Ilmu ekonomi yang mencakup ekonomi makro merupakan ilmu yang berkembang sejak peradaban kuno.
Berawal dari bentuk yang paling sederhana, ilmu ekonomi berkembang menjadi lebih kompleks dan terstruktur, seperti saat ini.
Membahas ekonomi saja tidak cukup. Hal ini dikarenakan ruang lingkup ilmu tersebut sangat luas dan perkembangannya sangat pesat.
Salah satu jenis penelitian ekonomi yang sering dibahas adalah ekonomi makro. Namun apakah ilmu itu sebenarnya?
Pengertian Ilmu Ekonomi
Sebelum membahas tentang ekonomi makro, Anda harus mengetahui terlebih dahulu tentang apa itu ekonomi.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ilmu ekonomi memiliki dua definisi.
Definisi pertama, ekonomi adalah ilmu tentang produksi, distribusi, dan konsumsi komoditas, dan masalah-masalah yang terkait dengan tenaga kerja, keuangan, keuangan, dan sebagainya. Tentu saja definisi ini sama seperti penjelasan umum.
Lalu pengertian ekonomi yang kedua adalah ilmu tentang kegiatan sosial manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup yang bersumber dari lingkungan.
Penjelasan ini mengutip dari beberapa pembahasan yang tercatat dalam buku “Pengantar Ilmu Ekonomi”.
Bagi Anda yang sedang menjalani studi ilmu ekonomi bisa membaca buku ekonomi makro untuk menambah wawasan.
Khususnya tentang ekonomi dan manusia di masa sekarang ini.
Pembahasan ini akhirnya menjadi penting karena ekonomi faktor utama dalam kehidupan.
Apa Saja Cabang Ilmu Ekonomi?
Dua bidang utama ekonomi adalah ekonomi makro (makroekonomi) dan ekonomi mikro (mikroekonomi).
Sesuai dengan namanya, kedua teori ekonomi ini tidak memiliki definisi yang terlalu berbeda.
Singkatnya, makro ekonomi berfokus pada penelitian tentang ekonomi secara total dan secara keseluruhan.
Sedangkan ekonomi mikro adalah studi yang berfokus pada penelitian ekonomi individual. Dari sini mungkin Anda sudah paham apa yang dimaksud dari ilmu tersebut.
Perbedaan dari kedua teori ekonomi di atas juga tergantung dengan bagaimana para ekonom membahasnya.
Misalnya pada makro ekonomi yang lebih fokus pada agen-agen ekonomi secara keseluruhan atau agregat.
Salah satu buku yang tepat untuk membahas pemahaman ini adalah buku Teori Ekonomi Makro.
Dalam buku ini, Anda akan memahami segala macam teori tentang pasar ekonomi makro.
Di sini, Anda akan mengerti apa faktor terbesar yang mempengaruhi ekonomi masyarakat.
Di sisi lain, dalam pembahasan ekonomi mikro menekankan analisis individu atau perilaku masyarakat.
Misalnya, bagaimana sebuah perusahaan berperilaku sebagai produsen, konsumen atau pekerja dalam situasi terbatas (industri).
Perbedaan Ekonomi Makro dan Mikro
Namun ada perbedaan lain antara ekonomi makro dan mikro.
Mikro (sering juga disebut teori ekonomi klasik), mengklaim bahwa pasar merupakan bentuk persaingan yang ideal karena dianggap lengkap dan konsisten.
Input dan outputnya pun memiliki kesamaan (homogen), dan agennya adalah terbilang sangat rasional untuk memaksimalkan keuntungan.
Teori ini juga menyampaikan asumsi bahwa penyesuaian mekanisme pasar dapat dilakukan secara instan dan uang hanya berfungsi sebagai alat perdagangan.
Oleh karena itu, menurut penganut ilmu ekonomi klasik, masalah ekonomi hanya terletak pada sisi penawaran.
Adam Smith merupakan seorang ekonom terkenal yang merupakan pendukung teori ekonomi mikro.
Di momentum Great Depression 1929-1933 adalah tonggak dalam munculnya teori ekonomi makro.
Teori ini lahir sebagai kritik terhadap teori ekonomi klasik Smith. John Maynard Keynes merupakan pionir dalam teori ekonomi makro. Pengikut teori makro ekonomi disebut Keynesian.
Berlawanan dengan asumsi pendukung teori ekonomi mikro, Keynesian berasumsi bahwa struktur pasar cenderung asimetris dan monopolistik dengan informasi yang tidak lengkap. Input dan output yang dipertukarkan juga beragam (tidak sama).
Keynesian juga beranggapan bahwa uang tidak hanya dilihat sebagai media transaksi. Namun, uang juga dapat digunakan sebagai penyimpan nilai.
Oleh karena itu, uang di sini sangat mungkin digunakan untuk mendapatkan keuntungan melalui bisnis spekulatif.
Dari kumpulan asumsi di atas, mereka yang setuju dengan ekonomi makro percaya bahwa peran pemerintah dalam mengelola ekonomi melalui kebijakan moneter dan fiskal sangat besar.
Pengertian Ekonomi Makro
Hm, jadi apa sebenarnya ekonomi makro itu?
Sesuai dengan namanya, istilah tersebut mempelajari perekonomian secara keseluruhan. Ilmu ekonomi ini secara khusus disamakan dengan ilmu ekonomi dalam skala yang luas dan komprehensif.
Oleh karena itu, cabang ekonomi yang satu ini sering digunakan sebagai alat untuk menganalisis dan merancang serangkaian tujuan kebijakan yang terkait dengan inflasi, lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan neraca pembayaran.
Baca Juga : Pengertian Neraca Pembayaran
Survei ekonomi ini juga dapat digunakan untuk menganalisis seluruh produsen.
ekonomi makro menganalisis konsumen dalam konteks bagaimana pendapatan dialokasikan untuk pembelian barang dan penggunaan jasa, sehingga konsumen juga merasakan manfaatnya.
Untuk mempelajari ekonomi makro, Anda bisa coba mempelajari isi buku Macroeconomics: An Introduction yang menjelaskan dasar-dasar penting ilmu pengetahuan terkait ekonomi makro.
Secara keseluruhan membahas agen-agen penting dan tujuan dari alat analisis ini.
Tujuan Ekonomi Makro
Ada beberapa jenis tujuan ekonomi yang mempengaruhi perekonomian suatu negara.
Masing-masing tujuan memang ditujukan untuk memecahkan masalah yang muncul di negara tersebut.
Beberapa tujuan penerapan kebijakan ekonomi makro adalah:
1. Menghadirkan Lapangan Kerja
Kebijakan ekonomi makro adalah untuk mengatur pengadaan lapangan kerja. Oleh karena itu, negara dapat mengurangi pengangguran.
Hal ini disebabkan karena tingkat pengangguran yang tinggi tentunya akan berdampak negatif bagi negara.
Lagi pula, pengangguran yang tinggi akan membebani perekonomian negara. Negara mau-tidak mau harus ikut andil untuk membiayai rakyatnya yang harus terkena dampak pengangguran.
Dengan begini, ekonomi makro bisa membantu sebuah negara terbebas dari kemiskinan.
2. Bantu Menstabilkan Ekonomi
Stabilitas ekonomi suatu negara tentunya meliputi stabilitas harga komoditas, lapangan kerja dan tingkat pendapatan nasional.
Pelaksanaan kebijakan ekonomi makro bertujuan untuk menstabilkan harga komoditas dan menghadirkan lapangan kerja.
Bagaimanapun, situasi ini akan berdampak positif bagi negara. Bayangkan jika harga-harga komoditas di pasaran tidak stabil (naik-turun dengan waktu yang sangat signifikan), tentu hal tersebut akan memperburuk kondisi sebuah negara.
3. Buat Produksi dalam Negeri yang Lebih Tinggi
Suatu negara yang memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit kapasitas produksi sangat tergantung pada jumlah investasi yang masuk ke negara itu. Investasi, di sisi lain, tergantung pada tingkat tabungan domestik.
Nah, tabungan dalam negeri tergantung pada pendapatan masyarakat dan tingkat suku bunga.
Jadi, untuk meningkatkan kapasitas negara dapat dilakukan dengan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Metode apa yang bisa dilakukan? Tentunya meningkatkan produktivitas masyarakat.
4. Bantu Menyeimbangkan Neraca Pembayaran
Setiap negara perlu melakukan transaksi bisnis dengan negara lain.
Praktik ini pada akhirnya dapat mempengaruhi situasi ekonomi negara, sehingga perlu dilakukan penyeimbangan neraca pembayaran.
Faktor neraca pembayaran yang penting untuk diperhatikan adalah pergerakan moneter, neraca transaksi berjalan, dan neraca perdagangan.
Dengan adanya analisis ekonomi makro dapat membantu menyeimbangkan faktor penting tersebut.
5. Bantu Meratakan Pendapatan Penduduk
Distribusi pendapatan penduduk yang merata dapat terjadi dengan pemerataan hasil olahan sumber daya alam dan manusia.
Pemerataan pendapatan diharapkan dapat meningkatkan tingkat konsumsi atau daya beli masyarakat.
Oleh karena itu, semua masyarakat dapat mencapai kehidupan yang seimbang dan damai tanpa kerusuhan dengan praktik ekonomi makro ini.
Jangan sampai terjadi ekonomi terpuruk yang berfaktor membuat sebuah negara bangkrut seperti di Sri Lanka saat ini.
Baca Juga : Apa Saja Peran Ekonomi Makro?
Tujuan Ekonomi Makro Menurut Kementerian Keuangan
Indonesia juga memiliki tujuan tersendiri dalam mengimplementasikan kebijakan ekonomi makro negara.
Mengutip penjelasan dari Kementerian Keuangan, tujuan ekonomi makro di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Menambah Kapasitas Produksi
Dengan bertambahnya kemampuan produksi nasional tentu saja mampu meningkatkan pembangunan ekonomi di Indonesia.
Cara ini dilakukan untuk menambah kapasitas produksi dengan memperbaiki situasi investasi.
Oleh karena itu, investasi yang masuk bisa mempengaruhi produktivitas nasional.
2. Menambah Pendapatan Nasional
Sudah pasti tujuan ekonomi makro adalah untuk mengetahui berapa jumlah pendapatan nasional di Indonesia.
Dengan begitu, pemerintah bisa mengukur pertumbuhan ekonomi lebih jelas lagi. Hingga kebijakan ekonomi yang akan dibuat oleh pemerintah bisa lebih efisien dan efektif.
3. Mengendalikan Inflasi
Anda pasti paham, jika terjadinya inflasi besar-besaran pada sebuah negara akan mengakibatkan negara tersebut lumpuh perekonomiannya.
Oleh karena itu, dengan adanya ekonomi makro, Indonesia dapat menekan batas permintaan sebuah komoditas agar tidak melambung.
Dengan adanya alat analisis ini, Indonesia mampu melakukan kebijakan politik pasar terbuka, cash ratio, dan juga politik diskonto. Tujuannya tentu saja untuk menghentikan laju inflasi nasional.
4. Membuka Lapangan Pekerjaan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa tujuan dari ekonomi makro adalah untuk membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya.
Hal ini juga yang dilakukan oleh pemerintah di Indonesia untuk menekan angka pengangguran.
Bahkan kebijakan ekonomi makro di Indonesia bisa menarik para investor untuk menanamkan modalnya.
Dengan cara itu akan membuka lapangan kerja baru untuk masyarakat. Tentunya hal ini adalah upaya untuk mengurangi angka kemiskinan di Indonesia sendiri.
5. Mewujudkan Kestabilan Ekonomi
Dari adanya analisis, Indonesia bisa menjaga stabilitas ekonomi negara. Kondisi yang stabil tentu saja sangat diperlukan agar pelaku ekonomi di luar negeri bisa percaya kepada Indonesia.
Hal tersebut yang menjadi faktor para penggiat ekonomi di luar negeri mau menanamkan modal di Indonesia.
Dari cara ini, kestabilan ekonomi akan tercapai dengan dua variabel, yaitu tingkat persediaan barang dan neraca pembayaran.
6. Membantu Neraca Pembayaran dari Luar Negeri Berada di Posisi Seimbang
Analisa pada ekonomi makro di Indonesia selanjutnya perlu dilakukan dengan tujuan untuk menyeimbangkan neraca pembayaran luar negeri. Neraca pembayaran berisi rangkuman transaksi.
Jadi neraca pembayaran luar negeri harus berada pada posisi seimbang untuk menghindari terjadinya defisit.
Dalam memahami lebih dalam dari tujuan ekonomi makro ini, Anda bisa membaca buku Ekonomi Mikro Suatu Pengantar.
Ruang Lingkup Ekonomi Makro
Selanjutnya, penerapan kebijakan ekonomi makro memiliki tiga ruang lingkup utama. Penjelasannya adalah adalah sebagai berikut:
1. Kebijakan Pemerintah
Masalah inflasi dan pengangguran tidak dapat dipisahkan dari perekonomian nasional.
Pemerintah juga telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasinya melalui langkah-langkah kebijakan fiskal dan moneter.
Kebijakan fiskal adalah serangkaian langkah yang diambil oleh pemerintah untuk mengubah jumlah dan struktur pajak. Tujuannya adalah untuk mempengaruhi kegiatan ekonomi bangsa dan masyarakat.
Sementara untuk kebijakan moneter, istilah tersebut adalah seperangkat kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat dalam koridor ekonomi.
2. Penentuan Tingkat Perekonomian Negara
Kemampuan suatu negara untuk memproduksi barang dan jasa direpresentasikan oleh perekonomian secara keseluruhan. Oleh karena itu, hal ini juga mencakup banyak poin pengeluaran, termasuk:
- Pengeluaran perusahaan (investasi)
- Pengeluaran pemerintah
- Ekspor dan impor
- Pengeluaran konsumsi rumah tangga
3. Pengeluaran Agregat
Pengeluaran agregat adalah keseluruhan total pengeluaran. Jika pengeluaran ini tidak mencapai tingkat ideal, konsekuensinya adalah masalah ekonomi yang menurun. Dengan adanya lapangan kerja dapat menurunkan inflasi.
Oleh karena itu, idealnya pengeluaran agregat dapat berada pada tingkat yang dibutuhkan sebuah negara.
Menghindari terjadinya inflasi menjadi hal yang sangat penting. Pasalnya, jika sekali saja terjadi, maka sebuah negara akan mengalami kondisi ekonomi yang sangat buruk.
Kebijakan Ekonomi Makro
Jika ingin mempelajari kebijakan perekonomian makro seperti kebijakan fiskal dan moneter secara keseluruhan, Anda dapat membaca buku Makro ekonomi: Pengantar Manajemen.
Secara umum, ilmu ekonomi tersebut mempelajari isu-isu yang berkaitan dengan masalah ekonomi.
Misalnya membahas tentang inflasi dan deflasi, pengangguran, dan ketersediaan lapangan kerja.
Faktor-faktor tersebut yang sering menjadi hal penting. Dalam praktiknya, mengikuti kebijakan berikut:
1. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang membedakan antara ekonomi makro dan ekonomi mikro.
Nah, Kebijakan tersebut mengukur jumlah yang dikeluarkan oleh bank sentral di suatu negara. Semakin banyak uang yang beredar, maka akan semakin mempengaruhi inflasi.
Pada akhirnya, harga produk akan naik. Namun sebaliknya, jika kecepatan peredaran uang rendah, maka harga produk akan rendah. Inilah yang disebut dengan deflasi.
Kebijakan moneter memegang peranan penting dalam menjaga kehidupan masyarakat.
Hal tersebut berkaitan erat dengan laju pertumbuhan ekonomi negara. Inilah kelebihan mempelajari ilmu ekonomi, yaitu memahami penerapannya dalam aktivitas kita sehari-hari.
Sehingga sebagai orang awam pun bisa memahami bagaimana jalannya ekonomi negara.
2. Kebijakan Fiskal
Pendapatan dan pengeluaran nasional diatur oleh kebijakan fiskal ini. Pendapatan atau penghasilan negara dapat diperoleh dari pajak yang dibayarkan oleh seluruh warga negara.
Selain itu, sumber penerimaan negara lainnya berasal dari sumber bebas pajak seperti lelang dan denda.
Namun ternyata subsidi dari negara lain dan gratifikasi juga masuk dalam kebijakan ini.
Pasalnya, sumber keuangan tersebut juga dapat mempengaruhi pendapatan sebuah negara. Di Indonesia sendiri, kebijakan ini cukup efisien dilakukan.
3. Kebijakan Segi Penawaran
Fungsi dari kebijakan yang satu ini adalah untuk menyeimbangkan neraca sebuah korporasi atau nasional.
Tentu saja tidak mengherankan, rata-rata bisnis saat ini membutuhkan seorang ekonom untuk membantu analisis pengeluaran dan pemasukan.
Dari adanya seorang ekonom, diharapkan dapat meminimalkan semua operasi manajemen keuangan, terutama operasi yang berhubungan dengan produksi. Hal tersebut sangat membantu menstabilkan keuangan korporasi.
Selain itu, kualitas produk bisa seimbang sehingga produk yang dihasilkan akan lebih berkualitas.
Di Indonesia, ekonomi makro membahas tentang sistem untuk menganalisis perubahan perekonomian nasional yang dapat mempengaruhi bisnis, masyarakat, dan pasar.
Dari ekonomi makro, Anda bisa mendapatkan penjelasan tentang perubahan situasi perekonomian di Indonesia.
Jadi tidak serta-merta hanya paham bagaimana sebuah negara dapat membantu para rakyatnya agar bisa sejahtera.
Akhir Kata
Masuk ke pembahasan akhir, sebagai masyarakat tentu saja kita perlu mengetahui pentingnya mempelajari ekonomi makro.
Ilmu ekonomi yang satu ini memiliki peranan penting dalam mengetahui perekonomian secara menyeluruh.
Bahkan Anda bisa mengerti apa saja aspek-aspek untuk menstabilisasikan ekonomi di Indonesia itu sendiri.
Dengan menekan angka inflasi dan membuka lapangan pekerjaan, kedua komponen tersebut sudah sangat membantu menstabilkan ekonomi masyarakat.
Baca Juga : Apa itu Revaluasi?