Sumber daya manusia adalah salah satu istilah yang mungkin kerap Anda dengar, baik dalam perusahaan, organisasi, maupun dalam sebuah usaha.
Sumber daya ini disebut juga sebagai SDM dan menjadi salah satu yang terpenting dalam sebuah organisasi, perusahaan, maupun usaha.
Tanpa adanya manusia suatu organisasi, perusahaan, maupun usaha tidak dapat berjalan dengan baik dan efektif. Bahkan menjadi salah satu aset dan modal yang berharga.
Mengapa? Karena manusia menjadi penggerak, pemikir, dan perencana untuk tujuan perusahaan maupun organisasi.
Maka dari itu penting untuk memahami sumber daya yang satu ini. Terlebih memahami fungsi, peran, hingga pengelolaannya terutama bagi para pemilik perusahaan maupun pengelola organisasi. Hal ini diperlukan agar sumber daya ini dapat dikelola dengan baik dan memberikan kinerja yang optimal.
Apa Itu Sumber Daya Manusia?
SDM merupakan suatu potensi berupa daya pikir dan daya fisik yang dimiliki setiap individu. Potensi ini dipengaruhi oleh lingkungan dan digunakan untuk bekerja. Motivasi dalam bekerja pun tumbuh dari diri sendiri untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
Sumber daya ini menjadi satu-satunya sumber daya yang memiliki akal, perasaan, keterampilan, pengetahuan, dan kreatifitas.
Hal ini tertuang dalam peranan manusia terhadap lingkungan yang tidak lepas dari sikap pengembangan dan potensi yang ada dalam diri untuk mengembangkan lingkungan.
SDM memiliki dua pengertian yang berbeda pula yakni SDM mikro dan makro. SDM mikro adalah individu yang bekerja dalam sebuah institusi.
Berbeda dengan SDM mikro, SDM makro adalah jumlah penduduk dengan usia produktif dalam sebuah negara.
Fungsi Sumber Daya Manusia
Karena menjadi salah satu faktor penting dalam pergerakan perusahaan atau organisasi, SDM memiliki banyak fungsi.
Tidak hanya berkontribusi atas perencanaan, pengarahan, dan pengorganisasian dari sebuah institusi, namun ada pula berbagai fungsi lainnya. Berikut penjelasan mengenai fungsi SDM.
1. Tenaga Kerja
Fungsi SDM yang pertama adalah sebagai tenaga kerja. SDM sebagai tenaga kerja berfungsi untuk menghasilkan barang atau jasa bagi suatu perusahaan atau organisasi.
Individu yang dapat digolongkan sebagai tenaga kerja adalah mereka yang sudah memasuki usia kerja.
Rentang usia kerja sendiri cukup jauh yakni sejak usia 15 hingga 64 tahun. Sedangkan usia paling produktif bagi tenaga kerja sekitar usia 20 tahun sampai dengan sekitar usia 40 tahun.
Usia di atas 64 tahun biasanya sudah memasuki usia dan masa-masa pensiun.
2. Tenaga Ahli
Sumber daya manusia yang memiliki keahlian dalam suatu bidang adalah tenaga ahli. Lebih lengkapnya, tenaga ahli adalah seseorang yang memiliki keunggulan dalam pembangunan dan pengembangan suatu perusahaan atau organisasi.
Keunggulan tersebut didapatkan dari berbagai pelatihan dan pendidikan yang sudah ditempuh seorang tenaga ahli.
Keberadaan fungsi SDM yang satu ini dapat dibantu dengan kemajuan teknologi sehingga akan berperan penting dalam menjaga keunggulan dan menghasilkan produk yang memiliki mutu tinggi.
3. Pemimpin
Fungsi lain dari SDM adalah sebagai pemimpin. Fungsi ini dapat mengatur jalannya perusahaan atau organisasi dari atas agar perusahaan dapat berjalan dengan baik dan semestinya.
Seorang pemimpin memiliki kemampuan dan keahlian untuk memimpin serta membimbing individu atau tim di bawahnya.
Setiap perusahaan atau organisasi memerlukan pemimpin dan kerja sama antara individu untuk menjalankan usaha dan mencapai tujuan.
Tidak hanya itu, pemimpin juga diperlukan untuk memandu kerja antara individu agar tetap beriringan sehingga diperlukan pengalaman dan kecakapan praktis.
4. Pengusaha
Sumber daya manusia juga berfungsi sebagai pengusaha. Dalam fungsi ini SDM harus mampu bekerja dengan baik secara mandiri untuk mengembangkan bisnis atau usahanya.
Biasanya pengusaha melibatkan diri sendiri dalam berbagai proses produksi untuk menciptakan barang dan jasa.
Pengusaha juga memerlukan berbagai kemampuan dan keterampilan. Kemampuan tersebut terdiri dari kemampuan mengenali produk, menentukan cara produksi, menyusun manajemen operasi untuk menciptakan produk baru, pemasaran, dan mengatur modal untuk pengoperasian usaha.
5. Produsen
Selanjutnya, SDM juga berfungsi sebagai produsen. Fungsi ini bertugas menghasilkan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan manusia. Produsen juga berperan untuk menambah nilai atau manfaat suatu barang atau jasa yang diciptakan.
Tidak hanya itu, produsen juga bertugas untuk menciptakan barang atau jasa yang baru untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan keinginan manusia.
Produsen sangat dibutuhkan karena kebutuhan dan keinginan manusia tidak akan pernah ada habisnya.
6. Konsumen
Selain produsen, SDM juga berfungsi sebagai konsumen. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, konsumen diartikan sebagai pemakai barang hasil produksi, penerima pesan iklan, dan pemakai jasa.
Jika SDM sebagai produsen yang menghasilkan, maka SDM sebagai konsumen yang menggunakan.
Biasanya, konsumen merupakan pengguna terakhir dari suatu barang atau jasa yang dihasilkan oleh produsen. Barang dan jasa digunakan oleh konsumen untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan dan keinginan dalam hidup.
Baca Juga : Apa Itu Perilaku Konsumen?
Faktor Sumber Daya Manusia
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi SDM dan kualitasnya. Faktor ini terbagi menjadi dua yakni faktor internal dan faktor eksternal. Keduanya dapat mempengaruhi SDM dan kualitasnya sehingga perlu diperhatikan dengan sungguh-sungguh.
1. Faktor Eksternal
Sesuai dengan namanya, faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar organisasi maupun perusahaan.
Faktor ini umumnya dipengaruhi oleh lingkungan dimana organisasi atau perusahaan itu berada. Berikut beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi SDM.
Lingkungan
Faktor eksternal yang cukup mempengaruhi kualitas SDM adalah lingkungan. Hal ini karena lingkungan berpengaruh dalam pembentukan karakter manusia.
Tidak hanya itu, lingkungan juga mempengaruhi perusahaan dan organisasi terutama untuk menjalankan visi dan misinya.
Bagi kualitas sumber daya manusia, lingkungan berperan mempengaruhi daya saing manusia. Hal ini dikarenakan lingkungan yang baik maka akan menghasilkan SDM yang berkualitas, berkarakter, dan memiliki daya saing.
Pendidikan
Faktor lain yang mempengaruhi kualitas SDM adalah tingkat pendidikan. Dengan pendidikan yang baik, maka akan menghasilkan kualitas SDM yang baik.
Bagi perusahaan, jika lingkungan perusahaan memiliki SDM dengan pendidikan yang baik maka akan lebih mudah menemukan SDM yang berkualitas.
SDM yang berkualitas nantinya dapat meningkatkan produktivitas perusahaan atau organisasi sehingga tujuan lebih mudah tercapai. Salah satunya adalah contoh SDM di negara maju, dengan kualitas pendidikan yang baik SDM yang dihasilkan pun jauh lebih berkualitas.
Sosial Budaya
Faktor sosial budaya juga merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi sumber daya manusia. Terutama faktor sosial budaya di masyarakat. Faktor ini tidak dapat diabaikan begitu saja oleh suatu organisasi atau perusahaan.
Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan organisasi atau perusahaan didirikan guna memenuhi kepentingan dan kebutuhan masyarakat. Untuk itu, sosial budaya yang ada di lingkungan perusahaan atau organisasi perlu diperhitungkan.
Perkembangan Pengetahuan dan Teknologi
Faktor berikutnya adalah perkembangan pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ini mampu mempengaruhi organisasi atau perusahaan maupun kualitas SDM itu sendiri. Bagi perusahaan atau organisasi, perkembangan pengetahuan dan teknologi ini dapat diadaptasi.
Nantinya teknologi dan pengetahuan ini dijalankan oleh SDM yang ada. Bagi SDM, perkembangan pengetahuan dan teknologi di sekelilingnya dapat membantu kinerjanya dan memudahkan pengoperasian segala teknologi yang ada di perusahaan maupun organisasi.
Kebijakan Pemerintah
Faktor eksternal terakhir adalah kebijakan pemerintah. Kebijakan ini dapat mempengaruhi baik perusahaan atau organisasi maupun sumber daya manusia.
Umumnya, kebijakan ini berupa undang-undang, peraturan pemerintah, surat keputusan, dan sebagainya.
Kebijakan ini banyak berisi mengenai arahan yang harus dijalankan atau dipertimbangkan. Dalam kebijakan pemerintah juga terdapat aturan mengenai SDM terkait berbagai macam hal seperti penggajian, perlindungan SDM, dan lain-lain. Untuk itu kebijakan pemerintah perlu diperhatikan.
2. Faktor Internal
Berbeda dengan faktor eksternal, faktor internal disebabkan oleh berbagai situasi dari dalam organisasi atau perusahaan.
Faktor ini juga mencakup keseluruhan organisasi atau perusahaan yang dapat dikendalikan baik oleh pemimpin maupun oleh perusahaan maupun perusahaan yang bersangkutan.
Misi dan Tujuan
Faktor internal yang pertama adalah adanya misi dan tujuan dari perusahaan atau organisasi. Setiap perusahaan atau organisasi memiliki misi untuk mencapai tujuan. Namun untuk menjalankan misi ini, diperlukan berbagai perencanaan yang tepat.
Maka dari itu, untuk melaksanakan perencanaan ini diperlukan kemampuan sumber daya manusia yang cukup dan memenuhi.
Untuk memenuhi kemampuan ini perlu adanya pengembangan SDM. Hal ini dikarenakan tujuan hanya bisa dicapai dengan misi yang dijalankan oleh SDM.
Strategi Untuk Mencapai Tujuan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi diperlukan perencanaan yang tepat. Perencanaan ini terdiri dari berbagai strategi yang efektif dan dipersiapkan dengan matang.
Strategi dalam mencapai tujuan ini hanya bisa dilakukan oleh SDM. Maka dari itu, faktor ini sangat mempengaruhi SDM dalam perusahaan maupun organisasi.
Diperlukan kemampuan dan keterampilan manusia untuk mengantisipasi strategi dan segala kesulitan yang akan dihadapi.
Teknologi
Tidak hanya menjadi faktor eksternal, teknologi menjadi faktor internal bagi suatu perusahaan atau organisasi.
Setiap organisasi maupun perusahaan menggunakan berbagai teknologi untuk mempermudah pekerjaan. Maka dari itu, diperlukan program pengembangan SDM terkait teknologi.
Dengan adanya program pengembangan sumber daya manusia ini dapat mempersiapkan untuk menangani penggunaan teknologi yang membantu mempermudah atau otomatisasi pekerjaan yang ada di perusahaan atau organisasi tersebut.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Untuk mendapatkan SDM yang kompeten dan terampil diperlukan adanya manajemen pada sumber daya yang satu ini.
Manajemen SDM adalah bagian yang berfungsi untuk melakukan berbagai proses perencanaan, penetapan, perekrutan, pelatihan, dan pengembangan untuk karyawan atau pegawai.
Seluruh proses dan aktivitas ini dilakukan atas inisiatif perusahaan atau organisasi untuk pengembangan organisasional. Jadi seluruh perusahaan dan organisasi membutuhkan manajemen SDM atau yang biasa disebut sebagai Human Resource (HR).
Dalam perusahaan atau organisasi, bagian ini bertanggung jawab untuk mengurus berbagai kebutuhan terkait dengan SDM sehingga seluruh kegiatan atau pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.
Baca Juga: Manajemen Bisnis: Perencanaan, Fungsi dan Komponennya
Tujuan Sumber Daya Manusia
Dalam manajemen SDM terdapat tujuan yang berbeda pada masing-masing organisasi atau perusahaan. Sistem manajemen untuk SDM dapat menjadi sumber kapabilitas perusahaan untuk mencapai berbagai peluang baru.
Tujuan dari manajemen SDM sendiri adalah memberikan pertimbangan dari sisi manajemen dalam menentukan maupun membuat kebijakan untuk SDM.
Tujuan lainnya adalah memastikan karyawan memiliki kinerja tinggi dan menjaga prosedur guna mencapai tujuan perusahaan atau organisasi.
Secara khusus, manajemen SDM memiliki berbagai tujuan guna mencapai cita-cita perusahaan atau organisasi dengan melibatkan karyawan yang terampil, cakap, dan memiliki kemauan untuk bekerja secara efektif serta efisien.
Berikut tujuan khusus dari manajemen sumber daya manusia :
- Mengembangkan sistem kerja dimulai dari proses perekrutan, seleksi, pengupahan, serta pengembangan dan pelatihan karyawan untuk kebutuhan perusahaan atau organisasi.
- Mengembangkan dan mengimplementasikan praktik manajemen dengan kesadaran bahwa karyawan merupakan aset perusahaan atau organisasi.
- Memastikan bahwa semua karyawan memiliki kesempatan yang sama berkaitan dengan kontribusi yang menguntungkan baik bagi karyawan maupun perusahaan atau organisasi.
- Memastikan karyawan dinilai dan dihargai atas pekerjaan serta pencapaiannya.
- Mempertahankan dan memperbaiki kesejahteraan fisik dan mental karyawan.
- Menciptakan suasana yang humanis dan harmonis serta mempertahankan produktivitas antara manajemen dengan karyawan.
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Tugas penting dari manajemen SDM adalah mengelola manusia seefektif mungkin sehingga didapat SDM yang berkualitas dan memberi manfaat.
Seorang manajer HR atau karyawan divisi HR mengelola berbagai kebutuhan yang terkait dengan SDM perusahaan atau organisasi yakni karyawan.
Ruang lingkup manajemen sumber daya manusia sendiri cukup luas mulai dari perencanaan, pengangkatan dan pemberhentian karyawan, pengupahan dan tunjangan, penilaian dan penghargaan, pelatihan dan pengembangan, keselamatan kerja, kepemimpinan, serta produktivitas.
1. Perencanaan
Dalam manajemen SDM, perencanaan SDM merupakan proses untuk memastikan bahwa karyawan yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan keahlian yang sudah ditentukan.
Tidak hanya itu, perencanaan SDM juga perlu memastikan bahwa sumber daya tersebut tersedia saat dibutuhkan.
Fungsi lain dari perencanaan adalah menganalisis posisi dalam perusahaan atau organisasi untuk menentukan tugas, tujuan, keahlian, pengetahuan, dan kemampuan yang dibutuhkan.
Perencanaan SDM juga perlu merencanakan permintaan tenaga kerja baik dalam jangka pendek maupun panjang.
2. Pengangkatan dan Pemberhentian
Selain perencanaan, manajemen SDM juga mengurus proses pengangkatan dan pemberhentian karyawan.
Proses pengisian formasi ini juga meliputi tahap screening dan seleksi pelamar yang akan mengisi formasi. Proses ini nyatanya menjadi salah satu proses yang panjang dan kompleks.
Lebih lengkapnya, dalam proses ini, manajemen SDM melakukan tahapan mulai dari rekrutmen calon pelamar, seleksi sesuai dengan persyaratan yang dibutuhkan oleh perusahaan atau organisasi, serta melakukan proses pemutusan hubungan kerja dengan baik pada karyawan.
Pada tahap seleksi untuk kebutuhan sumber daya manusia, terdapat pula berbagai kegiatan yang harus dilakukan mulai dari wawancara kerja, tes psikologi, hingga pengecekan referensi. Pada tahap-tahap ini seorang recruiter harus menyaring pelamar dengan cermat dan hati-hati.
3. Pengupahan dan Tunjangan
Upah karyawan juga menjadi salah satu ranah yang harus dikerjakan oleh manajemen. Pembagian upah yang dibayarkan harus seimbang dengan masing-masing pekerjaan. Semua karyawan dalam satu posisi juga harus menerima upah yang sama.
Tidak hanya upah, tunjangan karyawan juga dikelola oleh bidang manajemen SDM. Upah dan tunjangan ini menjadi salah satu penghargaan bagi karyawan atas hasil kerjanya.
Rinciannya pun beragam mulai dari gaji pokok, tunjangan cuti, biaya sakit, Tunjangan Hari Raya (THR), hingga asuransi kesehatan.
4. Penilaian
Tidak hanya penghargaan, bidang ini juga berfungsi untuk menilai kinerja karyawan baik positif maupun negatif.
Fungsi dari penilaian ini adalah untuk menilai dan nantinya memberikan evaluasi atas kinerja karyawan serta menganalisis dan memberikan dorongan kinerja karyawan.
Fungsi lain dari penilaian adalah memberikan bantuan pengembangan karir bagi karyawan.
Penilaian ini nantinya juga menentukan kelayakan karyawan atas penghargaan yang diberikan sesuai dengan kinerjanya. Dengan demikian, loyalitas dan komitmen karyawan akan meningkat.
5. Pelatihan dan Pengembangan
Fungsi manajemen sumber daya manusia berikutnya adalah memberikan pelatihan dan pengembangan bagi karyawan.
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, perusahaan atau organisasi perlu memberikan bantuan pengembangan karir berdasarkan penilaian yang ada.
Pengembangan dan pelatihan ini dapat dilakukan melalui prosedur formal seperti pengenalan jabatan baru dan prosedur informal yang dilakukan oleh karyawan senior.
Bentuk lainnya adalah pelatihan, kursus, workshop, dan berbagai program lainnya beserta dengan evaluasi.
6. Keselamatan Kerja
Manajemen SDM juga perlu berfokus pada proses keselamatan dan kesehatan kerja. Proses ini meliputi perancangan dan penerapan prosedur keselamatan serta kesehatan kerja.
Tidak hanya itu, bidang ini juga perlu menerapkan program motivasi untuk karyawan dan menyusun strategi penyelesaian konflik.
Untuk meningkatkan produktivitas, bidang ini juga perlu melakukan perhitungan dan proses yang memenuhi kepentingan berbagai pihak. Hal ini dapat menciptakan peningkatan dan perbaikan kualitas fisik dan nonfisik di lingkungan kerja.
7. Efektivitas Hubungan Kerja
Fungsi terakhir dari manajemen sumber daya manusia adalah membuat standar terkait hubungan kerja yang efektif dan efisien.
Beberapa standar ini misalnya saling menghormati hak antara karyawan dan menetapkan prosedur untuk penyampaian keluhan kerja.
Standar ini perlu dibuat dan diimplementasikan agar perusahaan atau organisasi berhati-hati dalam menangani permasalahan yang muncul akibat pergesekan hak-hak karyawan.
Misalnya munculnya aksi protes akibat kurangnya upah yang terjadi di berbagai perusahaan Indonesia.
Nah, ternyata sumber daya manusia dalam perusahaan atau organisasi mempunyai banyak peran penting ya! Tidak hanya berperan penting, SDM juga memberikan banyak fungsi dan manfaat untuk kelangsungan perusahaan atau organisasi.
Bahkan SDM yang berkualitas dipengaruhi oleh berbagai faktor dan dicari dengan berbagai cara.
Jika sudah memiliki SDM yang berkualitas, maka pengembangan, evaluasi, dan berbagai penghargaan harus dilakukan terus menerus agar kualitas ini tidak menurun. Benar begitu bukan?