10 Penyebab Inflasi Pada Suatu Negara (Termasuk di Indonesia)

Pengertian, Jenis dan Penyebab Inflasi yang Perlu Diketahui

Penyebab inflasi di suatu negara memang beragam dan harus dicari jalan keluarnya. Masyarakat yang merupakan pelaku ekonomi pastinya harus berperan juga untuk membangun ekonomi negaranya.

Namun, tidak banyak yang sadar akan kenaikan maupun penurunan harga barang di pasaran.

Bagi Anda yang belum pernah mendengar kata inflasi atau belum paham apa maksudnya, maka penting untuk mencari tahu.

Terlebih lagi, jika merupakan pengusaha ataupun orang yang bergerak dalam bidang bisnis. Baik-baik penjelasan pada artikel ini.

Pengertian Inflasi

Pengertian Inflasi

Sebelum membahas tentang penyebab inflasi, penting juga mengetahui apa artinya. Inflasi adalah situasi yang terjadi disebabkan kenaikan harga secara umum. sebuah kondisi disebut inflasi kalau harga naik terus-menerus.

Inflasi juga bisa terjadi ketika kondisi uang yang beredar di masyarakat, lebih banyak dari yang diperlukan.

Selain itu, inflasi memang menjadi gejala ekonomi yang tidak mungkin secara tuntas dihilangkan.

Inflasi merupakan sebuah kondisi di negara saat terjadi kenaikan harga barang dan jasa. Hal tersebut terjadi dalam kurun waktu panjang dan disebabkan ketidakseimbangan antara barang yang ada dengan uang yang beredar.

Macam-macam Inflasi

Jenis-Jenis Inflasi

Sebelum membahas kenapa inflasi ini bisa terjadi, penting juga mengetahui jenis-jenisnya.

Seperti yang telah disebutkan, inflasi merupakan sebuah keadaan yang pasti terjadi di suatu negara dan tidak bisa dihindari.

Ada beberapa jenis inflasi yang bisa dibedakan berdasarkan tingkatannya, sifatnya, asalnya, dan periode terjadinya. Secara singkat, berikut ini kategorinya.

Dikelompokkan dari tingkatannya, pembagiannya menjadi:

  • Inflasi ringan: ini terjadi saat angkanya di bawah 10% per tahun.
  • Inflasi sedang: ini terjadi saat angkanya berkisar 10%-30% per tahun.
  • Inflasi berat: jenis inflasi ini terjadi ketika di kisaran 30%-100% per tahun.
  • Hiperinflasi: tingkatannya paling berat jika berada di angka 100% per tahun.

Berdasarkan sifatnya, inflasi dibagi menjadi:

  • Inflasi merayap (creeping inflation): kenaikan harga yang lambat dan stabil sekitar 3%-5% per tahun.
  • Inflasi menengah (walking inflation): kenaikan harga yang lebih cepat sekitar 6%-9% per tahun.
  • Inflasi tinggi (running inflation): kenaikan harga yang sangat cepat sekitar 10%-20% per tahun.

Berdasarkan asalnya, inflasi dibagi menjadi:

  • Inflasi permintaan (demand-pull inflation): terjadi karena permintaan barang dan jasa melebihi penawaran sehingga menaikkan harga.
  • Inflasi biaya (cost-push inflation): terjadi karena biaya produksi meningkat sehingga menaikkan harga barang dan jasa.

Berdasarkan periode terjadinya, inflasi dibagi menjadi:

  • Inflasi musiman (seasonal inflation): terjadi karena adanya faktor musim yang mempengaruhi penawaran dan permintaan barang tertentu seperti bahan pangan.
  • Inflasi struktural (structural inflation): terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara struktur ekonomi dengan kebutuhan masyarakat seperti infrastruktur atau distribusi.

Penyebab Inflasi Bisa Terjadi

Penyebab Inflasi Bisa Terjadi

Inflasi bisa karena ada beberapa penyebabnya. Berikut ini adalah sejumlah faktor yang membuat kenapa inflasi dapat terjadi?

1. Tarikan Permintaan

Penyebab Inflasi di Indonesia maupun dunia bisa terjadi dikarenakan ada permintaan dan penawaran terhadap sebuah barang dan jasa yang sangat besar.

Hal tersebut terjadi pada sebuah negara untuk jangka waktu cukup panjang. Selain itu, biasanya juga diperlukan oleh masyarakat.

Inflasi ini memang seringkali terjadi di sebuah negara. Terutama, di negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi cenderung pesat.

Kesempatan kerja yang tinggi juga menyebabkan tingkat pendapatan masyarakat lebih besar juga.

2. Ada Dorongan Biaya

Alasan selanjutnya kenapa bisa terjadi inflasi, yaitu disebabkan dorongan kenaikan biaya produksi. Hal tersebut terjadi secara terus-menerus dalam jangka waktu tertentu.

Umumnya, inflasi yang disebabkan oleh kenaikan produksi adalah karena disahkan biaya produksi yang juga mengalami peningkatan.

Jenis inflasi ini bisa terjadi pada sebuah negara yang ekonominya sedang tumbuh dan berkembang.

Atau, bisa juga terjadi pada negara yang mengalami pertumbuhan pesat. Namun, dengan angka pengangguran yang bisa dibilang rendah.

Dalam hal ini, supply tenaga kerja akan cukup terbatas sehingga permintaan akan barang produksi semakin meningkat.

3. Jumlah Uang yang Beredar Mengalami Pertambahan

Penyebab ini disampaikan oleh para kaum klasik yang mengatakan bahwa ada hubungan antara jumlah uang yang beredar dengan harga di pasaran.

Apabila jumlah barang yang tetap namun uang yang beredar berlebih maka harga produk akan lebih tinggi. Apabila terjadi secara terus-menerus, maka inilah yang dinamakan dengan inflasi.

4. Kenaikan Permintaan dan Penawaran

Penyebab inflasi yang berikutnya yaitu adanya kenaikan permintaan dan penawaran. Hal tersebut dikarenakan ketidakseimbangan antara keduanya.

Saat permintaan terhadap barang atau jasa bertambah, maka akan membuat penyediaan faktor produksi serta barang menjadi turun.

Sementara itu, substitusi atau pengganti untuk barang dan jasa ini terbatas, atau bahkan tidak ada. Ketidakseimbangan inilah yang membuat harga barang dan jasa mengalami kenaikan.

5. Perilaku Masyarakat

Ini disebut juga dengan inflasi ekspektasi. Inflasi ini terjadi karena perilaku masyarakat yang berpendapat bahwa kondisi ekonomi di masa depan akan lebih baik.

Jenis inflasi ini bisa dibilang sulit dideteksi, karena kejadiannya tidak terlalu signifikan.

6. Kondisi Struktural Ekonomi Kaku

Seorang produsen tidak akan bisa mencegah secara cepat terkait dengan permintaan dikarenakan pertumbuhan penduduk yang cepat.

Oleh karena itu, akhirnya permintaan sulit dipenuhi saat jumlah penduduk bertambah.

7. Terjadi Kekacauan Bidang Politik dan Ekonomi

Apabila sebuah negara sedang dalam kondisi tidak aman, maka kecenderungan barang dan jasa menjadi mahal. Ini pernah terjadi di Indonesia tepatnya pada tahun 1998 silam.

Ketika itu memang terjadi kekacauan ekonomi dan politik, sehingga Indonesia mengalami inflasi sampai 70%. Padahal, level yang normal adalah di kisaran 3-4 persen saja.

Baca Juga : Ekonomi Makro: Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup

8. Keputusan Perusahaan

Penyebab inflasi lainnya bisa karena keputusan perusahaan. Salah satu alasan kenapa terjadi inflasi, yaitu kadang terjadi secara alami saat pasokan menurun permintaan meningkat.

Namun, di waktu lain, inflasi dapat terjadi juga karena diatur perusahaan. Perusahaan yang membuat produk populer, kerap kali menaikkan harganya dengan tujuan konsumen membayar sesuai dengan harga yang diinginkan itu.

Perusahaan selanjutnya menaikkan harga secara bebas. Apalagi, saat barang yang dijual tersebut merupakan sesuatu yang penting yang dibutuhkan masyarakat. Misalnya, kebutuhan sehari-hari seperti gas serta minyak.

9. Hutang Nasional

Saat sebuah negara memiliki hutang yang semakin meningkat, biasanya pemerintah punya dua pilihan.

Pilihan pertama yaitu dengan menaikkan pajak. Pilihan yang kedua yaitu mencetak uang lebih banyak agar melunasi hutang di negara itu.

Jika pajak naik, maka dunia bisnis bereaksi dengan menekan harganya juga. Ini dilakukan agar dapat mengimbangi kenaikan tarif pajak pada perusahaan tersebut.

Kalau pemerintah memilih opsi kedua, maka ini akan berdampak pada peredaran uang yang ada di masyarakat. Ini bisa memicu terjadinya kenaikan harga serta devaluasi.

10. Faktor Luar Negeri

Inflasi tidak hanya disebabkan oleh faktor dalam negeri saja, namun bisa juga dari faktor eksternal atau luar negeri.

Misalnya, ada kenaikan harga minyak mentah dan komoditas impor lain bisa berpengaruh. Apalagi, kalau kenaikan ini terjadi berkelanjutan.

Inflasi memang menjadi sebuah keniscayaan di semua negara. Karena merupakan hal yang pasti terjadi, karena itu harus dilakukan langkah-langkah yang tepat untuk meminimalisir atau menekannya sekecil mungkin.

Dengan mengetahui pengertian, jenis, serta penyebab inflasi yang telah dijelaskan tentunya semakin menambah wawasan dan pengetahuan anda. Jadi, lebih aware lagi terhadap isu ekonomi. Semoga bermanfaat!

Bagikan:

Tags

Joko Warino

Seorang praktisi SEO (Search Engine Optimization) dari tahun 2013 yang selalu berusaha meningkatkan kemampuan seiring dengan perubahan logaritma yang dilakukan oleh Google.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.