Baru-baru ini istilah binary option kembali mencuat dan menjadi topik yang kerap dibicarakan oleh masyarakat Indonesia. Hal itu dikarenakan para korban yang memberanikan diri untuk membuka suara karena telah mengalami kerugian sebanyak ratusan juta rupiah.
Ini disebut dengan transaksi jenis baru yang memanfaatkan kurs mata uang. Cara kerjanya adalah hanya dengan memprediksi penurunan dan kenaikan harga aset. Lalu apakah hukum melakukan transaksi ini? Apakah diperbolehkan? Simak informasi selengkapnya pada uraian berikut.
Awal Mula Munculnya Binary Option
Mungkin Anda bertanya-tanya di mana awal mulai kemunculan transaksi jenis binary. Awalnya adalah mulai dari adanya perkembangan ekonomi sehingga setiap negara saling terkait dengan perdagangan internasional. Untuk memenuhi kegiatan perdagangan maka perlu mentransfer mata uang ke negara lain.
Konversi mata uang diperlukan karena tidak semua negara memiliki mata uang yang sama sama. Hal inilah yang kemudian mulai muncul adalah transaksi valuta asing di pasar valas. Transaksi valuta asing disebut juga dengan istilah Foreign Exchange Online Trading (FOT).
Transaksi jual beli ini sebenarnya diperbolehkan dalam Islam akan tetapi harus memenuhi persyaratan yaitu tidak ada unsur maisir, gharar dan riba. Jika terjadi transaksi untuk mata uang maka harus dilakukan dengan pembayaran tunai ditempat dan tidak boleh hutang.
Lalu hal ini pun menjadi penyebab munculnya istilah binary option artinya memanfaatkan pergerakan nilai mata uang. Opsi biner ini dapat dilakukan melalui platform-platform yang telah tersedia di internet. Trading biner ini juga mulai semakin dikenal setelah masuk ke iklan Youtube.
Salah satu Youtuber sukses yang melakukan trading biner ini adalah Alan Suryajana. Tentu hal ini membuat banyak orang yang ingin melakukan trading biner. Mulai muncul juga apakah trading biner ini diperbolehkan dalam syariat Islam.
Apa yang Dimaksud dengan Trading Binary Option
Trading binary ini juga disebut dengan opsi biner dalam bahasa Indonesia yang merupakan sebuah kegiatan untuk menentukan pergerakan harga dalam waktu tertentu yang telah dipilih oleh para trader. Opsi yang dimaksud adalah transaksi menutup atau membuka sebuah perdagangan.
Kedua jenis transaksi tersebut akan menentukan apakah trader akan mendapatkan kerugian atau keuntungan dari nominal perdagangan. Kegiatan ini difasilitasi oleh seorang broker di website khusus untuk trading.
Perbedaan Foreign Exchange (Forex) dan Binary
Sebelum masuk ke pembahasan mengenai apa hukum dari melakukan praktek binary option kenali terlebih dahulu mengenai perbedaan Forex dengan Binary. Walaupun dalam prakteknya sama tetapi keduanya memiliki beberapa perbedaan yaitu sebagai berikut:
1. Close Position
Perbedaan pertama yaitu terdapat pada close position, maksudnya adalah jika pada opsi biner hanya menggunakan satu mode close yaitu expirty time. Fitur ini berfungsi untuk menutup secara otomatis opsi biner sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Contohnya adalah ketika trader memilih opsi “call” USD atau EUR dalam waktu 10 menit maka ketika sudah 10 menit maka pilihan “call” tadi akan menutup sendiri. Ini sangat menentukan berapa keuntungan yang akan didapatkan oleh trader.
Karena jika saat akan menutup otomatis levelnya tidak lebih tinggi dari posisi semula maka dinyatakan gagal. Berbeda dengan binary option, trading forex yang menggunakan 3 macam posisi yaitu terkena margin call, manual dan terkenal take profit atau stop loss.
Jika binary perkiraan expirednya sangat bergantung ketika membuka opsi, close manual dilakukan ketika open order sedang berlangsung. Take profit atau stop loss terjadi ketika sebelum open posisi dan trader masih bisa mengubah levelnya ketika sedang berjalan.
2. Loss dan profit
Perbedaan kedua terdapat pada loss dan profitnya. Menggunakan sistem binary maka keuntungan dan kerugiannya sudah ditentukan dengan awal sebelum mengisi order. Contohnya adalah ketika trader memilih pilihan “call” dengan nominal USD 200 maka jika opsinya gagal trader akan kehilangan uangnya.
Akan tetapi jika trader itu berhasil maka nominal yang dimasukkan tadi akan masuk ke saldo trader sesuai dengan rate payoutnya. Rate payout adalah jumlah persentase keuntungan yang telah ditentukan sebelum memilih opsi atau membuka order.
Jika trader memiliki rate payoutnya sebesar 80% maka kalau berhasil akan mendapatkan USD 180. Ukuran keuntungan dan kerugian dari sistem binary ini sebenarnya sudah ditentukan dari awal jadi angkanya tetap tidak peduli sejauh mana harga bergerak.
Berbeda dengan forex yang keuntungan dan kerugiannya tidak dapat dihitung secara pasti. Selama proses order masih terbuka, trader tetap mendapatkan kesempatan untuk memperoleh trading yang lebih besar. Akan tetapi hal ini masih dapat diatasi dengan stop loss untuk meminimalisir terjadinya kerugian.
3. Jenis Order
Perbedaan binary option dan forex yang berikutnya adalah dari jenis ordernya. Binary tidak memiliki pilihan sell atau buy karena memang trader tidak menjual atau membeli aset yang sedang di trading. Order pada binary hanya berupa high/low dan call/put.
Apabila trader mengambil pilihan put/low dan apabila harganya lebih rendah dari posisi awal maka akan mendapatkan keuntungan. Berbeda dengan forex yang pilihan ordernya adalah buy/sell, pending order dan ada limit serta stop order.
4. Biaya Melakukan Trading
Perbedaan terakhir adalah terdapat pada biaya yang dikeluarkan untuk melakukan trading. Pada binary tidak ada biaya yang dikeluarkan juga tidak ada komisi dan spread di setiap posisi yang dibuka oleh trader. Perhitungan rugi dan untung sudah ditentukan sesuai rate payout yang telah dipilih oleh trader.
Sementara jika ingin melakukan forex maka akan dikenakan komisi atau charge yang langsung dibebankan sesuai dengan posisi trader. Besaran spread ini juga beragam tergantung pada pair dan broker yang dipilih trader. Ketika ada peningkatan volatilitas maka angka spread juga akan semakin meningkat.
Hukum Islam Terhadap Sistem Transaksi Binary
Setelah mengetahui apa saja perbedaan antara sistem binary dengan forex berikutnya adalah bagaimana pandangan Islam terhadap sistem transaksi ini. Di Indonesia sendiri kegiatan ini sebenarnya masih belum memiliki payung hukumnya atau belum dijelaskan dalam perundang-undangan.
Akan tetapi karena kegiatan binary ini dilakukan secara online dan dapat dilakukan di mana saja dan telah memiliki keperluan dalam bentuk elektronik seperti perjanjian, dokumen dan informasi maka perdagangan ini dikaitkan dengan Pasal 1 Undang-Undang No. 11 Tahun 2008.
Namun ada juga yang masih meragukan tentang binary ini dan dianggap sebagai tindakan spekulasi karena trader hanya akan menebak dan memperkirakan aset yang memiliki keuntungan besar. Banyak yang mengira bahwa ini adalah perjudian. Mengapa bisa demikian, berikut beberapa alasannya:
1. Adanya sebuah permintaan yang digunakan sebagai penentu pihak yang kalah dan menang
Praktik dari binary option ini pada dasarnya memang memanfaatkan pergerakan kurs dari mata uang yang selalu berubah-ubah.
Selain berfokus pada pergerakan mata uang, trading ini juga berfokus pada harga sebuah komoditas yang ditampilkan pada grafik di website milik perusahaan penyedia binary. Ketika trader memulai memilih opsi perdagangan dapat memilih opsi high/low baru kemudian menentukan expired datenya.
Pada saat penentuan expiry timenya ini letak permainan pada binary. Hal itu kemudian dilanjutkan dengan trader yang menebak kapan penentuan expiry timenya agar bisa mendapatkan keuntungan besar. Hal inilah yang membuat banyak orang mengatakan bahwa kegiatan ini penuh dengan spekulasi.
2. Pihak yang menang akan mengambil keuntungan dari taruhan dan pihak kalah akan kehilangan hartanya
Alasan kedua mengapa banyak yang ragu dengan praktek dari kegiatan binary ini adalah karena ketika pihak menang bisa mendapatkan keuntungan maka pihak kalah akan kehilangan semua hartanya. Penentuan mana pihak yang menang dan kalah ditentukan saat expiry time.
Ketika trader memasang kurs mata uang dollar atau euro dengan persentase 80% kemudian diperdagangkan sebesar 10 USD maka ketika waktu berakhir trader berhasil menebak pergerakan aset akan mendapatkan keuntungan sebesar 80% dengan tambahan 18 USD.
Sedangkan pihak yang kalah akan kehilangan uangnya sebesar 8 USD. Itulah mengapa banyak orang yang sepertinya tertarik untuk memulai mencoba binary option.
3. Terdapat taruhan materi/harta dari kedua belah pihak
Alasan terakhir mengapa kegiatan ini menimbulkan spekulasi adalah karena terdapat taruhan berupa materi atau harta dari kedua belah pihak. Ketika seorang trader akan memulai untuk membuka pilihan perdagangan maka trader yang lebih dulu memilih aset.
Aset tersebut kemudian diperdagangkan sesuai dengan persentase keuntungan yang diinginkan dan menentukan nilai uang nominal. Contohnya adalah ketika seorang trader memilih aset berupa euro dan dollar dengan persentase keuntungan 80% dan nominalnya adalah 10 USD.
Maka yang diperdagangkan oleh trader itulah yang dapat disamakan untuk dijadikan taruhan. Jika pihak lain yang menang maka pihak lawan akan kehilangan seluruh hartanya.
Jual Beli yang Dilarang dalam Islam
Selain ketiga alasan di atas ada juga beberapa ciri dari aktivitas jual beli yang dilarang dalam Islam sebagaimana dalam kasus binary option Indonesia di atas.
1. Jual beli yang berlaku antara dua pihak
Misalnya salah satu pihak menyentuh pakaian pihak yang diperjualbelikan dan mana pakaian yang tersentuh maka barang tersebut akan dijual. Hal ini dihukumi haram dalam syariat Islam.
2. Jual beli dengan memakai syarat-syarat tertentu
Jual beli seperti ini juga dihukumi haram dalam Islam akan tetapi dalam beberapa pandangan mazhab itu berbeda-beda pendapat. Seperti mazhab Hanafiah yang memperbolehkan dengan alasan bahwa syarat tersebut baik misalnya memperbaiki baju berlubang untuk dijual kembali.
Adapun mazhab Maliki juga memperbolehkan asal ada manfaatnya begitu pula dengan mazhab Syafi’i asal ada akad dan membawa manfaat maka diperbolehkan. Sedangkan untuk mazhab Hanabilah tidak memperbolehkan apabila hanya memberi manfaat pada satu pihak saja.
3. Gharar
Jual beli gharar ini jelas dilarang dalam Islam. Gharar merupakan aktivitas jual beli yang samar dan kemungkinan besar ada indikasi penipuan.
Baca Juga : Apa itu Penipuan Online?
Contohnya adalah penjual kacang tanah yang bagian bawahnya masih bagus akan tetapi di bagian terpendamnya jelek.
Jual beli yang dikecualikan juga dilarang dalam Islam. Contohnya adalah seseorang menjual sesuatu akan tetapi dari benda tersebut ada yang dikecualikan dan tidak ikut dijual.
Sudah jelas bahwa binary option itu tidak boleh dalam syariat Islam apalagi payung hukumnya juga masih belum jelas. Banyak yang melakukan kegiatan transaksi ini karena dinilai cepat dan untungnya juga besar. Akan tetapi jika salah menebak maka trader bisa mengalami kerugian.