Landing page merupakan salah satu hal yang paling krusial dalam pemasaran khususnya secara digital melalui website. Bisa disebut juga dengan halaman arahan, halaman ini dapat dijadikan sebagai salah satu strategi promosi untuk meningkatkan konsumen di era yang serba digital.
Berikut adalah penjelasan mengenai apa itu halaman arahan beserta seluk beluknya yang perlu diketahui untuk meningkatkan efektivitas promosi melalui internet..
Apa Itu Landing Page?
Landing page merupakan sebuah halaman khusus yang dibuat secara spesifik untuk mengarahkan pengunjung melakukan aksi yang diharapkan seperti membeli, memesan atau mengisi formulir. Karena biasa digunakan untuk promosi, di dalamnya terdapat detail produk atau jasa dan tombol aksi.
Halaman ini biasanya terdapat dalam sebuah iklan atau bentuk promosi bisnis yang lain dalam internet yang apabila diklik akan diarahkan ke dalam sebuah situs. Situs arahan inilah yang disebut sebagai landing page.
Bisa dikatakan bahwa laman ini menjadi kesempatan bagi perusahaan untuk mendapatkan informasi mengenai pengunjungnya, karena melalui halaman ini pengunjung akan diminta memasukkan data pribadi seperti nama, jenis kelamin, usia, alamat email atau nomor telepon.
Selain itu, ia juga berfungsi untuk meningkatkan conversion rate dalam sebuah bisnis. Seperti yang telah disebutkan bahwa laman arahan biasa digunakan untuk promosi, maka dari itu perannya cukup krusial untuk mengkonversi pelanggan yang masuk menjadi transaksi.
Conversion rate sendiri merupakan persentase yang menunjukkan nilai kekuatan sebuah situs promosi bisa menarik pengunjung untuk melakukan tindakan yang diharapkan. Tindakan tersebut seperti membuka informasi promo, membeli produk, subscribe newsletter, membuat akun dan lainnya.
Pelaku bisnis yang mengandalkan digital marketing untuk strategi pemasarannya harus memperhatikan landing pagenya, karena menurut data yang diperoleh Hubspot, perusahaan bisa menaikkan leads hingga 55% apabila 10-15 memiliki halaman arahan dalam situsnya.
Sedangkan perusahaan yang memiliki lebih dari 40 halaman arahan dapat menaikkan leadsnya hingga 120%. Melalui data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin banyak halaman arahan yang dimiliki perusahaan maka prospeknya dalam pasar digital akan semakin bagus.
Ciri-Ciri
Secara umum, halaman landing memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Halaman arahan dari sebuah promosi khusus.
- Memiliki fungsi yang spesifik seperti detail produk atau penawaran produk.
- Halaman yang dibuat agar pengunjung berfokus pada satu produk saja dan segera melakukan transaksi dengan mudah.
- Bersifat mengajak pengunjung untuk melakukan aksi yang diinginkan seperti mengisi formulir newsletter, membeli produk, mendaftar akun dan lain sebagainya.
Perbedaan Landing Page, Website dan Microsite
Jika dilihat secara sekilas halaman arahan, website dan microsite tidak memiliki perbedaan sama sekali. Namun apabila diperhatikan dengan seksama,berdasarkan tujuan, karakteristik dan bentuknya, ketiga jenis halaman dalam internet tersebut akan sangat berbeda, berikut penjelasannya:
1. Landing Page
Dilihat dari aspek tujuannya, halaman arahan memiliki tujuan yang spesifik dengan beragam tujuan dibuatnya, yaitu promosi sebuah produk atau layanan serta mendapatkan data pelanggan.
Laman ini biasanya hanya terdiri dari satu halaman saja, namun ada juga yang menggunakan lebih dari satu halaman tetapi masih berkaitan dengan satu sama lain.
2. Website
Tujuan penggunaan website lebih luas apabila dibandingkan dengan Laman arahan maupun microsite, dimana website dapat digunakan untuk identitas bisnis, menampilkan semua produk atau layanan yang ditawarkan dan lain sebagainya.
Tidak seperti Laman arahan yang hanya terdiri satu halaman, website terdiri dari banyak halaman yang terbagi menjadi beberapa halaman seperti Beranda, Tentang, Kontak, Tentang dan lainnya.
Perbedaan signifikan lainnya adalah konten yang terdapat dalam website memungkinkan untuk muncul di halaman hasil mesin pencari apabila memiliki optimasi SEO yang bagus.
Baca Juga: Manfaat SEO, Pengertian dan Cara Kerja untuk Meningkatkan Traffic
3. Microsite
Microsite merupakan sebuah halaman yang digunakan untuk suatu tujuan tertentu. Disebut sebagai versi mini website, microsite memuat informasi sederhana dengan navigasi yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan website.
Microsite hampir sama seperti dengan laman arahan yang memiliki tujuan spesifik, tetapi tidak ada arahan khusus untuk pengunjung karena hanya digunakan sebagai pendukung rangkaian event.
Tidak sepertinya yang hanya terdiri dari satu halaman saja, microsite terdiri dari beberapa halaman. Contoh penggunaanya seperti agenda acara, profil pembicara, galeri event dan lainnya.
Jenis-Jenis
1. Lead Generation
Jenis halaman arahan ini biasa digunakan untuk mengumpulkan data pelanggan potensial atau yang biasa disebut dengan Leads. Hal ini berkaitan dengan data kontak yang dapat dihubungi sewaktu-waktu untuk ditawari produk atau layanan promosi yang sedang berjalan.
Tingkat konversi akan semakin tinggi seiring dengan banyaknya data leads yang bisa terkumpul. karena pelanggan yang sudah mengisi formulir di dalamnya kebanyakan telah memiliki ketertarikan mengenai produk atau layanan yang ditawarkan.
Halaman arahan jenis ini memiliki ciri-ciri yang singkat, to the point, menarik dan terdapat formulir yang digunakan untuk mendapatkan data-data pelanggan.
2. Click-through
Jenis halaman arahan ini biasanya digunakan untuk berinteraksi langsung dengan pelanggan menggunakan model marketing B2C atau sebuah bisnis yang memiliki target pasar konsumen individual.
Biasanya memiliki tujuan untuk meningkatkan penjualan dalam website dengan cara memberikan informasi produk atau layanan secara detail.
Baca Juga : 10+ Cara Meningkatkan Penjualan untuk Keuntungan Bisnis
Ciri khas yang dimiliki adalah tombol call to action sederhana yang mengarahkan pelanggan untuk melakukan aksi yang diinginkan, contohnya seperti “Daftar Sekarang”, “Beli Sekarang” dan lain sebagainya.
Fungsi dan Manfaat
Fungsi dan manfaat penggunaan halaman khusus ini untuk sebuah bisnis adalah sebagai berikut:
1. Mendapatkan data leads atau pelanggan potensial
Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa dapat digunakan untuk mendapatkan data leads yang kemudian bisa disaring dan dikategorikan berdasarkan kebutuhan audiens. Apabila sewaktu-waktu terdapat promosi yang sesuai, para audiens tersebut bisa langsung dihubungi.
2. Mempromosikan produk atau layanan
Dengan menggunakannya, promosi yang dilakukan dapat dilakukan secara maksimal karena bisa menjelaskan setiap detail produk dengan leluasa. Dalam hal ini ia berfungsi sebagai media pengenalan produk atau layanan kepada pelanggan dan ajakan untuk melakukan transaksi.
3. Mempermudah transaksi
Informasi detail yang dimuat di dalamnya harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk membantu pelanggan membuat keputusan.
Hal ini dibarengi dengan tombol call to action yang langsung bisa digunakan untuk bertransaksi tanpa harus melalui banyak halaman lagi.
4. Meningkatkan Conversion Rate
Conversion rate dapat dinilai melalui banyaknya transaksi yang terjadi di dalamnya.
Hal ini biasanya didukung dengan desain, copywriting dan tentunya penawaran yang sesuai minat pelanggan. Hal ini harus disertai dengan fitur kemudahan transaksinya.
Baca Juga : Pengertian Conversion Rate
Tips Membuat Landing Page
1. Gunakan headline singkat, padat dan jelas
Headline merupakan kunci kesuksesan penggunaan halaman arahan. Hal ini dikarenakan pengunjung yang datang akan melihat headline terlebih dahulu sebelum mempelajari lebih dalam mengenai isi di dalamnya.
Jika headline yang dibuat bertele-tele dan tidak menarik bisa menyebabkan pengunjung tidak tertarik lagi dan langsung meninggalkan halaman ini bahkan sebelum melakukan aksi yang diinginkan. Headline yang singkat, padat dan jelas dapat dibuat dengan memperhatikan hal-hal berikut ini:
- Membatasi headline hanya dengan 20 kata saja
- Meletakkan subheadline tepat di bawah headline
- Membuat headline singkat yang diperinci dengan adanya subheadline yang lebih spesifik dan tidak kalah menarik.
2. Berikan deskripsi yang jelas
Deskripsi produk yang ditulis harus jelas dan padat agar informasi yang hendak diberikan dapat diterima dengan mudah oleh pengunjung. Informasi yang mendetail akan sangat baik, tetapi jangan menuliskan terlalu banyak apalagi hal-hal yang sebenarnya tidak perlu.
Apabila menggunakan poin-poin, tetap perlu diberi deskripsi pada setiap poinnya. Hal ini berguna untuk memperjelas informasi yang diberikan kepada pelanggan.
3. Buat desain yang simpel dan menarik
Desain yang dibuat juga harus memperhatikan UI dan UX pelanggan. Hal ini akan semakin meningkatkan rasa penasaran pengunjung yang kemudian diikuti keinginan untuk berpartisipasi.
Meski memiliki UI yang sangat menarik tetapi apabila UXnya buruk seperti halaman sulit diakses karena loading yang lama, tidak mobile friendly dan lain sebagainya dapat membuat pengunjung tidak lagi tertarik dan langsung meninggalkan landing page sebelum melakukan aksi.
4. Lampirkan link URL menuju halaman term of service dan privacy policy
Halaman arahan yang khususnya bagi bisnis di bidang jasa sangat penting untuk mencantumkan link URL menuju halaman terms of service dan privacy policy. Hal ini berguna untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi setelah adanya after sales.
Hal-hal tersebut misalnya komplain pelanggan pada sesuatu yang bukan lagi menjadi urusan pemilik bisnis. Link URL halaman terms of service dan privacy policy bisa dicantumkan pada bagian footer atau tempat strategis lain yang tidak mengganggu isi konten.
Tools untuk Membuat Landing Page
Halaman ini dapat dioptimalkan menggunakan berbagai tools yang telah tersedia secara gratis maupun yang berbayar. Tools-tools ini biasanya berfungsi untuk mempermudah pembuatan, pengaplikasian dan manajemen halaman arahan. Beberapa tools tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mailchimp
Mailchimp biasanya digunakan untuk pembuatan laman yang memerlukan data email pelanggan sebagai media newsletter. Setelah pelanggan input emailnya, maka pemilik bisnis bisa menggunakannya untuk email marketing dengan prospek yang sangat bagus.
2. OptinMonster
OptinMonster merupakan tool kedua yang berfungsi untuk mengkonversi pengunjung menjadi subscriber dan pelanggan tetap. Selain untuk mendapatkan pelanggan, kelebihan tool ini adalah mudah digunakan, desain yang dinamis dan nyaman dipandang.
3. WP Forms
WPForms merupakan form builder pada WordPress yang memiliki fitur drag n drop sehingga mudah digunakan. Melalui WPForms, pemilik bisnis dapat membuat banyak halaman untuk mengumpulkan data pelanggan yang lebih banyak.
4. Google Analytics
Tool yang satu ini sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan sebuah situs, dengan cara melakukan analisis halaman halaman arahan yang berfungsi sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan strategi bisnis.
Dengan menggunakan Google Analytics, halaman arahan yang telah dibuat dapat melacak informasi demografis pengunjung untuk menentukan fokus leads yang akan datang.
Baca Juga : Cara Memasang Google Analytics
5. Google Search Console
Google Search Console juga berguna untuk optimasi landing page seperti optimasi keyword, mobile friendly test dan lainnya. Hal ini sangat berhubungan dengan UI dan UX yang menjadi salah satu penentu konversi pelanggan yang mengunjungi halaman.
Landing page sangat penting untuk kesuksesan sebuah bisnis khususnya yang memiliki fokus marketing melalui sektor digital. Keberhasilannya dapat diraih apabila dikelola dengan baik dan menggunakan tools yang sesuai kebutuhan.
Baca Juga : Cara Membuat Landing Page yang Siap Beri Anda Keuntungan