4 Tahapan Marketing Funnel dan Tips untuk Memaksimalkannya

Tahapan Marketing Funnel dan Tips untuk Memaksimalkannya

Dalam menjalankan bisnis ada banyak sekali teori yang bisa dilakukan. Salah satu teori yang cukup banyak digunakan dan bisa menunjang kesuksesan adalah marketing funnel.

Cara ini dilakukan mulai dari tahap awal pengenalan hingga terjadi penjualan.

Tahap marketing ini banyak dilakukan karena akan memberikan struktur yang sangat baik.

Jadi pondasi dari suatu kegiatan marketing bisa berjalan dengan sangat baik. Hasilnya penjualan akan terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.

Apa Itu Marketing Funnel?

Apa Itu Marketing Funnel

Marketing funnel adalah salah satu strategi marketing yang dilakukan dengan membuat pondasi dari awal hingga akhirnya mendapatkan konversi.

Ada banyak sekali tahapan dimulai dari yang paling atas hingga yang paling bawah.

Tahap yang paling atas adalah konsumen atau calon pembeli tidak mengetahui apa-apa terkait dengan produk dan juga selanjutnya mereka dikenalkan pada brand tersebut melalui aktivitas marketing seperti promosi.

Lambat laun calon konsumen itu mulai memahami informasi produk yang dimiliki oleh suatu perusahaan.

Dari sinilah akhirnya tercipta perasaan ingin membeli atau ingin memiliki produk tersebut.

Kegiatan marketing tidak berhenti dari situ saja. Akan ada aktivitas yang lainnya seperti membuat calon pembeli semakin yakin dan akhirnya memutuskan untuk melakukan transaksi.

Biasanya dari tahap awal hingga tahap pembelian jumlahnya akan mengalami penurunan.

Namun hal ini sangat wajar karena biasanya antara target market dan juga target pembelian memang berbeda.

Namun jika tingkat konversi mengalami peningkatan berarti marketing funnel yang dilakukan berjalan dengan baik.

Mengapa Harus Dilakukan?

Ada beberapa alasan mengapa suatu perusahaan ataupun usaha mulai menjalankan marketing funnel.

Bahkan mereka membuat semacam blueprint agar kegiatan ini bisa terarah dengan sangat baik.

Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Memahami Perilaku Konsumen

Memahami Perilaku Konsumen

Salah satu alasan mengapa harus melakukan aktivitas ini adalah untuk memahami perilaku dari konsumen. Karena biasanya perilaku konsumen yang digunakan sebagai target market akan berbeda-beda.

Katakanlah target marketnya adalah ibu rumah tangga atau mereka yang bekerja dari rumah.

Perilaku berbelanja mereka tentu akan berbeda jika dibandingkan dengan calon konsumen yang merupakan pekerja kantoran.

Jadi harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana perilaku dari konsumen hingga akhirnya bisa menentukan strategi yang tepat. Untuk mendapatkan itu biasanya harus melakukan berbagai jenis uji coba.

Baca Juga : Cara Memaksimalkan Customer Engagement

2. Membuat Strategi yang Paling Tepat

Membuat Strategi yang Paling Tepat

Berbagai jenis strategi biasanya akan dilakukan hingga akhirnya mendapatkan strategi marketing yang paling tepat.

Namun biasanya pada tahap awal dilakukan proses pencarian target market yang paling tepat.

Setelah itu bisa melakukan proses pendekatan marketing yang paling sesuai dengan target market itu.

Anda bisa melakukan ini secara bertahap hingga akhirnya bisa mendapatkan hasilnya setelah melakukan evaluasi.

Dari aktivitas ini bisa didapatkan kira-kira strategi marketing mana yang paling tepat.

Setelah itu barulah bisa menjalankan aktivitas ini secara berkelanjutan dan memaksimalkan pendapatan ataupun revenue yang diinginkan.

3. Memahami Aneka Strategi Marketing

Memahami Aneka Strategi Marketing

Memahami aneka strategi marketing dengan baik merupakan hal terpenting.

Ini akan sangat bermanfaat untuk memaksimalkan penjualan berbagai jenis produk yang akan dilakukan di masa depan.

Saat menjalankan teknik marketing dengan sistem funnel, Anda akan mengetahui apa saja langkah yang harus dilakukan mulai dari awal hingga akhir. Selain itu setiap langkah juga akan menggunakan strategi yang berbeda-beda.

Setelah menggunakan banyak strategi marketing Anda akan mengetahui kira-kira strategi mana yang cocok untuk produk jenis tertentu.

Jadi strategi yang nantinya diterapkan ketika akan mengulang produk yang sama tidak akan salah.

Baca Juga: Strategi Advertising Anti Gagal, Wajib Coba untuk Bisnis

4. Mengerti Waktu Berjualan Terbaik

Mengerti Waktu Berjualan Terbaik

Ketika mencoba berbagai jenis teknik marketing akan ada banyak hal yang bisa didapatkan.

Salah satunya adalah mengerti kapan cara berjualan yang paling baik sehingga bisa memaksimalkan pendapatan.

Karena ketika menjual suatu produk tertentu akan ada saat khusus seperti pada momen hari raya atau momen lainnya yang harus dimaksimalkan.

Dengan memaksimalkan itu maka pendapatan yang dimiliki akan semakin meningkat.

Tentu ini juga akan didukung dengan berbagai jenis strategi tambahan untuk memaksimalkan lead dan selling.

Itulah kenapa biasanya percobaan akan dilakukan hingga berkali-kali sampai mendapatkan formula yang paling tepat.

5. Membuat Rencana Praktis

Membuat Rencana Praktis

Dari berbagai jenis percobaan yang sudah dilakukan ketika melakukan praktek marketing akan dibuatlah semacam rencana praktis.

Maksud dari rencana praktis ini adalah panduan yang bisa dilakukan oleh orang awam.

Misal panduan yang akan digunakan oleh para tim social media hingga tim direct selling.

Semua sudah ditulis dengan sangat baik sehingga bisa langsung dipraktikkan secara langsung tanpa harus memikirkan strategi secara menyeluruh.

Karena biasanya setiap tingkatan dari marketing akan memiliki orang yang bekerja di sana.

Dari atas akan dikirim menuju ke bawah sedikit demi sedikit hingga akhirnya sampai pada tahap penjualan ataupun selling.

Tahapan Marketing Funnel

Tahapan Marketing Funnel

Tahapan dalam melakukan marketing funnel sangat penting untuk dilakukan. Setiap tahapan akan memiliki fungsi tersendiri sehingga tidak boleh diabaikan.

Ikuti langkah berikut untuk memaksimalkan penggunaan funnel marketing.

1. Awareness

Marketing funnel phase pertama yang harus dilakukan adalah melakukan proses pengenalan produk.

Awareness atau kesadaran pada produk harus diperkenalkan dengan baik melalui berbagai jenis promosi kepada calon konsumen secara langsung.

Proses promosi ini bisa dilakukan dengan cara membuat semacam kampanye pada media sosial ataupun sejenisnya.

Tujuannya memang tidak secara langsung untuk mendapatkan penjualan produk pada calon konsumen.

Namun tujuan dari marketing ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan juga rasa percaya di masyarakat.

Apabila masyarakat sudah mulai percaya maka tidak akan sulit bagi mereka untuk melakukan penyembelihan.

Bahkan rasa percaya ini juga sangat penting karena akan meningkatkan banyak sekali lead.

Itulah kenapa pada tahap awal yang masih sangat luas ini strategi harus benar-benar dilakukan dengan baik tanpa ada kesalahan sama sekali.

2. Interest

Berbagai jenis promosi dilakukan mulai dengan menggunakan iklan dalam bentuk teks ataupun iklan dalam bentuk media atau sejenisnya. Iklan ini akan menarik perhatian mulai dari isi ataupun tampilannya.

Iklan ini memang bertujuan untuk memberikan rasa penasaran dan rasa ingin tahu yang cukup tinggi.

Apabila calon konsumen sudah mendapatkan informasi yang lebih baik mereka akhirnya penasaran dan akhirnya mencari tahu.

Dari rasa ingin tahu dan ketertarikan inilah yang akan menuntun mereka akhirnya melakukan penjualan.

Biasanya seseorang yang sudah mulai tertarik ini akan mulai mencari tahu informasi produk yang sesuai dengan diri mereka.

Bagian interest ini harus benar-benar dikuatkan dengan baik. Dengan begitu seorang calon konsumen akan mulai menimbang-nimbang apakah mereka akan memutuskan untuk membeli atau hanya sekedar tertarik saja.

3. Consideration

Pada tahap ini seseorang akan mulai menimbang-nimbang apakah ini membeli produk yang sedang ditawarkan atau tidak.

Jadi mereka sudah melewati fase interest atau ketertarikan pada produk yang ditawarkan.

Apabila pada proses ini calon pembeli merasa memang membutuhkan maka mereka akan melakukan proses pembelian.

Namun jika merasa belum membutuhkan mungkin mereka akan membelinya suatu saat nanti.

Intinya pada tahap ini tugas dari seorang marketer adalah untuk menguatkan calon pembeli agar mereka segera melakukan transaksi. Dengan begitu lead yang sudah didapatkan sebelumnya tidak akan disia-siakan.

Pada tahap ini seorang marketer harus memberikan semacam bukti atau proofing secara langsung.

Jadi orang lain akan semakin tertarik dan ketika mempertimbangkan mereka tidak akan ragu-ragu.

4. Conversion

Tahap terakhir dari proses penjualan dengan sistem funnel adalah adanya konversi. Setiap strategi akan memiliki tingkat konversi yang berbeda-beda.

Ada yang tingkat konversinya cukup tinggi dan ada juga yang tingkat konversinya rendah.

Tingkat konversi ini adalah saat calon pembeli mulai melakukan pembelian. Ini dilakukan dengan cara melakukan transaksi baik hanya satu buah saja ataupun lebih dari itu karena merasa sudah sangat percaya.

Tugas dari seorang marketer adalah untuk menjaga ranah konferensi ini agar proses penjualan bisa berjalan dengan lebih baik.

Apakah setelah melakukan proses penjualan akan ada pengulangan atau repeat order.

Apabila seorang pembeli sudah percaya dengan apa yang sudah dibeli kemungkinan besar mereka juga akan memberikan semacam testimonial.

Bila itu terjadi maka strategi yang sudah dilakukan memang benar-benar sudah berjalan dengan baik.

Tips Memaksimalkan Marketing Funnel

Tips Memaksimalkan Marketing Funnel

Untuk bisa memaksimalkan setiap tahap atau langkah-langkah dalam marketing funnel, ada beberapa hal yang harus dilakukan.

Maksimalkan setiap hal dalam langkah berikut agar hasilnya bisa maksimal.

1. Pada Tahap Awareness

Pada tahap ini maka ada beberapa strategi ataupun tips yang harus benar-benar dimaksimalkan.

Salah satu tips yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan konten marketing dengan membuat beberapa konten menarik di media sosial atau blog.

Dengan melakukan konten marketing ini maka orang lain ataupun target market yang sudah ditetapkan sebelumnya akan lebih memahami produk. Ini bisa dilakukan dengan cara direct selling ataupun indirect selling.

Dengan pemahaman ini maka calon pembeli akan lebih memahami jenis produk yang nantinya akan diberikan atau dijual.

Jadi mereka bisa mempertimbangkan produk-produk yang sudah mereka kenal sebelum membelinya.

Apabila dilakukan secara offline bisa mengunjungi beberapa forum ataupun perkumpulan.

Selalu bisa melakukan promosi secara langsung dihadapan banyak orang untuk lebih mengenalkan produk yang sedang dijual.

2. Pada Tahap Interest

Pada tahap ketertarikan ini beberapa hal bisa dilakukan agar tetap berjaga dengan baik dan akhirnya bisa meningkat menjadi tahap konsiderasi. Salah satunya adalah dengan memberikan informasi yang tepat.

Biasanya dengan menghadirkan sesuatu yang menarik orang lain akan merasa penasaran.

Ini bisa dilakukan dengan membuat semacam iklan baik dalam bentuk teks ataupun iklan dalam bentuk video yang menarik.

Intinya pada tahap ini kita harus benar-benar memaksimalkan sumber daya yang dimiliki agar terlihat sangat menarik.

Misal dengan memberikan proofing dalam bentuk testimoni ataupun sejenisnya.

3. Pada Tahap Consideration

Pada tahap konsiderasi ini maka calon pembeli akan mulai menimbang apakah mereka ingin memutuskan melakukan transaksi atau tidak. Jadi tugas kita adalah bagaimana untuk memaksimalkan keinginan mereka.

Biasanya akan disediakan tahapan seperti tanya jawab. Pada website atau media sosial ketika ada calon pembeli yang ingin bertanya suatu hal bisa langsung dijawab dengan baik sesuai dengan informasi produk yang dimiliki.

Apabila berbagai jenis pertanyaan yang dimiliki oleh pembeli ini sudah terjawab mereka akan semakin yakin untuk membeli.

Jadi ketika menjawab pertanyaan memang harus hati-hati untuk menghindari kesalahan menjawab dan akhirnya mereka tidak mau membeli.

4. Pada Tahap Conversion

Tahapan versi ini juga sangat penting untuk meningkatkan penjualan produk yang nantinya akan berbanding lurus dengan keuntungan.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan tahapan penjualan ini adalah memberikan promosi.

Ketawa penjualan bisa memberikan banyak sekali promosi yang menarik seperti potongan harga atau promosi jenis lainnya.

Ini dilakukan dengan berbagai cara agar tetap mendapatkan keuntungan tetapi juga meningkatkan penjualan.

Apabila pada tahap konversi ini berjalan dengan baik mau tidak mau konsumen akan melakukan repeat order hingga berkali-kali.

Jadi harus benar-benar dilakukan dengan sangat sempurna dan tidak melakukan kesalahan.

Tantangan dalam Marketing Funnel

Tantangan dalam Marketing Funnel

Terdapat banyak sekali tantangan ketika menjalankan marketing funnel.

Berikut adalah tantangan dan kemungkinan solusi yang bisa dilakukan.

1. Konsistensi

Tantangan pertama yang dimiliki ketika menjalankan jenis marketing ini adalah konsistensi mulai dari awal hingga akhir.

Seperti yang sudah dilihat sendiri di atas jika tahapannya ada sangat banyak dan tidak mudah.

Pada awal permulaan mungkin akan dijalankan dengan sangat baik. Namun selanjutnya konsistensi sangat menentukan apakah akan tetap dijalankan atau langsung memotong arah dengan langsung melakukan penjualan.

Sekarang mau bagaimanapun pondasi dari marketing itu sangat penting sehingga akan sulit jika langsung melakukan penjualan.

Kecuali sebelumnya sudah memberlakukan marketing ini sehingga sudah memiliki awareness yang sangat sempurna.

2. Mencari Target Market yang Tepat

Mencari target market yang tepat bukan pekerjaan yang mudah untuk dilakukan. Itulah kenapa ketika menjalankan teknik marketing apapun berbagai jenis kegagalan bisa sering terjadi.

Itulah kenapa sebelum membuat produk atau menjual produk jenis apapun harus mengetahui target market yang benar-benar tepat.

Apabila target marketnya masih tidak jelas kemungkinan besar akan sulit untuk melakukan strategi secara maksimal.

Jadi pastikan terlebih dahulu untuk mengetahui target market yang tepat dengan melakukan riset.

Lakukan percobaan berkali-kali hingga akhirnya mendapatkan target market yang memang benar-benar sesuai dengan keinginan.

Baca Juga: Cara Memilih Niche Market

3. Waktu yang Bervariasi

Waktu yang nantinya dihabiskan ketika melakukan aktivitas ini bervariasi.

Ada yang singkat dan ada juga yang panjang sehingga untuk mendapatkan penjualan tidak bisa dilakukan dengan mudah. Bahkan bisa sampai berbulan-bulan.

Karena waktunya sangat panjang ini biasanya beberapa orang merasa tidak sabar.

Akhirnya aktivitas ini tidak bisa dijalankan secara maksimal hingga mendapatkan keuntungan.

4. Keuntungan Tidak Banyak

Keuntungan yang dimiliki ataupun konversi anaknya terjadi mungkin akan berbeda dengan kesadaran merek yang sudah didapatkan.

Dari target market awal yang jumlahnya 100% bisa saja berkurang hingga beberapa persen saja ketika terjadi penjualan.

Ini harus dipikirkan dengan baik sehingga strateginya bisa berjalan dengan matang dan keuntungan masih menutup semuanya.

Apabila tidak maka keuntungan yang nantinya didapatkan akan menjadi kecil dan tidak sesuai dengan kerja keras yang sudah dilakukan.

Itulah kenapa apabila keuntungan ini tidak banyak maka seseorang akan memutuskan untuk berhenti dan tidak melakukan ini lagi.

Jadi memang harus dilakukan evaluasi berkali-kali hingga mendapatkan keuntungan yang besar.

Menjalankan marketing Funnel memang tidak bisa dilakukan secara sembarangan.

Ada banyak sekali tahapan yang harus dipikirkan sehingga proses marketing bisa berjalan dengan sangat baik dan perusahaan juga bisa berkembang dengan maksimal.

Bagikan:

Tags

Joko Warino

Seorang praktisi SEO (Search Engine Optimization) dari tahun 2013 yang selalu berusaha meningkatkan kemampuan seiring dengan perubahan logaritma yang dilakukan oleh Google.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.