Benchmarking adalah: Pengertian, Sejarah, Jenis dan Tahapannya

Benchmarking adalah Pengertian, Sejarah, Jenis dan Tahapannya

Daftar Isi

Benchmarking adalah proses mengukur dan membandingkan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama atau sejenis.

Melalui benchmarking, perusahaan dapat memahami bagaimana mereka dapat meningkatkan kinerja mereka dan menjadi lebih kompetitif dalam industri.

Apa itu Benchmarking?

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, benchmarking adalah proses membandingkan produk, jasa, atau praktik bisnis suatu perusahaan dengan standar atau kinerja terbaik dalam industri.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi perusahaan melalui identifikasi dan implementasi praktik terbaik dari pesaing atau perusahaan lain.

Benchmarking dapat dilakukan secara internal (dalam satu perusahaan) atau eksternal (antar perusahaan atau industri).

Baca Juga : 15 Sub-Sektor Industri Kreatif, Pengertian dan Faktor Pendukung

Sejarah Benchmarking

Sejarah benchmarking dimulai pada tahun 1980-an, ketika perusahaan-perusahaan mulai memperhatikan pentingnya membandingkan prestasi mereka dengan para pemimpin industri.

Awalnya, hanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar dengan sumber daya yang besar, tetapi seiring berjalannya waktu, benchmarking menjadi lebih mudah dan terjangkau bagi perusahaan-perusahaan kecil dan menengah.

Pada tahun 1988, Robert C. Camp menulis buku pertama tentang benchmarking, yang berjudul “Benchmarking for Competitive Advantage”.

Buku ini menjadi pedoman bagi para praktisi dan menjadi dasar bagi metodologi benchmarking modern.

Pada tahun 1990-an, benchmarking mulai berkembang menjadi suatu disiplin ilmu dengan berbagai metodologi dan teknik yang dikembangkan untuk membantu perusahaan-perusahaan mencapai prestasi yang lebih baik.

Pada saat itu, tidak hanya dilakukan pada tingkat perusahaan, tetapi juga pada tingkat sektor dan negara.

Sekarang, benchmarking sudah menjadi bagian penting dari manajemen strategi bagi banyak perusahaan, organisasi pemerintah, dan lembaga non-profit.

Banyak perusahaan yang menggunakannya sebagai alat untuk meningkatkan kualitas produk dan jasa mereka, meningkatkan efisiensi proses, dan memperluas pasar.

Jenis-jenis Benchmarking

Ada beberapa jenis yang dapat digunakan oleh perusahaan, dan setiap jenis memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

1. Internal Benchmarking

Jenis ini merupakan proses membandingkan bagian-bagian dalam suatu perusahaan atau unit bisnis untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi.

Tujuan dari jenis ini adalah untuk mengidentifikasi praktik terbaik dalam perusahaan dan memastikan bahwa semua bagian bekerja dengan efisiensi maksimal.

2. External Benchmarking

Adalah proses membandingkan produk, jasa, atau proses suatu perusahaan dengan para pemimpin industri di luar perusahaan.

Tujuannya yaitu untuk mengidentifikasi praktik terbaik dalam industri dan memastikan bahwa perusahaan berada pada tingkat kinerja yang sesuai dengan para pemimpin industri.

3. Functional Benchmarking

Jenis ini adalah proses membandingkan proses spesifik dalam perusahaan dengan para pemimpin industri dalam hal yang sama.

Tujuannya yaitu untuk meningkatkan kinerja proses tertentu dan memastikan bahwa proses tersebut berada pada tingkat kinerja yang sesuai dengan para pemimpin industri.

4. Competitor Benchmarking

Jenis ini adalah proses membandingkan produk, jasa, atau proses suatu perusahaan dengan produk, jasa, atau proses pesaing.

Tujuannya yakni untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing dan memastikan bahwa perusahaan berada pada tingkat kinerja yang sesuai dengan pesaing.

5. Industry Benchmarking

Jenis ini adalah proses membandingkan produk, jasa, atau proses suatu perusahaan dengan rata-rata industri.

Tujuannya yakni untuk mengetahui posisi perusahaan dalam industri dan memastikan bahwa perusahaan berada pada tingkat kinerja yang sesuai dengan rata-rata industri.

6. Process Benchmarking

Proses membandingkan proses bisnis dengan para pemimpin industri dalam hal yang sama. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas proses bisnis.

7. Strategic Benchmarking

Proses membandingkan strategi bisnis suatu perusahaan dengan para pemimpin industri.

Tujuan jenis ini yakni untuk mengidentifikasi praktik terbaik dalam industri dan meningkatkan strategi bisnis perusahaan.

8. Customer Benchmarking

Proses membandingkan tingkat kepuasan pelanggan suatu perusahaan dengan para pemimpin industri dalam hal yang sama.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan dan memastikan bahwa perusahaan memenuhi harapan pelanggan.

9. Performance Benchmarking

Proses membandingkan kinerja suatu perusahaan dengan para pemimpin industri.

Tujuan dari jenis ini yakni untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan memastikan bahwa perusahaan berada pada tingkat kinerja yang sesuai dengan para pemimpin industri.

Tujuan dari Benchmarking

Tujuan dari Benchmarking

Selanjutnya dalam artikel ini, akan dibahas tentang tujuan-tujuan utama dari benchmarking.

1. Meningkatkan Kualitas Produk dan Jasa

Salah satu tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kualitas produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.

Melalui benchmarking, perusahaan dapat mengetahui apa yang menjadi standar kualitas terbaik dalam industrinya dan membandingkan dengan produk dan jasa mereka sendiri.

Ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan produk dan jasa mereka, sehingga mereka dapat membuat perbaikan untuk mencapai tingkat kualitas yang sama dengan perusahaan terbaik dalam industri.

2. Meningkatkan Efisiensi Bisnis

Tujuan selanjutnya adalah untuk meningkatkan efisiensi bisnis. Melalui benchmarking, perusahaan dapat mengetahui bagaimana cara perusahaan terbaik dalam industri mengelola bisnis mereka secara efisien.

Ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi area-area di mana mereka dapat memperbaiki proses bisnis mereka dan meningkatkan efisiensi.

3. Meningkatkan Kinerja Bisnis

Selanjutnya adalah untuk meningkatkan kinerja bisnis. Melalui benchmarking, perusahaan dapat mengetahui bagaimana perusahaan terbaik dalam industri mencapai kinerja bisnis yang tinggi dan membandingkan dengan kinerja bisnis mereka sendiri.

Ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi area-area di mana mereka dapat memperbaiki kinerja bisnis mereka dan meningkatkan hasil.

4. Meningkatkan Keunggulan Bersaing

Selanjutnya yakni memiliki tujuan untuk meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan. Melalui benchmarking, perusahaan dapat mengetahui bagaimana pesaing mereka bersaing dan membandingkan dengan cara mereka sendiri bersaing.

Ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi area-area di mana mereka dapat memperbaiki strategi bersaing mereka dan meningkatkan keunggulan bersaing.

5. Menentukan Arah Pembangunan Bisnis

Tujuan lainnya adalah untuk membantu perusahaan menentukan arah pembangunan bisnis mereka.

Melalui benchmarking, perusahaan dapat melihat bagaimana industri sedang berkembang dan membandingkan dengan arah pembangunan bisnis mereka sendiri.

Ini memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan strategi pembangunan bisnis mereka untuk menyesuaikan dengan perkembangan industri dan memastikan bahwa mereka dapat bersaing dengan baik di masa depan.

6. Mendapatkan Informasi Baru dan Ide-Ide Baru

Tujuan lainnya yakni memiliki tujuan untuk membantu perusahaan mendapatkan informasi baru dan ide-ide baru.

Melalui benchmarking, perusahaan dapat belajar dari perusahaan terbaik dalam industri dan memperoleh informasi baru yang dapat membantu mereka meningkatkan bisnis mereka.

Ini juga memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan ide-ide baru tentang bagaimana mengelola bisnis dan meningkatkan kinerja.

7. Meningkatkan Kesadaran Tentang Industri dan Pertumbuhannya

Ketujuh, tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran perusahaan tentang industri dan pertumbuhannya.

Melalui benchmarking, perusahaan dapat memahami bagaimana industri sedang berkembang dan memantau perkembangan industri secara terus-menerus.

Ini memungkinkan perusahaan untuk memastikan bahwa mereka dapat bersaing dengan baik di masa depan dan membuat keputusan bisnis yang tepat.

Bagaimana Tahapan Melakukan Benchmarking?

Bagaimana Tahapan Melakukan Benchmarking

Dalam artikel ini, kita juga akan membahas tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam melakukan benchmarking.

1. Identifikasi Tujuan dan Bidang yang akan dibandingkan

Tahapan pertama adalah identifikasi tujuan dan bidang yang akan dibandingkan.

Ini memungkinkan perusahaan untuk fokus pada area-area yang paling penting bagi bisnis mereka dan memastikan bahwa benchmarking dilakukan secara efektif dan efisien.

Perusahaan harus memastikan bahwa mereka menentukan tujuan benchmarking yang jelas dan memilih bidang yang sesuai untuk dibandingkan.

2. Penelitian dan Pemilihan Perusahaan untuk dibandingkan

Tahapan kedua adalah penelitian dan pemilihan perusahaan untuk dibandingkan.

Ini memungkinkan perusahaan untuk memahami perusahaan terbaik dalam industri dan memilih perusahaan yang sesuai untuk dibandingkan.

Perusahaan harus memastikan bahwa mereka memilih perusahaan yang sesuai dengan tujuan dan bidang yang ditentukan sebelumnya.

3. Pengumpulan dan Analisis Data

Tahapan ketiga yakni pengumpulan dan analisis data. Ini memungkinkan perusahaan untuk memahami kinerja perusahaan yang dibandingkan dan membandingkan dengan kinerja perusahaan mereka sendiri.

Perusahaan harus memastikan bahwa mereka mengumpulkan data yang relevan dan menganalisis data dengan baik untuk memastikan hasil yang akurat.

4. Identifikasi Kemampuan dan Kekurangan

Tahapan keempat adalah identifikasi kemampuan dan kekurangan.

Ini memungkinkan perusahaan untuk memahami bagaimana perusahaan terbaik dalam industri melakukan bisnis dan membandingkan dengan kemampuan dan kekurangan perusahaan mereka sendiri.

Perusahaan harus memastikan bahwa mereka mengidentifikasi kemampuan dan kekurangan dengan baik untuk memastikan bahwa mereka dapat meningkatkan kemampuan.

5. Implementasi Perbaikan dan Inovasi

Tahapan kelima adalah implementasi perbaikan dan inovasi. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengambil tindakan berdasarkan hasil benchmarking dan membuat perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja mereka.

Perusahaan harus memastikan bahwa mereka mengimplementasikan perbaikan dan inovasi dengan baik dan memantau hasil dari perubahan tersebut untuk memastikan bahwa perbaikan berkelanjutan.

6. Monitoring dan Evaluasi Hasil

Tahapan keenam akni monitoring dan evaluasi hasil. Ini memungkinkan perusahaan untuk memastikan bahwa perbaikan dan inovasi yang diterapkan berhasil dan memastikan bahwa perusahaan terus berkembang dan meningkatkan kinerjanya.

Perusahaan harus memastikan bahwa mereka melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan membuat perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi bisnis.

7. Melakukan secara Berkala

Tahapan terakhir adalah melakukan secara berkala.

Ini memungkinkan perusahaan untuk terus memantau kinerja mereka dan membandingkannya dengan perusahaan lain dalam industri yang sama atau sejenis.

Perusahaan harus memastikan bahwa mereka melakukan secara berkala dan membuat perubahan sesuai dengan hasil benchmarking untuk memastikan bahwa perusahaan terus berkembang dan meningkatkan kinerjanya.

Kesimpulan

Dengan demikian, tahapan-tahapan dalam melakukan benchmarking sangat penting untuk memastikan bahwa perusahaan dapat meningkatkan kinerja mereka dan menjadi lebih kompetitif dalam industri.

Melalui benchmarking, perusahaan dapat memahami bagaimana perusahaan terbaik dalam industri melakukan bisnis dan membuat perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja mereka.

Faktor yang Mempengaruhi Hasil Benchmarking

Faktor yang Mempengaruhi Hasil Benchmarking

Meskipun sangat penting dalam meningkatkan kinerja perusahaan, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil benchmarking.

Dalam artikel ini, akan dibahas faktor-faktor yang mempengaruhi hasil benchmarking.

1. Sumber Data yang Tepat

Faktor pertama yang mempengaruhi adalah sumber data yang tepat. Sumber data yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa hasil benchmarking akurat dan relevan.

Perusahaan harus memastikan bahwa mereka menggunakan data yang akurat dan terbaru dari sumber yang dapat dipercaya untuk memastikan bahwa hasil memiliki relevansi yang tinggi.

2. Metodologi Benchmarking yang Tepat

Faktor kedua yang mempengaruhi adalah metodologi benchmarking yang tepat. Metodologi yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa hasil memiliki akurasi dan relevansi yang tinggi.

Perusahaan harus memastikan bahwa mereka menggunakan metodologi yang sesuai dan dapat dipercaya untuk memastikan bahwa hasil memiliki akurasi yang tinggi.

3. Keterbukaan dan Kooperasi Perusahaan

Faktor ketiga yang mempengaruhi adalah keterbukaan dan kooperasi perusahaan. Keterbukaan dan kooperasi perusahaan sangat penting untuk memastikan bahwa hasil memiliki akurasi dan relevansi yang tinggi.

Perusahaan harus memastikan bahwa mereka berkolaborasi dengan perusahaan lain dalam industri yang sama atau sejenis untuk memastikan bahwa hasil memiliki relevansi yang tinggi.

4. Kemampuan Analisis Data

Faktor keempat yang mempengaruhi adalah kemampuan analisis data. Kemampuan analisis data sangat penting untuk memastikan bahwa hasil memiliki akurasi dan relevansi yang tinggi.

Perusahaan harus memastikan bahwa mereka memiliki tim yang memiliki kemampuan analisis data yang baik untuk memastikan bahwa hasil memiliki akurasi yang tinggi.

5. Perbandingan dengan Perusahaan

Faktor kelima yang mempengaruhi  adalah perbandingan dengan perusahaan yang sesuai. Perbandingan dengan perusahaan yang sesuai sangat penting untuk memastikan bahwa hasil memiliki relevansi yang tinggi.

Perusahaan harus memastikan bahwa mereka membandingkan kinerjanya dengan perusahaan yang sejenis atau sesuai untuk memastikan bahwa hasil benchmarking memiliki relevansi yang tinggi dan dapat diterapkan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Demikian pembahasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hasil benchmarking.

Semoga artikel ini dapat membantu perusahaan dalam memahami faktor-faktor yang mempengaruhi hasil dan memastikan bahwa hasil memiliki akurasi dan relevansi yang tinggi.

Contoh Aplikasi Benchmarking

Contoh Aplikasi Benchmarking

Seperti yang sudah kita pahami, tujuan dari benchmarking adalah untuk mengidentifikasi praktik terbaik dalam industri dan meningkatkan kinerja perusahaan.

Selanjutnya dalam artikel ini, akan dibahas contoh aplikasi dalam berbagai bidang.

1. Aplikasi Benchmarking dalam Bisnis

  • Benchmarking proses bisnis

Dalam bisnis, benchmarking sering digunakan untuk membandingkan proses bisnis suatu perusahaan dengan pemimpin industri dalam hal yang sama.

Contoh aplikasi benchmarking proses bisnis adalah membandingkan proses pembelian, produksi, dan distribusi suatu perusahaan dengan pemimpin industri dalam industri yang sama.

  • Benchmarking strategi bisnis

Dalam bisnis, benchmarking juga digunakan untuk membandingkan strategi bisnis suatu perusahaan dengan pemimpin industri dalam hal yang sama.

Contoh aplikasi benchmarking strategi bisnis adalah membandingkan strategi pemasaran, penetapan harga, dan manajemen sumber daya suatu perusahaan dengan pemimpin industri dalam industri yang sama.

2. Aplikasi Benchmarking dalam Pendidikan

  •  Benchmarking program studi

Dalam pendidikan, benchmarking digunakan untuk membandingkan program studi suatu universitas dengan program studi yang sama di universitas lain.

Contoh aplikasinyaadalah membandingkan program studi teknik suatu universitas dengan program studi teknik di universitas lain.

  • Benchmarking fasilitas dan layanan

Dalam pendidikan, benchmarking juga digunakan untuk membandingkan fasilitas dan layanan suatu universitas dengan universitas lain.

Contoh aplikasi dan layanannya adalah membandingkan fasilitas dan layanan perpustakaan suatu universitas dengan perpustakaan di universitas lain.

3. Aplikasi Benchmarking dalam Kesehatan

  • Benchmarking kualitas pelayanan

Dalam bidang kesehatan, penggunaannya untuk membandingkan kualitas pelayanan suatu rumah sakit dengan rumah sakit lain dalam hal yang sama.

Contoh aplikasinya adalah membandingkan kualitas pelayanan rawat inap suatu rumah sakit dengan rumah sakit lain.

  • Benchmarking efisiensi biaya

Dalam bidang kesehatan, benchmarking juga digunakan untuk membandingkan efisiensi biaya suatu rumah sakit dengan rumah sakit lain.

Contoh aplikasinya adalah membandingkan biaya rawat inap suatu rumah sakit dengan biaya rawat inap di rumah sakit lain.

4. Aplikasi Benchmarking dalam Teknologi

  • Benchmarking performa perangkat keras

Dalam bidang teknologi, penggunaanya untuk membandingkan performa perangkat keras suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam hal yang sama.

Contoh aplikasinya adalah membandingkan performa komputer suatu perusahaan dengan komputer perusahaan lain.

  • Benchmarking performa perangkat lunak

Dalam bidang teknologi, benchmarking juga digunakan untuk membandingkan performa perangkat lunak suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam hal yang sama.

Contoh aplikasi adalah membandingkan performa sistem operasi suatu perusahaan dengan sistem operasi perusahaan lain.

Dengan berbagai contoh aplikasi benchmarking yang dibahas di atas, dapat dilihat bahwa benchmarking dapat digunakan dalam berbagai bidang dan dapat membantu perusahaan atau organisasi dalam meningkatkan kinerja dan membuat keputusan yang lebih baik.

Benchmarking memang memerlukan waktu dan biaya, namun hasilnya dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi perusahaan atau organisasi dalam jangka panjang.

Bagikan:

Tags

Rita Elfianis

Menyukai hal yang berkaitan dengan bisnis dan strategi marketing. Semoga artikel yang disajikan bermanfaat ya...

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.