Pernahkah Anda mendengar kata inflasi saat membicarakan tentang kondisi ekonomi sebuah negara? Apa sebenarnya pengertian inflasi itu sendiri? Inflasi sendiri merupakan kenaikan dari harga-harga barang yang bisa dihitung selama satu periode.
Ketika kondisi inflasi terjadi dalam suatu perekonomian, hal itu akan memperkecil kemampuan Anda untuk membeli barang dan jasa.
Setiap tahunnya, negara manapun pasti akan mengalami yang namanya inflasi. Mau tahu makna inflasi lebih detail dan apa saja dampaknya?
Pengertian Inflasi
Arti inflasi adalah kenaikan harga ekonomi yang terjadi dalam masa-masa tertentu.
Inflasi mengacu pada kenaikan umum harga barang dan jasa seperti perumahan, pakaian, makanan, transportasi, dll.
Selain itu, Iinflasi ini mengukur harga rata-rata yang ada dalam layanan dan komoditas yang mengalami perubahan dari masa ke masa.
Inflasi menunjukkan penurunan daya beli. Ketika harga naik dari waktu ke waktu, satu unit mata uang bisa hilang nilainya dan membeli barang maupun jasa jadi relatif lebih rendah.
Pada dasarnya inflasi adalah penurunan daya beli suatu mata uang akibat kenaikan harga pada jasa dan barang yang terjadi secara terus menerus.
Satu mata uang misalnya, hanya bisa membeli lebih sedikit kebutuhan barang untuk produksi daripada yang bisa dilakukannya pada periode sebelumnya yang menjadi dasar kenaikan harga.
Ya, harus diakui bahwa adanya inflasi berpotensi mempengaruhi semua aspek ekonomi, mulai dari investasi bisnis, tingkat lapangan kerja, kebijakan pajak, program pemerintah, dan suku bunga.
Memahami inflasi sangat penting untuk berinvestasi karena inflasi dapat mengurangi nilai pengembalian investasi Anda.
Inflasi mempengaruhi semua orang tetapi sulit diprediksi, oleh karena itu dianggap sebagai kekuatan ekonomi yang misterius.
Penyebab Inflasi
Ada beberapa hal yang bisa mendorong terjadinya inflasi dalam perekonomian. Berikut adalah beberapa penyebab utama terjadinya inflasi:
1. Nilai Tukar
Nilai tukar merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan tingkat inflasi.
Ketika nilai tukar anjlok sedemikian rupa, maka mata uang rupiah akan secara otomatis menjadi kurang nilainya terhadap mata uang asing.
Hal inilah yang kemudian membuat barang dan konsumen asing lebih mahal bagi konsumen Indonesia dan sekaligus membuat barang, komoditas, layanan, dan ekspor Indonesia lebih murah bagi konsumen di luar negeri.
2. Suplai Uang
Nilai uang dalam sebuah negara didasarkan pada berapa banyak jumlah mata uang yang ada itu beredar.
Ketika jumlah uang yang diedarkan melebihi pertumbuhan output ekonomi, yaitu ketika lebih banyak uang mengejar jumlah barang yang sama, permintaan yang meningkat memberikan kesempatan kepada perusahaan untuk menaikkan harga.
Ketika banyak perusahaan menaikkan harga pada barang dan jasanya, maka itu akan mengakibatkan inflasi pada sebuah negara.
3. Devaluasi Mata Uang
Jika mata uang suatu negara kehilangan nilainya dibandingkan dengan mata uang lainnya, hal itu dapat menyebabkan inflasi.
Hal ini terjadi karena biaya impor seperti bahan baku menjadi jauh lebih mahal sehingga harga di konsumen lebih tinggi.
4. Kebijakan Moneter
Kebijakan dari Bank Indonesia atau BI sebagai bank sentral juga dapat menyebabkan inflasi.
Jika BI meningkatkan jumlah uang yang diedarkan, maka itu dapat menyebabkan inflasi.
Mengapa? Sebab lebih banyak uang beredar dalam perekonomian dan mengejar jumlah barang maupun jasa yang sama bisa menaikkan harga.
Inflasi juga dapat didorong oleh ekspektasi inflasi ke depan. Jika orang mengharapkan harga naik di masa depan, mereka mungkin lebih cenderung membelanjakan uang sekarang, yang dapat mendorong permintaan dan menyebabkan harga lebih tinggi.
5. Bencana Alam Atau Perang
Bencana alam seperti angin topan, gempa bumi, dan kekeringan, atau bencana buatan manusia seperti perang, dapat mengganggu rantai pasokan dan menyebabkan kekurangan barang, sehingga menaikkan harga yang bisa mempengaruhi inflasi.
6. Faktor Struktural
Beberapa negara mungkin memiliki faktor struktural yang membuatnya rentan terhadap inflasi, seperti pasar tenaga kerja yang minim sekali atau infrastruktur yang buruk.
Dalam kasus ini, inflasi mungkin akan terjadi terus-menerus dan sulit dikendalikan.
Pengaruh Inflasi Terhadap Perekonomian
Berikut ini adalah beberapa efek paling menonjol dari inflasi terhadap perekonomian yang akan dialami oleh negara manapun:
1. Produksi Barang Jadi Terhenti
Kenaikan harga jasa atau barang membuat produksi semakin tinggi karena produsen senang mendapatkan keuntungan yang tinggi.
Produsen akan menggunakan semua sumber daya untuk menghasilkan lebih banyak produk.
Namun, setelah mencapai tahap penggunaan total, produksi besar-besaran itu bisa berhenti pada titik tertentu karena semua sumber daya digunakan sepenuhnya dan produsen bisa saja kehilangan SDM.
Hal inilah yang kemudian menimbulkan cornering dan hoarding komoditas.
Meskipun efek ini tidak selalu terlihat, namun harus diakui bahwa setelah kenaikan harga, produksi yang gila-gilaan bisa saja terhenti dan kondisi ini disebut sebagai stagflasi.
2. Pendapatan Masyarakat Turun
Dampak signifikan lain dari pengertian inflasi terlihat pada pendapatan masyarakat yang menurun.
Ketika produksi dan pengeluaran meningkat, pendapatan negara juga meningkat.
Selain itu, hal ini meningkatkan kesempatan kerja karena ada kebutuhan yang lebih tinggi akan tenaga kerja.
Namun, pendapatan masyarakat jadi turun karena adanya penurunan besar-besaran pada daya beli uang.
3. Ketimpangan Dalam Perekonomian
Faktor-faktor seperti pendapatan yang tinggi, pengeluaran yang sangat besar, dan produksi yang lebih besar, membuat perdagangan internal meningkat dalam kondisi inflasi.
Dalam kondisi inflasi, ada beberapa perusahaan yang bisa memperluas bisnis mereka untuk mencapai keuntungan yang lebih tinggi.
Namun, selama inflasi itu pula, harga dan upah para pekerja berhenti pada satu titik dan bahkan mendapat upah yang tidak selayaknya sehingga menimbulkan ketimpangan dalam perekonomian.
4. Mempengaruhi Bunga Dalam Tabungan
Inflasi juga berdampak buruk pada para penabung, terutama bagi mereka yang menyimpan uangnya dalam bentuk tunai.
Misalnya, Anda menyimpan Rp100 juta di bank untuk keadaan darurat. Jika inflasi saat ini sebesar 4%, maka pada tahun depan, Rp 100 juta hanya akan memiliki daya beli senilai Rp 96 juta.
Selama lima tahun dengan tingkat inflasi yang sama, daya beli Anda akan menyusut menjadi sekitar Rp81 juta. Menyimpan uang Anda di bank lebih baik, tetapi tidak banyak.
Uang di rekening tabungan akan menghasilkan sedikit bunga, tetapi tidak akan tumbuh cukup cepat untuk mengimbangi inflasi.
Bank mungkin akan menaikkan suku bunganya jika inflasi tetap tinggi, tetapi itu tidak akan menggantikan nilai tabungan Anda yang hilang untuk sementara.
Nah, karena tabungan tidak terbayar saat inflasi tinggi, maka janganlah menabung lebih dari yang Anda butuhkan.
Jenis-jenis Inflasi
Setiap negara memiliki kekuatan ekonomi yang unik untuk dirinya sendiri dan setiap negara berbeda satu sama lain dalam hal kekuatan ekonomi ini.
Dengan demikian, inflasi dialami secara berbeda di setiap negara.
Sesuai dengan pengertian inflasi, maka ia dikategorikan dalam dua cara terpisah tergantung pada gravitasi dan alasannya.
Inflasi sedang, inflasi tinggi, dan hiperinflasi adalah jenis-jenis inflasi dari segi gravitasi.
Inflasi tarikan permintaan, inflasi dorongan biaya, dan inflasi bawaan adalah jenis-jenis inflasi dalam hal dasar.
1. Hiperinflasi
Hiperinflasi atau inflasi berat dialami oleh ekonomi ketika harga meroket lebih dari 50% dalam sebulan.
Penyebab utama situasi seperti itu adalah meningkatnya jumlah uang yang diedarkan dalam perekonomian yang tidak didukung oleh pertumbuhan PDB.
Ketika inflasi naik dengan cepat di luar kendali dan mata uang negara itu sendiri kehilangan nilainya, hiperinflasi memiliki efek yang menghancurkan di banyak tingkatan bagi suatu negara.
Dalam beberapa kasus, contoh inflasi berat bisa saja membuat negara akhirnya mengubah mata uang mereka. Hanya saja hiperinflasi sendiri adalah fenomena langka.
2. Inflasi Sedang
Pengertian inflasi sedang adalah jenis inflasi dengan efek yang masih bisa dikatakan ringan.
Seperti namanya, maka kenaikan harga pada jenis inflasi satu ini masih bisa dibilang agak wajar.
3. Inflasi Tinggi
Pengertian inflasi tinggi adalah ketika harga pada barang maupun jasa meningkat pesat dan daya beli terus menurun.
Dalam ekonomi ketika terjadi inflasi tinggi, mata uang negara juga bisa kehilangan nilainya dengan cepat.
4. Tarikan Permintaan
Jenis inflasi selanjutnya adalah tarikan permintaan atau demand-pull Inflation.
Pengertian inflasi jenis ini adalah ketika permintaan barang dan jasa dalam perekonomian distimulus oleh peningkatan pasokan uang dan kredit.
Hal ini menciptakan inflasi tarikan permintaan karena stimulus digunakan sebagai alat untuk tumbuh lebih cepat dari kapasitas produksi perekonomian.
Kemudian permintaan meningkat dan secara langsung mengarah pada kenaikan harga.
Misalnya, di lingkungan dengan 10 orang mengkonsumsi 10 roti setiap hari, produksi roti turun menjadi 8.
Artinya, harga roti akan naik dan ini merupakan contoh inflasi tarikan permintaan.
5. Inflasi yang Didorong Biaya
Jenis inflasi satu ini juga disebut dengan cost-push inflation. Pengertian inflasi cost-push adalah ketika biaya manufaktur (biaya faktor produksi) meningkat, hasilnya adalah inflasi dorongan biaya.
Produsen secara alami cenderung mempertahankan margin keuntungan mereka tetapi biaya produksi yang meningkat membuatnya tidak mungkin melakukannya.
Produsen hampir terpaksa menaikkan harga barang-barang tersebut yang berarti harga konsumen didorong oleh biaya produksi.
6. Inflasi Bawaan
Pengertian inflasi bawaan atau built-in inflation terjadi ketika harga komoditas di suatu negara meningkat dan kemudian tenaga kerja menuntut upah yang lebih tinggi untuk mengikuti atau mempertahankan standar hidup mereka karena biaya produk jadi lebih tinggi.
Kenaikan populasi umum atau migrasi membuat permintaan melonjak dan produksi hampir tidak dapat memenuhi permintaan. Inilah yang menjadi salah satu alasan penyebab inflasi bawaan.
Cara Menghindari Inflasi
Semua orang pasti tidak ingin yang namanya mengalami inflasi. Sesuai pengertian inflasi jelas berpotensi mempengaruhi semua aspek ekonomi, mulai dari investasi bisnis, tingkat lapangan kerja, dan belanja konsumen, hingga kebijakan pajak, program pemerintah, dan suku bunga.
Dampak inflasi benar-benar cukup nyata dan mengabaikan dampaknya dapat berdampak drastis pada ekonomi seseorang.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari inflasi, di antaranya:
1. Lakukan Investasi Jangka Panjang
Memahami pengertian inflasi sangat penting untuk berinvestasi karena inflasi dapat mengurangi nilai pengembalian investasi Anda.
Investasi juga merupakan salah satu cara penting untuk mengatasi inflasi yang mungkin saja akan terjadi di masa mendatang.
Berinvestasi dalam jalur investasi jangka panjang dapat membantu Anda mendapatkan keuntungan dari inflasi selama suatu periode.
Investasi jangka panjang memiliki potensi untuk mendapatkan pengembalian yang mengalahkan inflasi.
Beberapa pilihan investasi jangka panjang adalah sebagai berikut:
Komoditas
Komoditas seperti minyak, emas, dan logam mulia lainnya memiliki nilai bawaan yang seringkali tahan terhadap dampak inflasi.
Tidak seperti uang, komoditas hampir selalu diminati dan, dengan demikian, dapat bertindak sebagai pelindung nilai yang sangat baik terhadap inflasi.
Real Estat
Real estat adalah pilihan populer di kalangan investor karena telah menawarkan perlindungan pada nilai inflasi.
Investasi dalam real estat menawarkan keuntungan dalam nilainya dari waktu ke waktu.
Hal ini berkaitan dengan tiga faktor yang menjadikan real estat sebagai cara yang sangat baik untuk melawan inflasi yakni peningkatan nilai, peningkatan pendapatan (sewa), dan penurunan utang.
Emas
Emas adalah aset fisik yang mempertahankan nilainya bahkan selama periode inflasi yang berlangsung lama sekalipun.
Emas adalah produk investasi yang dapat mengungguli tingkat inflasi dalam hal apresiasi modal.
Obligasi
Berinvestasi dalam obligasi mungkin tampak berlawanan dengan intuisi karena inflasi dapat merusak sekuritas pendapatan tetap.
Namun, untuk mengatasi kendala ini, Anda dapat berinvestasi pada obligasi berindeks inflasi yang memberikan pengembalian tetap terlepas dari tingkat inflasi dalam perekonomian.
Saham
Tidak ada jenis investasi lain yang mengungguli pasar saham. Jika dibandingkan dengan emas, mata uang kripto, real estat, dan sebagainya, pasar saham secara konsisten menghasilkan pengembalian yang lumayan.
Untuk mengungguli inflasi, Anda harus mendapatkan setidaknya 2% setiap tahun dan investasi di pasar saham bisa jadi salah solusinya.
2. Buat Rencana Anggaran
Salah satu cara untuk menghadapi inflasi adalah dengan merencanakan anggaran Anda. Cobalah untuk menghitung berapa banyak yang telah Anda belanjakan dan simpan.
Selanjutnya, cobalah untuk menganggarkan berapa banyak uang yang akan Anda belanjakan di masa depan.
Metode terbaik untuk memastikan keberhasilan budgeting adalah selalu mencatat apapun uang yang dikeluarkan dan disimpan untuk menjalani kehidupan finansial yang Anda inginkan.
Rutinlah untuk membuat anggaran dan anggap kegiatan itu sebagai tugas harian yang wajib dikerjakan seperti makan.
3. Meningkatkan Penghasilan
Salah satu masalah paling serius dengan kenaikan biaya dan inflasi adalah bahwa upah tidak sejalan.
Cara lain untuk memerangi inflasi adalah dengan meningkatkan penghasilan Anda.
Carika ide atau strategi untuk meningkatkan penghasilan Anda untuk hadapi periode inflasi yang berkepanjangan.
Beberapa kemungkinan untuk meningkatkan pendapatan adalah:
- Menjual barang yang tidak lagi dibutuhkan
- Mencoba menegosiasikan kenaikan gaji dengan perusahaan Anda saat ini
- Ganti pekerjaan dengan tawaran gaji lebih tinggi
- Menambah pekerjaan freelance
- Mulailah bisnis sampingan atau bisnis online
- Menghasilkan pendapatan yang lebih pasif
Setiap opsi mencakup keuntungan dan kerugian, serta risiko dan keuntungan.
Namun, meningkatkan penghasilan Anda mungkin merupakan salah satu metode paling efektif untuk melindungi diri Anda dan anggaran Anda dari dampak inflasi dari waktu ke waktu.
Inflasi punya dua dampak yakni positif dan negatif. Positifnya dapat merangsang pertumbuhan ekonomi dengan mendorong investasi dan konsumsi.
Inflasi juga dapat membantu mendistribusikan kembali kekayaan dari penabung ke peminjam dan dari mereka yang memiliki aset pendapatan tetap kepada mereka yang memiliki aset terkait inflasi.
Sisi negatifnya, inflasi dapat menurunkan daya beli uang, sehingga mempersulit konsumen untuk membeli barang maupun jasa yang mereka butuhkan.
Inflasi juga dapat menyebabkan penurunan nilai tabungan dan aset pendapatan tetap.
Secara garis besar, inflasi pada dasarnya tidak hanya memiliki dampak negatif saja pada perekonomian, namun ada juga sisi positifnya.
Sampai sini, paham pengertian inflasi dan seberapa besar dampaknya untuk ekonomi bukan?