis pun bisa di sesuaikan dengan tingkat keuntungan maupun kerugian perusahaan.

Bagikan:

Rita Elfianis

Menyukai hal yang berkaitan dengan bisnis dan strategi marketing. Semoga artikel yang disajikan bermanfaat ya...

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.