Sebagai penggiat hidroponik, Anda perlu memahami bagaimana strategi pemasaran sayur hidroponik yang benar. Ini diperlukan sebagai modal menghadapi ketatnya persaingan pasar saat ini.
Mulanya, hidroponik tidak populer seperti sekarang. Hanya kelompok dan komunitas petani tertentu saja yang membudidayakannya.
Berjalannya waktu, hidroponik semakin terkenal dan berubah menjadi ide bisnis yang menjanjikan.
Hidroponik adalah metode menanam sayuran dengan media air. Metode ini banyak dibudidayakan sebab tidak membutuhkan lahan yang luas.
Media tanamnya tidak menggunakan tanah seperti sayur pada umumnya, melainkan menggunakan air yang sudah memiliki kandungan mineral.
Selain membutuhkan media tanam berupa air, dalam budidayanya hidroponik juga membutuhkan sistem filtrasi air, udara dan sistem pencahayaan berupa lampu.
Metode hidroponik bisa Anda terapkan dalam ruangan atau biasanya disebut sebagai rumah kaca.
Karena mengadopsi teknik yang berbeda, menurut sebagian orang sayur hasil hidroponik lebih sehat dan kaya nutrisi daripada sayur hasil kebun biasa.
Kira-kira pernyataan ini dapat dibenarkan tidak, ya?
Kelebihan Sayur Hidroponik dan Sayur Hasil Kebun Biasa
Selain penasaran dengan teknik budidaya sayuran hidroponik, banyak orang yang penasaran dengan nutrisi sayurannya. Apakah sayur hidroponik lebih sehat dari sayur hasil sawah biasa?
Ada beberapa kelebihan dan kekurangan sayuran hidroponik dibanding sayur sawah biasa.
1. Tidak Menggunakan Pestisida
Pestisida adalah cairan untuk membasmi hama dan serangga yang mengganggu sayuran. Penggunaan pestisida yang berlebihan bisa mengurangi nutrisi pada sayur.
Bahkan pestisida yang masih tersisa dan ikut terkonsumsi dapat menyebabkan reaksi seperti mual, muntah dan gangguan pencernaan.
Salah satu kelebihan dari sayuran hidroponik adalah bebas dari penggunaan pestisida.
Ini terjadi karena hidroponik tidak membutuhkan tanah, perawatan dan tempat penanamannya pun harus terjaga dengan baik supaya sayur tumbuh subur.
2. Pertumbuhan Sayur Menjadi Lebih Cepat
Ketika Anda mencoba membandingkan pertumbuhan sayur hidroponik dan sayur dari sawah biasa, hidroponik menawarkan pertumbuhan yang lebih cepat.
Pertumbuhan sayur dapat ditentukan oleh banyaknya oksigen yang diserap oleh akar.
Pada hidroponik pertumbuhan lebih cepat sebab akar langsung bertemu dengan air sehingga lebih maksimal dalam menyerap oksigen.
Karena pertumbuhan yang cepat, hasil panen sayuran hidroponik pun jauh lebih banyak daripada sawah biasa.
3. Memiliki Kandungan Nutrisi yang Sama Baiknya dengan Sayur Sawah Biasa
Terkait nutrisi, ternyata baik itu hidroponik ataupun sawah biasa keduanya dapat menghasilkan sayur yang kaya akan nutrisi.
Banyak orang beranggapan bahwa hidroponik lebih sehat karena organik, tidak menggunakan pestisida.
Meskipun demikian, bukan berarti hidroponik tidak terancam oleh hama. Beberapa jenis jamur seperti Verticillium atau Fusarium adalah musuh utama dari sayuran hidroponik.
Kedua jenis jamur ini membahayakan apabila terkonsumsi manusia, dapat menyebabkan penyakit mata konjungtivitis.
Beberapa penelitian berbeda juga telah mengkaji kandungan nutrisi pada sayur hidroponik. Ada penelitian yang menunjukkan bahwa sayur hidroponik memiliki nutrisi yang lebih baik. Sedangkan beberapa penelitian lain menunjukkan fakta sebaliknya.
Perlu Anda ketahui, banyak faktor yang mempengaruhi nutrisi pada sayur, bukan cuma metode penanamannya saja.
Nutrisi pada sayur dapat berubah tergantung dari varietas tanaman, musim panen, bagaimana cara perawatan bahkan cara Anda menyimpan sayuran setelah panen turut mempengaruhi kandungan nutrisinya.
Terlepas dari cara penanamannya hidroponik atau bukan, setiap sayur sudah pasti memiliki nutrisi yang baik untuk tubuh kita.
Baca Juga : Tren Bisnis Tanaman dan Cara Tepat untuk Mengembangkannya
Cara dan Strategi Pemasaran Sayur Hidroponik
Salah satu kelebihan sayur hidroponik adalah pertumbuhan yang cepat, sehingga siklus panennya pun lebih cepat daripada sayur sawah biasa.
Fakta ini menunjukkan bahwa budidaya hidroponik dapat menjadi bisnis yang menjanjikan asal serius dan tekun menjalaninya.
Pada tahun 2017 lalu, pangsa pasar hidroponik bertambah dari 10% sampai 20%. Ini terjadi karena masyarakat mulai meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya konsumsi sayuran.
Terjadinya pandemi Covid-19 di Indonesia pada tahun 2020 lalu turut membuka peluang bagi petani hidroponik bahkan sampai sekarang.
Pangsa pasar yang terbuka lebar berbanding lurus dengan ketatnya persaingan. Karena itu, Anda harus bersaing dengan petani lainnya dalam menjalankan bisnis sayur hidroponik.
Berikut ini adalah strategi pemasaran sayur hidroponik yang bisa Anda terapkan dan meraup keuntungan.
1. Menentukan Target Pemasaran
Hal pertama yang harus Anda pikirkan adalah target pemasaran.
Siapa yang akan dituju?
Dengan demikian Anda dapat membudidayakan sayuran yang sesuai dengan target pasar.
2. Bidik Konsumen Terdekat Terlebih Dahulu
Sebagai langkah awal dalam pemasaran sayur hidroponik, Anda bisa memperkenalkannya kepada orang terdekat lebih dahulu.
Misalkan tetangga kompleks, atau sanak saudara. Bahkan tak jarang petani hidroponik menawarkan sayurannya secara cuma-cuma, demi membidik hati pelanggan.
3. Jalin Kerjasama dengan Pihak Lain
Strategi pemasaran sayur hidroponik berikutnya adalah membangun kerjasama dengan pihak lain. Pihak lain dalam hal ini banyak macamnya, misalkan pedagang sayur di pasar, supermarket modern, rumah makan atau hotel.
Supermarket modern adalah mitra kerja yang sangat baik untuk meningkatkan usaha hidroponik yang Anda kelola.
Saat sayur berada di etalase supermarket, target pasarnya sudah berubah menjadi masyarakat kalangan atas dan harga jualnya pun berbeda.
4. Melalui Media Sosial
Apabila enggan menjalin kerjasama dengan pihak lain, Anda bisa memasarkan sayur sendiri melalui media sosial.
Saat ini media sosial memiliki kekuatan yang besar dalam pemasaran. Hampir semua barang bisa Anda temukan dari media sosial.
5. Melalui Marketplace
Selain media sosial, penggunaan marketplace adalah strategi pemasaran sayur hidroponik yang jitu. Jangkauan pasar dari marketplace sangat luas, artinya Anda bisa meraup keuntungan yang lebih besar.
Marketplace adalah platform yang menjadi wadah bertemunya penjual dan pembeli.
Bukan cuma barang elektronik atau pakaian saja yang terdapat pada marketplace, kebutuhan rumah tangga seperti sayuran malah sangat dibutuhkan.
6. Berjualan Secara Langsung
Cara lain yang bisa Anda lakukan untuk memasarkan sayur hidroponik adalah menjualnya secara langsung.
Menjual secara langsung dapat berupa pedagang keliling setiap pagi, atau menyewa sebuah lapak di pasar tradisional.
Kedua pilihan tersebut dapat Anda jadikan sampingan saja. Misalkan menjual secara langsung sebagai pedagang keliling di pagi hari, lalu aktif menggunakan marketplace dan media daring lainnya.
Hal demikian akan memaksimalkan strategi pemasaran sayur hidroponik dan dapat memajukan bisnis Anda.
7. Giat Melakukan Promosi
Cara terbaik untuk memperkenalkan bisnis Anda kepada masyarakat luas adalah melakukan promosi.
Promosi adalah bagian dari strategi pemasaran yang tidak terpisahkan. Metode promosi yang bisa Anda pilih adalah media sosial.
Media sosial saat ini memiliki jangkauan yang sangat luas, tidak terhambat oleh ruang dan waktu. Siapa saja menggunakannya dan menjadi terhubung selama memiliki akses internet.
Promosi di media sosial bisa Anda lakukan dengan membuat akun Instagram atau akun TikTok. Kedua media sosial tersebut sedang naik daun saat ini dan banyak digunakan sebagai media promosi.
Demikianlah strategi pemasaran sayur hidroponik yang dapat Anda terapkan dalam upaya meningkatkan kemajuan bisnis. Selamat mencoba!
Baca Juga : 6 Trik Membuat Video Pemasaran yang Efektif