8 Tantangan UMKM di Indonesia dalam Memajukan Bisnis!

8 Tantangan UMKM di Indonesia dalam Memajukan Bisnis!

Tidak selalu mulus, selalu ada tantangan UMKM di Indonesia saat mengembangkan usahanya. Padahal, UMKM menjadi sektor strategis yang digadang-gadang mampu mendobrak perekonomian masyarakat Indonesia.

UMKM atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan perusahaan dengan skala usaha kecil yang dimiliki oleh individu maupun sekelompok orang.

Usaha ini dikelola bersama sebagai sumber ekonomi masyarakat kecil untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Oleh karena itu, kemajuan UMKM di Indonesia sangat berkaitan erat dengan narasi mengenai kesejahteraan Indonesia.

Perkembangan sektor UMKM bisa menjadi salah satu tolak ukur kondisi perekonomian rakyat di Indonesia. Jika UMKM sulit maju, bagaimana dengan ekonomi rakyat?

Baca Juga : 10 Tren Bisnis UMKM Saat Ini yang Menjanjikan!

Tantangan UMKM di Indonesia

Sebagai usaha atau bisnis mikro (kecil), UMKM harus bertahan ditengah persaingan dengan perusahaan berskala besar.

Selain itu, ada banyak hal lain yang menjadi tantangan bagi UMKM untuk bisa bertahan dan mengembangkan sayap bisnisnya, apa sajakah itu?

1. Modal yang Terbatas

Modal menjadi salah satu masalah pokok bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya.

Karena banyak pelaku UMKM dari masyarakat ekonomi bawah, maka modal kerap menjadi hambatan untuk mereka bisa mengembangkan usahanya.

Keterbatasan modal ini juga menyebabkan UMKM tidak mudah berkembang, karena sulit menjangkau pasar yang lebih luas. Seperti minimnya modal untuk promosi, sehingga pemasaran yang dilakukan hanya bisa dalam skala kecil.

Pelaku UMKM memerlukan dukungan modal untuk bisa mengembangkan bisnisnya. Paling tidak mereka bisa bertahan di tengah persaingan dengan perusahaan skala besar yang memiliki modal besar juga.

2. Sumber Daya Manusia yang Kurang Mumpuni

Selain keterbatasan modal usaha, kualitas SDM juga menjadi tantangan UMKM.

Bagaimanapun, kualitas SDM pada suatu usaha memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan usaha tersebut, jika kualitas SDM nya kurang mumpuni maka berdampak pada usahanya.

Banyak UMKM yang tidak menaruh perhatian pada persoalan SDM atau tenaga kerja.

Padahal, hal ini menjadi aspek yang sangat penting dalam upaya mengembangkan usaha. Memberdayakan SDM agar lebih berkualitas adalah hal yang tidak boleh disepelekan.

Jika SDM nya unggul, maka pekerjaan mereka juga akan unggul. Itu artinya, kualitas dari UMKM tersebut juga akan mengalami peningkatan kualitas.

Dengan begitu, kesempatan UMKM untuk bertahan, bersaing, dan berkembang di pasar juga semakin besar.

3. Wawasan Mengenai Bisnis yang Lemah

Pengetahuan atau wawasan mengenai cara berbisnis juga menjadi tantangan UMKM.

Tidak sedikit pelaku UMKM yang tidak memiliki wawasan mengenai cara berbisnis dengan benar. Hal itulah yang menjadi hambatan bagi UMKM tersebut untuk bisa berkembang.

Apalagi di era digital saat ini, dimana persaingan bisnis semakin tinggi, sulit bagi pelaku UMKM untuk bertahun jika tidak memiliki akses terhadap wawasan dan pengetahuan berbisnis.

Misalnya dalam hal perkembangan teknologi, saat ini sudah banyak usaha yang mendaftarkan diri pada platform usaha online.

Tapi ketika ia tidak memiliki pengetahuan teknologi, maka akan tertinggal dan tidak bisa mengambil peluang untuk berkembang.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka pemerintah yang bertanggung jawab pada UMKM seharusnya tidak hanya mendukung dengan modal.

Tetapi juga menyediakan akses untuk pelatihan atau memberikan wawasan mengenai cara berbisnis dengan tepat.

4. Keterbatasan Dalam Strategi Pemasaran Produk

Sudah disinggung sedikit mengenai tantangan UMKM dalam hal strategi promosi atau pemasaran.

Selain tidak bisa promosi dengan skala besar karena keterbatasan dana. Pelaku UMKM juga tertinggal dalam hal penguasaan dan akses terhadap teknologi.

Apalagi saat ini segala hal akan viral dan populer ketika masuk ke media sosial media misalnya.

Sehingga pelaku UMKM juga harus memiliki strategi demikian untuk bisa memasuki pasar yang lebih luas. Lakukan promosi menggunakan media sosial dan mengikuti tren terkini.

Jadi jangan hanya mengedepankan pemasukan saja, tetapi pikirkan juga strategi promosi yang dapat menarik perhatian calon konsumen.

Anda bisa mulai dengan mengikuti tren promosi yang dilakukan di sosial media atau internet misalnya.

5. Pengelolaan Keuangan yang Kurang Efektif

Masih berhubungan dengan kualitas SDM dalam menjalankan bisnis UMKM. Hal ini juga menjadi tantangan UMKM yang baru karena kualitas SDM juga berkaitan dengan kemampuan pengelolaan uang. Uang atau dana sendiri menjadi aspek yang sangat penting dalam usaha.

Jika pengelolaan uang tidak dilakukan dengan baik dan efektif, maka bisa menyebabkan masalah pada pengembangan bisnis.

Misalnya dalam pengelolaan arus kas yang buruk, maka keberlangsungan bisnis UMKM juga akan terganggu.

Banyak pelaku UMKM yang menganggap remeh keuangan, karena perhitungannya hanya untung dan rugi saja.

Padahal ada banyak aspek lain yang harus dipertimbangkan dalam pengelolaan keuangan bisnis. Hal ini bisa dimulai dengan pembuatan laporan keuangan bisnis UMKM.

6. Kurang Inovasi dalam Menjalankan Usaha

Tidak hanya masalah-masalah eksternal yang menjadi tantangan UMKM, namun masalah internal juga. Salah satunya adalah ketika pelaku UMKM tidak memiliki inovasi yang lebih menarik dalam menjalankan usahanya.

Sedangkan saat ini dunia berjalan sangat cepat, banyak yang berubah dalam hitungan jam bahkan menit.

Hal itu juga sangat berpengaruh pada keberlangsungan dan perkembangan suatu usaha atau bisnis. Jika tidak bisa berinovasi, maka sulit untuk bertahan dan berkembang.

Misalnya, dalam hal tampilan produk yang ditawarkan kepada konsumen. Kini sudah waktunya pelaku UMKM memiliki inovasi dan berpikir kreatif agar tampilan produk menjadi lebih menarik.

Mengingat banyak bisnis lain yang juga berusaha menarik perhatian dan minat konsumen.

7. Tidak Meningkatkan Kualitas Produk

Untuk bisa memiliki banyak konsumen dan mendapatkan kepercayaan konsumen, maka kualitas produk menjadi sangat penting.

Jangan sampai Anda hanya menang dalam promosi atau pemasaran tapi kualitas produk Anda buruk, ini juga menjadi tantangan UMKM.

Mungkin promosi Anda menarik, banyak konsumen yang datang dan kemudian membeli produk Anda.

Namun itu hanya sekali dan tidak kembali membeli lagi karena kualitas produk Anda yang buruk. Lama kelamaan semua konsumen tidak akan kembali lagi.

Oleh karena itu, kualitas produk tetap menjadi prioritas Anda dalam berbisnis. Jangan sampai kehilangan kepercayaan para pelanggan, sebaliknya selalu buat mereka kembali lagi membeli produk yang Anda jual. Jadi, kualitas produk menjadi kunci yang sangat penting.

8. Tidak Mengurus Izin Usaha Resmi

Mungkin tantangan serta kesalahan yang kerap dilakukan oleh para UMKM adalah tidak mengurus izin usaha secara resmi.

Hal ini dapat mengganggu laju perkembangan bisnis UMKM Anda. Karena perizinan usaha juga menjadi hal yang penting.

Tidak sedikit pelaku UMKM yang mengalami masalah rebutan merek atau brand produk.

Salah satu masalahnya karena mereka tidak mendaftarkan merek bisnisnya secara sah, sehingga sulit ketika terjadi sengketa atau masalah dengan pihak lain.

Kesimpulan

Jika ingin mengembangkan UMKM Anda, maka harus mengenali dan melewati tantangan UMKM yang disebutkan di atas.

Jangan sampai usaha Anda tidak bisa berkembang karena minimnya kesadaran Anda terhadap tantangan usaha yang ada di depan mata.

Baca Juga : 6 Tips Memulai Usaha UMKM Pagi Pemula Agar Sukses

Bagikan:

Rita Elfianis

Menyukai hal yang berkaitan dengan bisnis dan strategi marketing. Semoga artikel yang disajikan bermanfaat ya...

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.