Kebebasan finansial adalah kondisi yang diidamkan semua orang tanpa terkecuali. Bagaimana tidak, kehidupan akan lebih tentram ketika semua kebutuhan sudah terpenuhi dan tidak ada beban hutang apapun.
Tidak sedikit milenial yang memiliki cita-cita bebas finansial, namun tidak mengetahui strateginya.
Bahkan banyak yang merasa kebingungan mengelola gajinya sendiri. Padahal, literasi mengenai keuangan saat ini mudah diakses.
Tidak perlu khawatir, tidak ada kata terlambat ingin membuat kondisi keuangan lebih baik.
Oleh karena itu, ulasan kali ini akan membahas kebebasan finansial yang pastinya menarik dan memotivasi!
Baca Juga : Apa itu Finansial?
Kebebasan Finansial Adalah..
Kebebasan finansial adalah situasi dimana semua orang pasti menginginkannya. Namun, tentu untuk meraihnya membutuhkan usaha dan strategi yang tepat. Terlebih jika Anda memiliki target tersebut di waktu yang terhitung muda.
Kebebasan finansial di bawah usia 40 tahun bukanlah hal mustahil untuk diraih. Situasi ini terjadi ketika unsur-unsur keuangan dalam hidup seimbang.
Artinya, tabungan, investasi, aset, dan dana yang Anda dimiliki sudah dalam tahap mapan.
Bebas finansial artinya aset yang sudah menjadi hak milik seutuhnya tanpa tanpa tanggungan hutang.
Tak heran jika sudah mencapai tahap seperti ini dalam hidup akan lebih tenang dan nyaman.
Cara Meraih Kebebasan Finansial di Bawah Usia 40
Pada dasarnya, kemampuan mengelola keuangan akan mempengaruhi bagaimana Anda meraih kebebasan finansial.
Tidak hanya sekedar mengelola gaji bulanan, melainkan juga perencanaan hidup yang matang.
Bagaimanapun juga, kondisi finansial seringkali berpengaruh besar terhadap kehidupan.
Jika kondisi keuangan tidak sehat, banyak aspek dalam kehidupan yang akhirnya berantakan.
Sebelum hal tersebut terjadi, silahkan simak beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencapai kebebasan finansial.
Terlebih jika usia Anda saat ini di bawah 40 tahun, jangan biarkan masa-masa emas ini terlewatkan begitu saja.
1. Mencari Penghasilan Tambahan
Mengandalkan satu sumber penghasilan memang bukan sesuatu yang salah.
Namun, Anda bisa mencari sumber pemasukkan lain yang tentunya akan sangat membantu mencapai kebebasan finansial yang diinginkan.
Anda bisa memulainya dengan hobi yang disukai dan mencari peluang apakah aktivitas tersebut bisa mendatangkan penghasilan atau tidak.
2. Membuat Perencanaan Hidup yang Matang
Terdapat ungkapan bahwa “Gagal merencanakan, berarti merencanakan untuk gagal”. Spontanitas dalam menjalani hidup cenderung membuat Anda lebih bersantai sehingga lupa akan tujuan.
Cobalah duduk dan berpikir tenang mengenai apa yang sudah direncanakan dalam hidup.
Buatlah perencanaan hidup yang matang dan terperinci, buat misalnya target apa saja yang ingin dicapai dalam periode tertentu.
Anda bisa menuliskannya dalam notes seperti target satu tahun mendatang, lima tahun mendatang, sampai sepuluh tahun mendatang. Tidak ada keharusan bahwa semua target tersebut wajib tercapai.
Namun, setidaknya Anda memiliki track agar tidak keluar dari jalur tujuan hidup yang sudah direncanakan.
3. Atur Lifestyle dan Jauhi FOMO
Salah satu penyakit yang menjangkiti anak muda saat ini adalah gaya hidup FOMO.
Padahal jika memiliki impian kebebasan finansial, hal tersebut tentu harus dihindari.
Permasalahan gaya hidup di usia muda seolah tidak ada habisnya dan seringkali menjerumuskan.
Memaksakan gaya hidup yang tidak sebanding dengan pemasukkan akan mendekatkan pada jurang finansial berantakan.
Oleh karena itu, jangan sampai menghamburkan uang untuk semua hal yang bersifat konsumtif.
Tidak ada masalah jika tidak mengikuti trend kekinian yang bisa membuat keuangan Anda tidak sehat.
4. Kerja Cerdas
Kebebasan finansial adalah hal yang tidak hanya bisa membahagiakan diri sendiri. Melainkan juga orang lain, bagaimana caranya?
Dengan tidak adanya beban hutang, maka akan lebih leluasa berbagi dengan yang membutuhkan.
Namun untuk mencapai situasi tersebut, bukan hanya harus bekerja keras.
Bekerjalah dengan cerdas tanpa harus mengabaikan kesehatan dan kondisi mental. Carilah cara paling efektif dan efisien dalam mengatasi suatu kendala.
Bekerja secara cerdas membuka lebar peluang mengembangkan karier yang lebih baik untuk masa depan.
5. Menabung Minimal 20% Gaji
Tidak sedikit milenial yang sudah bekerja namun tidak bisa mengelola keuangannya dengan baik. Sebagian dari mereka merasa tidak ada sisa gaji yang bisa dikelola untuk ditabung.
Padahal, mindset seperti ini keliru karena tidak harus berpenghasilan fantastis terlebih dahulu untuk mulai menabung.
Menyisihkan minimal 20% dari gaji akan sangat membantu Anda di masa depan.
Terlebih jika kondisi Anda saat ini masih berusia 20 tahunan dan belum menikah.
Kondisi seperti ini seharusnya membuat pengeluaran lebih terkontrol dan bisa rajin menabung.
6. Berinvestasi
Banyak anak muda saat ini yang mulai mengenal investasi, mengingat instrumennya sendiri semakin beragam.
Bahkan, investasi bisa dilakukan secara online dengan nominal yang terjangkau.
Namun, sebaiknya pelajari instrumen investasi seperti apa yang cocok dengan profil keuangan Anda.
Beberapa contoh investasi yang bisa dilakukan adalah logam mulia, reksadana, deposito, dan saham.
7. Mendaftar Asuransi
Cara mewujudkan kebebasan finansial berikutnya yaitu dengan mendaftar asuransi.
Asuransi akan sangat terasa manfaatnya ketika terjadi peristiwa tidak terduga yang potensi kerugiannya besar.
Selagi muda, cobalah mendaftar asuransi jiwa dengan premi yang sesuai dengan kondisi keuangan.
Perhatikan juga kredibilitas penyedia asuransi dan cari tahu apakah proses klaimnya berbelit-belit atau tidak.
8. Hindari Hutang Konsumtif
Tidak sedikit anak muda yang terjebak hutang konsumtif, bahkan cenderung ‘gali lubang tutup lubang’. Padahal, pola hidup seperti ini semakin menjauhkan diri dari kebebasan finansial.
Misalnya ketika tidak tahan ingin membeli smartphone keluaran terbaru.
Padahal, ponsel lama masih layak untuk digunakan berkomunikasi sehari-hari. Jangan sampai terjebak hutang konsumtif yang bisa menggerus penghasilan.
9. Nongkrong Secukupnya
Bagi yang hobi nongkrong, ada baiknya mengurangi kebiasaan tersebut agar tujuan kebebasan finansial bisa terwujud.
Pada dasarnya, menjalin relasi memang dibutuhkan untuk meniti karier yang lebih cemerlang di masa depan.
Jika nongkrong yang dilakukan cenderung tidak ‘menghasilkan’ dampak apa-apa, sebaiknya dikurangi.
Anda bisa mencari circle yang membawa pada hal-hal positif dan kemajuan dalam kehidupan finansial.
10. Hindari Cicilan Lebih dari 30% Gaji
Kebebasan finansial adalah hal yang perlu diupayakan dengan matang, terlebih untuk target di bawah 40 tahun.
Adapun mencicil memang bukan sesuatu yang dilarang, namun pertimbangkanlah persentasenya dengan penghasilan.
Pastikan Anda tidak mencicil lebih dari 30% gaji demi keuangan yang sehat dan tercapainya kebebasan finansial.
Baca Juga : 7 Langkah Menuju Kebebasan Finansial Yang Wajib Anda Pahami
Level-Level Kebebasan Finansial
Kebebasan finansial adalah pilihan, bukan sesuatu yang mustahil untuk diwujudkan.
Kondisi seperti ini banyak diimpikan, namun tidak semua orang cukup memiliki tekad melakukannya.
Kebebasan finansial artinya Anda memiliki harta yang cukup untuk biaya kebutuhan hidup dan tujuan-tujuan di dalamnya. Anda adalah yang mengendalikan keuangan dan bukan sebaliknya.
Namun, ternyata kebebasan finansial terbagi dalam beberapa level bisa ditapaki satu per satu.
1. Kejelasan
Pada level pertama ini, hal yang harus dilakukan adalah memeriksa kesehatan keuangan diri sendiri.
Pernahkah Anda mengaudit berapa banyak uang yang dimiliki dan beban hutang di dalamnya?
Cobalah untuk melakukannya dan tentukan apa saja tujuan keuangan yang ingin dicapai.
Dengan mengetahui situasi dan kondisi keuangan, Anda bisa lebih memahami bagaimana cara memulainya.
2. Kemandirian
Kebebasan finansial ialah kemandirian dalam memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan-tujuan di dalamnya. Anda perlu melewati level kedua terlebih dahulu, yaitu kemandirian.
Jika sudah mencapai level ini, biasanya ia sudah bisa berdiri sendiri memenuhi kebutuhan hidupnya. Tidak lagi menopang pada orang tua atau pihak lainnya.
Pada tahap ini, Anda seperti hidup dari gaji ke gaji sendiri atas pekerjaan yang sudah dilakukan.
3. Kelonggaran
Jika pada level kedua orang masih hidup dari gaji ke gaji, di tahap ini lebih longgar.
Adapun level ketiga berupa kelonggara ini artinya masih ada sisa setelah biaya hidup terpenuhi.
Jadi, Anda bisa menggunakan sisa dana tersebut untuk mencapai tujuan keuangan lainnya.
Contohnya mengumpulkan dana darurat enam kali gaji karena saat itu statusnya masih single/belum menikah.
Namun pada level ini, bukan berarti sudah mendapatkan penghasilan lebih besar dibanding sebelumnya.
Jika Anda bisa mengelola gaji yang ada dengan baik, untuk mencapai level ketiga ini tentu bukan hal mustahil
4. Stabilitas
Pada level keempat ini, Anda tidak hanya sekedar memiliki sisa gaji dari kebutuhan sehari-hari.
Melainkan telah membayar utang dengan suku bunga yang cukup tinggi, misalnya kartu kredit.
Di level ini juga dana darurat dianggap sudah terkumpul sebanyak enam kali biaya hidup tiap bulan.
Jika dana darurat sudah aman, maka Anda sudah memiliki pengaman untuk situasi yang tidak terduga.
Misalnya PHK mendadak akibat pendemi, pemotongan gaji tiba-tiba, dan sebagainya.
Dengan kata lain, Anda tidak merasa khawatir jika sewaktu-waktu kehilangan pekerjaan atau dimutasi ke kota lain.
5. Fleksibilitas
Jika sudah mencapai level kelima, artinya Anda sudah mengumpulkan dana darurat yang lebih banyak.
Bahkan bisa digunakan untuk menopang kebutuhan hidup selama dua tahun tanpa bekerja.
Namun dengan tabungan sebanyak itu, sebaiknya tidak menyimpan seluruhnya dalam bentuk tunai. Anda bisa menyimpannya dalam bentuk lain, misalnya reksadana, saham, dan properti.
Selain itu, pada level ini Anda juga lebih memiliki fleksibilitas untuk membebaskan diri.
Setidaknya untuk sementara dari pekerjaan biasanya dan mengambil kesempatan karier yang lebih cemerlang.
6. Investasi
Pada level ini, biaya hidup bisa terpenuhi hanya dari profit investasi. Contohnya berupa hasil sewa properti, profit saham, dan sebagainya.
Namun, perlu diingat bahwa untuk mencapai level ini memang harus lebih berkorban dana yang ada.
Artinya, Anda menginvestasikan pendapatan yang dimiliki dalam jumlah besar. Tak heran jika untuk mencapai level keenam ini membutuhkan mindset yang tepat.
7. Kekayaan Berlimpah
Pada level sebelumnya, Anda masih harus memantau fluktuasi dalam portofolio investasi.
Hal ini dilakukan agar target pensiun benar-benar terealisasi sesuai rencana.
Sedangkan di level ketujuh ini tidak ada kekhawatiran seperti itu lagi.
Kekayaan berlimpah artinya dana yang dimiliki jumlahnya lebih besar dari sekedar untuk membiayai kebutuhan hidup.
Dengan kata lain, mereka yang sudah berada di level ini tidak perlu khawatir mengenai uang.
Manfaat Kebebasan Finansial
Kebebasan finansial di usia muda adalah saat dimana semua biaya hidup sudah terpenuhi dan tidak dibebani hutang apapun.
Termasuk aset yang dimiliki sudah secara penuh, bukan berstatus masih dalam cicilan.
Kehidupan seperti itu tentunya lebih menenangkan dan membuat nyaman. Anda bisa memenuhi semua kebutuhan secara mandiri dan memiliki investasi sesuai profil risiko.
Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa manfaat dari kebebasan finansial.
1. Kebutuhan dan Keinginan Terpenuhi
Ketika sudah berada di level kebebasan finansial, bukan hanya sekedar kebutuhan hidup yang terpenuhi. Melainkan juga keinginan yang selama ini diidamkan juga sudah tercapai.
Dengan kata lain, Anda tidak perlu bekerja keras lagi karena sudah dilewati demi mencapai kebebasan finansial.
Momen seperti ini adalah saat yang tepat untuk merasa lebih bebas dan menikmati hidup.
2. Lebih Mudah Mencapai Kebahagiaan
Seperti yang telah diketahui, kondisi keuangan tidak sehat rentan membuat semua aspek dalam hidup berantakan.
Tak heran jika seseorang akhirnya lebih mudah stress dan depresi menghadapinya.
Namun jika sudah mencapai kebebasan finansial, maka kebahagiaan akan lebih mudah dicapai.
Anda tidak perlu memikirkan hal-hal rumit yang menyita waktu dan tenaga. Terutama yang erat kaitannya dengan uang dan masalah hutang.
3. Tidak Perlu Merepotkan Orang Lain
Manfaat berikutnya dari mencapai kebebasan finansial adalah tidak akan merepotkan orang lain.
Semua kebutuhan dan keinginan bisa dicapai dengan hasil keringat sendiri.
Anda tidak perlu meminjam uang ke keluarga, saudara, teman, atau bahkan lembaga keuangan. Anda sudah berkorban bekerja keras dan menahan keinginan sebelumnya.
Tak heran jika hasil akhirnya jadi lebih mandiri karena bisa memenuhi kebutuhan hidup dan sesuatu yang diinginkan.
Jika masih mengandalkan bantuan orang lain, maka tidak bisa disebut mandiri sehingga kebebasan finansial masih belum tercapai.
4. Mimpi yang Tertunda Akhirnya Terwujud
Banyak yang ingin mencapai kebebasan finansial namun tidak mengelola keuangannya dengan baik.
Padahal, dengan berusaha semaksimal mungkin melakukannya, Anda bisa mewujudkan mimpi yang sempat tertunda.
Mungkin saat itu Anda tengah berhemat untuk mengumpulkan dana darurat atau lebih memilih menginvestasikannya.
Saat kebebasan finansial adalah hal yang sudah berada di depan mata, maka Anda bisa mewujudkan mimpi yang tertunda.
Karakter Orang yang Berhasil Mewujudkan Kebebasan Finansial
Kebebasan finansial adalah hal yang tidak mudah diraih, bahkan meski Anda memiliki gaji jauh di atas UMR sekalipun.
Tidak semua orang bisa mengelola keuangannya dengan baik, bahkan tidak memiliki tabungan sama sekali.
Padahal, saat itu pendapatannya lebih dari cukup jika untuk memenuhi kebutuhan.
Namun, terlalu tergoda dengan gaya hidup FOMO dan gengsi yang besar. Lalu, apa saja ciri orang yang berhasil mewujudkan kebebasan finansial?
1. Tidak Memiliki Hutang
Kebebasan finansial adalah pencapaian keuangan dimana Anda terbebas dari hutang. Terutama hutang yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Orang yang sudah mencapai kebebasan finansial juga akan berpikir berkali-kali berhutang hanya untuk memenuhi gengsi.
Berbeda halnya dengan berutang produktif yang bisa menghasilkan pendapatan lainnya.
Tak heran jika bebas secara finansial dikenal lebih tenang karena tidak memiliki hutang ke pihak manapun.
2. Pertumbuhan Aset Berlangsung dengan Baik
Perlu diingat bahwa ketika kebebasan finansial sudah tercapai, bukan berarti tidak melakukan apapun lagi. Anda tetap mengatur harta dan aset yang dimiliki dengan baik.
Dengan kata lain, Anda tidak hanya mengandalkan satu aset dan memantau pasar sesuai instrumen investasi yang dipilih.
3. Tidak Flexing Kekayaan
Biasanya seseorang yang sudah mencapai kebebasan finansial tidak sibuk dengan gengsi dan menuruti hawa nafsu membelanjakan uangnya.
Kondisi seperti ini adalah pencapaian pribadi yang disimpan sendiri dan tidak flexing.
Tidak perlu mendapatkan pengakuan orang lain atau dengan sengaja memamerkannya di depan banyak orang. Terlebih sengaja memamerkannya di media sosial.
Kebalikannya, bagi yang sudah mewujudkan kebebasan finansial justru berpenampilan sederhana. Hal ini karena ketidak sukaannya menjadi pusat perhatian orang lain.
4. Punya Rencana Keinginan dengan Matang
Karakteristik orang yang sudah berhasil mewujudkan kebebasan finansial adalah merencanakan setiap keinginannya dengan matang. Mungkin bagi orang awam terlihat bekerja dengan santai.
Padahal, mereka memiliki rencana yang matang untuk masa depan lebih baik. Tentunya, semua rencana tersebut terstruktur dengan rapi dan jelas.
Tidak ada kesempatan yang terlewatkan begitu saja hingga akhirnya membuat penyesalan.
Pada akhirnya, kebebasan finansial membawa kemerdekaan diri yang sesungguhnya karena tidak perlu bekerja sekeras sebelumnya lagi.
5. Tidak Menghamburkan Uang Tanpa Pikir Panjang
Kebebasan finansial adalah hal tidak mustahil dilakukan, namun membutuhkan perjuangan untuk mencapainya.
Bahkan ketika sudah terwujud sekalipun, bukan berarti akan menghamburkan uang sembarangan.
Menghamburkan uang seenaknya tanpa tujuan yang jelas adalah keputusan keliru. Bahkan ketika sudah memiliki uang untuk memenuhi kebutuhan hidup dan keinginan.
Orang yang sudah mencapai kebebasan finansial tetap memperhitungkannya dengan baik.
3 Cara Bebas Finansial yang Efektif untuk Generasi Milenial
Tidak sedikit generasi milenial yang beranggapan kebebasan finansial merupakan hal yang mustahil dilakukan.
Terlebih jika penghasilan tidak besar sedangkan banyak hal yang diinginkan.
Padahal, anggapan tersebut keliru karena Anda tetap bisa mencapai kebebasan finansial meskipun tidak memiliki gaji super besar.
Oleh karena itu, mencapai kebebasan finansial bisa dimulai dari pengaturan keuangan yang baik.
Bagi Anda generasi milenial yang merasa kesulitan mengelola gaji dari kantor maupun pendapatan lainnya, simak beberapa tipsnya berikut ini.
1. Memahami Kondisi Keuangan Masing-Masing
Perlu diingat bahwa setiap orang memiliki kondisi keuangan yang berbeda dan tidak bisa disamakan dengan kebutuhan orang lain.
Namun, cobalah untuk memenuhi kondisi keuangan diri Anda sendiri mulai hari ini.
Ketahui besaran pemasukan, pengeluaran rutin, dan pengeluaran mendadak yang mungkin saja terjadi.
Dengan demikian, Anda bisa membuat budgeting setiap bulannya untuk setiap kebutuhan hidup.
Bukan hanya perusahaan yang harus diperhitungkan cash flow-nya, melainkan keuangan diri sendiri juga. Pastikan semua pengeluaran tercatat dengan presisi sesuai budget yang ditentukan.
Di akhir pencatatan, Anda bisa mengevaluasi pengeluaran di setiap bulannya. Misalnya menentukan pembelian apa saja yang kurang efektif dan malah membuat boros.
2. Menyisihkan Gaji untuk Ditabung
Sudah memahami kondisi keuangan Anda sendiri?
Sekarang, cobalah untuk menyisihkan gaji untuk ditabung secara rutin. Setidaknya sebesar 10-20% setiap bulannya.
Bagi yang tidak terbiasa, mungkin awalnya akan terasa berat. Namun, seiring berjalannya waktu akan terbiasa dan tentu manfaatnya akan sangat terasa.
3. Mencari Sumber Pendapatan Lain
Jika Anda sudah menentukan pembagian keuangan yang terstruktur, tentu tidak sulit untuk membedakan mana yang prioritas dan yang bukan.
Jangan salah, tidak sedikit anak muda yang bahkan belum bisa menentukan prioritasnya sendiri.
Oleh karena itu, Anda harus memahami kapasitas keuangan diri sendiri dengan baik.
Pikirkan sumber pendapatan lain yang nantinya bisa membuat dana yang disisihkan untuk tabungan lebih besar.
Tips Sederhana Menghemat Uang untuk Kebebasan Finansial
Kebebasan finansial adalah hal yang sangat mungkin Anda wujudkan. Jangan mudah menyerah dalam mewujudkannya karena berbagai kenyamanan dan ketenangan siap menanti.
Banyak yang mencari cara sederhana menghemat uang agar tidak boros dan tetap memiliki tabungan.
Beberapa tips di bawah ini terbilang sederhana dan bisa dilakukan mulai hari ini!
1. Memiliki Rekening Khusus untuk Spending
Terkadang jika menggabungkan rekening untuk tabungan dan kebutuhan sehari-hari dirasa kurang efektif.
Anda bisa membuat rekening baru yang digunakan untuk spending atau membeli berbagai macam kebutuhan hidup.
Banyak yang sudah membuktikan dengan membedakan rekening akan lebih efektif untuk menabung.
Selain itu, pengeluaran juga lebih terkontrol karena budgetnya sudah dipisahkan sesuai kebutuhan.
2. Buat Rencana Pengeluaran
Setiap orang tentunya memiliki tujuan keuangan sendiri dan yang membedakan adalah diperhitungkan dengan matang atau tidak.
Menyisihkan uang tidak akan berhasil jika keinginan tidak dikontrol dan direncanakan dengan baik.
Oleh karena itu, dibutuhkan komitmen dalam merencanakan tujuan keuangan.
Pastikan Anda membuatnya secara terukur, spesifik, dan tentunya realistis. Jangan lupa untuk menentukan tenggat waktu dalam mencapainya.
Misalnya ketika memiliki rencana membeli sepeda motor untuk mobilitas, ketahui harga kendaraan tersebut terlebih dahulu.
Tentukan tenggat waktu tercapainya rencana pembelian dan jumlah uang yang akan disisihkan setiap bulan.
Dengan cara ini, Anda jadi memiliki gambaran untuk mengatur keuangan setiap bulannya. Tak heran jika nantinya akan lebih fokus menyisihkan uang untuk tujuan lain yang tentunya bersifat penting.
Hindari menentukan tujuan keuangan yang kurang realistis dan tidak sesuai dengan risiko keuangan Anda.
Jika tidak mempertimbangkannya dengan baik, Anda bisa terjebak di kondisi keuangan yang kurang sehat.
3. Menabung dengan Autodebet
Kemajuan teknologi perbankan saat ini semakin mempermudah seseorang untuk menabung.
Bagaimana tidak, Anda bisa menggunakan layanan autodebet dimana dana tabungan dipotong secara otomatis setiap bulannya.
Dengan cara ini, Anda tidak akan lupa untuk menabung setiap bulannya sesuai nominal yang ingin dicapai. Terlebih fitur autodebet seperti ini hampir semua bank menyediakannya.
Anda bisa menabung secara otomatis sesuai jangka waktu yang diinginkan, biasanya minimal enam bulan.
Nominalnya pun tidak harus dalam jumlah besar sehingga yang bergaji UMR pun bisa melakukannya.
4. Menyimpan Bonus yang Didapatkan
Ingin menabung lebih banyak dibanding biasanya?
Jika mendapatkan bonus, Anda bisa menyimpannya dibanding menghabiskan untuk keperluan yang tidak terlalu penting.
Tidak sedikit generasi milenial yang menghabiskan bonusnya begitu saja.
Padahal, uang tersebut bisa digunakan untuk tujuan finansial yang mungkin belum terwujud.
Misalnya untuk mengumpulkan dana darurat yang mungkin sebelumnya sempat terpakai.
5. Selektif Memilih Circle
Tidak bisa dipungkiri bahwa lingkungan juga berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan keuangan.
Terlebih jika Anda merasa cukup mudah dipengaruhi sehingga mengambil gaya hidup yang salah.
Namun, bukan berarti Anda harus menarik diri dan tidak mengindahkan sama sekali ajakan nongkrong bersama teman kantor.
Hal tersebut tentu bisa dilakukan dengan porsi yang pas dan tidak memaksakan diri.
Hindari mengikuti trend dengan ikut-ikutan saja tanpa memperdulikan kondisi keuangan.
Anda bisa mengontrol keuangan mulai dari selektif memilih circle yang positif dan membantu mencapai tujuan keuangan.
Kebebasan finansial adalah hal yang banyak diidamkan namun tidak semua orang sanggup berjuang dengan gigih mencapainya.
Banyak keinginan yang harus ditahan dan hidup berhemat agar mencapai tujuan tersebut.
Meski demikian, merdeka secara finansial bukan berarti bebas menghamburkan hartanya begitu saja.
Sebaliknya, Anda harus tetap bijak membelanjakan uang dan merencanakan keinginan dengan matang.