Ada sebuah kebijakan yang ketika diterapkan memiliki tujuan mengendalikan ekonomi di sebuah negara agar jadi lebih baik, yang disebut dengan kebijakan moneter. Namun apa itu kebijakan moneter?
Kebijakan ini diatur oleh bank sentral yang memiliki tugas utama mengendalikan ekonomi demi kelancaran perputaran uang di negaranya. Di bawah ini materi lengkap mengenai kebijakan moneter yang perlu anda simak hingga selesai.
Pengertian Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah proses dalam mengatur perputaran uang dalam sebuah negara. Pada dasarnya, tujuan kebijakan ini adalah untuk menghasilkan keseimbangan internal dan eksternal.
Keseimbangan internal diantaranya adalah perkembangan ekonomi, stabilitas harga, hingga pembangunan yang merata. Sementara keseimbangan eksternalnya ialah keseimbangan dalam neraca pembayaran.
Kebijakan Moneter Di Mata Para Ahli
Kebijakan moneter merupakan upaya dalam mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi dan berkelanjutan dengan tetap menjaga kestabilan harga di dalam negeri.
Di bawah ini adalah pandangan para ahli tentang kebijakan moneter.
1. Muana Nanga
Kebijakan moneter ialah kebijakan yang ditetapkan oleh otoritas moneter, dilakukan dengan cara mengendalikan peredaran uang dan suku bunga dalam upaya mempengaruhi permintaan agregat dan meminimalisir ketidakstabilan ekonomi.
2. Boediono
Beliau mengatakan bahwa kebijakan moneter merupakan arahan pemerintah melalui bank sentral dalam mempengaruhi situasi makro dengan cara menyeimbangkan jumlah peredaran uang.
Upaya penyeimbang ini dilakukan dengan cara menawarkan barang untuk mengendalikan inflasi, memberikan kesempatan kerja hingga melancarkan distribusi produk atau barang.
3. M Natsir
Pandangannya mengenai apa itu kebijakan moneter ialah semua tindakan yang dilakukan bank sentral dalam mempengaruhi variabel moneter seperti uang, suku bunga, nilai tukar serta suku bunga kredit.
Tindakan ini dilakukan bank sentral dalam upaya membantu pemerintah untuk mengendalikan perekonomian. Kebijakan ini juga bisa digunakan untuk tujuan yang pemerintah inginkan dalam perekonomian negaranya.
4. Perry Warjiyo
Kebijakan moneter merupakan kebijakan otoritas moneter berbentuk agregat dalam upaya mencapai perkembangan ekonomi. Dilakukan dengan cara memperhatikan siklus dan sifat ekonomi serta faktor fundamental yang lainnya.
Baca Juga : Kegiatan Ekonomi: Pengertian, Tujuan, Jenis, Beserta Contohnya
Tujuan Diterapkannya Kebijakan Moneter
Di Indonesia sendiri, tujuan diterapkannya kebijakan ini telah tertuang dalam UU No 3 tahun 2004 pasal 7. Di dalam undang-undang itu dinyatakan bahwa tujuan kebijakan moneter adalah menjaga stabilitas nilai rupiah.
Hal tersebut ditujukan pada kestabilan harga barang dan jasa yang dicerminkan pada inflasi. Poin-poin penting pada tujuan ditetapkannya kebijakan moneter yang harus anda tahu diantaranya adalah :
- Dalam mencapai tujuan, Bank Indonesia telah menetapkan sasaran utamanya yaitu rangka kebijakan moneter dan inflasi (inflation targeting framework) sejak tahun 2005, dengan sistem free floating atau nilai tukar mengambang.
- Melakukan pengurangan volatilitas nilai tukar yang dirasa berlebihan dan bukan untuk mendorong agar nilai tukar lebih tinggi dari itu.
Sederhananya, Bank Indonesia memiliki hal untuk mengatur kebijakan moneter dengan menetapkan sasaran moneter yang bertujuan menjaga stabilitas inflasi. Selain poin singkat di atas, secara rinci berikut adalah tujuan ditetapkannya kebijakan :
1. Menjaga Stabilitas Ekonomi
Ketika perkembangan ekonomi berjalan di bawah kendali dan berkelanjutan, dari situlah bisa dikatakan bahwa perekonomian sebuah negara telah stabil. Kenapa? Karena hal ini menjadi cerminan pertumbuhan sebuah negara.
Hal ini memiliki arti bahwa setiap peredaran arus produk barang atau jasa dengan arus peredaran uang harus selalu seimbang. Maksudnya jelas, agar tidak terjadi inflasi dan masalah ekonomi lainnya.
Baca Juga : Apa itu Ekonomi Makro?
2. Membuka Peluang Kerja
Bagaimana sebuah aturan pembatasan dalam membuka peluang pekerjaan yang lebih luas? Kunci utamanya adalah semakin tinggi produksi yang dilakukan, maka permintaan pekerjaan akan semakin banyak.
Agar tidak ada yang dirugikan, dari terlaksananya kebijakan ini diharapkan pemerintah dapat memakmurkan karyawannya. Sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat dengan mudah terlaksana.
3. Menstabilkan Harga
Salah satu ciri dari tercapainya stabilitas harga adalah harga barang yang cenderung stabil dari waktu ke waktu. Ketika hal ini terjadi, nilai uang yang beredar dari waktu ke waktu juga akan sama.
Stabilitas inilah yang akan membuat pola pikir pada masyarakat bahwa membeli suatu barang pada hari ini, tingkat harganya akan tetap sama meskipun barang tersebut dibeli di masa yang akan datang.
4. Menyeimbangkan Neraca Pembayaran Internasional
Kondisi seimbang pada neraca pembayaran satu ini adalah ketika jumlah nilai barang ekspor sama dengan nilai barang impor. Salah satu kebijakan moneter yang sering dilakukan pemerintah untuk mencapai tujuan ini adalah devaluasi.
5. Menjaga Stabilitas Ekonomi
Poin utama dari semua kebijakan ini adalah mencapai kestabilan dan pertumbuhan ekonomi.
Mulai dari menjaga peredaran uang, neraca, dan memberikan kesempatan kerja semuanya dilakukan untuk mencapai satu kondisi, yaitu stabil dalam ekonomi.
Jenis Kebijakan Moneter
Ada dua jenis kebijakan moneter yang sering digunakan untuk mengendalikan uang yang beredar di masyarakat. Dua jenis itu adalah kebijakan moneter ekspansif dan kontraktif, penjelasan jenis apa itu kebijakan moneter bisa anda simak di bawah ini.
1. Kebijakan Moneter Jenis Ekspansif
Nama lainnya adalah kebijakan uang longgar (easy money policy). Merupakan kebijakan dalam mengatur peredaran yang dengan cara menurunkan suku bunga, menurunkan syarat cadangan bank dan membeli sekuritas oleh bank sentral.
Kebijakan ini dinilai dapat menurunkan angka pengangguran serta merangsang perkembangan bisnis dan kegiatan belanja masyarakat. Beberapa poin penting dari kebijakan jenis ini ialah :
- Bertujuan meningkatkan perkembangan ekonomi yang memiliki resiko inflasi yang cukup tinggi.
- Kebijakan ini dilakukan dengan cara menambah persebaran uang di masyarakat dengan tujuan agar roda perekonomian bergerak semakin cepat.
- Dinilai dapat meningkatkan daya beli konsumen serta mengurangi angka pengangguran di tengah gempuran depresi atau resesi ekonomi.
- Bank sentral dapat menggunakan otoritas fiskal untuk mengendalikan nilai tukar uang dalam negeri terhadap valuta asing.
Efek kebijakan ekspansif dapat digambarkan sebagai berikut : Saat ketersediaan uang di masyarakat meningkat, ini akan meningkatkan aktivitas bisnis yang menyebabkan kebutuhan tenaga kerja meningkat dan angka pengangguran bisa ditekan.
2. Kebijakan Moneter Jenis Kontraktif
Jika ekspansif dilakukan dengan menambah peredaran uang, kontraktif justru kebalikannya. Kebijakan ini disebut juga dengan tight money policy yang mengharuskan bank sentral mengurangi peredaran uang.
Disebut kebijakan uang ketat (tight money) karena uang yang beredar jadi lebih sedikit. Hal ini dilakukan ketika suatu negara mengalami inflasi. Beberapa poin penting dari apa itu kebijakan moneter jenis ini adalah :
- Diterapkan ketika terjadi inflasi, tentu tujuan utamanya adalah mengurangi efek inflasi dengan menarik sebagian uang yang beredar.
- Cara yang digunakan untuk menerapkan kebijakan ini adalah menjual obligasi, menaikkan bunga, serta menaikan syarat cadangan bank.
Contoh penerapan kebijakan tight money ialah : Bank sentral melakukan lelang surat berharga di pasar modal atau menurunkan suku bunga. Dengan begitu aktivitas ekonomi masyarakat akan berangsur turun dan peredaran uang menyusut.
Instrumen Dalam Kebijakan Moneter
Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam menerapkan kebijakan moneter, bank sentral dapat menjalankan beberapa instrumen yang akan dijelaskan di bawah ini. Instrumen tersebut ialah :
1. Diskonto (Discount Rate)
Yaitu tingkat bunga yang diterapkan pemerintah ke berbagai bank yang melakukan pinjaman uang ke bank sentral. Momen pinjaman inilah yang dimanfaatkan pemerintah untuk mengendalikan jumlah peredaran uang.
Namun, jika tujuannya adalah menambah peredaran uang, langkah yang dilakukan pemerintah adalah diskonto atau menurunkan bunga pinjaman.
Menurunkan suku bunga ini yang membuat banyak bank akhirnya melakukan pinjaman ke bank sentral.
2. OPT (Operasi Pasar Terbuka)
Merupakan instrumen tidak langsung yang sifatnya lebih fleksibel dibandingkan dengan instrumen lainnya.
Instrumen pengendalian ini dilakukan dengan cara menjual atau membeli surat berharga yang dimiliki pemerintah. OPT dibagi dalam dua jenis :
- Open Market Selling : Tindakan menjual surat berharga pemerintah ke masyarakat. Uang dari hasil penjualan akan masuk ke otoritas moneter yang membuat peredaran uang menjadi lebih sedikit.
- Open Market Buying : Tindakan pembelian surat berharga pemerintah dari masyarakat oleh otoritas moneter yang bertujuan untuk menambah peredaran uang di masyarakat.
Di Indonesia sendiri, beberapa surat berharga yang umum dipakai dalam instrumen kebijakan moneter ini ialah Sertifikat Bank Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang, dan Surat Berharga Negara (SUN, SPN, ZCB, ORI, dan SBSN).
3. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
Cara kerja instrumen kebijakan moneter yang satu ini ialah ketika bank memiliki minimum cadangan wajib dengan jumlah sedikit, maka ada banyak uang yang bisa diedarkan ke masyarakat melalui pinjaman.
Namun sebaliknya, jika jumlah minimum cadangan wajib bank ditambah, maka akan ada lebih sedikit uang yang beredar di masyarakat. Aktivitas ini dilakukan untuk mengurangi peredaran uang.
4. Moral Persuasion
Bisa juga disebut dengan Imbauan Moral, instrumen yang dilakukan bank sentral untuk mengendalikan jumlah uang dengan berbagai cara. Seperti mengimbau pada bank lainnya untuk menaikan atau menurunkan bunga pinjaman.
Bisa juga dengan memberi instruksi untuk berhati-hati atau membatasi masyarakat dalam melakukan pinjaman uang melalui fasilitas diskonto. Selain kebijakan di atas, instrumen kebijakan lain yang dimiliki Bank Indonesia adalah :
- Kredit Langsung : Pemberian kredit langsung oleh bank Indonesia pada beberapa sektor, proyek atau kegiatan yang bersifat urgent. Kegiatan ini akan menambah peredaran uang di masyarakat.
- Menentukan DP Impor : Kebijakan yang mengharuskan importir untuk membayar sejumlah persentase sebagai uang muka (DP) dalam pembelian valuta asing.
Bukan hanya bisa mengendalikan jumlah uang yang beredar di sektor impor, cara ini juga bisa membantu pemerintah dalam mengendalikan pendapatan negara atau devisa negara.
- Overdraft Window : Bank Indonesia akan menyediakan sejumlah fasilitas pinjaman berjangka pendek pada bank yang mengalami masalah likuiditas jangka pendek. Bunga yang ditetapkan pada aktivitas ini juga sangat besar.
- Intervensi Rupiah : Kebijakan yang membuat Bank Indonesia melakukan kegiatan pinjam meminjam uang langsung di pasar uang antar bank dalam kurun waktu mulai dari overnight hingga 7 hari kedepan.
- Sertifikat Wadiah Bank Indonesia : Merupakan instrumen apa itu kebijakan moneter yang awalnya dibuat untuk memfasilitasi bank syariah di Indonesia. Namun bisa juga digunakan untuk OPT.
Sertifikat Wadiah Bank Indonesia dilakukan dengan membuka window sehingga terlihat mirip dengan fasilitas bank sentral. Setelah itu bank akan menaikan suku bunga dan peredaran uang akan berkurang.
Contoh Kebijakan Moneter
Pada kenyataanya ada banyak aturan yang dilaksanakan sebagai akibat atau dampak dari ditetapkannya kebijakan moneter di Indonesia.
Berikut adalah beberapa contoh kebijakan moneter yang ada di Indonesia.
1. Kredit Langsung Dari Bank Indonesia
Bank Indonesia pernah memberikan kredit secara langsung kepada berbagai sektor atau program yang sedang terdesak dan sangat membutuhkan dana. Bantuan Bank Indonesia ini dilakukan sebagai cara menambah peredaran uang.
2. Menyediakan Fasilitas Overdraft
Tindakan yang dilakukan Bank Indonesia untuk membantu bank yang sedang mengalami masalah likuiditas jangka pendek. Bantuan yang diberikan yaitu pinjaman jangka pendek dengan bunga yang tinggi.
3. Menerbitkan SUN (Surat Utang Negara)
Pada kebijakan ini pemerintah akan menghimpun dana dengan cara menjual Surat Utang Negara dengan tujuan agar uang yang beredar di masyarakat jadi lebih berkurang atau sedikit.
4. Mengintervensi Rupiah
Kebijakan yang dilakukan dengan proses pinjam meminjang dana langsung di pasar uang antar bank selama 7 hari. Kebijakan ini diterapkan dalam rangka mendukung kegiatan operasi pasar terbuka.
Pemegang Kebijakan Moneter Di Indonesia
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kebijakan moneter dipegang oleh otoritas moneter. Di Indonesia, otoritas ini dipegang oleh Bank Indonesia sebagai bank sentral. Bank Indonesia memiliki tugas utama ialah :
- Menjaga kestabilan moneter dan sistem keuangan di negara Indonesia, dalam hal ini sistem pembayaran dan perbankan.
- Ketika BI berhasil menjaga kestabilan moneter Indonesia, secara langsung akan mendukung perkembangan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.
Dengan tugas yang secara garis besar telah dijabarkan di atas, pertanyaannya adalah apa saja peran Bank Indonesia dalam memelihara dan menjaga stabilitas ekonomi Indonesia? Berikut adalah penjelasannya.
- BI berperan menjaga stabilitas ekonomi dengan menggunakan instrumen suku bunga pada operasi pasar terbuka. Penerapan instrumennya harus tepat agar aspek ekonomi tidak mudah goyah.
- Apa itu kebijakan moneter Inflation Targeting Framework? Merupakan kebijakan yang mengatur suku bunga agar tidak terlalu ketat (dapat mematikan perekonomian) atau terlalu longgar.
- Berperan penting dalam menghasilkan kinerja lembaga keuangan yang sehat, terutama untuk perbankan. Dilakukan dengan mekanisme pengawasan serta regulasi agar kestabilan keuangan tidak terjadi.
- Mencegah terjadinya masalah ketidakstabilan keuangan, BI mengadakan sistem pengawasan dan disiplin pasar menggunakan wewenangnya dalam membuat aturan dan penegakan hukum.
- Penegakan hukum (Law Enforcement) dilakukan untuk melindungi stakeholder dan perbankan juga untuk membangun kepercayaan kepada sistem keuangan.
- Menyusun Arsitektur Perbankan Indonesia dan rencana penerapan Basel II sebagai upaya menciptakan stabilitas sektor perbankan yang berkelanjutan.
- Menjaga dan mengatur kelancaran sistem pembayaran agar tidak terjadi resiko yang bisa sangat mengancam kelancaran sistem pembayaran yang sifatnya menular dan gangguan yang dihasilkan memiliki sifat sistemik.
- Dalam meminimalisir gangguan sistem pembayaran serta meningkatkan keamanan sistem pembayaran, BI menerapkan sistem pembayaran yang sifatnya real time yang dikenal dengan RTGS.
- Melakukan pemantauan dan monitoring sejumlah sektor keuangan untuk mendeteksi potensi kejutan yang dapat mengganggu stabilitas sistem keuangan di Indonesia.
- Mengembangkan indikator macroprudential untuk mendeteksi sektor keuangan yang hasilnya akan menjadi referensi dalam mengambil langkah tepat untuk menyelesaikan masalah sektor keuangan.
- Mengamankan sistem keuangan melalui fungsi BI sebagai Lender of Last Resort. Yaitu peran tradisional sebagai bank sentral yang mengelola krisis agar terhindar dari ketidakstabilan sistem keuangan.
- Fungsi LoLR sendiri mencakup penyedia likuiditas dalam kondisi normal maupun krisis. Hal ini diberikan pada bank yang mengalami masalah dan berpotensi memantik terjadinya krisis sistemik.
Kesimpulan
Apa itu kebijakan moneter? Merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh otoritas keuangan negara untuk mengendalikan peredaran uang di negaranya. Di Indonesia, otoritas ini dipegang oleh Bank Indonesia sebagai bank sentral di negara ini.