5 Cara Menentukan Harga Jual Makanan yang Tepat dan Sesuai

Bagaimana Cara Menentukan Harga Jual Makanan Ini Dia Panduannya!

Jika ingin memperoleh keuntungan dalam bisnis makanan, maka Anda harus menetapkan harga yang tepat. Cara menentukan harga jual makanan tidak bisa dilakukan dengan sembarangan.

Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi, seperti biaya produksi dan harga bahan baku.

Harga makanan yang terlalu murah memang dapat menarik banyak pelanggan untuk membelinya.

Namun, cara ini memerlukan penurunan biaya produksi sehingga kualitas produk menjadi kurang bagus. Jika harga terlalu mahal, maka bisa membuat pelanggan merasa enggan membeli produk tersebut.

Baca Juga : Aplikasi Membuat Poster Makanan dan Berbagai Fungsinya

Sekilas Tentang Harga Jual Makanan

Sekilas Tentang Harga Jual Makanan

Cara menentukan harga jual makanan berarti memperkirakan biaya yang akan dibebankan kepada konsumen untuk memperoleh suatu produk makanan tertentu.

Harga jual bisa didefinisikan sebagai nilai tukar makanan yang ditentukan berdasarkan nilai uang.

Harga jual ditetapkan berdasarkan akumulasi harga pokok penjualan, biaya distribusi, biaya administrasi, biaya keuntungan, dan potensi keuntungan yang ingin diperoleh.

Artinya, harga jual makanan dapat ditentukan berdasarkan pada total harga yang diperoleh dengan menjumlahkan biaya produksi dan laba.

Harga jual yang tepat adalah salah satu faktor penentu kesuksesan bisnis makanan.

Jika salah menetapkan harga, maka besar kemungkinan akan berdampak negatif bagi kelangsungan bisnis di masa depan. Oleh karena itu, lakukanlah analisis yang benar ketika menentukan harga jual makanan.

Faktor Penentu

Faktor Penentu

Apa saja faktor penentu harga jual makan? Jika belum mengetahuinya, maka berikut ini beberapa faktor yang menentukan harga jual makanan, yaitu:

1. Harga Produk Makanan Kompetitor

Salah satu strategi penentuan harga makanan, yaitu dengan mengecek bisnis kompetitor. Anda bisa menjadikan harga produk kompetitor sebagai patokan, misalnya menawarkan harga yang lebih murah supaya lebih banyak menarik konsumen.

Mengetahui harga produk kompetitor juga dapat menciptakan ide untuk membuat lebih banyak variasi harga makanan.

Ciptakan kreasi produk makanan yang tidak ada pada bisnis kompetitor. Contohnya seperti menyediakan paket makanan dengan prinsip value for money.

2. Target Konsumen

Tentukan terlebih dahulu target konsumen sebelum menetapkan harga jual. Tentu estimasi biayanya akan berbeda ketika menargetkan pelajar dibanding karyawan kantoran.

Pertimbangkan pula rata-rata porsi makanan konsumen yang telah ditargetkan.

Contohnya seperti menawarkan harga jual yang lebih terjangkau dengan porsi besar kepada mahasiswa agar laris manis.

Berbeda halnya dengan karyawan kantoran yang lebih mengutamakan kualitas makanan, walau porsinya kecil.

Lokasi tempat berjualan makanan juga dapat menjadi penentu harga jual. Pastinya akan berbeda ketika berjualan di wilayah kompleks elit yang cenderung tidak bermasalah dengan harga mahal.

Lain halnya ketika berjualan di wilayah kompleks padat penduduk yang penghuninya lebih sensitif soal harga.

3. Nilai Tambah

Nilai tambah dalam bisnis kuliner memengaruhi harga jual makanan. Biasanya tempat jualan dengan suasana nyaman menetapkan harga yang lebih tinggi.

Contohnya kafe kekinian yang dilengkapi akses stopkontak dan Wi-Fi akan memiliki harga makanan lebih mahal dibanding warung di pinggir jalan.

Tidak ada salahnya menjadikan estetika desain tempat berjualan sebagai nilai tambah dalam bisnis.

Kebiasaan anak muda yang senang berfoto saat ini telah menjadi peluang keuntungan tersendiri bagi para pebisnis.

4. Akumulasi Biaya Produksi dan Distribusi

Bagaimana cara menentukan harga jual makanan?

Pertimbangkan biaya produksi dan distribusi secara rinci. Biaya ini sudah termasuk harga bahan baku yang dibutuhkan dalam pembuatan makanan.

Apakah bahan baku diproduksi sendiri atau dibeli dari pihak lain?

Misalnya, ketika Anda berjualan soto ayam. Apakah ayam yang digunakan merupakan hewan peliharaan sendiri atau di ambil dari supplier?

Penting pula untuk mempertimbangkan bagaimana suatu bahan baku diolah.

Jika makanan disajikan dengan cara digoreng, artinya biaya gas yang dipakai harus masuk dalam penentuan harga jual. Anda juga harus menambahkan dan memperhitungkan biaya untuk distribusi dan promosi produk.

5. Persentase Profit

Tentukan persentase profit yang ingin diperoleh dalam bisnis kuliner. Penentuan ini bersifat fleksibel sesuai keputusan setiap penjual, tetapi biasanya berkisar pada angka 5 sampai 10 persen saat bisnis baru berjalan.

Anda bisa menaikkan harga jual makanan hingga batas tertentu di masa depan.

Persentase profit perlu disesuaikan dengan keadaan perekonomian negara. Ketika kondisi ekonomi sedang sulit, kebanyakan orang cenderung menahan diri untuk tidak membeli makanan yang dianggap terlalu mahal.

Oleh karena itu, Anda harus tetap peka terhadap keadaan perekonomian sekitar saat menjalankan bisnis kuliner atau makanan.

Baca Juga: 20+ Ide Bisnis Ibu Rumah Tangga dan Bagaimana Cara Merintisnya?

Cara Menentukan Harga Jual Makanan

Harga jual makanan dapat ditentukan berdasarkan perhitungan rumus. Berikut rumus-rumus yang perlu dipahami agar dapat menentukan harga makanan dengan tepat, yaitu:

1. Mark-up pricing

Mark-up pricing

Gunakan strategi mark-up pricing saat hendak menentukan harga jual makanan. Strategi ini didasarkan pada perhitungan biaya modal yang dikeluarkan dan total keuntungan yang diharapkan. Rumus penentuan harga makanan dengan cara ini, yaitu:

Contohnya, ketika Anda ingin menjual minuman boba dengan modal Rp5.000 per gelas. Persentase keuntungan yang diharapkan sebesar 20 persen. Perhitungannya menjadi:

Harga jual makanan = Rp5.000 + (Rp 5.000 x 20%) = Rp6.000. Jadi, harga jual boba per gelas sebesar Rp6.000.

2. Margin Pricing

Margin Pricing

Panduan cara menentukan harga jual makanan menggunakan metode margin pricing, yaitu membuat perkiraan harga jual produk terlebih dahulu.

Metode ini bertujuan untuk mengetahui berapa jumlah keuntungan yang dapat diperoleh.

Misalnya, minuman boba rencananya akan dijual seharga Rp20.000 per gelas dengan modal Rp5.000.

Apakah keuntungan yang diperoleh sudah sesuai atau justru bisa merugikan? Begini perhitungannya!

Hasil perhitungan tersebut berarti persentase keuntungan minuman boba yang bisa diperoleh sebesar 75% per gelas. Angka ini sudah terbilang cukup tinggi untuk bisnis kuliner.

3. Keystone Pricing

Keystone Pricing

Metode keystone pricing bertujuan untuk menentukan harga jual makanan dengan mengambil 50 persen keuntungan dari modal yang dikeluarkan.

Misalnya, Anda membeli keripik singkong Rp4.000 per bungkus dan menjualnya seharga Rp8.000.

4. Bundling

Bundling

Penjual juga dapat memasarkan produk dalam bentuk paket sehingga lebih menarik pembeli.

Misalnya, keripik singkong dibeli seharga Rp4.000 per bungkus, kemudian dijual dua bungkus sekaligus dalam bentuk paket. Harga jual keripik singkong tersebut menjadi Rp8.000.

Rumus strategi bundling, yaitu dua kali modal usaha. Jika ingin menarik perhatian konsumen, maka Anda bisa menurunkan harga paket kripik singkong yang awalnya Rp10.000 menjadi Rp9.000.

5. MSRP

MSRP

Harga jual makanan pada metode ini ditentukan berdasarkan rekomendasi produsen. Biasanya berlaku bagi para reseller produk makanan.

MSRP dipilih dengan tujuan menjaga kestabilan harga produk di antara sesama reseller. Produsen bertugas menentukan harga jual makanan dan reseller tinggal menjualnya kepada konsumen.

Cara ini juga tidak akan membuat konsumen kebingungan soal perbedaan harga dari merek yang sama.

Menentukan harga jual makanan sebenarnya tidak terlalu susah. Anda perlu melakukan riset sebaik-baiknya terhadap faktor-faktor yang memengaruhi harga jual agar dapat memperkirakan harganya secara tepat.

Anda juga dapat menetapkan harga jual produk berdasarkan hasil perhitungan rumus.

Cara menentukan harga jual makanan memang membutuhkan ketelitian dan perhitungan agar bisnis dapat terus berjalan dan menghasilkan keuntungan.

Baca Juga: Harga Pokok Produksi: Unsur, Metode dan Cara Menghitungnya!

Bagikan:

Tags

Joko Warino

Seorang praktisi SEO (Search Engine Optimization) dari tahun 2013 yang selalu berusaha meningkatkan kemampuan seiring dengan perubahan logaritma yang dilakukan oleh Google.

Tinggalkan komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.