Elastisitas permintaan merupakan konsep penting dalam bidang ekonomi yang membantu kita memahami respons konsumen terhadap perubahan harga atau pendapatan. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara rinci tentang rumus dan tahapan cara menghitung elastisitas permintaan.
Pengertian Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan mengacu pada sejauh mana jumlah permintaan suatu produk atau layanan berubah sebagai respons terhadap perubahan harga.
Dalam konteks elastisitas permintaan, ada tiga skenario utama yang mungkin terjadi:
1. Elastisitas Permintaan yang Elastis
Jika perubahan harga suatu produk atau layanan menyebabkan perubahan persentase yang lebih besar dalam jumlah permintaan, maka permintaan dikatakan elastis.
Dalam hal ini, konsumen sangat sensitif terhadap perubahan harga, dan perubahan harga kecil dapat memiliki dampak signifikan pada jumlah permintaan.
Elastisitas permintaan yang elastis biasanya terjadi jika ada banyak barang pengganti yang tersedia, konsumen memiliki banyak pilihan, atau jika produk tidak dianggap sebagai kebutuhan dasar.
2. Elastisitas Permintaan yang Inelastis
Jika perubahan harga suatu produk atau layanan hanya menyebabkan perubahan persentase yang lebih kecil dalam jumlah permintaan, maka permintaan dikatakan inelastis.
Dalam hal ini, konsumen kurang sensitif terhadap perubahan harga, dan perubahan harga relatif kecil tidak memiliki dampak besar pada jumlah permintaan.
Elastisitas permintaan yang inelastis umumnya terjadi jika tidak ada banyak barang pengganti yang tersedia, produk dianggap sebagai kebutuhan dasar, atau tidak ada alternatif yang dapat digunakan secara efisien.
3. Elastisitas Permintaan yang Unitelastis
Jika perubahan harga suatu produk atau layanan menghasilkan persentase perubahan yang sama dalam jumlah permintaan, maka elastisitas permintaan dikatakan unitelastis.
Dalam hal ini, perubahan harga memiliki dampak persentase yang sama pada permintaan. Elastisitas permintaan yang unitelastis terjadi ketika persentase perubahan harga tepat sama dengan persentase perubahan permintaan.
Rumus Elastisitas Permintaan
Rumus cara menghitung elastisitas permintaan menggambarkan hubungan antara perubahan persentase dalam jumlah permintaan suatu barang atau layanan dengan perubahan persentase dalam faktor yang mempengaruhinya, seperti harga atau pendapatan.
Terdapat dua jenis elastisitas permintaan yang umum digunakan: elastisitas permintaan harga dan elastisitas pendapatan. Berikut adalah rumus untuk kedua jenis elastisitas tersebut:
1. Elastisitas Permintaan Harga
Elastisitas Permintaan Harga mengukur sejauh mana jumlah permintaan suatu barang atau layanan berubah sebagai respons terhadap perubahan harga.
Rumus elastisitas permintaan harga adalah:
Elastisitas Permintaan Harga = (Perubahan Persentase dalam Jumlah Permintaan) / (Perubahan Persentase dalam Harga)
Jika elastisitas permintaan harga lebih besar dari 1, maka permintaan dianggap elastis terhadap perubahan harga.
Jika elastisitasnya antara 0 dan 1, permintaan dianggap inelastis. Jika elastisitasnya sama dengan 1, permintaan dikatakan unitelastis.
2. Elastisitas Pendapatan
Elastisitas Pendapatan mengukur sejauh mana jumlah permintaan suatu barang atau layanan berubah sebagai respons terhadap perubahan pendapatan konsumen.
Rumus elastisitas pendapatan adalah:
Elastisitas Pendapatan = (Perubahan Persentase dalam Jumlah Permintaan) / (Perubahan Persentase dalam Pendapatan)
Jika elastisitas pendapatan positif (lebih besar dari 0), maka barang tersebut adalah barang normal, yang berarti permintaan meningkat seiring dengan meningkatnya pendapatan.
Jika elastisitas pendapatan negatif (kurang dari 0), maka barang tersebut adalah barang inferior, yang berarti permintaan menurun seiring dengan meningkatnya pendapatan.
Perlu dicatat bahwa ini hanya rumus dasar cara menghitung elastisitas permintaan, dan ada berbagai metode dan pendekatan yang lebih canggih yang dapat digunakan dalam analisis ekonomi.
Tahapan Cara Menghitung Elastisitas Permintaan
Dengan pemahaman yang baik tentang elastisitas permintaan, para pengusaha dan ekonom dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam hal penetapan harga dan strategi pemasaran.
Mari kita jelajahi kelima tahapan cara menghitung elastisitas permintaan tersebut.
1. Mengumpulkan Data Permintaan dan Harga
Tahapan pertama dalam menghitung elastisitas permintaan adalah mengumpulkan data yang diperlukan.
Anda perlu mengumpulkan data mengenai jumlah permintaan barang atau layanan yang ingin Anda analisis serta harga barang tersebut dalam periode waktu yang berbeda.
Data ini dapat diperoleh dari sumber seperti laporan penjualan, data pasar, atau penelitian pasar yang relevan.
Pastikan data yang Anda kumpulkan lengkap dan akurat untuk mendapatkan hasil yang lebih valid.
2. Menghitung Persentase Perubahan Permintaan
Setelah data terkumpul, tahapan berikutnya adalah menghitung persentase perubahan dalam jumlah permintaan. Anda perlu membandingkan jumlah permintaan dalam dua periode waktu yang berbeda.
Rumusnya sederhana, yaitu :
Perubahan Jumlah Permintaan / Jumlah Permintaan Awal) x 100%.
Misalnya, jika jumlah permintaan awal adalah 100 unit dan jumlah permintaan setelah perubahan adalah 120 unit, maka persentase perubahan permintaan adalah ((120 – 100) / 100) x 100% = 20%.
3. Menghitung Persentase Perubahan Harga
Tahapan cara menghitung elastisitas permintaan selanjutnya adalah menghitung persentase perubahan dalam harga barang atau layanan tersebut. Anda perlu membandingkan harga dalam dua periode waktu yang berbeda.
Rumusnya sama dengan tahapan sebelumnya, yaitu :
(Perubahan Harga / Harga Awal) x 100%
Misalnya, jika harga awal adalah Rp10.000 dan harga setelah perubahan adalah Rp8.000, maka persentase perubahan harga adalah ((8.000 – 10.000) / 10.000) x 100% = -20%.
4. Menghitung Elastisitas Permintaan Harga
Setelah menghitung persentase perubahan permintaan dan persentase perubahan harga, tahapan berikutnya adalah menghitung elastisitas permintaan harga.
Rumus elastisitas permintaan harga adalah :
(Perubahan Persentase Permintaan / Perubahan Persentase Harga)
Misalnya, jika persentase perubahan permintaan adalah 20% dan persentase perubahan harga adalah -20%, maka elastisitas permintaan harga adalah (20% / -20%) = -1. Ini menunjukkan bahwa permintaan bersifat unitelastis terhadap perubahan harga.
5. Menganalisis Hasil Elastisitas Permintaan
Pada tahapan terakhir cara menghitung elastisitas permintaan, kita perlu menganalisis hasil elastisitas permintaan yang telah dihitung.
Jika elastisitas permintaan harga lebih besar dari 1, maka permintaan dianggap elastis. Ini berarti perubahan harga memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah permintaan.
Jika elastisitas permintaan harga antara 0 dan 1, permintaan dianggap inelastis, yang berarti perubahan harga memiliki dampak yang lebih kecil terhadap jumlah permintaan.
Selain itu, elastisitas permintaan harga negatif menunjukkan hubungan yang berlawanan antara harga dan permintaan, yang umumnya terjadi pada barang inferior.
Contoh Cara Menghitung Elastisitas Permintaan
Untuk memberikan pemahaman yang lebih konkret, berikut adalah contoh bagaimana cara menghitung elastisitas permintaan menggunakan data yang fiktif:
1. Mengumpulkan Data Permintaan dan Harga
Misalkan Anda ingin menganalisis elastisitas permintaan suatu produk yang harga dan jumlah permintaannya berubah.
Anda mengumpulkan data dalam dua periode waktu sebagai berikut:
- Jumlah Permintaan Awal (Q1): 100 unit
- Jumlah Permintaan Setelah Perubahan (Q2): 120 unit
- Harga Awal (P1): Rp10.000
- Harga Setelah Perubahan (P2): Rp8.000
2. Menghitung Persentase Perubahan Permintaan
Kalkulasikan persentase perubahan dalam jumlah permintaan dengan menggunakan rumus (Q2 – Q1) / Q1 x 100%: ((120 – 100) / 100) x 100% = 20%
3. Menghitung Persentase Perubahan Harga
Kalkulasikan persentase perubahan dalam harga dengan menggunakan rumus (P2 – P1) / P1 x 100%: ((8.000 – 10.000) / 10.000) x 100% = -20%
4. Menghitung Elastisitas Permintaan Harga
Kalkulasikan elastisitas permintaan harga dengan membagi persentase perubahan permintaan (20%) dengan persentase perubahan harga (-20%): 20% / -20% = -1
Hasil ini menunjukkan bahwa elastisitas permintaan harga untuk produk tersebut adalah -1. Ini berarti bahwa setiap penurunan 1% dalam harga akan menyebabkan peningkatan 1% dalam jumlah permintaan. Permintaan dianggap unitelastis terhadap perubahan harga.
Poin-poin yang perlu diperhatikan saat menghitung elastisitas permintaan adalah memastikan penggunaan persentase perubahan yang tepat, data yang akurat, dan memahami interpretasi hasil elastisitas.
Baca Juga : Cara Menghitung Food Cost Ideal dan Aktual (+Contoh Kasus)
Penutup
Dalam analisis ekonomi, cara menghitung elastisitas permintaan merupakan langkah penting untuk memahami hubungan antara harga atau pendapatan dengan jumlah permintaan suatu barang atau layanan.
Dalam memperhitungkan elastisitas permintaan, penting untuk mengumpulkan data yang akurat, melakukan perhitungan persentase perubahan yang tepat, dan memahami interpretasi hasil elastisitas untuk mengambil tindakan yang sesuai guna meraih kesuksesan di pasar yang kompetitif.