Apa Itu Perilaku Konsumen? Tipe, Model dan Manfaatnya

Apa Itu Perilaku Konsumen Tipe, Model dan Manfaatnya
Apa Itu Perilaku Konsumen Tipe, Model dan Manfaatnya

Sukses dan gagalnya produk yang dikeluarkan akan tidak hanya dipengaruhi oleh pemasaran yang tepat saja.

Akan tetapi untuk mengeluarkan produk tentunya sudah perlu untuk mengetahui mengenai apa yang akan dilakukan oleh konsumen yang sudah diprediksi sebelumnya.

Hal tersebut tentunya berdasarkan perilaku konsumen yang sudah diperhatikan sebelumnya. Sehingga akan memberikan respon seperti yang telah diprediksi ketika bisnis Anda mengeluarkan atau mengembangkan suatu produk baru.

Mengenai apa itu perilaku konsumen? Jenis, tipe, hingga manfaatnya akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.

Apa itu Perilaku Konsumen?

Apa itu Perilaku Konsumen

Konsumen merupakan faktor yang sangat penting di dalam bisnis. Apa itu perilaku konsumen? Pengertian perilaku konsumen adalah studi mengenai individu atau organisasi, sehingga hasil dari studi tersebut adalah akan bisa memperkirakan mengenai perilakunya dalam memilih maupun menggunakan produk yang ada di pasaran.

Sehingga untuk mengetahui hal tersebut perlu untuk melakukan riset pasar.

Hal tersebut bisa mengenal perilaku yang dilakukan oleh konsumen lebih jauh. Dengan mengetahui motivasi dari perilaku yang diambil oleh konsumen tersebut tentunya akan dapat untuk membantu mengembangkan produk atau jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen secara luas.

Hal tersebut akan bisa mempengaruhi untuk bisa membuat konsumen tertarik dengan produk atau jasa yang ditawarkan.

Untuk mengenal lebih lanjut mengenai apa itu perilaku konsumen? Brandwatch mengumpulkan beberapa hal yang bisa digunakan untuk lebih mengerti mengenai consumer behavior tersebut:

  • Pertama adalah perilaku yang dipunyai oleh konsumen tersebut tentunya akan dipengaruhi oleh lingkungannya. Sehingga bisnis perlu melakukan riset mengenai hal tersebut sehingga mengenal mengenai perilaku konsumen yang didasarkan dari pengaruh lingkungan yang dipunyai.
  • Didasarkan karena adanya promosi dan juga campaign produk yang diberikan. Konsumen tentunya akan tertarik dengan produk yang lebih murah, sehingga adanya promo dan diskon biasanya akan mempengaruhi perilaku konsumen untuk membeli produk atau menggunakan suatu jasa.
  • Membandingkan berbagai produk terlebih dahulu. Anda perlu mengetahui mengenai pendapat konsumen mengenai produk yang dipunyai oleh kompetitor, sehingga hal tersebut juga mempengaruhi perilaku yang dilakukan.
  • Keempat adalah hal lainnya yang turut untuk mempengaruhi konsumen ketika akan memilih suatu produk atau jasa.

Tipe-Tipe Perilaku Konsumen

Tipe-Tipe Perilaku Konsumen

Saat melakukan riset mengenai perilaku konsumen, ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan tepat.

Misalnya bisa menggunakan survei sehingga akan mengetahui bagaimana konsumen memutuskan untuk memilih produk.

Selain itu juga bisa melakukan group discussion, dan terakhir menggunakan metode riset etnografi. Dari berbagai metode yang digunakan tersebut bisa untuk menemukan dan mengelompokkan tipe-tipenya.

Adapun beberapa tipe perilaku konsumen yang bisa diketahui adalah sebagai berikut ini:

1. Tipe perilaku konsumen kompleks

Untuk tipe konsumen ini adalah pembeli atau konsumen yang mempunyai pemikiran lebih panjang saat akan membeli suatu barang atau produk.

Konsumen tipe ini biasanya akan menggunakan pertimbangan yang penting saat akan membeli barang, mulai memperhatikan kualitas produknya, fungsi dan kegunaan yang bisa diberikan produk tersebut, hingga harga yang ditawarkan.

Untuk tipe jenis konsumen ini juga biasanya akan memilih produk yang berkualitas sehingga bisa digunakan dalam jangka panjang.

Sehingga untuk menarik tipe jenis ini biasanya perlu menawarkan produk yang berkualitas bagus agar yakin untuk memilih produk tersebut.

2. Tipe perilaku mengurangi perbedaan

Untuk memutuskan saat akan memilih suatu produk tertentu, tipe ini akan sulit untuk menentukan perbedaan merek dan produk yang akan dibelinya.

Sehingga hal tersebut membuat tipe ini dilihat sebagai perilaku konsumen disonansi yang akan susah untuk mengurangi perbedaan produk.

Untuk bisa menarik perilaku konsumen tipe ini maka perlu untuk menjabarkan spesifikasi produk lebih jelas sehingga bisa membantu untuk memilih jenis produk yang sesuai kebutuhan konsumen.

3. Tipe perilaku konsumen terbiasa

Selanjutnya yang bisa diketahui adalah yang sudah terbiasa atau habitual buying behavior.

Untuk tipe konsumen ini sudah terbiasa untuk berbelanja barang yang diinginkan, sehingga biasanya akan cenderung untuk memilih dan percaya pada produk yang satu tersebut.

Apabila sudah percaya pada brand, tipe, dan juga tempat belanja tersebut maka tipe konsumen yang satu ini tidak akan bisa dipengaruhi oleh promo yang ditawarkan.

Karena tipe jenis ini akan melakukan belanja sesuai dengan kebiasaan yang telah dilakukan.

4. Tipe konsumen yang mencari produk yang beragam

Tipe lainnya adalah tipe yang mencari keberagaman produk. Untuk tipe ini adalah yang ketika berbelanja akan mencari produk yang bervariasi.

Sehingga tidak terpaku pada produk yang biasa digunakan seperti tipe sebelumnya. Tetapi lebih senang untuk membandingkan produk baru dengan yang biasanya digunakan.

Sehingga untuk mendapatkan hati jenis ini juga sangat mudah karena terbuka mencoba produk baru.

Berikan produk yang berkualitas dan juga promo menarik sehingga bisa membuat tipe perilaku konsumen ini bisa memilih produk yang ditawarkan.

Model Perilaku Konsumen

Setelah mengetahui apa itu perilaku konsumen? Serta tipe yang dipunyai, selanjutnya yang perlu dikenal adalah mengenai model perilakunya.

Model perilaku konsumen tersebut penting untuk diteliti atau diketahui karena juga akan bermanfaat untuk kebutuhan pengembangan produk dan kelancaran bisnis.

. Beberapa jenis model perilaku konsumen yang bisa diketahui adalah:

1. Learning model

Jenis pertama  adalah learning model. Model perilaku ini penting diketahui oleh marketer dan juga perusahaan.

Learning model sendiri merupakan keinginan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Sehingga perilaku yang mendasari untuk membeli produk atau barang adalah memikirkan mengenai kebutuhan utama yang dipunyai.

Untuk bisa memikat model perilaku konsumen yang satu ini bisa dengan menawarkan produk sehari-hari dan sesuai kebutuhan dasar konsumen seperti peralatan mandi, bahan makanan, dan produk lainnya.

Baca Juga : Pengertian E-learning

2. Psychoanalytic model

Model selanjutnya yang mendasari pembeli untuk membeli produk adalah psychoanalytic model. Untuk motivasi yang mendasari perilaku konsumen yang satu ini adalah psikoanalisis sehingga secara sadar atau tidak sadar akan melakukan pembelian.

Motif untuk pembelian tersebut tersembunyi di dasar seperti karena ketakutan, keinginan, maupun karena keperluannya.

Sehingga untuk mempengaruhi model jenis ini dengan membuat banyak ads yang bisa mempengaruhi motif mengakar yang ada di diri konsumen agar membeli produk tertentu.

3. Sociological model

Selanjutnya yang bisa didapatkan ketika akan menganalisa adalah sociological model.

Untuk model yang satu ini akan melakukan pembelian karena lingkungan yang dipunyai. Sehingga teman, keluarga, dan juga faktor lingkungan akan mempengaruhi ketika melakukan pembelian barang atau produk.

Pembelian yang dilakukan berdasarkan dari kelompok atau tempat konsumen sehingga akan mempengaruhi perilaku konsumen saat akan membeli sebuah produk.

4. Input, process, dan output

Selanjutnya adalah perilaku yang biasanya bisa menjadi dasar perusahaan untuk mengembangkan produk. Model yang satu ini mempunyai tiga indikator yaitu input, proses, dan output.

Di mana input mengacu pada strategi marketing yang digunakan dengan faktor produk, harga, tempat, dan promosi yang diberikan.

Selanjutnya proses tersebut dilakukan oleh konsumen ketika akan membeli barang, dan terakhir adalah output yaitu indikator mengenai respon mengenali layanan dan produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

5. Black box model

Selanjutnya yang perlu diketahui untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat adalah black box model.

Jenis prilaku ini adalah individu pemikir yang mempunyai banyak pertimbangan ketika akan melakukan pembelian.

Sehingga ada banyak proses internal dan dipunyai dan juga rangsangan eksternal lainnya yang dipunyai. Berbagai rangsangan tersebut akan menentukan keputusannya untuk membeli suatu produk atau menggunakan jasa tertentu.

6. Pavlovion model

Terakhir yang perlu dikenali adalah pavlovian model. Untuk jenis ini adalah rangsangan untuk membeli produk yang mempunyai indikator dari drive, drives, dan reinforcement.

Drive merupakan rangsangan yang bisa untuk membuat pelanggan tertarik untuk membeli produk, drives merupakan kebutuhan psikologis yang dipunyai sehingga juga akan membeli produk.

Dan terakhir adalah keinginan kuat untuk membeli suatu produk di pasaran.

Faktor Perilaku Konsumen Yang Dipunyai

Saat akan melakukan pembelian, seperti yang dijelaskan seperti di atas akan banyak rangsangan yang diterima. Sehingga hal tersebut akan membuat seorang konsumen bisa membeli barang atau tidak.

Tipe dan model seperti di atas, mempunyai beberapa faktor yang bisa mendasarinya sehingga membuatnya mempunyai model atau tipe consumer behavior tertentu.

Dibawah ini adalah beberapa faktor yang secara umum berpengaruh pada perilaku konsumen, antara lain:

1. Faktor pribadi

Mengapa mempunyai model tertentu adalah karena faktor di dalam diri atau pribadi konsumen itu sendiri.

Faktor ini merupakan pengaruh dari hal utamanya dari demografi. Seperti misalnya dari usia, jenis kelamin, budaya, latar belakang, pekerjaan, dan juga berbagai hal lainnya yang akan menjelaskan mengenai pribadi tersebut.

Misalnya untuk profesi tertentu akan membeli produk yang berhubungan dengan profesinya yang tidak dibeli oleh profesi lainnya.

2. Faktor psikologis

Faktor selanjutnya dari mengapa seseorang mempunyai tipe tertentu juga didasari karena faktor psikologis yang dipunyai.

Mulai dari campaign pemasaran yang sering dilihat, sehingga membuat orang yang mudah tertarik atau mempunyai rasa penasaran tinggi akan mencoba produk tersebut.

Selain itu kebutuhan pribadi juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi mengapa seseorang mempunyai perilaku konsumen saat membeli produk.

3. Faktor sosial

Faktor ketiga adalah karena faktor sosial yang dipunyai. Mulai dari faktor pengaruh lingkungan yang membuatnya mempunyai kebiasaan atau rangsangan untuk membeli produk atau barang tertentu.

Faktor sosial ini juga dipengaruhi oleh kelas sosial, pendapatan atau penghasilan yang dipunyai, tingkat pendidikan, dan pengaruh dari media sosial yang sering diakses sehingga bisa merangsang seseorang bisa lebih banyak belanja.

4. Faktor budaya

Yang mempengaruhi atau rangsangan untuk belanja adalah karena budaya yang dipunyai.

Faktor ini juga akan menunjukkan mengenai minat dan hobi yang dipunyai sehingga akan membentuk karakter atau perilakunya ketika belanja.

Seperti komunitas yang diikuti sehingga perlu untuk membeli produk tertentu. Selain itu kepercayaan komunitas sehingga mempunyai ritual khusus, kebutuhan keluarga, dan hingga kelas sosial juga akan mempengaruhi perilaku konsumen yang dipunyai.

Manfaat Mengenal Perilaku Konsumen

Berbagai informasi mengenai perilaku konsumen seperti di atas bisa dimanfaatkan untuk hal berikut ini:

1. Memahami perbedaan kelompok konsumen

Manfaat pertama mengapa penting untuk mengenali dan belajar mengenai terutama untuk marketer adalah karena bisa untuk memahami perbedaan mengenai kelompok konsumen yang beragam.

Setiap konsumen mempunyai berbagai rangsangan dan faktor yang mempengaruhinya untuk membeli produk. Sehingga satu produk yang sama akan mempunyai berbagai macam konsumen yang bisa didapatkan.

2. Membuat strategi pemasaran yang tepat

Manfaat selanjutnya adalah dapat merancang strategi pemasaran yang akan digunakan.

Dengan mengetahui perilaku konsumen tersebut akan bisa untuk memudahkan untuk menentukan mengembangkan produk atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Sehingga program atau rancangan yang dipunyai dan nantinya diputuskan tersebut bisa menyesuaikan dengan karakteristik dari perilaku konsumen.

Baca Juga : 10+ Cara Meningkatkan Penjualan untuk Keuntungan Bisnis

3. Memprediksi tren yang ada di pasar

Akan sangat bermanfaat untuk membuat prediksi trend yang akan terjadi di pasar.

Untuk memprediksi masa depan biasanya bisa menggunakan pola yang sudah terjadi. Sehingga untuk mengetahui trend yang akan terjadi di pasaran tersebut juga bisa didapatkan dengan mengetahui perilaku konsumen yang ada di pasar.

Hal tersebut akan sangat bermanfaat karena bisa membuat produk tepat yang akan disukai pasar.

4. Bersaing dengan kompetitor

Perusahaan bisa meningkatkan daya saing karena mempunyai pemahaman yang baik dengan audiens yang dipunyai.

Perilaku konsumen akan bisa mengetahui apakah pelanggan membeli produk dari kompetitor, motivasi yang mendasari perilaku konsumen tersebut, dan bisa menentukan untuk menarik pelanggan agar tetap loyal dengan produk yang perusahaan Anda tawarkan.

Baca Juga : Pengertian Kompetitor Adalah

5. Layanan customer service yang baik

Selanjutnya adalah mampu untuk meningkatkan kinerja dari customer service. Karena konsumen mempunyai tipe dan kebutuhan yang berbeda-beda.

Sehingga hal tersebut membuat layanan customer service yang dipunyai juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan konsumen tersebut agar bisa memberikan layanan CS terbaik dan berkualitas.

Bagikan:

Tags

Rita Elfianis

Menyukai hal yang berkaitan dengan bisnis dan strategi marketing. Semoga artikel yang disajikan bermanfaat ya...

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.