Ada istilah yang tidak asing dalam dunia marketing, yakni CTA. Nah buat Anda yang belum tahu apa itu Call to Action (CTA)?
CTA merupakan teknik pemasaran yang berbentuk seperti baris teks, gambar, dan tombol yang mendorong pelanggan untuk mengambil suatu tindakan.
Umumnya, CTA berupa kalimat pendek atau fasa yang di dalamnya berupa ajakan untuk mendaftar, mendownload, berlangganan dan lain sebagainya.
Dengan teknik pemasaran ini bisa meningkatkan konversi pelanggan potensial sampai 121%.
Apa Itu CTA?
Buat Anda yang belum tahu apa itu Call to Action (CTA)?
CTA merupakan sebuah instruksi atau ajakan berupa teks di Banner iklan, halaman situs dan email yang dibuat untuk mengajak atau mengarahkan pengunjung supaya melakukan tindakan sesuatu.
Dalam dunia marketing Call to Action (CTA) merupakan istilah untuk mengajak konsumen melakukan tindakan tertentu sesuai dengan tujuan yang marketer harapkan.
Contohnya berupa ajakan supaya pelanggan membaca artikel lebih lanjut di halaman situs, berlangganan newsletter, membeli barang, mendownload dokumen, mengklaim voucher, mengikuti kuis, mendaftar lewat situs, membagikan konten dan lain sebagainya.
Dengan mengajak pelanggan melalui Call to Action (CTA) untuk melakukan sebuah tindakan tertentu, di sinilah marketer dapat mengetahui proses marketing funnel berjalan.
Seorang marketer bisa memperoleh insight perilaku konsumen sampai menganalisis dari channel mana yang banyak mendatangkan penjualan.
Jenis-Jenis CTA
Setelah Anda mengetahui apa itu Call to Action (CTA)?
Nah, berikut di bawah ini akan dijelaskan beberapa jenis kartu action yang umum digunakan, seperti:
1. Formulir Kontak
Langkah pertama untuk mendatangkan pelanggan yaitu memperoleh leads. Ini merupakan istilah untuk orang yang tertarik dengan bisnis Anda.
Nah yang menjadi pertanyaan bagaimana cara untuk memperoleh leads?
Secara teknis dapat dilakukan dengan mendorong pengunjung situs untuk mengisi formulir kontak.
Supaya pengunjung tertarik dan mau mengisi formulir kontak, maka Anda harus menawarkan nilai lebih dari bisnis Anda. Umumnya, nilai lebih ini berupa konten seperti ebook.
Ketika akan mendownload ebook itulah formulir kontak akan muncul. Baru sesudah mengisi formulir, mengunjungi situs bisa memperoleh bukunya. Ini adalah salah satu contoh Call to Action (CTA) dalam bentuk formulir.
Akan tetapi, formulir kontak selain bisa dipakai untuk menawarkan konten secara gratis.
Anda juga bisa memunculkan formulir kontak pada landing page untuk menyaring pengunjung yang telah tertarik dengan penawaran Anda.
2. Lead Generation
CTA merupakan salah satu elemen penting yang berfungsi untuk menghasilkan leads.
Leads merupakan istilah dalam dunia bahan yang tertarik dengan bisnis yang Anda tawarkan.
Perusahaan atau sekelompok orang ini akan menunjukkan dengan memasukkan data seperti nomor handphone, email dan lain sebagainya.
Untuk Call to Action (CTA) yang ditunjukkan menggaet konsumen menjadi lead. Dimana Anda harus meletakkannya di tempat yang terlihat jelas.
Contohnya Anda mau membuat pengunjung sign up serta menjadi anggota di situs Anda. Jadi pastikan Call to Action (CTA) akan terlihat pada saat pengunjung sedang membuka situs atau membaca konten di website Anda.
Sebisa mungkin memakai kata-kata mendorong pengunjung untuk menekan tombol tersebut.
Contohnya “Daftarkan diri Anda sekarang juga!”
3. Lead Nurturing
Perlu Anda ketahui, Call to Action (CTA) tidak selalu menghasilkan lead kan yang berakhir membeli produk atau mendaftarkan diri.
Namun, Call to Action (CTA) yang satu ini diperuntukan untuk orang yang telah menjadi lead, namun belum melakukan transaksi apapun.
Lead nurturing sendiri untuk membuat leads semakin tertarik dengan layanan atau produk Anda.
Jenis Call to Action (CTA) lead nurturing tidak berbeda jauh dengan call-to-action untuk memperoleh leads. Biasanya lead nurturing berupa layanan gratis, produk atau penawaran event.
Untuk jenis Call to Action (CTA) ini biasanya Anda perlu memberikan tawaran lain.
Contohnya “Baca selengkapnya”. Call to Action (CTA) ini biasanya akan aktif untuk menjaring pelanggan baru.
Umumnya, diletakkan pada tempat yang paling strategis.
Biasanya di halaman yang sering diakses oleh leads yang memiliki potensi supaya pengunjung bisa mengeksplor lebih lanjut sehingga trafik bisa meningkat.
4. Social Sharing
Jenis Call to Action (CTA) selanjutnya yaitu social sharing di mana fungsinya untuk membagikan konten atau artikel lewat sosial media.
Anda bisa letakkan Call to Action (CTA) ini pada akhir artikel dengan tulisan berupa “Suka dengan artikel ini?”.
Selain itu, Anda bisa memakai logo Instagram, Twitter, Facebook, atau WhatsApp supaya pengunjung bisa langsung menentukan atau memilih mau membagikan konten tersebut di sosial media mana yang pengunjung inginkan.
5. Penawaran Produk dan Jasa
Jenis Call to Action (CTA) ini mengajak pelanggan untuk gunakan jasa atau membeli produk yang Anda tawarkan.
Namun, sebelum memutuskan calon konsumen pasti mau mengenal terlebih dahulu produk atau jasa yang Anda tawarkan.
Disini tugas Anda yaitu mengajak calon konsumen untuk melihat daftar produk atau jasa tersebut. Misalnya CTA ini berupa tombol bertuliskan “Buy now!”.
Adapun penempatan jenis Call to Action (CTA) ini harus jelas serta pemakaian kata-katanya mewakili bisnis apa yang Anda tawarkan.
6. Tombol “Baca Selengkapnya”
Apabila mengunjungi halaman website yang berisi daftar konten, mungkin dari Anda ada yang pernah melihat tombol Baca selengkapnya.
Nah jenis tombol seperti ini memang terlihat sederhana namun memiliki peran sebagai Call to Action (CTA) juga.
Anda bisa mencoba menampilkan potongan konten lalu diikuti dengan tombol Baca selengkapnya.
Para visitor website pasti akan lebih tertarik untuk membaca konten Anda yang disajikan.
7. Tombol Share ke Media Sosial
Mungkin sebagian dari Anda ada yang pernah mengunjungi postingan website serta menemukan icon-icon sosial media, termasuk CTA.
Dengan menambahkan CTA,, Anda bisa mengajak para pengunjung untuk membagikan postingan ke halaman sosial media mereka.
Semakin banyak yang melakukan share maka usaha promosi postingan akan menjadi lebih mudah.
8. Ajakan untuk Membeli/Berlangganan
Call to Action (CTA) yang sifatnya mengajak pembaca untuk bertransaksi bentuknya bisa hampir sama dengan jenis Call to Action (CTA) di poin sebelumnya.
Bedanya perintah di jenis CTA ini menjurus ke transaksi pembelian atau berlangganan, jika model bisnis Anda merupakan subscription.
Adapun Call to Action (CTA) marketing yang berisi ajakan untuk membeli yaitu tombol transfer sekarang.
Tips Membuat Tulisan CTA
Setelah Anda memahami apa itu Call to Action (CTA)?
Pembahasan di bawah ini akan disajikan beberapa tips membuat tulisan Call to Action (CTA) yang baik, seperti:
1. Gunakan Kalimat CTA dengan Perintah
Supaya calon pembeli atau pembaca melakukan apa yang Anda mau, maka kalimat Call to Action (CTA) yang dipakai harus jelas.
Salah satu cara untuk membuatnya yaitu dengan memakai perintah di awal kalimat, contohnya:
- Pesan sekarang dan dapatkan diskon 20 persen!
- Masukkan alamat email Anda untuk bergabung!
- Temukan caranya di artikel ini!
- Subscribe channel Youtube kami!
Namun bagaimana sebuah seruan bisa merubah persepsi orang terhadap Call to Action (CTA) yang Anda buat?
Maka bisa mencoba mencermati kalimat berikut ini:
Ebook terbaru kami tentang kiat bisnis online sudah bisa di download melalui link di bawah ini.
Terdengar bertele-tele serta kurang meyakinkan, bukan? Jika Anda mau merubah kalimat tersebut dan memulai dengan perintah maka hasilnya akan seperti ini:
Ingin jago bisnis online? Download ebook terbaru kami di link ini.
Dengan bentuk pernyataan seperti di atas, pastinya membuat lebih banyak orang merasa tertarik untuk mengklik link tersebut.
2. Bermain dengan Kreativitas
Pembuatan Call to Action (CTA) Indonesia yaitu proses yang memerlukan kreativitas. Di sini Anda dituntut untuk membuat kalimat ajakan yang singkat namun jelas dan dan mendorong untuk melakukan tindakan yang Anda mau.
Adapun tujuan CTA yaitu membuat pengunjung situs tertarik untuk melaksanakannya.
Namun, ada juga yang bertanggung jawab untuk membuat pengunjung merasa demikian.
Terlebih lagi jika banyak teks CTA yang sudah umum digunakan sehingga orang-orang berpikir kalau tawaran Anda biasa saja.
Untuk mengatasi hal ini Anda perlu memutar otak serta membuat berbagai kalimat ajakan yang baru.
Daripada memakai kalimat seperti pesan tiket Anda sekarang, maka Anda bisa menulis rencanakan liburan impian Anda sekarang.
Atau kalau Anda menjalankan sebuah website konsultan kesehatan serta mengandalkan newsletter sebagai media komunikasi dengan pengunjung, maka Anda bisa menggantinya menjadi “Daftar sekarang juga!” dan “Hidup sehat Anda dimulai sekarang!”.
3. Jelaskan Manfaat yang Diperoleh Calon Pelanggan
Sebelum calon pelanggan melihat Call to Action (CTA) Anda untuk menghilangkan perintah di dalamnya.
Pasti calon pelanggan akan berpikir Apa manfaat yang didapat.
Nah di sini Anda perlu menyisipkan keuntungan yang diperoleh target dari Call to Action (CTA) tersebut.
Anda bisa memakai contoh Call to Action (CTA) seperti ini: “Daftar sekarang dan dapatkan panduan membuat website!”
Atau bisa juga dipakai untuk mempertegas perbedaan antara Anda dengan kompetitor. Contohnya seperti ini: “Daftar sekarang dan dapatkan trik bisnis online mujarab!”
4. Buat Penawaran Terbatas
Sebagian dari Anda pasti ada yang pernah mendengar istilah FOMO. Fomo merupakan kepanjangan dari fear of missing out.
Yang artinya yaitu kondisi dimana seseorang yang takut kurang update dengan informasi terbaru.
Umumnya istilah seperti ini identik dengan sosial media, pasalnya banyak pengguna yang mau dan selalu mengikuti hal-hal terbaru. Akan tetapi FOMO mempunyai pengertian yang agak berbeda di dunia marketing.
Untuk konteks tersebut beristilah keinginan pelanggan agar tidak melewatkan satupun penawaran.
Misalnya Anda melihat potongan harga di halaman utama pada situs hosting.
Namun, promo hostingnya hanya berlaku pada hari itu. Jadi tanpa berpikir panjang Anda langsung mengambil kesempatan tersebut.
Jadi itulah yang disebut dengan FOMO dalam dunia bisnis. Yang pasti Anda juga bisa memakai trik ini supaya Call to Action (CTA) di di halaman situs bisa mengupload antusiasme calon pembeli atau pembaca.
Contohnya dengan seperti ini: “Beli sekarang, diskon berakhir besok!”
5. Pakai Pilihan Jawaban
Contoh CTA marketing yang dapat Anda coba yaitu banner pop up yang umumnya muncul sesudah rentang waktu yang telah ditentukan.
Di dalam website Misalnya Anda menempatkan pop-up untuk menawarkan ebook premium atau jasa konsultasi keuangan soal topik yang terkait.
Di dalam pop-up itu 2 tombol yakni tombol pertama “Ya” sementara tombol kedua “Tidak”.
Adapun tujuan dari opsi jawaban tersebut yaitu supaya pelanggan tidak merasa dipaksakan untuk mengikuti keinginan Anda.
Selain itu, Anda juga bisa merubah kedua opsi jawaban itu menjadi “Tidak, saya sudah ahli” dan Ya, saya ingin tahu lebih banyak”.
Tidak hanya membuat orang yang membaca berpikir dua kali, pastinya teks itu juga menggelitik hati.
Tips Penempatan CTA
Setelah Anda memahami apa itu Call to Action (CTA)?
Nah di bawah ini ada pembahasan mengenai beberapa tips penempatan kartu aksen yang baik dan strategis.
1. Bagian Atas Halaman Website
Menurut hasil studi yang dirilis oleh Nielsen Norman Group, firma penelitian user experience, mengatakan jika pemakai internet lebih cenderung mengamati serta membaca konten situs atau blog dari bagian sebelah kiri.
Pernyataan tersebut merupakan alasan kenapa banyak website yang menempatkan Call to Action (CTA) di bagian atas halaman utama.
Misalnya dapat Anda lihat di halaman utama ada website Digital Photography School.
Pada saat memasuki website tersebut, hal pertama yang muncul yaitu tulisan berupa tawaran tips-tips fotografi untuk Anda.
Di sana juga ada tambahan berupa tombol “Start here” berwarna jingga sehingga cukup mencetak perhatian. Pasalnya kontras dengan background halaman yang berwarna gelap.
Walaupun ada kemungkinan pembaca melakukan Scroll halaman ini hanya untuk melihat konten yang lain, namun bisa membuat Anda terpusat di Call to Action (CTA) nya terlebih dahulu.
2. Bagian Bawah Halaman Website
Terkadang tulisan CTA diletakkan di bagian bawah halaman website, baik itu sesudah artikel atau pada area footer.
Tapi, bukankah pembaca akan meninggalkan halaman pusat sudah memperoleh informasi yang mereka mau?
Belum tentu, peletakan call-to-action tergantung dari isi teks tersebut serta efek yang Anda mau.
Tidak hanya itu konten yang terdapat di atasnya wajib informatif serta bisa mengundang rasa ingin tahu pengunjung website tersebut.
Dengan begitu, CTA di akhir halaman atau artikel umumnya menawarkan informasi atau pengetahuan yang lebih.
3. Banner CTA di Atas Halaman
Sebelumnya sudah di singgung jika pengunjung situs lebih cenderung mengamati halaman dari sebelah kiri atas.
Namun, bisa saja untuk sebagian orang melewatkan Call to Action (CTA) yang ditempatkan pada bagian atas.
Walaupun penempatan itu tidak salah, namun Anda dapat mengakalinya dengan banner yang selalu menempel di bagian atas halaman situs.
Meskipun call-to-action tersebut tidak terlalu mencolok. Terutama untuk jenis font yang menjadikan tulisan tidak terlihat jelas.
Akan tetapi, banner tersebut tidak hilang meskipun halaman telah di Scroll hingga ke bawah.
4. CTA di Sidebar
Walaupun jenis CTA marketing yang dijelaskan pada pembahasan sebelumnya selalu ada di layar ujung, dimana ukurannya kecil yang menghalangi Anda untuk memberikan desain yang mencolok.
Apabila Anda tidak setuju dengan ide tersebut, maka bisa menempatkan sesi ini pada sidebar.
Buat yang belum tahu, side merupakan kolom pada bagian sebelah kanan atau kiri konten utama di halaman website.
Umumnya kolom ini diisi dengan widget. Mulai dari daftar pos yang disarankan, search bar, tautan ke akun sosial media dan lain sebagainya.
Sidebar adalah salah satu tempat yang cukup strategis untuk CTA. Di kolom yang kecil ini ini Anda masih bisa menempatkan banner Call to Action (CTA) yang bisa menjadi daya tarik pengunjung website.
Itulah ulasan mengenai apa itu Call to Action (CTA)?
Intinya CTA dalam dunia marketing memiliki peran penting yakni bisa meningkatkan conversion rate untuk suatu brand atau perusahaan.
CTA juga sekaligus merepresentasikan metode yang marketer inginkan akan diambil oleh calon pelanggannya.
Baca Juga : Cara Menjadi Blogger Sukses Untuk Pemula